Mencintai Sahabat Sendiri
Namaku Citra Naisyila Ilyas atau biasa dipanggil Cina oleh Arka dan Sahabatku bernama Arka Arbani Yugo atau biasa Ku panggil Arab. Kami adalah sahabat sejak kecil, saat ini kami sedang duduk di bangku SMA di kota Y, kota di mana aku dilahirkan dan dibesarkan.
Aku anak pertama dari papa dan mama, Papaku bernama Handi Ilyas dan mamaku Monic Sandra, aku memiliki adik laki-laki bernama Ernan Putra Ilyas yang saat ini duduk di bangku SMP. Keluargaku bisa dibilang keluarga yang berkecukupan karena papa dan Mama mempunyai restoran yang saat ini sudah memiliki beberapa cabang diluar kota.
Sedangkan Arka Arbani Yugo adalah anak tunggal dari pengusaha sukses di kota Y, ayahnya bernama om Handoko Yugo dan ibu tante Meira Ananda.
Aku dan keluarganya Arka memang sudah dekat sejak dulu, begitu pun dengan Arka, dia juga dekat bahkan terlalu dekat dengan Keluargaku. Aku suka di rumah Arka karena aku selalu diperlakukan bak Tuan Putri oleh tante Mei, alasannya sudah pasti karena tante Mei tidak mempunyai anak perempuan. Tante Mei selalu menganggap aku ini calon menantunya, entahlah ku pikir itu hanya gurauan saja karena aku dan Arka pun masih berumur belasan tahun.
Rumahku dan Arka satu komplek, jadi setiap hari kami berangkat ke sekolah berdua, lebih tepatnya setiap hari Arka menjemput aku, dan kami berangkat berdua.
"Udah kaya supir aja gue." ucap Arka setiap hari dan aku hanya tertawa mendengarkan ocehannya.
...........
Pagi hari...
"Citra ayo bangun sayang." ucap mama sambil menggoyang-goyangkan pipi ku, namun aku tidak merespon.
Setengah jam kemudian......
"Bangoooonnn wooyyy. Gila lu jam berapa ni masih molor aja!" teriaknya ke telingaku dan langsung membuat aku terbangun. Aku sangat tau dan hafal dengan suaranya, siapa lagi jika bukan orang tidak waras itu, si Arab.
"Gila lo ya, lo kira gue budek, dasar Arab!" ucapku kesal dan langsung pergi ke kamar mandi. Membuat Arka tertawa puas dengan kaki melangkah keluar dari kamar.
Beberapa belas menit kemudian aku sudah rapi memakai seragam sekolah, aku keluar dari dalam kamar menuju meja makan, kulihat di sana sudah ada Arka dan Ernan yang sedang menikmati sarapannya.
"Yuk berangkat," ajak Arka sambil berdiri.
"Berangkat aja sendiri!" jawabku dengan mulai menyuap makanan.
"Nunggu berjam-jam malah disuruh berangkat sendiri." ucapnya dengan santai dan kembali duduk.
"Lagian orang gue baru duduk udah diajak berangkat aja," protes ku.
Setelah beberapa menit aku pun selesai sarapan dan mendatangi mama yang sedang berada di dapur.
"Ma, Citra berangkat dulu ya." sambil mencium tangan mama dan di ikuti oleh Arka. Kami berangkat menggunakan motor menuju ke sekolah, jarak yang tidak jauh dari rumah hanya sekitar 10 menit.
Sesampainya di sekolah Arka memarkirkan motornya. "Eh mana buku PR gue, udah lo kerjain kan?" tanyaku.
"Yaelah Cina, lo itu ya padahal nggak ngerjain PR tapi begadang mulu kerjaan, ngapain aja sih lo?" ucap Arka sambil mentoel keningku.
"Aduh sakit tau. Mana ah udah cepetan bentar lagi masuk nih," omel ku dengan mengusap kening.
"Mau sampai kapan sih lo gini, tiap hari nyuruh gue ngerjain tugas-tugas lo. Gue nggak keberatan kok sebenernya buat ngajarin lo." Ucap Arka sambil menyodorkan buku.
"Udah nanti nanti aja belajarnya, bye Arab." ucapku dengan berjalan menjauh dari Arka.
Aku memang sering menyuruh Arka mengerjakan tugas-tugasku, alasannya adalah, selain karena aku malas, aku juga suka mengerjai temanku Arab itu.
Harus ku akui Arka memang lebih pintar dibanding aku, karena dia masuk ke dalam salah satu pelajar terbaik di sekolah.
Jam istirahat pun tiba, seperti biasa Arka mendatangi kelasku, kelas kami memang hanya bersebelahan.
"Ke kantin yuk." ajak Arka sambil pergi meninggalkan kelas dan aku pun mengikutinya di belakang.
Sejauh ini kami tidak punya sahabat lain karena terlalu sering kemana-mana hanya berdua, tapi itu tidak menjadi masalah bagiku. Sampai saat ini kami memang belum pernah memiliki pacar, padahal sudah sejak SMP Arka atau pun aku di kejar-kejar siswa dan siswi lain yang ingin menjadikan kami pacar, namun kami tidak berminat. Entahlah, persahabatan kami ini membuatku tidak berminat untuk membuka hati.
Di Kantin...
"Hay Arka boleh ikut duduk?"tanya seorang gadis. Dia adalah Cindy, teman satu kelasku.
Aku dan Arka menoleh kearah suara.
"Iya duduk aja." jawabku.
"Sebentar lagi kan kita ujian, kamu sudah mempersiapkan apa Arka?" tanya Cindy mencoba mendekati Arka.
"Tidak ada, aku hanya lebih sering di rumah untuk belajar." Jawab Arka.
"Di rumah gue maksud lo?" ucapku sambil tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Ucy (ig. ucynovel)
Salam kenal thor 🤝
Meninggalkan jejak dulu 😊
2021-01-14
1
Danu Ibrahim
nyimak yh thor
2021-01-14
1
Andi Candra
iy
2021-01-13
2