Aku mengikuti jam pelajaran yang masih tersisa, hanya tinggal beberapa jam sebelum jam pulang.
Bel berbunyi menandakan waktu pulang bagi semua murid di sekolah. Saat aku keluar dari kelas, ternyata Arka dan Raya sudah berada di depan kelasku. Kami bertiga langsung menuju parkiran.
Saat diperjalanan.
"Gimana Ray, hari pertama sekolah disini suka?" tanyaku ketika berjalan menuju parkiran.
"Yeah suka kok, banyak temen baru." jawab Raya.
"Oh ya Cit, tadi pas kamu pingsan Kepala Sekolah ngumumin kalo minggu depan sebelum ujian, semua kelas tiga bakalan liburan. Kamu belum tau kan?" tanya Raya.
"Oh ya?" kemana tanyaku dengan antusias.
"Belum ditentuin sih, tapi akan dibagi jadi beberapa kelompok." jawab Raya.
"Wah asik dong." ucapku dengan tersenyum.
......................
Seminggu kemudian.
Aku mempersiapkan segala keperluan untuk liburan, dari mulai pakaian, make up, peralatan mandi dan juga tenda.
Kelas 3 atau kelas XII berjumlah 6 kelas, kelas 3A, 3B, 3C sampai seterusnya dan dibagi menjadi tiga kelompok, beruntungnya kelasku dan kelas Arka menjadi satu kelompok, sudah pasti aku sangat senang. Kelompok kami bernama Jenius terpilih untuk liburan ke pantai, sedangkan kelompok Raya terpilih untuk liburan ke gunung, dan kelompok satu lagi ke air terjun yang berada di dalam hutan.
Kami semua berkumpul di sekolah untuk mengisi formulir dan data-data siswa siswi. Sebelum berangkat Raya merengek ingin ikut di kelompokku, sedikit membuat aku jengkel memang, bagaimana bisa dia menjadi seperti anak kecil begini. Setelah Panitia berdiskusi dan memakan waktu yang cukup lama akhirnya Raya diperbolehkan ikut dengan kelompok Kami tapi harus ada satu siswa di kelompokku yang tukar tempat dengan dia.
Kami semua pun berangkat menggunakan 3 bis dengan tujuan dan arah berbeda.
"Perjalanan cukup memakan waktu jadi bagi yang mau tidur silahkan!" ucap Panitia di bis kami.
Perjalanan memang cukup jauh sekitar 4-5 jam.
Aku duduk di sebelah Arka. Aku melihat Arka sibuk memainkan ponselnya sambil tersenyum, entah apa yang sedang dikerjakannya di ponsel itu.
"Lo sibuk ngapain si Ar?" tanyaku sambil mendekatkan kepala ke arah ponsel, namun ponselnya langsung disembunyikan Arka kedalam tas kecilnya. Aku cemberut, seperti biasa Arka mentoel keningku dan berucap
"Kepo nya naik 10 level dari biasanya".
Cin, aku sayang sama kamu, aku ingin kita menjadi lebih dari sekedar sahabat, apa kamu kamu? Ingat, aku tidak menerima penolakan.
Aku terkejut sekaligus tertawa mendengar pengakuan darinya, dan bagaimana bisa dia menjadi pemaksa begini gumam ku dalam hati.
Baru saja aku akan menjawabnya tapi tiba-tiba aku mendengar suara orang memanggil-manggil namaku.
Cin Cin bangun Cinaaa....
Aku terkejut melihat Arka berada di sebelahku dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Kebiasaan deh, dibangunin dari tadi susah banget. Mimpi apaan sih Lo?" tanyanya.
Hah apakah tadi aku hanya bermimpi Arka mengutarakan perasaannya.
Aku masih terdiam tak menjawab pertanyaan Arka.
**** banget sih lo Citra, mana mungkin Arka suka sama lo. Aku merutuki kebodohan ku.
Arka mengajakku turun untuk makan siang, karena yang lain juga sudah berada di dalam rumah makan. Rupanya kami belum sampai ditujuan.
"Tuh Ray, gitu tuh kelakuan sepupu mu, kalo tidur kaya orang pingsan. Susah bener dibangunin." Arka berbicara kepada Raya dan Raya hanya tertawa.
Setelah selesai makan kami semua kembali menyusuri jalanan menuju pantai tujuan kami.
Dua jam kemudian kami baru tiba di tempat tujuan, aku langsung keluar dan berlari menuju pesisir pantai, ku hirup udara di sana dalam-dalam, aku sangat menyukai pantai. Rasanya aku tidak akan pernah merasa puas berada disini, aku memiliki cita-cita nanti jika aku sudah menikah dan memiliki anak aku akan membangun rumah di pesisir pantai. Ah indah sekali aku membayangkan itu jadi kenyataan sampai pada....
"Cin ngapain sih lo, ngehalu lagi?" tanya seseorang yang tiba-tiba datang.
"Apaan sih ganggu orang merangkai mimpi aja!" ucapku kepada krang yang berdiri di sebelahku, siapa lagi jika bukan Arka.
Semua siswa dan siswi diminta membangun tenda di tempat yang sudah disediakan, para siswa di sebelah kanan dan siswi di sebelah kiri, diberi penghalang tenda Panitia. jarak tenda tidak jauh dari pantai jadi aku masih bisa melihat dan menikmati kekayaan alam itu. Aku sangat suka liburan ini, sedikit banyaknya membuat aku merasa lebih tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments