Tawaran Beasiswa

Aku bersama keluargaku hidup di perkampungan kumuh yang sangat jauh dari kata layak . Setiap anak yang lahir disini biasanya hanya mampu bersekolah hanya sampai tingkat SMP karena keterbatasan biaya dari orang tua kami .Hidup dari minimnya lingkungan pendidikan banyak membuat orang tua menikahkan anaknya di usia yang terbilang masih sangat relatif muda untuk mengurangi beban orang tua yang memberikan nafkah lahir pada anaknya.

Tetapi selain menikah muda ,banyak remaja yang merantau kekota untuk mengadu nasib dan mengais rejeki disana .

Kesadaran mengubah kualitas hidup masih sangat rendah , sehingga mereka hanya menyekolahkan anaknya sampai sembilan tahun saja. Masih banyak warga yang beraggapan bahwa pendidikan tidak akan memperkaya seseorang ,sehingga mereka akan lebih memberikan modal ketika anaknya menikah atau lulus sekolah dari pada harus kuliah .

Bagi orang kaya ,kuliah bisa di dapatkan dengan mudah . Dengan hanya meminta pada orang tua saja , mereka bisa kuliah dengan mudah . Tapi bagi masyarakat seperti kami,setiap anak tidak boleh bermimpi. Karena hidup anak akan di kendalikan oleh orang tuanya masing - masing .

Aku sebenarnya sangat membenci pada pemikiran - pemikiran kolot seperti ini.Ingin sekali aku mengubahnya, tapi apa daya , aku sendiri juga tak mempunyai kemampuan apa - apa. Kemampuan potensi dan kemampuan mengubah pandangan dariku jelas sangat kurang ,mengingat aku sendiri berasal dari orang yang tak punya apa- apa ,sama seperti mereka.Aku hanya berdoa semoga saja semuanya akan berubah secara perlahan - lahan dan Pemerintah akan memberikan kesempatan bagi masyarakat miskin untuk menerima pendidikan yang layak .

Hari ini hari minggu . Aku seharian bekerja dirumah membantu ibuku . Mulai dari memasak ,mencuci.mengepel ,menyapu dan sebagainya. Aku merasa ini adalah tugasku . Setiap hari aku menjalaninya dengan ikhlas .

Toh bila ingin main aku tidak memiliki teman dekat . Disekolah SMA ku dulu yang merupakan SMA Favorit di kotaku ,aku sama sekali tak mempunyai teman dekat karena aku hanya sibuk dengan buku - buku dan pelajaranku . Aku merasa dikucilkan dari teman - temanku karena aku yang kurang pandai bergaul. Tapi bukan itu alasannya . Alasan paling utama mereka tak menyukaiku adalah karena aku miskin . Bahkan sangat miskin mungkin sehingga mereka terlihat jijik kepadaku . Padahal aku selalu berusaha menyapa dan menghormati mereka . Tapi tetap saja aku hanya di pandang sebelah mata oleh mereka. Aku masih ingat ketika di SMA aku memakai sepatu yang sudah tak layak pakai mereka menghina ku habis - habisan. Tak ada satupun orang yang bisa menerima aku . Di mata mereka aku adalah sampah .

Kemiskinan membuatku kebal dan juga bertahan menjalani kehidupan . Tidak selamanya menjalani hidup dengan tangisan dan air mata hanya karena sebuah keadaan . Justru ,kita lah yang harus berusaha mengubah keadaan itu menjadi yang lebih baik lagi . Hidup ini tidak mudah ,maka seberat apapun ujian dari Tuhan,kita harus sabar menerima -Nya.Manusia memang wajib berusaha dan berdoa sedangkan Tuhanlah yang menentukan kita akan berhasil atau justru gagal di masa mendatang.

Saat aku sedang melamun aku mendengar ada ketukan pintu dari depan

tok ....tok ....tok

"Aulia cepat buka pintunya !", bentak ibu tiriku menyadarkanku dari lamunan ku

aku pun segera membuka pintu yang telah usang itu.Setelah ku buka aku sangat kaget dengan kedatangan kepala sekolahku

"Mari pak masuk",ucapku sambil mempersilahkan masuk.

Bapak kepala sekolahpun tersenyum dan masuk kerumah kecilku. Aku pun mempersilahkan beliau untuk duduk . Aku juga memanggil bapak dan ibu yang berada di dalam.

