Di tempat yang berbeda,Samudra sedang mengolah kaki dan tangannya. Di rumahnya itulah,Samudra menendang,memukul samsak yang ada dihadapannya. Ramon yang berada disana,melotot tajam melihat Samudra yang tidak berhenti menendang sasaran itu. Tendangan depan, secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanannya. Sesekali,ia gunakan tendangan balik atau melingkar secara bergantian juga antara kaki kiri dan kaki kanannya.
Ramon yang melihat itu,sudah mulai terpacu ingin melakukan gerakan gerakan itu. Rasanya kaki dan tangannya gatal melihat benda yang dipakai untuk sasaran menendang dan memukul itu.
" Dimana Asmaranda,Mon?" tanya Samudra sambil memukul samsak yang didepannya.
" Katanya dia hari ini bimbingan skripsi dengan dosen pembimbingnya di kampus." jawab Ramon sambil bangkit dari kursinya.
" Sudah sore ini,pasti Asmaranda sudah kembali ke kostnya."
" Oh" sahut Samudra sambil memberi tendangan balik ke sasaran nya.
" Kau kapan bimbingan Sam?"
" Aku?" kata Samudra sambil menunjuk ke mukanya sendiri
" Kapan yah?"
" Yaelah, niat merampungkan kuliahmu gak?"
" Niat itu ada Mon,cuma masih males untuk ngerjain skripsi ini."
" Bukannya kemarin sudah bab 2 Sam?"
" Iya, itu belum ku revisi setelah bimbingan kemarin lusa."
" Apa yang jadi kesulitan mu? biar ku bantu?"
" Gak ada, kesulitan ku saat ini susah jumpai Adinda ..hehehe." jawab Samudra asal
" Memangnya,Tempat KKN Adinda tidak bisa kau jangkau? "
" Enggak juga, cuma akhir akhir ini Adinda susah dihubungi." jawab Samudra sambil memberi beberapa pukulan telak ke samsak hingga bergoyang kencang.
" Cukup Sam! dari tadi latihan terus."
" Ya elah,baru juga berapa menit, bilang saja kakimu sudah gatel untuk nendang ini samsak bukan?"
" Hehehehe." Ramon tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
" Telephon Asmaranda ah." kata Samudra sambil mengambil hapenya yang diletakkan di meja makan tidak jauh dari samsak itu diletakkan.
Ramon bangkit,lalu melakukan sedikit pemanasan di kaki dan tangannya.
" Sudah diangkat Sam?"
" Belum juga ku pencet nomer nya."sahut Samudra sambil mencari nomer wa Asmaranda lalu menekannya
" Hallo, kau dimana?"
" lagi makan!" jawab orang di telephon Samudra yang tidak lain adalah Asmaranda
" Dimana posisi? mau dijemput gak?"
" Gak perlu,aku lagi jalan Nic."
" Eh jalan dengan siapa? sejak kapan kau punya pacar Nda?"
" Eng...eng..enggak,ini jalan sama kakak kelas."
" Awas yah,kalau kamu diperkosa tuh cowok."
" Hahhh...apaan sic Sam,kamu ngomong apa?"
" Hehehe ya sudah hati hati, malam kami ke kost yah!"
" Ngapain?"
" Menghajar mu!" Ya jemput kamu,kita latihan nanti malam di sanggar"
" Nanti, malam Jumat yah?"
" Oke,siap!!"
" Eh tunggu Nda."
" Apalagi sic?"
" Kalau kau ketahuan sudah punya pacar, siap siap saja cowok mu kami hajar dulu!" Kata Samudra sambil terkekeh.
" Kenapa rupanya? kalian cemburu kalau aku sudah punya pacar?"
" Cih, sok kepedean banget Lo! yang jadi cowok Lo harus bisa melindungi kamu nantinya,minimal bisa mengalahkan Ramon.
" Ramon? Ramon cukup menghadapi aku saja Sam."
" Mon,katanya kau ditantang Asmaranda nanti malam." kata Samudra kepada Ramon yang sudah mulai menendang nendang samsak merah itu.
" Ingat baik baik ya Nda'!"
" Oke..oke! sudah dulu bye!"
" Eh sial! dimatiin Asmaranda."
" Memang ada orang yang berani mendekati Asmaranda? orang galak gitu kok." sahut Ramon kali ini samsak itu dipukulinya secara bergantian tangan kanan dan kirinya.
" Itu bagi yang tahu,yang tidak tahu Asmaranda tampak lugu,lemah lembut Mon."
"Oh gitu yah?"
" Kau serius Sam? akan ngerjain cowok nya Asmaranda?"
" Tentu saja! siapa pun orangnya."
" Kalau pacar Asmaranda tidak punya basic beladiri,gimana?"
" Tidak perduli aku,hajar yah hajar!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
RN
jangan tanya hati hadir feedback ya kk
2021-07-14
0
Setyowti Puji Rahayu
lanjuttt
2020-12-21
1
fejuu_
like untukmu 😍
2020-10-28
0