MenSahSen Episode 2

"Oh ya Cit, gimana kalo kapan-kapan kita belajar bareng di rumah kamu?" Kata Cindy.

Sebenarnya aku tau itu hanya akal-akalan Cindy untuk mendekati Arka. Sudah tidak menjadi rahasia lagi kalau sejak kami baru masuk SMA Cindy menyukai Arka, namun Arka tidak merespon.

"Boleh, terserah kapan aja." Jawabku.

"Eh balik ke kelas yuk Ar," aku mengajak Arka dan dia menganggukkan kepala.

"Duluan ya Cin," ucapku sambil berdiri dan di ikuti Arka, kami pun kembali ke kelas masing-masing.

Setelah jam pulang Arka dan aku mengendarai motor menuju rumah.

"Eh mending kita ke mall dulu, beli buku sama makan." ajak ku.

"Halah kebiasaan paling juga cuma alasan, bilang mau beli buku nyatanya beli baju." ucap Arka dengan malas.

Aku mengerucutkan bibir dan aku tau Arka melihat dari balik kaca spion.

Akhirnya Arka menuruti keinginanku, Arka melajukan motornya menuju ke mall, sekitar 20 menit kemudian kami sampai di parkiran. Setelah masuk aku langsung menarik tangan Arka ketempat langganan kami untuk makan.

"Emang mau beli buku apa sih Cin?" tanya Arka.

"Buku apa aja deh yang bisa bikin gue pinter, biar pas ujian nanti nilai gue bisa lebih tinggi dari nilai lo." jawabku asal, sambil sibuk melihat layar ponsel.

"Elo mau beli buku satu toko juga nggak akan merubah apa-apa kalo elo nya masih males belajar." kata Arka sambil mentoel keningku.

Tak lama setelah itu makanan datang, kami makan dengan tenang tanpa ada yang bersuara, selesai makan kami pergi ke toko buku.

"Yaelah Cina ternyata cuma mau beli Novel, tau gitu gue ogah lu ajak ke sini." Protes Arka setelah melihat aku memegang beberapa Novel.

"Hustt jangan berisik!" kataku dan kembali melihat-lihat buku yang lain.

"yuk ke kasir," ajak ku setelah aku mendapat beberapa buah Novel, Arka mengikuti dibelakang dengan malas.

Setelah membayar semuanya kami memutuskan untuk pulang karena hari sudah sore. Sampainya di depan rumahku Arka langsung pergi menuju rumahnya.

Aku masuk rumah dan langsung ke kamar karena seperti biasa di jam-jam seperti sekarang ini rumah sedang sepi, papa dan mama pergi ke restoran, sedangkan Ernan pergi les. Aku langsung mandi dan membersihkan diri.

Beberapa saat kemudian saat aku sudah selesai mandi.

Kring kring (suara ponsel berdering)

Aku langsung mengambil ponsel yang berada di dalam tas. Setelah aku melihat siapa yang menelpon aku langsung mengangkatnya.

"Halo," ucapku.

"Halo Citra, minggu depan aku ke kota Y, aku pindah ke sana." Kata si penelpon.

"Oh ya, kenapa Ray?" tanyaku bingung.

"Papa pindah tugas ke sana." Jawabnya.

Si penelpon adalah sepupuku, Raya Fitria. Papa nya Raya adalah adik dari papaku, beliau adalah seorang polisi.

Saat malam tiba, keluargaku sedang makan malam.

"Pa, Papa tau nggak kalo om Iyan mau pindah ke sini?" tanyaku ke Papa pertengahan makan.

"Iya sudah tau, tadi siang om Iyan sudah menelpon papa," jawab Papa.

Selesai makan malam kami duduk diruang keluarga, kami mengobrol sampai terdengar ada suara ketukan pintu, saat aku berjalan ingin membuka pintu ternyata pintu sudah dibuka oleh mbok Lilis. Mbok Lilis adalah asisten rumah tangga di rumah ini, beliau sudah bekerja disini sejak aku masih bayi.

"Siapa mbok?" tanyaku.

"Gue!" jawab Arka sambil masuk rumah berjalan melewati aku.

"Ciihh tau gitu tadi nggak usah dibukain," omel ku

Aku berjalan mengekor dibelakang Arka, menuju ruang keluarga. Ya, begitulah Arka, dia sudah sangat akrab dengan keluargaku.

Setelah Arka duduk di kursi bersebelahan dengan Ernan, aku memutuskan pergi ke kamar, sedangkan Arka asik mengobrol dengan papa dan mama.

Saat Aku sedang asik membaca Novel, tanpa mengetuk pintu Arka langsung membuka pintu kamarku. Aku terkejut, sontak aku langsung memarahi Arka, tapi tidak dihiraukannya. Arka justru mendatangi dan mengambil Novel yang ku pegang.

"Apaan sih lo Ar?" protes ku sambil berdiri berusaha mengambil kembali Novel dari tangan Arka. Tapi karena badan Arka lebih tinggi dariku, jadi aku cukup kesulitan mengambilnya sampai akhirnya....

BRUKK...

Kami berdua terjatuh keatas tempat tidur dengan posisi aku berada dibawah Arka. Beberapa saat kami saling pandan.