Pak kepala sekolah pun memulai percakapanya:

"Aulia, Bapak kesini ingin menawarkan beasiswa untukmu nak !. Bapak tahu kamu anak rajin dan berprestasi . Mau tidak mau kamu harus kuliah nak . Masalah biaya Bapak sudah mendaftarkan kamu di univesitas X di kota A . Bapak ingin menjadi orang tua asuh kamu . Lusa siapkan dirimu untuk pindah dikota A. "

Aulia yang sangat terkejut mendengar kabar tersebut tak kuasa menahan air matanya.

"Terima kasih banyak pak atas bantuannya tapi saya minta ijin dulu pada bapak saya apakah boleh kuliah atau tidak pak ", ucap Aulia

"Bapak mengijinkanmu nak ",ucap bapak Aulia

"Terima kasih bapak ",ucap Aulia terharu

"Bapak tidak usah khawatir Aulia belajar karena ada beasiswa dan biaya hidup. Saya telah mendaftarkannya kemarin . Oh ya Aulia bila nanti ada apa - apa kamu bisa hubungi Bapak ", lanjut Pak kepala sekolah

..."Aulia sangat berterima kasih kepada Bapak .Saya akan sungguh- sungguh belajar dan tidak akan mengecewakan bapak", ucap Aulia bersungguh sungguh...

Setelah panjang lebar memberi penjelasan tentang syarat beasiswa tersebut akhirnya pak kepala sekolah pulang. Beliau berjanji akan menjadi orang tua asuh Aulia selama di kota A karena kebetulan ada seorang kerabatnya yang tinggal di kota tersebut dan kelak rencananya Aulia akan tinggal bersama kerabat pak kepala sekolah tersebut untuk memantau pergaulan Aulia karena ia akan jauh dari rumah.

Aulia sangat bahagia akhirnya ia akan bisa kuliah sesuai dengan harapannya. Aulia berjanji pada dirinya sendiri dan pada bapaknya dia akan merubah perekonomian keluarga . Itu adalah niat Aulia yang paling uta ma. Aulia akan belajar dengan sungguh - sungguh karena ada orang yang membantunya secara tulus .Seulas senyuman pun merekah di bibirnya .

"Pak ,Bu Aulia minta restu untuk kuliah . Doain aku agar bisa menjadi orang yang lebih baik setelah kuliah nanti",ucap Aulia

"Bapak sangat bangga padamu nak mudah - mudahan adik -adikmu bisa sepertimu kelak",ucap Bapak Aulia yang tampak berkaca-kaca

"Dasar gadis kampung ",batin ibu tiri Aulia karena iri

Demikian lah keberuntungan yang menghampiriku . Disaat aku lemah tak berdaya dan akan menyerah dengan takdir Tuhan ,ada keajaiban yang menghampiriku. Awalnya aku masih mengira ini hanyalah ilusiku dan juga mimpiku di siang bolong . Tapi rupanya ini adalah nyata. Aku akan bersemangat menjalani hal yang dulu aku ragukan yaitu bisa kuliah .

Aku mempersiapkan segalanya dari awal . Segera ku packing bajuku dan juga aku membawa buku - buku ku saat SMA untuk kupelajari di sana nanti untuk menambah ilmu pengetahuanku.

Aku tidak ingin kalah dari kemiskinan . Pasti akan ada cara untuk bisa mengatasinya,yakni dengan melalui pendidikan yang setinggi - tingginya .Aku akan membuktikan pada mereka bahwa kelak suatu saat,aku akan berhasil . Akan kubuat diriku menjadi orang sukses agar aku layak di sebut sebagai manusia yang berkualitas dan juga memiliki pekerjaan baik di masa depan .

Hidup akan selalu butuh perjuangan . Dan ini adalah awal dari perjuanganku yang sesungguhnya. Sungguh dalam tekadku ,aku ingin memberantas kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas untuk bekal hidup ku nanti .

