Diacuhkan

Hari ini adalah hari pertama aku kuliah . Aku berpamitan pada Bu Luci dan suaminya. Bu Luci memintaku untuk berhati - hati di jalan . Yah , aku memang berjalan kaki sampai ke kampus . Jarak nya lumayan jauh dari rumah Bu Luci yakni sekitar tiga kilo meter.Aku tidak ingin bermanja - manja di sini sehingga aku harus membiasakan diriku untuk mandiri.

Sesampainya di kampus aku memasuki ruangan kelasku . Ternyata sudah banyak orang disana. Aku masuk dan menyapa mereka semua .

"Selamat pagi teman - teman ", ucapku pada mereka semua

Hening, tak ada jawaban yang aku dapatkan . Mereka menatapku dari atas sampai bawah . Mungkin dalam hati mereka aku begitu kusut dan kumal sehingga mereka jijik terhadapku .

Saat aku melihat kursi terdepan kosong aku mendekatinya , niatku ingin duduk .Tiba - tiba aku di dorong oleh seseorang.

"Dasar orang miskin , mau duduk di depan ya kamu? Nanti kami bisa bau , sebaiknya kamu duduk di belakang sana heh dasar tidak tahu malu" ,ucap Jeni , seorang wanita yang memang sangat cantik.

Pernyataan itu memang seperti pisau untukku .Tak terasa air mataku sudah mengalir di pipiku . Aku pun segera beranjak meninggalkan meja tadi menuju meja belakang yang kosong.

Disana aku kaget setengah mati karena ada cowok yang aku tabrak kemarin beserta tiga sahabat yang ada di sampingnya .Dia menatapku dengan pandangan sinis yang sulit untuk diartikan.Tatapan maut dan seakan jijik itu mungkin ada di benaknya.

Aku ragu - ragu menempati meja di samping meja Satria. Aku takut dia menggertakku .Saat ku tarik kursiku ,aku sedikit meliriknya dan aku mendapatinya cuek dan membuang muka dariku .

Saat istirahat tiba aku ingin pergi ke perpustakaan kampus.Sebenarnya perutku keroncongan minta diisi , tetapi aku tak menghiraukannya. Aku ingin berhemat karena aku belum memiliki pekerjaan jadi aku memutuskan untuk membaca buku untuk mengalihkan aku dari rasa laparku .

Sementara teman - teman sekampusku yang notabene nya memang orang kaya mereka akan menghabiskan waktunya di kantin kampus.Tak terkecuali dengan Satria dan ketiga sahabatnya .

"Ternyata tuh cewek sekelas sama kita , duduk di samping gue lagi .Apes banget sih gue ",Satria membuka obrolan tersebut

"Jadi itu cewek yang loe ceritain kemarin ?",tanya Boy

"Gue ga habis pikir kenapa malah ketemu sama cewek itu lagi ,sekelas lagi benar - benar apes nasib gue",Satria menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Tapi kasihan juga tuh cewek kayaknya dia ga bisa dekat sama temen - temen yang lain deh bro",Deon pun menimpali ucapan sahabat - sahabatnya padahal mulutnya penuh dengan makanan.

"Siapa suruh pakai pakaian kampung seperti itu jadi eneg gue lihat dia di samping gue ",tambah Satria sambil bersungut - sungut kesal .

" Ga usah terlalu di pikirin bro kan banyak cewek - cewek yang ngantri sama loe , kesengsem sama kegantengan loe Sat ,pikirin Jeni aja tuh yang kemarin nembak loe . Loe terima apa enggak ? Gue jadi penasaran nih?",Ucap Dion sambil memperhatikan wajah Satria yang terlihat kesal hari ini. Dia tahu Satria adalah laki - laki yang menyukai kesempurnaan . Meskipun bergonta - ganti pacar Satria akan memilih wanita yang tidak hanya cantik tapi juga sopan .

"Enggaklah gue ga terima Jeni . Loe lihat sendiri kan tadi ,dia kasar sama si gadis kampung tadi .Sebejat - bejatnya gue , gue ga pernah tuh kasar sama orang lain ",ucap Satria

Tak terasa jam istirahat kampus pun selesai mereka pun kembali ke kelas.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***