Curiga

Refa tiba terlebih dahulu dari windi. Ia menunggu windi di dalam sambil memainkan ponselnya. Saat ia mengarah pandang matanya ke arah luar jendela ia melihat windi yang bersama pria lain. Melihat itu dada Refa seakan sangat sesak dan menyakitkan.

Dia menyuruh ku datang kesini hanya untuk melihat nya sedang bersama pria lain? Batin Refa

Refa rasa nya sudah muak dengan apa yang ia lihat. Saat ia ingin beranjak dari kursi ia melihat windi yang datang dari arah pintu masuk dengan menggunakan pakaian yang berada dari yang tadi ia lihat di luar.

Refa kembali melihat ke arah luar jendela untuk memastikan nya dan benar saja Windi yang berada di parkiran menggunakan pakaian yang berbeda dengan Windi yang datang dari arah pintu masuk

Astaga, saya tidak melihatnya salah kan? Saya benar-benar melihat dua windi di sini. Paduan suara batin

Refa semakin bingung dengan apa yang sedang ia lihat sekarang.

“ Maaf fa aku terlambat." Ujar windi

Namun ucapan windi tidak didengar oleh Refa. windi heran kenapa refa diam saja. Windi melihat arah mata refa yang sedang menatap ke arah luar jendela. Windi melotot kan matanya ketika ia melihat kembaran nya.

Astaga ada kenapa ada wanda disini. Bukankah ia sedang berada di tempat grandpa lalu sedang apa dia sini? Batin windi

Windi sebisa mungkin membunyikan rasa keterkejutannya akan saudara kembar nya yang berada disini. Windi menarik nafas lalu ia hembuskan secara perlahan. ia kembali memanggil Refa

“ Refa!” panggil windi dengan sedikit teriak agar refa mendengarnya.

Refa yang mendengar windi memanggilnya menjadi sangat terkejut.

Refa memperhatikan dan menatap setiap sudut windi dengan sangat intens

“ Refa kenapa kamu menatap seperti itu?” tanya Windi yang merasa Refa menatap nya dengan tatapan aneh

Refa tidak menjawab pertanyaan windi ia hanya menatap wajah windi dengan sangat lekat.

Windi yang di tatap oleh Refa berusaha sekuat mungkin untuk menutupi rasa gugupnya

Windi kamu harus tenang dan rileks. Batin windi untuk menguatkan dirinya.

“ Fa kamu kenapa si?” tanya windi kalinya. Refa hanya menggeleng kepalnya dan menyuruh windi untuk duduk

“ Duduklah." Ujar Refa. windi duduk di hadapan Refa yang mesih terus menatapnya.

“ Refa ada apa? Kenapa kamu dari terus menatap wajah ku? Apa ada yang salah dari wajah ku?” tanya windi

Refa hanya diam saja dan mesih terus menatap wajah windi.

“ Fa jangan seperti itu kamu membuat ku takut." Ujar windi

Windi yang tidak mendapatkan respon dari Refa menggenggam erat tangan Refa.

“ Ada apa?” tanya Refa

“ Ha? aku kenapa? yang ada itu kamu yang ada apa. Kenapa kamu terus menatap ku dari ku fa." Ujar windi

Refa kembali menatap windi.” Sayang.” panggil Refa

“ Iya.” jawab windi

“ Apakah ada yang kamu sembunyi dari ku?” tanya Refa

Windy yang mendengar pertanyaan dari Refa sangat terkejut tapi sebisa mungkin ia tutupi rasa terkejutnya

“ Maksudnya?” tanya windi

“ Maksud ku apakah ada yang kamu sembunyikan siapa diri mu sebenarnya." Ujar Refa

Windi semakin yakin Refa pasti melihat kembaran nya itu.

“ Aku tidak mungkin menyembunyikan apa pun Refa." ujar windi

“ Apakah kamu yakin sayang? ” tanya Refa yang memastikan jawaban windi

“ Tentu saja Refa sayang." Ujar windi

Refa mengagukan kepalanya. windi bernafas lega karena Refa percaya dengan perkataanya.

