Sebelum keberangkatan Nya Tiba Windi duduk di ruang tunggu. Ia menunggu panggilan maskapai penerbangan nya.
sambil menunggu panggilan maskapai nya ia memilih untuk memainkan ponselnya. Saat membuka ponsel nya terlihat wallpaper nya foto diri nya dengan Refa Waktu pertama kali dirinya di Lamar oleh Refa secara mendadak dan membuat nya sangat terkejut akan lamaran mendadak Refa.
Ia tersenyum saat membayangkan moment itu
"*M*au kah kau menikah dengan ku Windi ?" pipi nya merona ketika mengingat moment romantis itu.
Aku sungguh tidak percaya sebentar lagi aku akan menjadi istri dari pria yang sangat ku cintai. batin Windi
Windi larut dalam fikiran nya tentang kenangan yang telah ia lalu bersama Refa selama ini. Ia terus memikirkan bagaimana kedepannya hubungan dirinya dengan Refa. Ia begitu sangat mencintai Refa lebih dari apa pun. Refa lelaki pertama yang telah mengisi kekosongan hati nya selama ini. Ia sangat beruntung bisa di pertemukan dengan Refa secara tidak sengaja. Pertemuan mereka yang tidak sengaja membuat mereka bisa saling mengenal bahkan saling terjebak dalam hubungan percintaan yang sangat dalam.
Ia tidak bisa membayangkan jika suatu hari nanti mereka akan di pisah kan oleh takdir nanti. Apakah ia bisa melewati takdir tersebut atau terjebak dalam takdir itu sendiri. Entahlah hanya tuhan yang tau bagaimana takdir dari hubungan nya dengan Refa saat ini.
Semoga saja aku dan Refa bisa selalu bersama dan melewati segala rintangan dengan terus bergandengan tangan tanpa melepaskan satu dengan yang lain. Bisa selalu mendukung dan mendoakan yang terbaik Antara hubungan kita nanti.
Tak lama kemudian panggilan maskapai penerbangan Windi telah di panggil. Saat nya ia pergi meninggalkan Refa sementara waktu. Rasanya berat sekali seakan-akan mereka tidak akan pernah bertemu lagi atau pun bisa bersatu lagi nanti nya. Entahlah apakah ini hanya perasaan saja atau akan benar-benar terjadi kelak nya. Hanya waktu dan takdir yang bisa menjawab semuanya.
Windi berjalan sembari mendorong kopernya. Sebelum masuk ke pesawat ia harus melakukan pemeriksaan ulang sebagai prosedur penerbangan. Sebenarnya ia bisa saja memakai pesawat pribadi keluarga nya namun mengingat ia sedang berselisih paham dengan papanya.
Papa nya mencabut segala fasilitas yang dia miliki saat ia memutuskan untuk pergi dari rumah dan melanjutkan pendidikan nya yang berbeda dari keluarga nya yang lain.
Ia duduk dekat jendela pesawat. Ia bisa melihat sekitar lapang lepas landas pesawat. Ia terus memikirkan bagaimana kelanjutan hubungan diri nya dengan Refa.
***
prov Windi
Hari ini setalah sekian lama aku tidak pulang ke rumah akhirnya aku kembali atas permintaan mama kepada ku. Namun rasa nya aku berat sekali untuk pergi dari sini dan kembali ke rumah walaupun hanya sebentar tapi rasa nya seperti aku akan pergi meninggalkan negara ini untuk waktu yang cukup lama.
Aku bahkan berbohong kepada Refa dan mengatakan bahwa aku pergi karena pekerjaan yang meminta ku. Aku terpaksa berbohong karena aku mengatakan kepada Refa bahwa aku hanya sebatang kara dan tidak memiliki saudara.
Aku terpaksa melakukan itu karena keluarga memang tidak menganggap ku lagi. selain mama dan kakak lelaki ku. hanya mereka, bahkan saudara kembar ku juga tidak mendukung ke putusan ku saat itu.
Di pesawat aku memilih duduk dekat jendela pesawat agar aku bisa menatap pemandangan dari atas.
Aku menatap ke arah luar jendela pesawat.
aku melihat sekumpulan awan-awan putih yang indah dan cantik.
Rasanya ingin sekali menjadi awan yang melindungi orang-orang dari panasnya matahari dan silau nya cahaya matahari.
