Di ruangannya adrian menyibukkan Hendro untuk mencari CV Sani. Entah mengapa, tekadnya untuk mewujudkan idenya semakin membara. Perasaan untuk bertemu idaman hatinya tidak lagi bisa dia kontrol. Hendro yang melihat ekspresi bosnya itu semakin semangat mencari CV Sani yang di perintahkan adrian. Hendro rela membongkar bongkar tumpukan berkas di lemari. Dia semakin ingin melihat bosnya itu bertekuk lutut pada seorang gadis.
Setidaknya itu dapat dianggapnya sebagai pembalasan yang tidak dapat dia lakukan secara nyata. Dia hanya senang doanya terkabul, sembari mengingat doa dan umpatan umpatan yang dia berikan kepada bosnya. Sesekali Jendro tersenyum mengingatnya. Setelah menemukan CV itu, Hendro langsung menyerahkannya ke Adrian. Hendro tersenyum melihat tingkah bosnya yang dengan teliti membaca CV dari Sani. Tiba tiba dia mengerutkan dahinya ketika melihat perubahan wajah Adrian setelah membaca CV itu.
Dengan cepat Hendro menghampiri Adrian dan ikut membaca CV Sani. Keduanya terkejut melihat isi CV itu. Bagaimana tidak mereka membaca tulisan sani alifah nugraha . Kedua pria itu seakan akan tidak percaya dengan tulisan yang tertera di kertas itu. Kedua pria itu kemudian kembali mengingat grup nugraha, dimana saat Adrian mengungkap rahasia grup nugraha hingga mengakibatkan para investor menarik investasi mereka.
Adrian berencana akan menyelidiki Sani lebih lanjut. Tetapi kenyataan di kertas itu pun tidak mengubah perasaan Adrian yang sudah tumbuh untuk Sani. Dia akan tetap berusaha membuat gadis idamannya itu masuk dalam kehidupannya. Tidak peduli dengan status Sani. Entah apa daya tarik yang dimiliki Sani hingga membuat adrian terobsesi untuk memiliki Sani.
Adrian mengambil ponselnya dan mengetikkan sebuah nomor disana. Dia menghubungkan panggilannya dan seseorang di seberang sana mengangkat teleponnya. Tetapi betapa terkejutnya Adrian mendengar jawaban seseorang di seberang, Seketika raut wajahnya kembali berubah.
Bagaimana tidak, panggilannya secara sepihak terputus. Dengan senyuman liciknya, Adrian kembali menghubungkan panggilannya, tetapi selalu di tolak. Tetapi itu tidak lah membuat Adrian menyerah, dia semakin tertarik dengan tingkah orang yang dia hubungi.
Adrian kembali menghubungkan panggilannya dan ketika terhubung Adrian mulai senang. Tetapi di samping kesenangannya itu, dia juga mendapat kejutan yang luar biasa dari orang yang dia panggil. Dia sedikit terdiam, dan ingin tertawa dengan puas tapi di urung kannya.
Kemudian Adrian membuat deheman yang sukses membuat orang di seberang sana terdiam. Adrian kembali bingung karena tidak ada suara dari seberang, dia melihat ponselnya takut panggilannya di putuskan secara sepihak lagi. Tetapi panggilan itu tidak terputus.
Tiba tiba Adrian kembali mendengar suara dari seberang yang sedang meratapi nasib. Adrian kembali tersenyum senyum. Senyuman itu sukses membuat Hendro yang sejak dari tadi ada di ruangan itu. Dia sibuk melihat tingkah Adrian yang dia rasa masih sangat aneh. Karena baru pertama kalinya melihat Adrian yang terkenal dingin berubah menjadi sedikit lebih manusiawi.
Ya benar, orang yang adrian hubungi adalah Sani. Sani yang tersadar dari lamunannya langsung meminta maaf pada Adrian bosnya. Dia berharap Adrian tidak memecatnya. Dan benar saja, tidak ada nada marah sedikitpun dari Adrian, Adrian hanya menyuruhnya untuk masuk keruangannya. Meskipun demikian, Sani sangat ketakutan karena adrian menyuruhnya datang keruangan CEO. Dia merasa bahwa Adrian akan segera memecatnya. Dengan sedikit lemas, sani melangkah ke ruangan Adrian.
