Siapa dia sebenarnya 2

Malam hari nya Windi nge - packing semua barang-barang bawaan nya.

Saat ia sedang nge - packing barang-barang nya ia menerima telfon dari Refa. Windi mengambil ponselnya dan mengangkat telfonnya

" Halo Fa. "

" Halo sayang. kamu lagi ngapain?" ujar Refa

" Aku lagi nge- packing barang-barang ku buat besok sayang."

" Oh begitu. " ujar Refa

" Kenapa?"

" Tidak apa-apa aku hanya merindukan mu saja sayang." ujar Refa

" Aish! gombal deh."

" Tidak aku tidak gombal kok. itu emang kenyataan nya." ujar Refa

" Iya deh sayang iya."

Obrolan Refa dan Windi terus berlanjut sampai tengah malam. entah apa saja yang mereka omongin.

" Fa aku tutup dulu yah. aku ngatuk banget ni." ujar Windi

" Ya kamu mah."

" Sayang besok aku juga harus bangun pagi biar tidak ketinggalan pesawat."ujar Windi

" Gapapa itu bagus. jadi kamu tidak jadi pergi ke sana."

" Astaga sayang ".

" Kenapa? aku hanya mengatakan keinginan ku saja." ujar Refa

" Refa aku pergi hanya sebentar saja tidak akan lama. lagian kan kita mesih harus mempersiapkan pernikahan kita." perkataan Windi tentang persiapan pernikahan mereka membuat Refa sangat bahagia dan sangat senang sekali

" Baik lah kalau begitu tidur lah sayang. selamat malam sayang. mimpi indah." ujar refa

" Iya sayang selamat malam juga." ujar windi

" Ya sudah aku tutup telfon nya ya sayang." ujar Refa. Windi hanya diam sebentar ia ragu untuk mengatakan nya

" Sayang aku tutup ya telfon nya." ujar Refa kembali

" Tunggu fa."

" Ada apa? "

" Mwahh." Windi langsung menutup telfonnya karena malu sekali atas apa yang ia lakukan tadi.

Memalukan sekali astaga! pipi Windi memerah merona karena malu. Setelah menutup telfon dari refa Windi pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi sebelum tidur.

Sedangkan Refa Sendiri yang mendengar ciuman jauh Windi menjadi tersenyum dan membuat kedua pipinya memerah muda.

Astaga apakah dia barusan mencium ku dari jarak jauh. Batin refa. Ia ingin membalas ciuman windi namun sayangnya windi telah mematikan sambungan telfonnya.

“ Aish sudah dimatikan saja telfonnya." Ujar kelas refa

Refa meletakkan ponselnya di atas nakas lalu ia pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi. Selesai dari kamar mandi refa membaringkan badannya di kasur. Saat akan memejamkan matanya ia kembali teringat tentang dirinya yang bertemu dan dua windi ditempat dan di waktu yang sama.

Aku harus mencari tau sendiri. Ucap refa sambil menatap langit-langit kamarnya.

Refa kembali mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada seseorang

Datang lah kekantor ku besok pagi Aku butuh bantuan mu sekarang. Begitu isi pesan refa. setelah mengirim kan pesan Refa kembali meletakkan ponselnya di atas nakas dan memejamkan kedua matanya.

***

di sisi lain Wisnu juga telah memerintahkan Panji untuk mencari tau lebih dalam tentang seluk beluk keluarga Windi.

“ Apakah kamu sudah menemukan sesuatu tentang windi?” Wisnu mengalihkan sebentar pandangan nya ke arah Panji dan melanjutkan kembali menatap berkas-berkas yang di atas mejanya.

“ Belum tuan. Saya hanya mendapatkan informasi yang waktu itu saya serahkan kepada tuan." Ujar panji

Wisnu yang mendengar perkataan Panji mengerutkan kedua alisnya dan heran bahkan Panji yang selama ini gampang mengulik informasi seseorang dengan mudah nya tapi sekarang ia sulit mencari informasi tentang calon istri adiknya.