Aku ingin menjadi diri ku sendiri yang bisa menunjukkan kemampuan ku kepada orang lain dan keluarga ku bahwa aku bisa sukses tanpa bantu dari mereka.
Apa salah nya jika aku mengambil keputusan yang berbeda dari mereka? hidup ku bukan hanya sekadar menuruti segala hal yang di perintahkan keluarga untuk ku lalu aku laksanakan perintah itu.
Tidak! aku tidak ingin terus-terusan seperti itu. Karena yang jalani semua ini adalah hidup ku sendiri bukan atas perintah dari keluarga ku.
Aku kira aku akan di dukung oleh keluarga. Namun sepertinya tidak karena ketika aku mengambil keputusan yang berbeda dari keluarga ku. Justru mereka malah mengusir ku dan tidak menerima keputusan ku saat itu
" Jika kamu tidak menurut in segala keputusan keluarga mu . maka mulai sekarang kamu bukan bagian dari keluarga ini lagi ."
Perkataan itu mesih terekam jelas di pendengaran ku. ketika papa menolak keputusan ku dan tidak menganggap ku sebagai keluarga nya lagi.
Hati ku sangat hancur dan tersiksa saat papa ku sendiri tidak menerima keputusan yang aku ambil untuk diri ku sendiri. Bahkan papa sampai tidak menganggap ku keluarga hanya karena aku tidak mengikuti segala keputusan yang dia ambil untuk ku.
Hidup ku rasanya tidak berarti lagi ketika orang-orang yang selama ini ku cintai dan ku sayang tidak mendukung keputusan. Namun aku mesih beruntung karena mama mesih mendukung keputusan dan memberi doa yang terbaik untuk ku.
" Pergi lah nak jika itu memang yang terbaik untuk mu. mama akan selalu dukung setiap keputusan yang telah kamu ambil. doa mama selalu bersama menyertai anak-anak mama ."
Aku sangat senang dan bahagia ketika mama ku mendukung keputusan yang akan ku ambil. Aku telah berjanji kepada diriku sendiri tidak akan pernah mengecewakan mama karena selama ini dia yang mendukung ku. Namun aku sedikit marah ketika mama jarang menghubungi ku bahkan ketika aku menelfon atau bahkan hanya mengirimkan pesan kepadanya tidak pernah di balas atau pun di angkat. Aku tidak tau dengan jelas alasan kenapa mama melakukan itu.
Setalah sekian lama aku tidak kembali ke rumah itu. akhirnya aku kembali demi tidak mengecewakan mama. Meskipun aku tau jika aku kembali papa pasti tidak suka dengan ke hadiran ku di sana. Tapi tidak masalah jika papa tidak menganggap ku hadir di sana tidak masalah karena tujuan ke datang ku demi tidak mengecewakan keinginan mama kepada ku.
Aku terus menatap ke arah luar jendela pesawat. entah mengapa aku begitu tenang ketika menatap awan-awan putih itu. Mereka benar-benar cipta yang indah dan cantik sekali.
" Apa aku akan mengatakan kepada mama ? kalau aku sudah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah. Tapi apakah mama akan setuju dengan keputusan ku kali ini. apa lagi dengan papa, papa pasti tidak akan setuju dengan keputusan ku yang akan menikah. Tapi sampai kapan aku harus menutupi pertunangan ku dari keluarga ku.
Di sisi lain aku sudah terlanjur mengatakan kepada Refa dan keluarganya bahwa aku sebatang kara dan tinggal sendiri. Namun di sisi lain papa juga berhak mengantarkan ku ke altar pernikahan. Ya tuhan apa yang harus aku lakukan di situasi seperti ini. Aku sudah terlanjur berbohong kepada Refa jika aku mengatakan yang sejujurnya aku takut ia akan meninggalkan ku." Aku terus berperang dalam pikiran ku saat ini. Aku benar-benar di hadapkan dalam situasi yang sangat sulit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
shavira azaria
windi yg penuh dg rahasia
2021-03-21
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
asisten dadakan datang lagi kak
cemangatt...💪
mampir juga yuk😉
2021-02-04
0
Umi Yan
lanjut thor, ditunggu lagi up terbarunya😊
Maaf, ijin promo yah thor "Cinta Sang Desainer" terimakasih😊🙏
Semangat dan sukses selalu untuk authornya😊👍💪🙏
2020-10-12
1