Kecewa

Seminggu berlalu setalah acara pertunangan Windi dan Refa. hubungan keduanya sedikit merenggang karena Refa melakukan sesuatu yang membuat windi kecewa dan terluka. Meskipun keduanya sudah bertunangan namun keduanya mesih belum sah menjadi pasangan suami istri.

Windi sangat kecewa dengan sikap Refa yang tidak sopan kepdanya. Hal itu membuat windi tidak mengangkat telfon maupun membalas pesan chat dari Refa.

Berulang kali Refa berusaha untuk menemui windi namun windi secara terus terang menolak kehadiran Refa.

Flashback on

Hari itu Refa dan windi menghadiri acara kantor kaka nya wisnu. Refa dan windi mengenakan baju dengan warna yang senada. Semua orang memperhatikan kedatangan Refa dan windi.

Sebelum acara selesai Refa ngajak windi untuk pergi duluan dari acara itu dan menyuruhnya untuk menunggu di mobil. Windi pun menunggu Refa di dalam mobil.

Tak lama kemudian Refa datang menghampiri windi yang sedang menunggunya.

“Sayang kenapa kita pergi duluan? Acaranya kan belum selesai.” Tanya windi

“Aku akan mengajak mu ke suatu tempat." Ujar singkat Refa

Windi menganggukkan kepalanya. Lalu mereka meninggalkan acara tadi dan pergi ke suatu tempat. Refa membuat windi kesebuah pantai terlihat sepi.

“Sayang kenapa disini sepi sekali? ’’ Tanya windi

“Aku ingin menunjukkan sesuatu untuk mu tapi sebelum itu kamu tutup mata kamu dahulu." Ujar Refa

“Kenapa harus tutup mata.”

Refa tidak menjawab ucapan windi dan langsung menutup mata windi menggunakan kain.

“Saya-“ Refa langsung menaruh jari telunjuk ke bibir windi. Sst!

Windi pun diam mengikuti semua arahan yang dilakukan Refa. Refa menuntun windi kesebuah yang luas tidak jauh dari sana ada sebuah pondok kecil yang di hias dengan lampu yang terang dan bunga mawar yang di lambang kan dengan cinta.

Refa membuka penutup mata windi dan menyuruh nya membuka mata. Ketika dia membuka mata dia sangat takjub dengan pemandangan yang dia liat. Danau dengan nuansa yang sangat romantis. Windi menatap kearah Refa

“Ini kamu yang menyiapkan semuanya?” Tanya windi.

Refa mengagumkan kepalanya. Windi langsung memeluk refa dengan sangat erat.

Mereka berpelukkan dengan sangat lama dan erat. Refa melepaskan pelukannya dan kembali menatap windi

“Ayo kita pergi ke sana.” Refa menarik tangan windi ke pondok yang telah ia siapkan untuk makan malam romantis. Windi sangat takjub dengan pondok yang sederhana di sulap menjadi pondok yang sangat bernuansa romantis dan indah. Windi sangat haru dengan kejutan yang diberikan Refa untuk diri nya.

Mata windi berkaca-kaca menatap Refa dengan senyuman manisnya yang tulus. Ia kembali memeluk Refa dengan sangat erat dan lama.

“Terimakasih sayang untuk semua ini." Ujar windi

“Hei kenapa kamu berterimakasih. Memang sudah sepantasnya kamu mendapatkan semua ini sayang." Ujar Refa

Windi semakin mengeratkan pelukannya kepada Refa dan menangis bahagia. Refa yang meras baju nya basah langsung melepaskan pelukannya dari windi dan memegang kedua pipinya.

“Kenapa kamu malah menangis sayang?” Tanya Refa. windi yang membalas senyuman sebagai jawabannya.

Refa yang melihat itu semakin merasa gemas dengan ekspresi windi. Refa Memegang kedua pipinya lalu mencium kedua pipi windi.

“Sudah yah lebih baik kita makan malam setalah itu aku akan mengantar kamu pulang”. Ujar Refa

Refa membawa windi ke pondok untuk makan malam romantis diiringi dengan alun music yang cocok dengan Nuansa romantisnya.

***

Setalah selesai makan Refa dan windi duduk sebentar sambil menikmati pemandangan yang disuguhkan oleh hembusan angin yang sangat menenangkan dan menyejukkan.

Deruh ombak yang seakan-akan menjadi alunan lagu alam yang begitu merdu di telinga.

Hari semakin larut dan malam tapi tidak menyurutkan keromantisan kedua insan itu.