Meskipun kamu bilang tidak ada yang kamu sembunyi kan dari ku tapi aku akan mencari tau sendiri. Batin Refa seraya melirik windi

Maaf kan aku fa. Aku belum bisa jujur sama kamu tentang keluarga ku. Jika waktunya sudah tepat aku kan berbicara terus terang kepada mu. Batin windi

kemudian Refa memanggil pelayan untuk memesan makanan. Pelayan datang memberikan daftar menu yang tersedia.

“ Kamu mau pesan apa sayang?” tanya Refa

“ Aku ikut kamu saja." Jawab windi

“ Baik lah." Ujar Refa

“ Mbak saya pesan Farfale Chicken Carbonara nya dua mbak sama minum nya kopi latte nya satu dan jus jeruk nya satu mbak." Ujar Refa

“ Baik tuan mohon ditunggu sebentar." Ujar pelayan lalu pamit undur membawa daftar makanan yang di pesanan Refa.

Setalah pelayan pergi tidak ada percakapan antara Refa dan windi keduanya saling diam dan sibuk dengan ponselnya.

Sampai suara nada dering telfon windi memecahkan keheningan di antara mereka. Windi menatap layar ponselnya. Ia melihat mamanya sedang menelfon ya. Windi seketika panik dan bingung apakah harus mengangkat nya atau membiarkannya. Jika ia membiarkannya mamanya pasti akan terus menelfon nya

Refa yang memperhatikan raut wajah windi yang berubah panik saat windi menerima panggilan dari seseorang hal itu semakin membuatnya semakin penasaran dan curiga bahwa windi memang menyembunyikan sesuatu dari nya.

“ Kenapa kamu jadi gelisah begitu win? Dan kenapa kamu tidak mengangkat telfonnya siapa tau penting." Ujar Refa

Mendengar perkataan Refa semakin membuat windi gugup.

“ A-ah tidak apa-apa. Ini hanya dari orang yang tadi jelas." Ujar windi

“ Apakah kamu yakin dari orang yang tidak jelas." Ujar Refa

“ I-iya fa.” ujar windi

“ Baiklah kalau begitu." Ujar Refa

Namun tak selang berapa telfon windi kembali berdering.

Aduh mama ada apa sih menelfoni ku terus. Batin windi

“ Angkat saja kalau penting." Ujar Refa

aku ingin mendengar hal apa yang akan dia bicara kan dengan seseorang di telfon itu. batin Refa

windi dengan sangat gugup mengangkat telfon dari mamanya.

“ H-halo." Ujar windi

“ ..."

“ Iya.”

"..."

“ Iya.”

Lalu windi mematikan ponselnya.ia menatap kearah refa yang sedari tadi memperhatikan nya

“ Dari siapa?” tanya refa

“ Dari teman ku." Ujar berbohong windi

“ Oh.“ refa mengagukan kepalanya

Dia sama sekali tidak pandai.

Tak lama kemudian pelayan datang membawakan pesanan makanan mereka. Mereka pun makan dengan sangat nikmat.

selesai makanan mereka habis windi memberanikan diri untuk berbicara tentang kepergiannya ke keluar negeri.

“ Fa.”

Refa menatap ke arah windi

“ Iya sayang." Ujar refa

“ Ehm sayang perusahan ku menyuruh ku untuk pergi ke luar negeri beberapa hari.” Ujar windi

Refa menatap lekat-lekat wajah windi dengan intens.” Berapa hari kamu di sana?”

“ Sekitar 5-7 hari fa." Ujar windi

Refa mengagukan kepalanya.” Baik la tidak masalah asalkan kamu harus selalu menghubungi ku, Jika tidak.” refa berhenti untuk meneruskan ucapannya.

“ Jika tidak apa?” tanya windi

“ Jika tidak maka kamu akan menerima akibatnya." Ucap refa

Windi yang mendengar perkataan refa menelan kasar air liurnya.

"Refa orang nya sangat nekat dan sungguh-sungguh dengan ucapannya."

" Baik lah sayang."

" kapan kamu akan pergi?" tanya Reffa

" Besok malam sayang."

" Kenapa cepat sekali dan kenapa kamu baru bilang sekarang."

" Maaf aku juga baru tau tadi pagi. bos bilang kalau aku harus mengganti kan temenku yang tidak bisa pergi." ujar Windi

" Hu! baik lah kamu harus jaga diri kamu dan hati mu." posesif Reffa mulai kambuh

" Uuhh dasar posesif." cubit gemas Windi

" Aw.. sakit tau." keluh Reffa

" Lebay deh kamu." ujar Windi

Reffa mencibik kesal bibirnya

" kamu tenang aja aku bakalan setia dan jaga hati dan diri ku dengan sangat baik." ujar Windi

Reffa tersenyum senang mendengar perkataan windii.

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

menjalani sebuah hubungan harusnya di landasi kepercayaan,dari segi keluarga aja windi udah bohong.yakinlah akan berakhir buruk

2023-05-13

0

Amir Rudin

Amir Rudin

sma refa gmw di entt. ..pas diluar negeri sma lki" lain ngent nya hedeh

2021-11-30

0

Ida Blado

Ida Blado

kenapa hrs bohong sih, emangnya pas nikah mau sembunyi2

2021-04-08

2

lihat semua
Episodes
1 LAMARAN
2 Di khianati
3 Muak
4 Siapa sebenarnya dia?
5 Persiapan
6 pesona
7 Menyebalkan
8 Kecewa
9 permintaan maaf
10 Mama
11 Love you
12 Bimbang
13 kedua kalinya
14 Curiga
15 Siapa dia sebenarnya 2
16 Keberangkatan
17 Tugas
18 keputusan
19 kedatangan
20 Gunda
21 Tugas 2
22 My little girl
23 Informasi
24 Dugaan
25 Papa
26 Ciuman selamat malam
27 Mengikuti
28 Terakhir untuk kita
29 Jangan menyakiti
30 Dilandasi
31 Penjelasan
32 Proyek
33 Tamparan Keras
34 Membawa Pulang
35 Jangan Pergi
36 Kesalahpahaman 1
37 3 Hari
38 Keputusan
39 Syarat
40 Pernikahan
41 Ciuman lembut
42 Nama Panggilan
43 Apartemen
44 Berbelanja
45 Obrolan
46 Suapan Pertama
47 Terlihat Gemuk
48 Mesum
49 Perjalanan
50 Aneh
51 Kamu menangis?
52 Kenyataan
53 Tidurlah
54 Merebut kembali
55 Memabukkan
56 Mencuri
57 VISUAL
58 Takut kehilangan
59 Rumah Hitam
60 Penyusup
61 Suara yang Aneh
62 Cari dia
63 Memasak
64 Cemburu
65 Menjijikkan
66 Menunggu
67 Ambisi
68 Tepat Sasaran
69 Sisi lain Windi
70 Milik ku Seorang
71 Kencan dan Couple
72 Kencan dan Couple 2
73 Berlutut
74 Taman Hiburan
75 Pengakuan cinta
76 Aku belum Mandi
77 Pengakuan Cinta 2
78 Penyatuan Cinta
79 Merebut Milik ku
80 Persiangan Generasi
81 Pelukan hangat
82 Tampan
83 Dia Kembali
84 Kejutan
85 Berdamai Dengan Masa lalu
86 Tidak ada kesempatan
87 Cinta dan Dendam
88 Meresahkan
89 Mata Iblis
90 Balas Dendam
91 Aku lelah
92 Awal Pembelasan Dendam
93 Kebohongan dan Kekecewaan
94 Akhir dan Awal
95 Menyerah
96 Mawar Putih
97 Tidak Pernah Gagal
98 Pengecut Terbesar
99 Dendam
100 Mengancam Ku?
101 Childish
102 Mr. R
103 Mentolerir
104 Yang Sebenarnya
105 Akhir
106 Memainkan Peran
107 Pengkhianat
108 Wanita itu Bernama Ara
109 Boomerang yang sesungguhnya
110 Akting Yang Bagus
111 Menyesali Keputusan mu
112 Meremeh kan Musuh
113 Menggemaskan
114 Lala Or Rara
115 Mommy Rara
116 Orang Yang Sama
117 Alibi
118 Memeluk Erat
119 Lari Lagi?
120 Tidak Ingat
121 Melamar Mommy?
122 Umpatan
123 Urgent
124 Introgasi
125 Sepupu Jauh
126 Berharap
127 Lelang
128 Tiga Sayap Utama
129 Permainan Dimulai
130 Kebenaran
131 Layak Diakui
132 Kembali
133 Berkumpul bersama
134 Melahirkan
135 Ending
136 Extra Part
Episodes

