MenSahSen Episode 15

Di kampus.

Aku sedang duduk bersama dengan Cindy dan juga Raya, aku memberitahu mereka tentang kak Riza yang mengutarakan perasaannya kepadaku. Mereka terkejut sekaligus senang, karena dari awal memang mereka sering menjodoh-jodohkan aku dengan kak Riza.

"Terus kamu jawab apa Cit? " Cindy bertanya.

"Aku belum ngasih jawaban, ya kalian kan tau aku nggak ada rasa apa-apa ke dia. " jawabku.

"Kamu pernah dengar pepatah jawa Cit, Witing tresno jalaran soko kulino (Cinta tumbuh karena terbiasa). "

"Jadi menurutku coba kamu jalanin aja dulu, siapa tau cocok kan" ucapnya lagi.

"Iya lah Cit dicoba aja dulu, lagian kan kak Riza selama ini udah baik ke kamu. " ucap Raya.

"Nah jadi kalo kamu sama kak Riza udah pacaran kita bisa jalan bareng rame-rame, ah pasti seru. " lanjut Raya.

Aku terdiam memikirkan jawaban apa yang pantas untuk kak Riza nanti, apa aku harus menolak, atau mengikuti saran dari kedua temanku ini.

Tapi kalau aku menerimanya, lalu bagaimana dengan Arka, Ah tapikan Arka juga sudah memiliki Rika.

Pulang dari kampus aku langsung masuk kamar dan merebahkan diri di atas tempat tidur.

Ting (suara hp)

Kak Riza, lalu aku membuka pesan itu.

💬Citra, malam ini aku tunggu di Cafe Rainbow jam 20.00.

Hah jangan-jangan kak Riza mau menanyakan jawabanku, pikirku.

Mau tidak mau, siap tidak siap aku harus menemui kak Riza. Sebelum jam 20.00 aku sudah bersiap siap dan izin untuk pergi sebentar kepada papa dan mama.

Aku mengemudikan mobil menuju Cafe itu, tapi jalanan macet pasti aku akan terlambat pikirku.

Di lampu merah, saat aku melihat mobil yang sudah sangat tidak asing bagiku berada tepat didepan mobilku. Iya mobil itu mobilnya Arka, dengan pasti aku mengikuti mobilnya saat lampu sudah berwarna hijau. Sekejap aku lupa dengan tujuan awal ku untuk menemui kak Riza.

Beberapa puluh menit mobil itu berhenti diparkiran sebuah cafe, tepatnya Cafe dimana kak Riza menyuruh aku datang ke sana. Tak lama aku melihat Arka dan Rika turun dari dalam mobil itu dan masuk ke dalam Cafe.

Bahkan hanya melihat Arka pergi dengan perempuan lainpun hatiku merasa sesak, padahal perempuan itu adalah pacarnya.

Setelah mereka sudah tidak terlihat, baru aku keluar dari mobil lalu aku masuk juga ke Cafe itu.

Baru sampai di pintu, kak Riza sudah memanggil aku dengan melambaikan tangan.

"Maaf Kak aku telat. " ucapku setelah duduk berhadapan dengan kak Riza.

"Iya tidak masalah, lagipula aku juga baru sampai. Kamu mau pesan apa? " tanya Kak Riza.

"Terserah apa saja kak. " jawabku sambil melihat ke segala arah mencari keberadaan Arka.

Mataku menangkap sosok itu, aku melihat Arka sedang duduk berdua bersama Rika dengan Rika yang bergelayut manja di lengan Arka.

Aku sangat tidak suka melihat adegan itu, lalu aku menyibukkan diri dengan mengobrol dengan kak Riza agar tidak terfokus pada dua manusia itu.

"Jadi gimana Citra, apa kamu sudah bisa menjawab pertanyaan ku waktu itu? " tanya kak Riza.

Aku terdiam. Sekilas aku melihat kearah Arka dan Rika, kulihat Rika sedang menyuapi Arka. Lalu dengan pasti aku menjawab bahwa aku menerima kak Riza sebagai pacar.

Bisa kulihat dari matanya dia sangat bahagia dengan jawabanku, lalu dia memegang tanganku dan berkata,

"Aku janji aku tidak akan mengecewakanmu. "

Aku tersenyum. Semoga ini pilihan yang tepat. Ucapku dalam hati.

Saat makanan datang, kami menikmati makanan dengan tenang. Tapi sebenarnya mungkin hanya kak Riza yang tenang dan senang, aku tidak merasakan itu sama sekali.

Aku melihat Arka dan Rika keluar dari Cafe. Tak lama setelah itu aku mengajak kak Riza pulang.

"Kak, ayo pulang! "

"Nggak mau pulang kalo manggilnya tetap kak. " ucapnya.

"Terus maunya dipanggil apa, om? " tanyaku meledek.

Lalu kak Riza mengusap-usap pucuk kepalaku dan berkata "panggil sayang. "

"NGGAK MAU! " ucapku lalu aku berdiri dan berjalan meninggalkan (ak Riza.

Kak Riza tertawa.

Kami pulang dengan mobil masing-masing, awalnya kak Riza bersikeras ingin mengantar aku dengan cara mengikuti mobilku sampai di rumah, namun aku menolak.

Cukup malam aku sampai di rumah, saat aku turun aku kaget dengan adanya Arka duduk didepan pintu seperti yang biasa dia lakukan. Menatap aku dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Saat aku mendekati dia, tiba-tiba tubuhku diarahkannya ke pintu hingga menempel di pintu, dia mencengkram pundak ku dengan kuat, aku terkejut dengan perlakuannya.

"Ada apa sih Ar? " tanyaku dengan gugup.

Dia diam tak membuka mulut sedikitpun, lalu dengan cepat dia mencium dan mel*mat bibirku dengan kasar. Spontan aku melepaskan ciuman itu namun dengan cepat tengkukku ditahan olehnya.

Beberapa menit kejadian itu berlangsung, hingga dia melepaskan bibirku dan melepas cengkraman tangannya dari pundak ku.

"Lo gila ya Ar, apa maksud lo hah? " tanyaku dengan nada tinggi, jelas saja aku marah dengan apa yang sudah dia lakukan.

"Lo habis dari mana tadi hah? " tanyanya dengan nada tak kalah tinggi.

Aku mengernyitkan kening mendengar pertanyaannya, apakah hanya gara gara aku pergi dia menjadi seperti ini, pikirku.

"Gue cuma pergi makan, ada apa sih Ar, biasanya juga nggak ada masalah. " jawabku.

Belum sempat Arka berbicara lagi tiba-tiba pintu terbuka.

"Kalian ini kenapa ribut malam malam begini di luar rumah? " ucap papa yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.

"Enggak apa-apa pa, cuma ada masalah sedikit. " jawabku.

"Maaf membuat om jadi terbangun. " ucap Arka.

"Kalau ada masalah diselesaikan baik baik, pakai kepala dingin. Ini sudah malam lebih baik diselesaikan besok saja. " Papa berucap lagi.

Lalu Arka pamit pulang kepada papa tanpa melihat kearah ku, aku bingung dan sangat sangat bingung dengan sikap dan perilakunya. Besok aku harus kerumahnya untuk menyelesaikan semua ini. Gumam ku.

***

Terimakasih sudah mampir ❤

Jangan lupa like komen dan vote biar Author semangat nulisnya 💕

Menerima kritik dan saran 🙏

Episodes
1 MenSahSen Episode 1
2 MenSahSen Episode 2
3 MenSahSen Episode 3
4 MenSahSen Episode 4
5 MenSahSen Episode 5
6 MenSahSen Episode 6
7 MenSahSen Episode 7
8 MenSahSen Episode 8
9 MenSahSen Episode 9
10 MenSahSen Episode 10
11 MenSahSen Episode 11
12 MenSahSen Episode 12
13 MenSahSen Episode 13
14 MenSahSen Episode 14
15 MenSahSen Episode 15
16 MenSahSen Episode 16
17 MenSahSen Episode 17
18 MenSahSen Episode 18
19 MenSahSen Episode 19
20 MenSahSen Episode 20
21 MenSahSen Episode 21
22 MenSahSen Episode 22
23 MenSahSen Episode 23
24 MenSahSen Episode 24
25 MenSahSen Episode 25
26 MenSahSen Episode 26
27 MenSahSen Episode 27
28 MenSahSen Episode 28
29 MenSahSen Episode 29
30 MenSahSen Episode 30
31 MenSahSen Episode 31
32 MenSahSen Episode 32
33 MenSahSen Episode 33
34 MenSahSen Episode 34
35 MenSahSen Episode 35
36 MenSahSen Episode 36
37 MenSahSen Episode 37
38 MenSahSen Episode 38
39 MenSahSen Episode 39
40 MenSahSen Episode 40
41 MenSahSen Episode 41
42 MenSahSen Episode 42
43 MenSahSen Episode 43
44 MenSahSen Episode 44
45 MenSahSen Episode 45
46 MenSahSen Episode 46
47 MenSahSen Episode 47
48 Pengumuman atau yang lebih tepatnya pertanyaan.
49 MenSahSen Episode 48
50 MenSahSen Episode 49
51 MenSahSen Episode 50
52 MenSahSen Episode 51
53 MenSahSen Episode 52
54 MenSahSen Episode 53
55 MenSahSen Episode 54
56 MenSahSen Episode 55
Episodes

Updated 56 Episodes

1
MenSahSen Episode 1
2
MenSahSen Episode 2
3
MenSahSen Episode 3
4
MenSahSen Episode 4
5
MenSahSen Episode 5
6
MenSahSen Episode 6
7
MenSahSen Episode 7
8
MenSahSen Episode 8
9
MenSahSen Episode 9
10
MenSahSen Episode 10
11
MenSahSen Episode 11
12
MenSahSen Episode 12
13
MenSahSen Episode 13
14
MenSahSen Episode 14
15
MenSahSen Episode 15
16
MenSahSen Episode 16
17
MenSahSen Episode 17
18
MenSahSen Episode 18
19
MenSahSen Episode 19
20
MenSahSen Episode 20
21
MenSahSen Episode 21
22
MenSahSen Episode 22
23
MenSahSen Episode 23
24
MenSahSen Episode 24
25
MenSahSen Episode 25
26
MenSahSen Episode 26
27
MenSahSen Episode 27
28
MenSahSen Episode 28
29
MenSahSen Episode 29
30
MenSahSen Episode 30
31
MenSahSen Episode 31
32
MenSahSen Episode 32
33
MenSahSen Episode 33
34
MenSahSen Episode 34
35
MenSahSen Episode 35
36
MenSahSen Episode 36
37
MenSahSen Episode 37
38
MenSahSen Episode 38
39
MenSahSen Episode 39
40
MenSahSen Episode 40
41
MenSahSen Episode 41
42
MenSahSen Episode 42
43
MenSahSen Episode 43
44
MenSahSen Episode 44
45
MenSahSen Episode 45
46
MenSahSen Episode 46
47
MenSahSen Episode 47
48
Pengumuman atau yang lebih tepatnya pertanyaan.
49
MenSahSen Episode 48
50
MenSahSen Episode 49
51
MenSahSen Episode 50
52
MenSahSen Episode 51
53
MenSahSen Episode 52
54
MenSahSen Episode 53
55
MenSahSen Episode 54
56
MenSahSen Episode 55

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!