Siapa dia sebenarnya sampai identitas keluarganya saja sulit sekali mendapatkannya. Gumam wisnu. Wisnu menghela kasar nafasnya

“ Terus cari tau tentangnya dan jangan lewatkan satu informasi apa pun itu." ujar wisnu

“ Baik tuan saya akan segara jalan kan perintah anda tuan." Ujar panji. Rasanya ia ingin sekali bertanya apa yang sebenarnya terjadi kepada keluarga tuannya. Namun ia juga harus mengingat batasan dirinya.

Wisnu melihat Panji yang terdiam dan sedang memikirkan sesuatu." Panji apa yang sedang kamu fikir kan." Tanya wisnu

Panji menatap ke arah wisnu ia rasanya ingin sekali bertanya tentang tunangan tuan muda refa. Namun rasanya ia juga sangat ragu dan takut membuat wisnu marah dan kesal kepadanya.

Wisnu yang mendapatkan tatapan panji seolah mengerti akan tatapan dari panji. Wisnu menghela nafasnya.” Katakanlah tidak usah sungkan." Ujar wisnu

Setalah mendapatkan persetujuan dari wisnu panji langsung mempertanyakan apa yang sedang ia fikir kan.

“ Tuan saya minta maaf sebelumnya. Saya ingin bertanya kenapa tuan ingin mencari tau seluk beluk dari latar belakangnya tunangan nya tuan muda refa. Apakah tuan muda menyukainya? Atau anda memiliki alasan yang lain tuan." Ujar panji yang berhasil mengeluarkan semua tanda tanya yang memenuhi isi kepalanya.

Wisnu terbelalak mendengar pertanyaan beruntun dari panji yang salah satu pertanyaan mengatakan bahwa ia menyukai tunangan dari adik nya. Wisnu menatap tajam ke arah panji. Panji yang mendapatkan tatapan tajam dari wisnu langsung menunduk kan wajahnya.

“ Ahk ma-maaf kan saya tuan." Sesal panji akan pertanyaan yang ia lontarkan kepada tuan nya.

Wisnu hanya menghela nafasnya." Aku melakukan nya karena aku merasa ada sesuatu yang di sembunyikan Windi kepada Refa." ujar Wisnu

Panji Mengerutkan kedua alisnya dan semakin bingung dengan ucapan Wisnu. ia memberanikan diri untuk menatap ke arah Wisnu.

" Maksud tuan? nona Windi menyembunyikan identitas asli nya kepada tuan muda Refa tuan?"

Wisnu hanya mengangguk kan kepala nya sebagai jawaban nya. Ia kembali melanjutkan menjawab pertanyaan Panji yang mengatakan bahwa ia tertarik kepada calon tunangan Adiknya.

" Dan yang pasti saya tidak mungkin tertarik dengan tunangan dari adik saya sendiri. saya hanya merasa bahwa Refa telah di bohongi oleh Windi." sambung Wisnu

" Maaf kan saya tuan." ujar sesal Panji

" Sudah lupakan apa yang tadi kau tanyakan dan terus lah mencari informasi tentang Windi." ujar Wisnu

Panji mengangguk kepalanya . ia masih terdiam di tempatnya ia berdiri seperti nya ia mesih memiliki satu pertanyaan lagi kepada tuannya.

" Tuan." ujar Panji

Wisnu menatap ke arah Panji. " katakanlah."

" Tuan apakah tuan waktu itu melihat nona Windi sedang berada di kafe yang sama saat kita sedang membahas pekerjaan dengan prima grup tuan?" tanya Panji

Wisnu mengerutkan kedua alisnya. " Apakah kamu juga melihat nya?" bukannya menjawab pertanyaan Panji justru Wisnu malah bertanya lagi kepada Panji

" Iya tuan." ujar Panji sambil menganggukkan kepalanya

Wisnu kembali menghela nafas nya. " Ya apa yang kamu kata kan itu benar aku merasa bahwa Windi bukan dari keluarga sembarangan karena ketika aku melihat nya tadi ia seperti orang terpandang dan terhormat." ujar Wisnu

" Tuan apakah mungkin nona Windi memiliki kembaran? dan yang kita lihat itu adalah kembaran nya."