Di depan pintu, Sani menarik nafas dalam dalam, dia pasrah dengan takdir yang akan dia terima. Setelah selesai dengan kegiatannya, Sani masuk keruangan itu dengan sedikit tertunduk, dia tidak mengetahui kedua pria disana berusaha menahan senyuman karena melihat perubahan perilaku Sani ketika di telepon dan saat ini.
Berlutut sambil menyatukan tangannya di depan wajahnya "Maaf pak....... maaf pak...... saya tidak sengaja.....tolong jangan pecat saya......jika bapak memecat saya, saya tidak tahu lagi dapat biaya hidup darimana. Saya rela melakukan apa yang bapak perintahkan asalkan itu masih manusiawi asalkan bapak tidak memecat saya....tolong pakk........saya rela membersihkan seluruh ruangan di gedung ini asalkan bapak tidak memecat saya."
melihat tingkah Sani, Adrian dan Hendro semakin tidak bisa menahan tawa, kedua pria itu segera membenamkan wajah di meja untuk tertawa. Mereka tidak sanggup untuk tidak tertawa melihat tindakan dari Sani.
Disisi lain Sani yang masih berlutut segera berdiri, dia baru tersadar dengan perilakunya itu. Dia menatap Adrian dan Hendro secara bergantian. Raut wajah Sani menunjukkan kebingungan melihat kedua pria di hadapannya yang malah tertawa.
masih merasa sedikit lucu "Nona Sani, apa kau yakin sanggup membersihkan seluruh gedung??"
Hendro kembali tertawa. Dia masih tidak kuasa menahan tawanya. Melihat itu Sani langsung berpikir bahwa dia tidak akan di pecat oleh Adrian. Sani menghembuskan nafasnya dengan kuat dan memberikan senyum manis ke arah dua pria itu.
Terdiam "Apa kau pikir kau tidak akan mendapatkan hukuman nona Sani? kau tidak akan dipecat jika kau mau menerima hukuman mu ini. Apa kau mau?"
"Saya mau pak apapun itu asalkan masih manusiawi...."
"Padahal kau belum tau nona Sani apa hukuman mu itu, apa kau percaya bahwa aku tidak akan memberikan hukuman yang besar?"
"Saya yakin bapak manusia yang masih memiliki belas kasihan. Itulah mengapa saya langsung mau menerimanya. Yang penting bapak tidak memecat saya."
" Baiklah jika kau yakin. Hukuman mu yaitu membuat desain mobil!!" merasa tersentuh.
"Tapi pak saya hanya ahli di bagian mesinnya pak....."
"Bukankah kau tadi mengatakan akan melakukan apapun untuk menebus kesalahanmu?"
" Baiklah saya akan mendesainnya pak dengan sebaik mungkin. Kalau begitu saya pamit undur diri pak..."
"Tunggu nona sani..... nanti setelah pulang bekerja datang keruanganku. Aku akan membantumu untuk mendapatkan inspirasi dan ingat jangan salah sangka, aku hanya tidak ingin karyawanku sakit karena stress. kembali lah keruanganmu!!"
"Baik pak, saya permisi..."
Sani keluar dari ruangan Adrian, dia masih sedikit bingung dengan kalimat Adrian yang mengatakan akan membantunya. Dia semakin curiga dengan Adrian, dia berprasangka Adrian akan semakin menyiksanya.
Tapi hal itu tidak lah masalah baginya. Setidaknya dia masih bisa mempertahankan pekerjaan nya, meskipun dia harus mempermalukan dirinya di depan atasannya. Dia harus mempertahankan pekerjaan itu karena baginya itu adalah kehidupannya.
( Tak mengapalah di berikan tugas itu, setidaknya itu akan menambah pengetahuan dan skillku. Yang terpenting aku tidak di pecat. Hahaha hari keberuntungan......)
