Pagi hari, seperti biasa Arka menjemput ku. Tapi sebelum Arka datang, aku sudah lebih dulu bersiap-siap sehingga jika nanti Arka datang kami bisa langsung berangkat, pikirku. Namun ternyata tetap saja aku kalah dengan Arka, saat aku menuruni tangga, aku melihat Arka sudah berada didepan pintu bersama Raya. Yuk kita berangkat ajak ku ke mereka berdua.
"Loh nggak sarapan dulu?" tanya Arka.
"Enggak!" jawabku sambil berjalan melewati mereka berdua.
"Eh tapi kan gue belum sarapan Cin," protes Arka.
"Siapa suruh enggak sarapan dari tadi." jawabku dengan terus berjalan kearah mobil, tapi aku bingung melihat Arka hari ini membawa mobil, karena biasanya dia paling malas jika ke sekolah pakai mobil, alasannya adalah karena parkiran sekolah sempit, alasan yang aneh, dan aku tau dia berbohong. Entah apa alasan sebenarnya.
Saat aku ingin membuka pintu mobol depan, Raya langsung memegang tanganku, dia memohon agar bisa duduk didepan bersama Arka. Aku pun mengangguk tanda setuju. Kulihat Arka hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Raya.
Arka segera melajukan mobil menuju ke sekolah. Sesampainya di sekolah, Arka memarkirkan mobil dan kami keluar menuju kelas masing-masing, tapi Raya memintaku menemani mencari kelas barunya.
Karena hari senin, hari ini waktunya apel pagi, saat apel baru dimulai, Matahari terlihat mulai menyinari siapapun yang berada di bawahnya. Aku melihat Arka tersenyum kearah ku, ada apa dengan dia? jarang-jarang bertingkah seperti itu. Dipertengahan Apel, aku merasa pusing dan penglihatan ku perlahan mulai kabur, aku baru ingat kalau tadi aku belum sarapan.
Selang beberapa menit aku melihat semua yang ada di depanku menjadi gelap dan... bruk
"Cina bangun Cin..."
Sayup-sayup aku mendengar Arka memanggil-manggil, perlahan aku membuka mata terlihat Arka dan Raya serta satu Orang lagi sedang berada di sekitarku, kepalaku pusing, dan aku mencoba mengingat apa yang sudah terjadi. Arka menjelaskan bahwa aku pingsan saat apel sedang berlangsung, dan dia langsung membawa aku ke UKS.
Arka mengomel seperti ibu memarahi anaknya, sambil menyuapkan bubur ke mulutku.
"Besok-besok gini aja lagi, enggak usah sarapan!" ucapnya.
Aku hanya cemberut mendengarkan segala ocehannya.
"Elo juga tadi kan belum sarapan tapi kenapa elo nggak pingsan juga?"
"Heh, lo kira gue lemah kaya elo apa!" jawabnya dan aku langsung mencubit lengannya.
"Citra kamu nggak papa kan?" tanya Raya dengan raut muka sedih.
Aku tersenyum dan menjawab bahwa aku baik-baik saja. Dia berpamitan untuk ke kelas karena ini hari pertama dia masuk sekolah, jadi dia tidak mau ketinggalan mata pelajaran.
Saat Arka ingin menyuapi aku lagi, tanganku mengambil alih sendok yang dia pegang.
"Elo kan juga belum sarapan, jadi kita sarapan bareng aja." kataku sambil mengarahkan sendok ke mulutnya, dia tersenyum dan kami berdua pun menghabiskan bubur itu.
"Pelajaran lo gimana Ar?" tanyaku karena Arka masih tetap di sini menemaniku.
"Gue udah izin kok." jawabnya tanpa menatapku sambil tetap membaca buku.
Aku mencoba memejamkan mata. Setelah itu Aku mendengar Arka menutup bukunya dan mengucapkan,
"Istirahatlah agar cepat sehat," sambil mengelus keningku.
Ingin sekali rasanya aku memeluk dia saat ini juga, entah mengapa aku merasa bahagia dengan perlakuannya dan mendengar ucapannya.
Tak berapa lama kudengar nafas Arka sudah beraturan, aku membuka mata dan melihat Arka sedang tertidur sambil menelungkup kan tangannya keatas ranjang di tempatku berbaring.
Dasar, aku yang disuruhnya tidur tapi malah dia yang tertidur. Gumam ku sambil membelai rambutnya.
Cukup lama Arka tertidur, aku mulai merasa bosan berada di dalam ruangan ini. Akhirnya aku mencoba membangunkan Arka, aku memanggil nya dengan pelan sambil menggoyang-goyangkan bahunya. Lalu Arka terbangun dan mengusap-usap wajahnya. Aku menahan rasa ingin tertawa melihat wajah bangun tidurnya, sangat lucu menurutku.
"Ada apa Cin?" tanya nya.
"Aku merasa bosan bisa nggak kita keluar dari sin?" tanyaku dengan nada memelas, karena aku tau pasti Arka tidak mengabulkan permintaanku, dan benar saja, Arka menolak dia tidak mengizinkan aku keluar. Aku memohon dan aku berkata bahwa aku sudah sehat aku sudah sembuh.
"Sayangkan kalo ninggalin mata pelajaran." ucapku mencari alasan.
Setelah perdebatan panjang akhirnya Arka menyetujuinya, kami keluar dari ruangan menuju ke kelasku. Setelah aku duduk Arka meninggalkan aku dan kembali ke kelasnya.
"Citra kamu tidak apa-apakan?" tanya Cindy mendekati aku dan aku menjawab aku baik-baik saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Sasya Syasya
sip, semoga cerita yh takengecewakan
2020-10-06
2