Wisnu terdiam dan memikirkan apa yang di katakan sepupunya ada benar nya juga. tapi ia tidak bisa langsung mengiyakan perkataan Panji

" Bisa jadi benar dan tidak. "

" Iya tuan . kalau begitu saya ijin kembali ke ruangan saya tuan." Panji kembali keruangan nya namun pikiran nya mesih tetap membahas tentang calon istri Refa dan tuan mudanya

ternyata benar dugaan ku selama ini bahwa tuan sedang memikirkan tunangan nya tuan Refa. batin Panji

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

like..like..

asisten dadakan hadir..😘

mampir juga yuk..

semangat kak💪

2021-01-29

1

Ruby_

Ruby_

aku mampir ❤
semangat thor !!

2021-01-19

1

LINA

LINA

bom like 👍 and rate 5 sudah mendarat di karya kk 😊 saling mendukung 🙂 semangat berkarya ka 💪 semangat up lagi kk 😊

2020-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 LAMARAN
2 Di khianati
3 Muak
4 Siapa sebenarnya dia?
5 Persiapan
6 pesona
7 Menyebalkan
8 Kecewa
9 permintaan maaf
10 Mama
11 Love you
12 Bimbang
13 kedua kalinya
14 Curiga
15 Siapa dia sebenarnya 2
16 Keberangkatan
17 Tugas
18 keputusan
19 kedatangan
20 Gunda
21 Tugas 2
22 My little girl
23 Informasi
24 Dugaan
25 Papa
26 Ciuman selamat malam
27 Mengikuti
28 Terakhir untuk kita
29 Jangan menyakiti
30 Dilandasi
31 Penjelasan
32 Proyek
33 Tamparan Keras
34 Membawa Pulang
35 Jangan Pergi
36 Kesalahpahaman 1
37 3 Hari
38 Keputusan
39 Syarat
40 Pernikahan
41 Ciuman lembut
42 Nama Panggilan
43 Apartemen
44 Berbelanja
45 Obrolan
46 Suapan Pertama
47 Terlihat Gemuk
48 Mesum
49 Perjalanan
50 Aneh
51 Kamu menangis?
52 Kenyataan
53 Tidurlah
54 Merebut kembali
55 Memabukkan
56 Mencuri
57 VISUAL
58 Takut kehilangan
59 Rumah Hitam
60 Penyusup
61 Suara yang Aneh
62 Cari dia
63 Memasak
64 Cemburu
65 Menjijikkan
66 Menunggu
67 Ambisi
68 Tepat Sasaran
69 Sisi lain Windi
70 Milik ku Seorang
71 Kencan dan Couple
72 Kencan dan Couple 2
73 Berlutut
74 Taman Hiburan
75 Pengakuan cinta
76 Aku belum Mandi
77 Pengakuan Cinta 2
78 Penyatuan Cinta
79 Merebut Milik ku
80 Persiangan Generasi
81 Pelukan hangat
82 Tampan
83 Dia Kembali
84 Kejutan
85 Berdamai Dengan Masa lalu
86 Tidak ada kesempatan
87 Cinta dan Dendam
88 Meresahkan
89 Mata Iblis
90 Balas Dendam
91 Aku lelah
92 Awal Pembelasan Dendam
93 Kebohongan dan Kekecewaan
94 Akhir dan Awal
95 Menyerah
96 Mawar Putih
97 Tidak Pernah Gagal
98 Pengecut Terbesar
99 Dendam
100 Mengancam Ku?
101 Childish
102 Mr. R
103 Mentolerir
104 Yang Sebenarnya
105 Akhir
106 Memainkan Peran
107 Pengkhianat
108 Wanita itu Bernama Ara
109 Boomerang yang sesungguhnya
110 Akting Yang Bagus
111 Menyesali Keputusan mu
112 Meremeh kan Musuh
113 Menggemaskan
114 Lala Or Rara
115 Mommy Rara
116 Orang Yang Sama
117 Alibi
118 Memeluk Erat
119 Lari Lagi?
120 Tidak Ingat
121 Melamar Mommy?
122 Umpatan
123 Urgent
124 Introgasi
125 Sepupu Jauh
126 Berharap
127 Lelang
128 Tiga Sayap Utama
129 Permainan Dimulai
130 Kebenaran
131 Layak Diakui
132 Kembali
133 Berkumpul bersama
134 Melahirkan
135 Ending
136 Extra Part
Episodes