Updated 136 Episodes

1
LAMARAN
2
Di khianati
3
Muak
4
Siapa sebenarnya dia?
5
Persiapan
6
pesona
7
Menyebalkan
8
Kecewa
9
permintaan maaf
10
Mama
11
Love you
12
Bimbang
13
kedua kalinya
14
Curiga
15
Siapa dia sebenarnya 2
16
Keberangkatan
17
Tugas
18
keputusan
19
kedatangan
20
Gunda
21
Tugas 2
22
My little girl
23
Informasi
24
Dugaan
25
Papa
26
Ciuman selamat malam
27
Mengikuti
28
Terakhir untuk kita
29
Jangan menyakiti
30
Dilandasi
31
Penjelasan
32
Proyek
33
Tamparan Keras
34
Membawa Pulang
35
Jangan Pergi
36
Kesalahpahaman 1
37
3 Hari
38
Keputusan
39
Syarat
40
Pernikahan
41
Ciuman lembut
42
Nama Panggilan
43
Apartemen
44
Berbelanja
45
Obrolan
46
Suapan Pertama
47
Terlihat Gemuk
48
Mesum
49
Perjalanan
50
Aneh
51
Kamu menangis?
52
Kenyataan
53
Tidurlah
54
Merebut kembali
55
Memabukkan
56
Mencuri
57
VISUAL
58
Takut kehilangan
59
Rumah Hitam
60
Penyusup
61
Suara yang Aneh
62
Cari dia
63
Memasak
64
Cemburu
65
Menjijikkan
66
Menunggu
67
Ambisi
68
Tepat Sasaran
69
Sisi lain Windi
70
Milik ku Seorang
71
Kencan dan Couple
72
Kencan dan Couple 2
73
Berlutut
74
Taman Hiburan
75
Pengakuan cinta
76
Aku belum Mandi
77
Pengakuan Cinta 2
78
Penyatuan Cinta
79
Merebut Milik ku
80
Persiangan Generasi
81
Pelukan hangat
82
Tampan
83
Dia Kembali
84
Kejutan
85
Berdamai Dengan Masa lalu
86
Tidak ada kesempatan
87
Cinta dan Dendam
88
Meresahkan
89
Mata Iblis
90
Balas Dendam
91
Aku lelah
92
Awal Pembelasan Dendam
93
Kebohongan dan Kekecewaan
94
Akhir dan Awal
95
Menyerah
96
Mawar Putih
97
Tidak Pernah Gagal
98
Pengecut Terbesar
99
Dendam
100
Mengancam Ku?
101
Childish
102
Mr. R
103
Mentolerir
104
Yang Sebenarnya
105
Akhir
106
Memainkan Peran
107
Pengkhianat
108
Wanita itu Bernama Ara
109
Boomerang yang sesungguhnya
110
Akting Yang Bagus
111
Menyesali Keputusan mu
112
Meremeh kan Musuh
113
Menggemaskan
114
Lala Or Rara
115
Mommy Rara
116
Orang Yang Sama
117
Alibi
118
Memeluk Erat
119
Lari Lagi?
120
Tidak Ingat
121
Melamar Mommy?
122
Umpatan
123
Urgent
124
Introgasi
125
Sepupu Jauh
126
Berharap
127
Lelang
128
Tiga Sayap Utama
129
Permainan Dimulai
130
Kebenaran
131
Layak Diakui
132
Kembali
133
Berkumpul bersama
134
Melahirkan
135
Ending
136
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!