Terharu

Aulia pov

Aku merasa tubuhku sangat berat ,seluruh badanku terasa remuk semua . Meskipun begitu aki mulai membuka mataku perlahan - lahan.Hal pertama yang aku lihat adalah cowok yang aku tabrak tempo hari . Saat aku membuka mata aku melihatnya tersenyum simpul di depan ku .Setelah itu dia memanggil dokter dan perawat untuk memeriksaku . Satria , kalau tidak salah teman - temannya memanggilnya dengan sebutan itu .

Saat aku melamun tiba - tiba seorang dokter dan tiga orang perawat sudah ada di depanku .Begitu pula dengan Satria aku sudah melihat nya ada di depanku.

Perawat tersebut memberikan alat tensi kepadaku sambil tersenyum. Setelah mendapatkan hasilnya ia memberi tahu dokter dan dokter tersebut menghampiriku.

"Anda sudah sadar nona, coba gerakkan anggota tubuh Anda secara perlahan -lahan "

Aku pun menganggukkan kepalaku dan mengikuti saran pak dokter .Setelah dirasa cukup aku di suruh untuk istirahat.

Pak Dokter menjelaskan keterangan kesehatanku secara detail kepada Satria sebelum pergi . Tak lama kemudian Satria menghampiriku.

"Bagaimana keadaanmu ? Oh ya namaku Satria . Siapa namamu?",tanya Satria sambil tersenyum kepadaku

"Aulia ",jawabku singkat ,sungguh aku sangat grogi sekarang.

"Kemarin aku yang membawamu kesini . Kamu jadi korban tabrak lari .Apa kau punya keluarga disini?",tanya Satria kepadaku

Aku mencoba mengingat - ingat kejadian sebelum kecelakaan itu, aku berjalan namun tiba - tiba ada yang menarik tasku kemudian mengambil HP ku .

"Sebenarnya aku menginap di rumah kerabatku tapi Hpku kemarin di rampok orang .Alamat bu Luci aku lupa",ucap Aulia yang menangis sesenggukan karena telah mengingat kejadian naas tersebut.

"Satria boleh ga aku minta tolong antarkan aku pulang saja .Aku tidak mungkin menambah beban Bu Luci untuk membiayai rumah sakit ini . Aku pulang saja Sat",kataku kemudian

Satria yang ada di depanku terlihat bingung menatapku.

"Tidak usah kau pikirkan biaya rumah sakit ini ,aku akan membayar nya. Jadi jangan khawatir. Pikirkan saja kesehatanmu nanti kalau udah sembuh aku akan mengantarmu pulang !",ucapnya yang terdengar lugas dan jelas serta tidak ingin di bantah .

Sebenarnya di dalam hatiku aku begitu terharu dan kagum kepadanya .

"Tapi kita kan baru kenal Sat, aku tidak ingin merepotkanmu",aku menolak secara halus .

"Aku tidak suka ada orang yang membantahku ", katanya kemudian.

Aku hanya bisa menurut pada lelaki yang ada di depanku ini . Meskipun pertama kikuk ,tapi rupa - rupanya Satria mulai bisa nyaman mengobrol denganku . Dia sesekali tertawa . Dalam hatiku yang paling dalam aku sungguh merasa bahagia sekali kari baru hari ini ada orang yang mengajakku berkenalan dan juga dialah orang yang mengajakku berteman . Tanpa terasa ini sudah jam sembilan malam.

Kriuk....Kriuk...

Aku mendengar perut Satria berbunyi . Rupanya dia belum makan tadi .

"Sat, kamu belum makan ya?, aku memberanikan diri untuk bertanya

"Aku sudah memesan lewat online,sebentar lagi sampai",katanya santai

Aku masih memperhatikan wajahnya yang benar - benar tampan.

Deg...ded...

Dadaku sesak dan bergemuruh karena merasa di pisisi terdekat dengannya .Aku tahu dia tidak memperhatikanku . Yang aku lihat dari tadi dia mengutak - atik ponsel mahal yang di genggamnya.

"Ya Tuhan aku takut jatuh cinta dengannya , apalagi dia sangat dekat padaku ,"batinku saat itu. Aku benar - benar bingung harus berbuat apa di dekatnya. Tak lama aku melihat Satria memandangku sambil tersenyum

"Kamu kenapa Aulia ? Mengapa menatapku seperti itu? Mulai sekarang kita boleh berteman kan ? Aku tahu kamu di kampus cukup kesulitan mencari teman .",ucap Satria tiba- tiba

