Beberapa bulan berlalu, aku masih tetap berpacaran dengan Kak Riza, dan Arka pun masih tetap langgeng dengan Rika. Oh ya sekarang aku tidak berangkat ke Kampus sendiri ataupun dengan Raya lagi, tapi aku diantar jemput oleh Kak Riza, jarak dari rumahnya ke rumahku cukup jauh tapi dia tidak pernah mengeluh. Sebenarnya aku sudah sering menolak untuk diantar jemput tapi dia tetap seperti itu.
Kak Riza memperlakukan aku seperti Tuan Putri, walaupun begitu aku tetap tidak bisa mencintainya. Aku pernah jujur tentang perasaanku padanya, namun dia tetap bersikekeuh mempertahankan hubungan ini, dia yakin jika suatu saat nanti aku pasti akan mencintainya. Sebenarnya aku tidak yakin itu akan terjadi.
Malam ini aku dan Arka ada janji untuk makan malam, tentunya dengan Kak Riza dan juga Rika. Ini kali pertama Arka dan Kak Riza akan bertemu.
"Sayang, tuh Riza udah datang" ucap Mama memberitahu saat aku sedang memakai make up.
"Iya Ma sebentar lagi." jawabku
Aku turun ketempat Kak Riza berada "ayo Kak" ajak ku.
"Wah cantik sekali Putri Papa" ucap Papa sambil mengusap pucuk kepalaku saat aku berpamitan.
Aku tersenyum dan berlalu pergi.
Kami tiba di Restoran, ternyata Arka dan Rika sudah lebih dulu sampai, lalu aku dan Kak Riza menghampiri mereka.
"Wah udah lama ya kita nggak ketemu Cit, apa kabar kamu?" tanya Rika yang membuat aku terkejut dengan keramahannya, pasalnya terakhir kali kita berkomunikasi aku seperti musuh baginya.
"Iya ya lama nggak ketemu sama kalian berdua!" balasku dengan tersenyum, aku tau Arka pasti bingung, sebab aku dan Arka baru bertemu beberapa hari yang lalu.
Kak Riza dan Arka bersalaman sambil mengucapkan nama masing-masing, lalu kami semua duduk.
"Mau makan apa Cin?" tanya Arka sambil melihat lihat buku menu.
Ada pacarnya kenapa malah gue yang ditanya sih. Batinku
"Apakah kamu mau salad sayur seperti kemarin, sepertinya kamu suka? Dan bukankah kamu sedang diet" tanya Kak Riza.
"Cina nggak suka yang begituan, lagian kan ini Restoran Seafood. Lo lebih baik makan Udang saus mentega deh Cin, di sini terkenal dengan masakan udangnya yang enak." kata Arka.
Aku memelototkan mata mendengar ucapan Arka, aku melirik kearah Rika, sudah pasti mukanya jadi tidak enak dilihat. Sebenarnya memang Arka jauh lebih tau apa makanan yang kusuka dan yang tidak.
Belum sempat aku memilih tapi Arka sudah lebih dulu memesankan makanan pilihannya untukku.
Aku tidak habis pikir dengan sikapnya, mengapa berbuat seenak hati. Apakah dia lupa jika disini tidak hanya ada aku dan dia.
Saat makanan datang kami makan dengan suasana canggung, tidak ada yang bersuara sampai Rika bertanya
"Kalian udah pacaran berapa lama, terus katanya satu kampus ya? Wah kalian cocok banget." ucap Rika.
Uhuk uhuk (Arka tersedak)
Rika memberikan air untuk Arka dan berucap "hati hati dong beb!"
"Mereka memang cocokkan beb?" tanyanya ke Arka
Arka hanya mengangguk dengan muka datar.
Selesai makan kami langsung pulang karena aku tidak mau jika Arka berbuat tambah seenaknya saja.
"Maaf atas kelakuan Arka tadi ya Kak" ucapku saat diperjalanan pulang.
"Iya nggak papa sayang, wajar kok karena dia jauh mengenal kamu lebih dulu dibanding denganku." ucap Kak Riza sambil mengelus tanganku
Satu jam kemudian kami sampai di rumahku, saat aku ingin turun, Kak Riza memegang tanganku dan berkata "Citra, aku sayang kamu" Kak Riza menatap aku lalu mendekatkan diri kearah ku.
"Eh Kak aku turun dulu ya" ucapku setelah tau apa yang akan dilakukan Kak Riza jika aku tetap berada didalam mobil.
Aku buru-buru keluar dan langsung masuk kedalam rumah. Maafkan aku Kak, aku masih belum bisa mencintaimu.
Belum sempat aku berganti baju, aku mendengar suara ketukan pintu kamarku. Setelah aku buka ternyata sudah ada Arka di depan pintu. Apalagi yang akan dilakukannya gumam ku dalam hati.
"Gue nggak suka sama Risa pacar lo itu!" ucapnya tiba-tiba.
"Maksud lo?" tanyaku sambil mengernyitkan dahi karena bingung dengan ucapannya.
"Dan lagian emang harus banget ya pakai persetujuan lo dan sesuai keinginan lo?" tambah ku.
"Dan satu lagi, namanya Riza bukan Risa!" tambah ku lagi.
Dia masuk kedalam kamar dan langsung duduk di sofa "putusin dia besok!" ucapnya sambil mengambil gelas berisi air yang ada di atas meja tepat di depannya.
Aku hanya geleng-geleng kepala mendengarnya.
Aku duduk disampingnya "lo kenapa deh? Gue aja nggak pernah protes gimana-gimana soal Rika" ucapku.
"Kalo lo nggak mau mutusin dia, biar gue yang mutusin hubungan kalian!" ancamnya.
"Lo gila ya Ar, udah deh gue nggak mau bahas ini lagi, sekarang lo keluar dari kamar gue, gue mau istirahat!.
*****
Happy reading 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Beck Tea
Arka cemburu niiiih 😬
2021-01-15
1
Nevertary Anggraini
mgkin kah sbnr nya arka menyimpan rasa sejak lama, tp dy jg takut merusak persahabatan mereka, dr cara arka marah yg tiba² aja nyium si cina kan...
2021-01-14
2
Zahfira Khairani
blg jg klu kamu gk suka SM Riska..jujur jkasin alasannya..
2021-01-12
1