Refa melihat jam tangannya dan menunjukkan sudah pukul setengah 11 malam. Ia pun mengajak windi untuk pulang karena hari yang semakin malam.

Selama di perjalanan tangan Refa tidak pernah lepas menggenggam tangan windi dengan sangat erat seakan-akan takut kehilangan windi.

Mobil Refa telah tiba di parkiran apartment windi. Di parkiran sangat sepi dan tidak ada orang mungkin saja orang-orang sudah terlelap karena sudah hampir tengah malam.

“Terimakasih sayang untuk hari ini." ujar windi

Refa tersenyum dan mengagukan kepalanya. Mata mereka saling bertemu dan menatap intens dengan sangat dalam. Refa yang tadi menatap mata windi kini beralih menatap bibir merah muda windi. Refa perlahan memajukan wajahnya dan perlahan ia mencium bibir windi.

Windi yang mendapatkan ciuman dari Refa sontak membuatnya kaget dan melotot kan matanya. Windi hanya diam menerima ciuman Refa tanpa membalas ciuman Refa.

Refa semakin memperdalam ciumannya dan ********** meskipun ia tidak mendapatkan balasan ciuman dari windi. Refa mengigit pelan bibir windi hingga membuat windi membuka mulut nya. Kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh Refa. ia semakin memperdalam ciuman nya dan ******* bibirnya serta menelusuri setiap rongga mulut windi.

Windi kehilangan nafasnya karena ciuman Refa tadi. Refa yang menyadari itu langsung melepaskan ciumannya dan menatap wajah windi yang memerah merona karena perbuatannya. Refa tersenyum melihat wajah windi. Lalu ia melanjutkan ciumannya tadi. Kedua insan itu larut dalam ciumannya.

Ciuman Refa kita berpindah ke leher putih windi. Ia mengecup in leher nya dan menggigit pelan leher nya hingga membuat bekas kiss mark miliknya. Windi yang mendapatkan sentuhan nya membuat ia mendesah pelan dan menjambak pelan rambut Refa.

Refa yang mendengar desahan windi menjadi sangat gairah mendengar desahan windi. Refa semakin liar dalam aksinya. Windi yang menyadari itu langsung berusaha menghentikan Refa karena ia takut akan melakukan sesuatu yang salah.

“Fa berhenti kita tidak bisa seperti ini kita belum menikah Refa." teriak windi

Namun Refa tidak mendengar ucapan windi dan mesih terus menciumi tengkuk leher Windi yang sangat mulus itu.

“Refa cukup fa cukup." Teriak kesal windi dan mendorong dada bidang Refa. Tapi sayang tubuh Refa tidak terdorong sedikit pun oleh dorong Refa.

Windi yang tidak mendapat respon dari Refa langsung menangis senggugukan. Refa yang melihat windi menangis langsung menghentikan aksinya.

“Maaf.“ lirih Refa

Windi hanya diam dan membuang mukanya dari tatapan Refa.

“Maaf sa-“ Refa meraih tangan windi namun windi langsung menangkis tangan Refa. hal itu membuat Refa terkejut.

Windi langsung mengambil tasnya dan melangkah keluar dari mobil meninggalkan Refa. Refa yang melihat windi meninggalkannya begitu saja membuatnya mereda bersalah karena perbuatannya. Ia mengejar windi sampai ke dalam lobi. Namun langkah kalah cepat karena windi sudah duluan masuk kedalam lift.

Didalam lift windi menangis sejadi-jadinya karena perbuatan Refa yang berusaha melecehkannya. Pintu lift terbuka dan betapa terkejutnya ia ketika melihat Refa sudah menunggunya.

“Sayang maafkan aku.” ujar Refa meraih tangan windi

Windi hanya diam dan kembali menangis

“Sayang maa-“ perkataan Refa langsung terpotong oleh ucapnya windi

“Beri aku waktu untuk menenangkan diriku.” ujar windi

Refa yang mendengar kan ucapan windi sontak membuat Refa kaget dan lemas

“Ta-“

Windi langsung memotong ucapan Refa. “Tolong beri aku waktu untuk melupakan ini." ujar windi lalu meninggalkan Refa dan masuk kedalam apartemennya.

Refa yang melihat windi meninggalkannya dan masuk ke apartment membuat Refa kaki nya lemas

“Ahh bodoh sekali aku." Ujar Refa menjambak kasar rambutnya.

Didalam apartment windi kembali menangis mengingat kejadian tadi.

Meskipun kami sudah tunangan tapi kami mesih belum pantas melakukan itu. batin windi

Setalah windi agak tenang dia masuk ke kamar dan mandi di kucuran derasnya air shower yang membasahi tubuhnya.