Terpopuler

Comments

Partini Maesa

Partini Maesa

apa aulia akan jdi cinderela

2022-12-21

0

Dewi Kijang

Dewi Kijang

lanjut tetap semangat ya

2022-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Tawaran Beasiswa
3 Pindah ke rumah Bu Luci
4 Pertemuan
5 Diacuhkan
6 Menolong Aulia
7 Terharu
8 Berteman di kampus
9 Suka Dalam Diam
10 Jeni Cemburu
11 Permintaan Aulia
12 Perasaan Satria
13 Kita pacaran kan
14 Semangat Belajar
15 Cemburu dengan dosen baru
16 Ulang Tahun Satria
17 Kejutan untuk Aulia
18 Tawaran Beasiswa S2 di London University
19 Persiapan Pernikahan
20 Sah
21 Malam pertama 17+++
22 Kejahilan Satria
23 Kehangatan Keluarga Satria
24 Bertemu mantan
25 Saling Diam
26 Salah Paham
27 Persiapan ke London
28 Berpisah
29 Rindu
30 Aku Hamil?
31 Morning Sickness
32 Kejutan dari Satria
33 Perhatian Satria
34 Melebur
35 Keguguran
36 Usaha Riana
37 Permintaan mama
38 Di wisuda
39 Pulang ke tanah air
40 Mencari kerja
41 Kaget
42 Bertemu
43 Satria Berubah
44 Di rumah sakit
45 Makin dingin
46 Mencoba Bertahan
47 Terungkapnya Kebenaran
48 Penyesalan Satria
49 Menemuinya Pov Satria
50 Perasaan Dion
51 Kehancuran Riana
52 Mengejar cinta Aulia
53 Kembali bekerja
54 Bersikap apa pada Dion
55 Lamaran Dadakan
56 Hadirnya Naina
57 Akad nikah
58 Pindah ke rumah Baru
59 Bulan Madu
60 Naina dan Dion ### Naina mendekati Dion yang patah hati###
61 Naina dan Dion ###Tamparan Dion ###
62 Naina dan Dion ### Dion Menghindar###
63 Naina dan Dion ### Naina Sakit###
64 Kabar Bahagia
65 Kedatangan Mama Papa
66 Tujuh Bulanan
67 Hubungan Naina dan Dion
68 Perjodohan Dion
69 Berhentilah Berharap Naina
70 Ketegaran Naina
71 Anak pertama Aulia
72 Ilham Arka Darmawan
73 Menjadi Orang Tua Sesungguhnya
74 Gagal Fokus di kantor
75 Dion Mulai Kehilangan Naina
76 Membatalkan Hubungan Dengan Diandra
77 Mengantongi Restu Orang Tua
78 Menuju Hari Bahagia
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Prolog
2
Tawaran Beasiswa
3
Pindah ke rumah Bu Luci
4
Pertemuan
5
Diacuhkan
6
Menolong Aulia
7
Terharu
8
Berteman di kampus
9
Suka Dalam Diam
10
Jeni Cemburu
11
Permintaan Aulia
12
Perasaan Satria
13
Kita pacaran kan
14
Semangat Belajar
15
Cemburu dengan dosen baru
16
Ulang Tahun Satria
17
Kejutan untuk Aulia
18
Tawaran Beasiswa S2 di London University
19
Persiapan Pernikahan
20
Sah
21
Malam pertama 17+++
22
Kejahilan Satria
23
Kehangatan Keluarga Satria
24
Bertemu mantan
25
Saling Diam
26
Salah Paham
27
Persiapan ke London
28
Berpisah
29
Rindu
30
Aku Hamil?
31
Morning Sickness
32
Kejutan dari Satria
33
Perhatian Satria
34
Melebur
35
Keguguran
36
Usaha Riana
37
Permintaan mama
38
Di wisuda
39
Pulang ke tanah air
40
Mencari kerja
41
Kaget
42
Bertemu
43
Satria Berubah
44
Di rumah sakit
45
Makin dingin
46
Mencoba Bertahan
47
Terungkapnya Kebenaran
48
Penyesalan Satria
49
Menemuinya Pov Satria
50
Perasaan Dion
51
Kehancuran Riana
52
Mengejar cinta Aulia
53
Kembali bekerja
54
Bersikap apa pada Dion
55
Lamaran Dadakan
56
Hadirnya Naina
57
Akad nikah
58
Pindah ke rumah Baru
59
Bulan Madu
60
Naina dan Dion ### Naina mendekati Dion yang patah hati###
61
Naina dan Dion ###Tamparan Dion ###
62
Naina dan Dion ### Dion Menghindar###
63
Naina dan Dion ### Naina Sakit###
64
Kabar Bahagia
65
Kedatangan Mama Papa
66
Tujuh Bulanan
67
Hubungan Naina dan Dion
68
Perjodohan Dion
69
Berhentilah Berharap Naina
70
Ketegaran Naina
71
Anak pertama Aulia
72
Ilham Arka Darmawan
73
Menjadi Orang Tua Sesungguhnya
74
Gagal Fokus di kantor
75
Dion Mulai Kehilangan Naina
76
Membatalkan Hubungan Dengan Diandra
77
Mengantongi Restu Orang Tua
78
Menuju Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!