Sepeninggal Sani, Adrian dan Hendro masih ingin tertawa mengingat kejadian yang terjadi beberapa menit yang lalu. Mereka tidak menyangka seorang Sani akan memiliki kepribadian yang unik. Tetapi Adrian tiba tiba merasa aneh dan penasaran tentang kehidupan Sani.
Bagaimana tidak, Sani merupakan putri tunggal grup nugraha tetapi harus bekerja keras. Terutama saat mengingat tindakan Sani yang begitu tulus memohon untuk mempertahankan pekerjaannya itu dan juga mengingat kembali saat Sani sedang sakit, disana Sani hanya tinggal di rumah kontrakan sederhana dan tidak ada seorang pun yang menemani nya.
Hal itu semakin membuat jiwa penasaran Adrian semakin tinggi. Dia kemudian memerintahkan Hendro untuk memerintahkan detektif mereka untuk menyelidiki kehidupan Sani.
Waktu berjalan dengan cepat, Sani melangkahkan kakinya ke arah ruangan CEO lengkap dengan tas sandangnya. Ketika dia akan mengetuk pintu, Adrian dari balik pintu sudah muncul. Itu sukses membuat Sani terkejut dan merasa salah tingkah terutama saat tangannya menyentuh dada bidang milik Adrian.
(wah....... tubuh ini sangat nyaman..... tetapi kenapa harus dimiliki pria aneh ini.... )
Setelah tersadar dari lamunannya,
dengan cepat Sani memindahkan tangannya dari dada Adrian. Dia merasakan panas di wajahnya. Dia menundukkan kepala untuk meminta maaf kepada Adrian. Tetapi Adrian tidak menjawab Sani, dia hanya berjalan melewati Sani dan memerintahkan Sani untuk mengikutinya.
Di belakang mereka, Hendro dengan setia mengikuti langkah mereka dengan masih tersenyum melihat tingkah kedua manusia di depannya.
Mereka tiba di parkiran dan masuk ke mobil Adrian yang terparkir disana. Sani akan masuk di samping Hendro yang bertugas menyetir. Tapi segera di hentikan oleh Adrian.
"Apa kau pikir aku penumpangmu?? duduk di belakang!!! selalu memasang wajah yang tampak tegas.
"Baik pak." Menatap raut wajah Adrian yang sedikit aneh.
"Kita akan berangkat kemana bos?" tanya Hendro yang ingin tau tujuan perjalanan mereka.
"Kebun binatang!!"
Mendengar kebun binatang sontak membuat Sani yang duduk di samping Adrian terkejut. Dia bingung kenapa mereka ke kebun binatang, pikiran negatif mulai memenuhi kepalanya.
(Apa dia akan memasukkanku ke kandang singa?? apa dia akan membuatku menjadi santapan buaya??? hahhhhh tolong aku dewa penyelamat!!!!! masa depanku masih panjang........aku begitu polosnya berprasangka bahwa dia telah memaafkanku, ternyata tidak........ selamat kan aku dari manusia aneh ini.......)
" Pak.....jika bapak masih belum bisa memaafkanku, lebih baik saya mati kelelahan saja pak dengan membersihkan gedung..... saya tidak ingin jadi santapan singa dan buaya disana pak ....tolong ya pak....." Memasang wajah memohon.
"Apa kau pikir singa dan buaya disana selera dengan tubuhmu itu. Mereka lebih selera dengan tubuh sekretaris hendro....jadi diam saja" menyentil jidat Sani pelan.
Hal itu sontak membuat Hendro berbalik menatap Adrian, dia bingung dengan sahabatnya itu yang dengan teganya mengatakan bahwa tubuhnya dapat di jadikan sebagai santapan singa dan buaya. Dengan tatapan tajam, dia memandang mata Adrian dengan lekat. Melihat hal itu, Adrian langsung berdehem, dia lupa bahwa orang yang dia sebutkan tadi ada di depannya.
Untuk menyelamatkan diri dari Hendro, dia menyogok Hendro dengan sebuah motor GP.
Mendapat sogokan itu, