"Oh ya Cit, gimana kalo kapan-kapan kita belajar bareng di rumah kamu?" Kata Cindy.
Sebenarnya aku tau itu hanya akal-akalan Cindy untuk mendekati Arka. Sudah tidak menjadi rahasia lagi kalau sejak kami baru masuk SMA Cindy menyukai Arka, namun Arka tidak merespon.
"Boleh, terserah kapan aja." Jawabku.
"Eh balik ke kelas yuk Ar," aku mengajak Arka dan dia menganggukkan kepala.
"Duluan ya Cin," ucapku sambil berdiri dan di ikuti Arka, kami pun kembali ke kelas masing-masing.
Setelah jam pulang Arka dan aku mengendarai motor menuju rumah.
"Eh mending kita ke mall dulu, beli buku sama makan." ajak ku.
"Halah kebiasaan paling juga cuma alasan, bilang mau beli buku nyatanya beli baju." ucap Arka dengan malas.
Aku mengerucutkan bibir dan aku tau Arka melihat dari balik kaca spion.
Akhirnya Arka menuruti keinginanku, Arka melajukan motornya menuju ke mall, sekitar 20 menit kemudian kami sampai di parkiran. Setelah masuk aku langsung menarik tangan Arka ketempat langganan kami untuk makan.
"Emang mau beli buku apa sih Cin?" tanya Arka.
"Buku apa aja deh yang bisa bikin gue pinter, biar pas ujian nanti nilai gue bisa lebih tinggi dari nilai lo." jawabku asal, sambil sibuk melihat layar ponsel.
"Elo mau beli buku satu toko juga nggak akan merubah apa-apa kalo elo nya masih males belajar." kata Arka sambil mentoel keningku.
Tak lama setelah itu makanan datang, kami makan dengan tenang tanpa ada yang bersuara, selesai makan kami pergi ke toko buku.
"Yaelah Cina ternyata cuma mau beli Novel, tau gitu gue ogah lu ajak ke sini." Protes Arka setelah melihat aku memegang beberapa Novel.
"Hustt jangan berisik!" kataku dan kembali melihat-lihat buku yang lain.
"yuk ke kasir," ajak ku setelah aku mendapat beberapa buah Novel, Arka mengikuti dibelakang dengan malas.
Setelah membayar semuanya kami memutuskan untuk pulang karena hari sudah sore. Sampainya di depan rumahku Arka langsung pergi menuju rumahnya.
Aku masuk rumah dan langsung ke kamar karena seperti biasa di jam-jam seperti sekarang ini rumah sedang sepi, papa dan mama pergi ke restoran, sedangkan Ernan pergi les. Aku langsung mandi dan membersihkan diri.
Beberapa saat kemudian saat aku sudah selesai mandi.
Kring kring (suara ponsel berdering)
Aku langsung mengambil ponsel yang berada di dalam tas. Setelah aku melihat siapa yang menelpon aku langsung mengangkatnya.
"Halo," ucapku.
"Halo Citra, minggu depan aku ke kota Y, aku pindah ke sana." Kata si penelpon.
"Oh ya, kenapa Ray?" tanyaku bingung.
"Papa pindah tugas ke sana." Jawabnya.
Si penelpon adalah sepupuku, Raya Fitria. Papa nya Raya adalah adik dari papaku, beliau adalah seorang polisi.
Saat malam tiba, keluargaku sedang makan malam.
"Pa, Papa tau nggak kalo om Iyan mau pindah ke sini?" tanyaku ke Papa pertengahan makan.
"Iya sudah tau, tadi siang om Iyan sudah menelpon papa," jawab Papa.
Selesai makan malam kami duduk diruang keluarga, kami mengobrol sampai terdengar ada suara ketukan pintu, saat aku berjalan ingin membuka pintu ternyata pintu sudah dibuka oleh mbok Lilis. Mbok Lilis adalah asisten rumah tangga di rumah ini, beliau sudah bekerja disini sejak aku masih bayi.
"Siapa mbok?" tanyaku.
"Gue!" jawab Arka sambil masuk rumah berjalan melewati aku.
"Ciihh tau gitu tadi nggak usah dibukain," omel ku
Aku berjalan mengekor dibelakang Arka, menuju ruang keluarga. Ya, begitulah Arka, dia sudah sangat akrab dengan keluargaku.
Setelah Arka duduk di kursi bersebelahan dengan Ernan, aku memutuskan pergi ke kamar, sedangkan Arka asik mengobrol dengan papa dan mama.
Saat Aku sedang asik membaca Novel, tanpa mengetuk pintu Arka langsung membuka pintu kamarku. Aku terkejut, sontak aku langsung memarahi Arka, tapi tidak dihiraukannya. Arka justru mendatangi dan mengambil Novel yang ku pegang.
"Apaan sih lo Ar?" protes ku sambil berdiri berusaha mengambil kembali Novel dari tangan Arka. Tapi karena badan Arka lebih tinggi dariku, jadi aku cukup kesulitan mengambilnya sampai akhirnya....
BRUKK...
Kami berdua terjatuh keatas tempat tidur dengan posisi aku berada dibawah Arka. Beberapa saat kami saling pandan.
Deg deg deg...
Suara jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Tanpa kusadari wajah Arka semakin mendekat ke wajahku, 5 cm 3 cm 1 cm dan akhirnya Arka mencium bibirku untuk pertama kali, tidak ada penolakan dan perlawanan dariku aku hanya terdiam karena aku terlalu syok dan tidak percaya hal ini akan terjadi. Arka semakin dalam mencium dan mel*mat bibirku.
Tok tok tok (suara pintu diketuk) mengagetkan kami, Arka dan aku terkejut lalu langsung berdiri.
"Iya masuk!" teriakku.
Masuklah mbok Lilis membawa nampan yang berisi dua gelas susu diatasnya dan beberapa camilan. Ini Non, Den, diminum dulu susunya ucap mbok Lilis sambil menaruh susu di atas meja. Dan setelah itu beliau permisi keluar dari kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Kiki Yanah
masih nyimak dulu
2021-01-14
1
Danu Ibrahim
kayanya menarik
2021-01-14
2
Lia Eka Pratama
nyimak
2021-01-14
1