Updated 136 Episodes

1
LAMARAN
2
Di khianati
3
Muak
4
Siapa sebenarnya dia?
5
Persiapan
6
pesona
7
Menyebalkan
8
Kecewa
9
permintaan maaf
10
Mama
11
Love you
12
Bimbang
13
kedua kalinya
14
Curiga
15
Siapa dia sebenarnya 2
16
Keberangkatan
17
Tugas
18
keputusan
19
kedatangan
20
Gunda
21
Tugas 2
22
My little girl
23
Informasi
24
Dugaan
25
Papa
26
Ciuman selamat malam
27
Mengikuti
28
Terakhir untuk kita
29
Jangan menyakiti
30
Dilandasi
31
Penjelasan
32
Proyek
33
Tamparan Keras
34
Membawa Pulang
35
Jangan Pergi
36
Kesalahpahaman 1
37
3 Hari
38
Keputusan
39
Syarat
40
Pernikahan
41
Ciuman lembut
42
Nama Panggilan
43
Apartemen
44
Berbelanja
45
Obrolan
46
Suapan Pertama
47
Terlihat Gemuk
48
Mesum
49
Perjalanan
50
Aneh
51
Kamu menangis?
52
Kenyataan
53
Tidurlah
54
Merebut kembali
55
Memabukkan
56
Mencuri
57
VISUAL
58
Takut kehilangan
59
Rumah Hitam
60
Penyusup
61
Suara yang Aneh
62
Cari dia
63
Memasak
64
Cemburu
65
Menjijikkan
66
Menunggu
67
Ambisi
68
Tepat Sasaran
69
Sisi lain Windi
70
Milik ku Seorang
71
Kencan dan Couple
72
Kencan dan Couple 2
73
Berlutut
74
Taman Hiburan
75
Pengakuan cinta
76
Aku belum Mandi
77
Pengakuan Cinta 2
78
Penyatuan Cinta
79
Merebut Milik ku
80
Persiangan Generasi
81
Pelukan hangat
82
Tampan
83
Dia Kembali
84
Kejutan
85
Berdamai Dengan Masa lalu
86
Tidak ada kesempatan
87
Cinta dan Dendam
88
Meresahkan
89
Mata Iblis
90
Balas Dendam
91
Aku lelah
92
Awal Pembelasan Dendam
93
Kebohongan dan Kekecewaan
94
Akhir dan Awal
95
Menyerah
96
Mawar Putih
97
Tidak Pernah Gagal
98
Pengecut Terbesar
99
Dendam
100
Mengancam Ku?
101
Childish
102
Mr. R
103
Mentolerir
104
Yang Sebenarnya
105
Akhir
106
Memainkan Peran
107
Pengkhianat
108
Wanita itu Bernama Ara
109
Boomerang yang sesungguhnya
110
Akting Yang Bagus
111
Menyesali Keputusan mu
112
Meremeh kan Musuh
113
Menggemaskan
114
Lala Or Rara
115
Mommy Rara
116
Orang Yang Sama
117
Alibi
118
Memeluk Erat
119
Lari Lagi?
120
Tidak Ingat
121
Melamar Mommy?
122
Umpatan
123
Urgent
124
Introgasi
125
Sepupu Jauh
126
Berharap
127
Lelang
128
Tiga Sayap Utama
129
Permainan Dimulai
130
Kebenaran
131
Layak Diakui
132
Kembali
133
Berkumpul bersama
134
Melahirkan
135
Ending
136
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!