Deg deg deg...

Suara jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Tanpa kusadari wajah Arka semakin mendekat ke wajahku, 5 cm 3 cm 1 cm dan akhirnya Arka mencium bibirku untuk pertama kali, tidak ada penolakan dan perlawanan dariku aku hanya terdiam karena aku terlalu syok dan tidak percaya hal ini akan terjadi. Arka semakin dalam mencium dan mel*mat bibirku.

Tok tok tok (suara pintu diketuk) mengagetkan kami, Arka dan aku terkejut lalu langsung berdiri.

"Iya masuk!" teriakku.

Masuklah mbok Lilis membawa nampan yang berisi dua gelas susu diatasnya dan beberapa camilan. Ini Non, Den, diminum dulu susunya ucap mbok Lilis sambil menaruh susu di atas meja. Dan setelah itu beliau permisi keluar dari kamar.

Terpopuler

Comments

Kiki Yanah

Kiki Yanah

masih nyimak dulu

2021-01-14

1

Danu Ibrahim

Danu Ibrahim

kayanya menarik

2021-01-14

2

Lia Eka Pratama

Lia Eka Pratama

nyimak

2021-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 MenSahSen Episode 1
2 MenSahSen Episode 2
3 MenSahSen Episode 3
4 MenSahSen Episode 4
5 MenSahSen Episode 5
6 MenSahSen Episode 6
7 MenSahSen Episode 7
8 MenSahSen Episode 8
9 MenSahSen Episode 9
10 MenSahSen Episode 10
11 MenSahSen Episode 11
12 MenSahSen Episode 12
13 MenSahSen Episode 13
14 MenSahSen Episode 14
15 MenSahSen Episode 15
16 MenSahSen Episode 16
17 MenSahSen Episode 17
18 MenSahSen Episode 18
19 MenSahSen Episode 19
20 MenSahSen Episode 20
21 MenSahSen Episode 21
22 MenSahSen Episode 22
23 MenSahSen Episode 23
24 MenSahSen Episode 24
25 MenSahSen Episode 25
26 MenSahSen Episode 26
27 MenSahSen Episode 27
28 MenSahSen Episode 28
29 MenSahSen Episode 29
30 MenSahSen Episode 30
31 MenSahSen Episode 31
32 MenSahSen Episode 32
33 MenSahSen Episode 33
34 MenSahSen Episode 34
35 MenSahSen Episode 35
36 MenSahSen Episode 36
37 MenSahSen Episode 37
38 MenSahSen Episode 38
39 MenSahSen Episode 39
40 MenSahSen Episode 40
41 MenSahSen Episode 41
42 MenSahSen Episode 42
43 MenSahSen Episode 43
44 MenSahSen Episode 44
45 MenSahSen Episode 45
46 MenSahSen Episode 46
47 MenSahSen Episode 47
48 Pengumuman atau yang lebih tepatnya pertanyaan.
49 MenSahSen Episode 48
50 MenSahSen Episode 49
51 MenSahSen Episode 50
52 MenSahSen Episode 51
53 MenSahSen Episode 52
54 MenSahSen Episode 53
55 MenSahSen Episode 54
56 MenSahSen Episode 55
Episodes

Updated 56 Episodes

1
MenSahSen Episode 1
2
MenSahSen Episode 2
3
MenSahSen Episode 3
4
MenSahSen Episode 4
5
MenSahSen Episode 5
6
MenSahSen Episode 6
7
MenSahSen Episode 7
8
MenSahSen Episode 8
9
MenSahSen Episode 9
10
MenSahSen Episode 10
11
MenSahSen Episode 11
12
MenSahSen Episode 12
13
MenSahSen Episode 13
14
MenSahSen Episode 14
15
MenSahSen Episode 15
16
MenSahSen Episode 16
17
MenSahSen Episode 17
18
MenSahSen Episode 18
19
MenSahSen Episode 19
20
MenSahSen Episode 20
21
MenSahSen Episode 21
22
MenSahSen Episode 22
23
MenSahSen Episode 23
24
MenSahSen Episode 24
25
MenSahSen Episode 25
26
MenSahSen Episode 26
27
MenSahSen Episode 27
28
MenSahSen Episode 28
29
MenSahSen Episode 29
30
MenSahSen Episode 30
31
MenSahSen Episode 31
32
MenSahSen Episode 32
33
MenSahSen Episode 33
34
MenSahSen Episode 34
35
MenSahSen Episode 35
36
MenSahSen Episode 36
37
MenSahSen Episode 37
38
MenSahSen Episode 38
39
MenSahSen Episode 39
40
MenSahSen Episode 40
41
MenSahSen Episode 41
42
MenSahSen Episode 42
43
MenSahSen Episode 43
44
MenSahSen Episode 44
45
MenSahSen Episode 45
46
MenSahSen Episode 46
47
MenSahSen Episode 47
48
Pengumuman atau yang lebih tepatnya pertanyaan.
49
MenSahSen Episode 48
50
MenSahSen Episode 49
51
MenSahSen Episode 50
52
MenSahSen Episode 51
53
MenSahSen Episode 52
54
MenSahSen Episode 53
55
MenSahSen Episode 54
56
MenSahSen Episode 55

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!