Selesai mandi windi memandangi lehernya yang terdapat tanda kemerahan yang di buat oleh Refa. hal itu membuat windi kembali menangis. Ia merasa dirinya sudah melalukan dosa yang besar.

***

Setelah windi masuk ke apartemennya Refa memutuskan untuk kembali dan berupaya untuk menelfon atau pun mengirimkan pesan chat kepada windi. Namun windi tidak menjawab mau pun membalas pesan maupun mengangkat telfon dari Refa.

Hal itu membuat Refa gelisah dan khawatir. Ia takut windi akan membatalkan pertunangannya dan meninggalkannya karena sikapnya tadi.

“Bodoh sekali aku kenapa aku malah mengikuti nafsu ku saja. Aahhkk!!” teriak Refa

Wisnu yang mendengar Refa berteriak langsung menghampiri Refa

“Refa kamu kenapa?” Tanya Refa

“Kaka aku telah membuat nya kecewa karena sikap ku." Ujar Refa. Refa pun menceritakan semua kejadian dan sikap yang telah dia lakukan kepada windi. Wisnu yang melihat Refa seperti itu menjadi sangat marah karena sikapnya yang kurang ajar. Namun disisi lain ia juga tidak tega kepada adiknya.

“Datang dan temui lah dia dan terus lah minta maaf kepadanya." Ujar wisnu

“Tapi dia meminta waktu untuk menenangkan diri kaka."

Wisnu menghela nafasnya dan mengusap bahu Refa

“Bersabarlah dan beri ia waktu untuk menenangkan diri." Ujar wisnu

“Tapi bagaimana jika ia meninggalkan ku?” Tanya Refa

“Kamu tidak usah memikirkan yang tidak-tidak Refa. karena kaka yakin windi sangat mencintaimu."

Refa yang mendengar penuturan wisnu merasa sedikit lega. Ia tersenyum dan mengagukan kepalanya. wisnu yang melihat adiknya yang bersedih langsung meragkul bahu adik nya memberikan semangat dan ketenangan.

Jangan lupa untuk dukungan like dan komentnya 🙏☺️

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

jejak..jejak..jejak..🐾🐾🐾

2021-01-15

6

lihat semua
Episodes
1 LAMARAN
2 Di khianati
3 Muak
4 Siapa sebenarnya dia?
5 Persiapan
6 pesona
7 Menyebalkan
8 Kecewa
9 permintaan maaf
10 Mama
11 Love you
12 Bimbang
13 kedua kalinya
14 Curiga
15 Siapa dia sebenarnya 2
16 Keberangkatan
17 Tugas
18 keputusan
19 kedatangan
20 Gunda
21 Tugas 2
22 My little girl
23 Informasi
24 Dugaan
25 Papa
26 Ciuman selamat malam
27 Mengikuti
28 Terakhir untuk kita
29 Jangan menyakiti
30 Dilandasi
31 Penjelasan
32 Proyek
33 Tamparan Keras
34 Membawa Pulang
35 Jangan Pergi
36 Kesalahpahaman 1
37 3 Hari
38 Keputusan
39 Syarat
40 Pernikahan
41 Ciuman lembut
42 Nama Panggilan
43 Apartemen
44 Berbelanja
45 Obrolan
46 Suapan Pertama
47 Terlihat Gemuk
48 Mesum
49 Perjalanan
50 Aneh
51 Kamu menangis?
52 Kenyataan
53 Tidurlah
54 Merebut kembali
55 Memabukkan
56 Mencuri
57 VISUAL
58 Takut kehilangan
59 Rumah Hitam
60 Penyusup
61 Suara yang Aneh
62 Cari dia
63 Memasak
64 Cemburu
65 Menjijikkan
66 Menunggu
67 Ambisi
68 Tepat Sasaran
69 Sisi lain Windi
70 Milik ku Seorang
71 Kencan dan Couple
72 Kencan dan Couple 2
73 Berlutut
74 Taman Hiburan
75 Pengakuan cinta
76 Aku belum Mandi
77 Pengakuan Cinta 2
78 Penyatuan Cinta
79 Merebut Milik ku
80 Persiangan Generasi
81 Pelukan hangat
82 Tampan
83 Dia Kembali
84 Kejutan
85 Berdamai Dengan Masa lalu
86 Tidak ada kesempatan
87 Cinta dan Dendam
88 Meresahkan
89 Mata Iblis
90 Balas Dendam
91 Aku lelah
92 Awal Pembelasan Dendam
93 Kebohongan dan Kekecewaan
94 Akhir dan Awal
95 Menyerah
96 Mawar Putih
97 Tidak Pernah Gagal
98 Pengecut Terbesar
99 Dendam
100 Mengancam Ku?
101 Childish
102 Mr. R
103 Mentolerir
104 Yang Sebenarnya
105 Akhir
106 Memainkan Peran
107 Pengkhianat
108 Wanita itu Bernama Ara
109 Boomerang yang sesungguhnya
110 Akting Yang Bagus
111 Menyesali Keputusan mu
112 Meremeh kan Musuh
113 Menggemaskan
114 Lala Or Rara
115 Mommy Rara
116 Orang Yang Sama
117 Alibi
118 Memeluk Erat
119 Lari Lagi?
120 Tidak Ingat
121 Melamar Mommy?
122 Umpatan
123 Urgent
124 Introgasi
125 Sepupu Jauh
126 Berharap
127 Lelang
128 Tiga Sayap Utama
129 Permainan Dimulai
130 Kebenaran
131 Layak Diakui
132 Kembali
133 Berkumpul bersama
134 Melahirkan
135 Ending
136 Extra Part
Episodes