Terpopuler

Comments

Dewi Kijang

Dewi Kijang

lanjut

2022-08-18

0

Endah Siau

Endah Siau

dasar ibu tiri jahat nanti jg nyesel lo

2020-11-17

1

Ummi Afareen

Ummi Afareen

nyimak Thor

2020-10-30

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Tawaran Beasiswa
3 Pindah ke rumah Bu Luci
4 Pertemuan
5 Diacuhkan
6 Menolong Aulia
7 Terharu
8 Berteman di kampus
9 Suka Dalam Diam
10 Jeni Cemburu
11 Permintaan Aulia
12 Perasaan Satria
13 Kita pacaran kan
14 Semangat Belajar
15 Cemburu dengan dosen baru
16 Ulang Tahun Satria
17 Kejutan untuk Aulia
18 Tawaran Beasiswa S2 di London University
19 Persiapan Pernikahan
20 Sah
21 Malam pertama 17+++
22 Kejahilan Satria
23 Kehangatan Keluarga Satria
24 Bertemu mantan
25 Saling Diam
26 Salah Paham
27 Persiapan ke London
28 Berpisah
29 Rindu
30 Aku Hamil?
31 Morning Sickness
32 Kejutan dari Satria
33 Perhatian Satria
34 Melebur
35 Keguguran
36 Usaha Riana
37 Permintaan mama
38 Di wisuda
39 Pulang ke tanah air
40 Mencari kerja
41 Kaget
42 Bertemu
43 Satria Berubah
44 Di rumah sakit
45 Makin dingin
46 Mencoba Bertahan
47 Terungkapnya Kebenaran
48 Penyesalan Satria
49 Menemuinya Pov Satria
50 Perasaan Dion
51 Kehancuran Riana
52 Mengejar cinta Aulia
53 Kembali bekerja
54 Bersikap apa pada Dion
55 Lamaran Dadakan
56 Hadirnya Naina
57 Akad nikah
58 Pindah ke rumah Baru
59 Bulan Madu
60 Naina dan Dion ### Naina mendekati Dion yang patah hati###
61 Naina dan Dion ###Tamparan Dion ###
62 Naina dan Dion ### Dion Menghindar###
63 Naina dan Dion ### Naina Sakit###
64 Kabar Bahagia
65 Kedatangan Mama Papa
66 Tujuh Bulanan
67 Hubungan Naina dan Dion
68 Perjodohan Dion
69 Berhentilah Berharap Naina
70 Ketegaran Naina
71 Anak pertama Aulia
72 Ilham Arka Darmawan
73 Menjadi Orang Tua Sesungguhnya
74 Gagal Fokus di kantor
75 Dion Mulai Kehilangan Naina
76 Membatalkan Hubungan Dengan Diandra
77 Mengantongi Restu Orang Tua
78 Menuju Hari Bahagia
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Prolog
2
Tawaran Beasiswa
3
Pindah ke rumah Bu Luci
4
Pertemuan
5
Diacuhkan
6
Menolong Aulia
7
Terharu
8
Berteman di kampus
9
Suka Dalam Diam
10
Jeni Cemburu
11
Permintaan Aulia
12
Perasaan Satria
13
Kita pacaran kan
14
Semangat Belajar
15
Cemburu dengan dosen baru
16
Ulang Tahun Satria
17
Kejutan untuk Aulia
18
Tawaran Beasiswa S2 di London University
19
Persiapan Pernikahan
20
Sah
21
Malam pertama 17+++
22
Kejahilan Satria
23
Kehangatan Keluarga Satria
24
Bertemu mantan
25
Saling Diam
26
Salah Paham
27
Persiapan ke London
28
Berpisah
29
Rindu
30
Aku Hamil?
31
Morning Sickness
32
Kejutan dari Satria
33
Perhatian Satria
34
Melebur
35
Keguguran
36
Usaha Riana
37
Permintaan mama
38
Di wisuda
39
Pulang ke tanah air
40
Mencari kerja
41
Kaget
42
Bertemu
43
Satria Berubah
44
Di rumah sakit
45
Makin dingin
46
Mencoba Bertahan
47
Terungkapnya Kebenaran
48
Penyesalan Satria
49
Menemuinya Pov Satria
50
Perasaan Dion
51
Kehancuran Riana
52
Mengejar cinta Aulia
53
Kembali bekerja
54
Bersikap apa pada Dion
55
Lamaran Dadakan
56
Hadirnya Naina
57
Akad nikah
58
Pindah ke rumah Baru
59
Bulan Madu
60
Naina dan Dion ### Naina mendekati Dion yang patah hati###
61
Naina dan Dion ###Tamparan Dion ###
62
Naina dan Dion ### Dion Menghindar###
63
Naina dan Dion ### Naina Sakit###
64
Kabar Bahagia
65
Kedatangan Mama Papa
66
Tujuh Bulanan
67
Hubungan Naina dan Dion
68
Perjodohan Dion
69
Berhentilah Berharap Naina
70
Ketegaran Naina
71
Anak pertama Aulia
72
Ilham Arka Darmawan
73
Menjadi Orang Tua Sesungguhnya
74
Gagal Fokus di kantor
75
Dion Mulai Kehilangan Naina
76
Membatalkan Hubungan Dengan Diandra
77
Mengantongi Restu Orang Tua
78
Menuju Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!