Malam minggu tiba. Ramon mengantar Rini di rumah Sita. Di sana Rini dan Sita sedang duduk di depan teras rumah. Di depan Rini ada laptop untuk menuliskan sesuatu untuk tugas perkuliahan.
Ramon masih duduk di bawah pohon mangga sambil menyalakan rokok nya. Mengamati gerak-gerik dua gadis di hadapannya. Rini dan Sita yang merasa di perhatikan terus, sesekali melempar senyuman nya ke Ramon. Ramon jadi salting dengan sikap centil Sita.
" Bang Ramon! Duduk di sini saja!" teriak Sita.
"Iya Bang, duduk di sini saja!" Rini pun ikut berteriak.
Cukup lama mereka berdua mengerjakan tugas, Ramon sampai mati gaya menunggu di bawah pohon mangga itu. Tidak lama, ada motor ninja merah masuk ke halaman rumah, di belakang nya ada cewek cantik yang Ramon kenal dekat.
" Sialan! ternyata Asmaranda jalan dengan Alex." gumam Ramon.
Motor Ninja merah itu akhirnya terparkir di depan. Mereka turun dan mendekat ke arah Sita dan Rini duduk.
" Assalammualaikum!" sapa Alex dan Asmaranda.
" Waalaikum salam." jawab mereka bersamaan.
" Rini! Dengan siapa kemari?" tanya Asmaranda.
" Itu!" jawab Rini dengan bibirnya yang maju ke depan mengarah ke tempat Ramon duduk.
" Eh?" Asmaranda terkejut lalu menghampiri Ramon yang di bawah pohon mangga.
" Abang!" panggil Asmaranda dengan suara lembut.
" Hah?? Sibuk terus!" sindir Ramon.
" Memang lagi garap skripsi kok bang!" sahut Asmaranda.
" Abang sudah makan belum?" basa - basi Asmaranda.
" Belum! yang kedua!" jawab Ramon singkat.
" Mau bakso?" tanya Asmaranda.
" Boleh!"
" Beli sendiri!" sahut Asmaranda sambil teriak dan tertawa.
" Ayo!" kata Ramon sambil menarik lengan Asmaranda supaya ikut di boncengan motor nya.
Alex yang melihat Asmaranda di tarik paksa oleh Ramon, mulai naik pitam.
" Ayo naik Asmara!" teriak Ramon. Akhirnya Motor Ramon melesat dengan Asmaranda di belakang nya.
" Mau ke mana kita bang?" tanya Asmaranda.
" Kata nya mau bakso!" jawab Asmaranda.
" Padahal cuma bercanda Bang!"
" Ingin makan bakso saja kok."
Motor Ramon melesat dengan kencang sampai akhirnya tiba lah di tempat yang di tuju.
" Sudah turun!" kata Ramon sambil menghentikan motornya di depan warung bakso.
" Kamu mau bang?" tanya Asmaranda.
" Boleh!" jawab Ramon singkat.
" Bakso dua yang bang!" kata Asmaranda kepada si penjual bakso.
" Sudah berapa lama jalan dengan Alex?" tanya Ramon.
" Enggak ada, kami hanya urusan skripsi saja kok." jawab Asmaranda mencoba menyembunyikan hubungan mereka.
" Abang kangen juga sama kamu." kata Ramon pelan.
" Kamu sudah berapa Minggu tidak latihan?" sambung Ramon.
" Iya maaf!" kata Asmaranda.
" Kamu menyukai Alex?" tanya Ramon menyelidik.
Asmaranda menunduk berusaha menyembunyikan perasaan nya.
" Sudah tidak perlu di jawab." sahut Ramon.
" Eh??" Asmaranda kaget karena di luar Alex sudah menunggu nya.
" Kenapa?" tanya Ramon sambil melihat keluar.
" Oh ho! cowok nya sudah menunggu ya?" tanya Ramon.
" Biarkan saja! Ayo kita makan baksonya." kata Asmaranda cuek sambil makan bakso.
" Jangan banyak sambel." kata Ramon sambil menjauhkan sambel dari jangkauan Asmaranda.
" Aidah!" umpat Asmaranda.
Setelah beberapa lama mereka menyantap bakso,akhirnya mereka keluar dari warung bakso itu.
" Ehh?" Asmaranda terkejut.
" Ayo naik!" perintah Alex ketus.
" Aku masih ada urusan dengan Bang Ramon Lex."
" Naik! Aku bilang naik!" kata Alex sambil menarik lengan Asmaranda dengan kasar.
Ramon yang melihat Alex dengan kasar memperlakukan Asmaranda, naik darah.
" Eh?? Apa - apa an kamu Lex?" kata Ramon sambil menarik Asmaranda mendekat ke arahnya.
Motor Ramon di hidup kan dan Asmaranda naik di belakang motor Ramon. Di belakang motor Ramon, Alex mengikuti dari belakang.
" Kamu kenapa pacaran dengan orang kasar seperti Alex si."
" Kayak tidak ada cowok lain saja." sambung Ramon.
Tiba - tiba Ramon meng- rem mendadak, karena motor Alex sudah menghalangi jalan.
" Ehh??" Asmaranda terkejut.
" Asma! Kemari!" perintah Alex.
Asmaranda tidak bergeming.
" Jangan kasar sama perempuan Lex." kata Ramon sambil turun dari motornya mendekati Alex.
" Urusan gue, dia cewek gue." sahut Alex.
" Memang kau tidak bisa di kasih tahu dengan baik." kata Ramon sambil mencengkram baju Alex.
Alex melepas tangan Ramon dengan kasar dan mulai memukul muka Ramon. Ramon segera menangkis dan di balas lah pukulan Alex dengan pukulan ke perut nya.
" Aw ...gila kamu Mon!" umpat Alex.
Asmaranda segera me larai dan menarik lengan Alex.
" Sudah! Ayo kita pergi!" kata Asmaranda dengan lembut.
" Bang, Asmaranda pergi dulu ya bang!" kata Asma sambil naik di boncengan motor Alex yang sudah di hidupkan.
" Aku harus memberi perhitungan dengan kamu." kata Alex sambil menarik tangan Asmaranda ke puncak nya.
" kenapa ke aku?" tanya Asmaranda.
" Karena dia abangmu, satu perguruan dengan mu."
" Kamu mau ngajak tarung lagi denganku."
" Hahaha iyalah. Itu kamu tahu."
" Boleh! Kalau aku menang apa taruhannya."
" Aku menjadi cowok mu seumur hidup."
" Gila!"
" Aku sudah mulai mencintai kamu Asma! Jadi jangan pernah bermain - main dengan cowok lain."
" Hah??"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
fejuu_
wah ceritanya bagus banget 😍
semangat update Thor and sukses selalu 🤗
aku mampir bawa boom like, coment and rate nih kutunggu kedatangannya ke karya aku ya jangan lupa feedback🤗
2020-10-28
0
NAIM NURBANAH
Eh iya.. Terimakasih
2020-10-17
0
Dedeck AZza
mampir lagi Thor 🙏😘😘😘
😘😘 maafkan Azza datang terlambat ya kakak author 🙏🙏
semangat ya kak 💪💪💪
2020-10-16
1