Updated 136 Episodes

1
LAMARAN
2
Di khianati
3
Muak
4
Siapa sebenarnya dia?
5
Persiapan
6
pesona
7
Menyebalkan
8
Kecewa
9
permintaan maaf
10
Mama
11
Love you
12
Bimbang
13
kedua kalinya
14
Curiga
15
Siapa dia sebenarnya 2
16
Keberangkatan
17
Tugas
18
keputusan
19
kedatangan
20
Gunda
21
Tugas 2
22
My little girl
23
Informasi
24
Dugaan
25
Papa
26
Ciuman selamat malam
27
Mengikuti
28
Terakhir untuk kita
29
Jangan menyakiti
30
Dilandasi
31
Penjelasan
32
Proyek
33
Tamparan Keras
34
Membawa Pulang
35
Jangan Pergi
36
Kesalahpahaman 1
37
3 Hari
38
Keputusan
39
Syarat
40
Pernikahan
41
Ciuman lembut
42
Nama Panggilan
43
Apartemen
44
Berbelanja
45
Obrolan
46
Suapan Pertama
47
Terlihat Gemuk
48
Mesum
49
Perjalanan
50
Aneh
51
Kamu menangis?
52
Kenyataan
53
Tidurlah
54
Merebut kembali
55
Memabukkan
56
Mencuri
57
VISUAL
58
Takut kehilangan
59
Rumah Hitam
60
Penyusup
61
Suara yang Aneh
62
Cari dia
63
Memasak
64
Cemburu
65
Menjijikkan
66
Menunggu
67
Ambisi
68
Tepat Sasaran
69
Sisi lain Windi
70
Milik ku Seorang
71
Kencan dan Couple
72
Kencan dan Couple 2
73
Berlutut
74
Taman Hiburan
75
Pengakuan cinta
76
Aku belum Mandi
77
Pengakuan Cinta 2
78
Penyatuan Cinta
79
Merebut Milik ku
80
Persiangan Generasi
81
Pelukan hangat
82
Tampan
83
Dia Kembali
84
Kejutan
85
Berdamai Dengan Masa lalu
86
Tidak ada kesempatan
87
Cinta dan Dendam
88
Meresahkan
89
Mata Iblis
90
Balas Dendam
91
Aku lelah
92
Awal Pembelasan Dendam
93
Kebohongan dan Kekecewaan
94
Akhir dan Awal
95
Menyerah
96
Mawar Putih
97
Tidak Pernah Gagal
98
Pengecut Terbesar
99
Dendam
100
Mengancam Ku?
101
Childish
102
Mr. R
103
Mentolerir
104
Yang Sebenarnya
105
Akhir
106
Memainkan Peran
107
Pengkhianat
108
Wanita itu Bernama Ara
109
Boomerang yang sesungguhnya
110
Akting Yang Bagus
111
Menyesali Keputusan mu
112
Meremeh kan Musuh
113
Menggemaskan
114
Lala Or Rara
115
Mommy Rara
116
Orang Yang Sama
117
Alibi
118
Memeluk Erat
119
Lari Lagi?
120
Tidak Ingat
121
Melamar Mommy?
122
Umpatan
123
Urgent
124
Introgasi
125
Sepupu Jauh
126
Berharap
127
Lelang
128
Tiga Sayap Utama
129
Permainan Dimulai
130
Kebenaran
131
Layak Diakui
132
Kembali
133
Berkumpul bersama
134
Melahirkan
135
Ending
136
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!