Pagi hari aku terbangun dengan malas, hari ini hari libur jadi aku bebas untuk bermalas-malasan pikirku, namun sejurus kemudian aku ingat dengan Arka dan perilakunya. Aku langsung pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri.
Tak berapa lama aku keluar dari kamar mandi. Setelah bersiap siap aku keluar kamar menuju meja makan. Di sana sudah ada Papa dan Mama yang sedang menikmati sarapan.
Pagi Pa Ma ucapku sambil mencium pipi mereka.
"Bukannya hari ini libur ya sayang, kok tumben udah rapi, mau kemana?" tanya Mama.
"Mau ke rumah Tante Mei Ma, udah lama nggak ke sana" jawabku.
Lalu aku mengambil beberapa lembar roti dan langsung pergi. Diperjalanan tiba-tiba aku ragu untuk ke rumah Arka, jangan jangan di sana ada Rika, pikirku.
Tapi ini harus segera diselesaikan, akhirnya aku melanjutkan perjalanan. Setelah sampai aku memarkirkan mobil di samping mobil Arka, aku melihat Tante Mei sedang sibuk menyiram tanaman bunga sehingga tidak sadar dengan kedatanganku. Aku menyapa dan mencium tangan Tante Mei dan bertanya apakah Arka ada di rumah.
Ternyata Arka belum bangun, Tante Mei meminta aku untuk membangunkan Arka, aku masuk kedalam rumah dan menuju ke kamar Arka. Jujur saja aku sedikit deg-degan, dengan pelan aku membuka pintu, kamarnya masih gelap dan sudah bisa dipastikan Arka masih tidur.
Aku masuk dan membuka gorden jendela, aku melihat Arka bergerak, pasti tidurnya terusik karena sinar cahaya Matahari.
Saat dia membuka mata "lo ngapain disini?" tanyanya setelah melihat aku.
Lagi lagi aku hampir tertawa melihat wajahnya ketika baru bangun tidur, beruntung aku masih bisa menahannya.
"Kita harus menyelesaikan masalah malam tadi, sebenarnya apa maksud lo?" tanyaku dengan tegas meskipun sebenarnya aku gugup.
Arka menghela nafas "lo malam tadi kemana?" tanyanya.
"Aku hanya pergi menemui seseorang, apa masalahnya?"
"Kenapa lo dekat sama Orang tanpa sepengetahuan gue" tanyanya dingin.
"Apa itu harus?" balasku tak kalah dingin.
Dia diam sejenak dan melanjutkan ucapannya "Lo lupa sama perjanjian kita? Segala masalah atau persoalan apapun akan diceritakan dan tidak ada yang ditutup tutupi!" ucapnya dengan nada yang mulai meninggi.
Aku tersenyum kecut mendengar ucapannya, bisa bisanya dia berucap seperti itu setelah apa yang telah dia lakukan selama ini dengan hubungannya bersama Rika.
"Gue kira itu perjanjian udah nggak berlaku. Lalu apa bedanya gue sama lo?" tanyaku.
"Maksud lo?" tanyanya bingung.
"Elo yang mulai Ar, coba lo ingat-ingat apa lo pernah bilang ke gue atau minta pendapat gue soal Rika sebelum lo menjalin hubungan sama dia hah?" ucapku dengan nada tinggi, aku tidak perduli jika Tante Mei atau siapapun mendengarnya.
Lagi lagi Arka terdiam, aku tak tau apa yang sedang dipikirkannya, apakah dia sadar atas kesalahannya atau justru dia akan mencari cari kesalahanku.
Dia berdiri lalu berjalan mendekati aku dan memelukku, perasaanku menjadi hangat tiap kali Arka memperlakukan aku seperti ini.
"Maafin gue Cin gue udah egois, gue cuma nggak mau lo nanti disakiti sama laki-laki. Harusnya lo ngasih tau gue dulu, harusnya lo ngenalin dia ke gue dulu supaya gue tau dia cocok atau enggak buat lo" Arka berucap.
"Nanti gue ajak dia buat ketemu sama lo" kataku.
Arka melepaskan pelukannya memberi jarak diantara kami berdua "maafin gue" ucapnya lagi.
Aku tersenyum, lalu menyuruh Arka mandi karena Tante Mei sudah menunggu, Arka mengangguk dan pergi ke kamar mandi, aku keluar dari kamar ingin mendatangi Tante Mei.
Ternyata Tante Mei sudah berada dimeja makan, setelah aku ikut duduk aku bertanya soal hubungan Arka dan Rika, entah mengapa aku begitu ingin tau, padahal aku baru saja berpacaran dengan Kak Riza namun pikiranku justru hanya tertuju kepada Arka.
Kata Tante Mei hubungannya baik baik saja, Rika dan Orangtuanya sering datang kesini.
Tak lama setelah itu Arka keluar dari kamar dan bergabung dengan aku dan Tante Mei.
Selesai makan aku membantu Art mencuci piring sedangkan Tante Mei dan Arka sedang mengobrol diruang keluarga.
Samar samar aku mendengar Tante Mei berucap sebentar lagi Rika akan kesini. Oh tidak, aku harus pulang lebih dulu sebelum Rika datang. Pikirku
Bukan karena aku takut, tapi aku tidak ingin membuat masalah. Biarlah Arka tidak mengetahui jika Rika menyuruh aku menjauhi dia.
Aku berpamitan dengan Tante Mei dan Arka, awalnya Arka tidak membolehkan aku pulang tapi aku tetap kekeuh ingin segera pergi dari rumah Arka.
*****
Author tanya dong, kalian dapet feel nya nggak sih di part ini? Kalo Author jujur aja nggak dapet, sumpah moodnya lagi nggak bagus. Maaf ya 🙏
Tetap terus tungguin part selanjutnya ya Kakak 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
💜bucinnya taehyung💜
dpt thor aku dr bab mulai ada nama rika pgn nampol si arka... nyebelin ...
2021-02-07
1
Umi Yan
lanjut thor..., ditunggu lagi up terbarunya😊
2020-10-04
1
niina a
aku selalu menunggu kamu up thor
tetap semangat ya 😍
2020-10-04
1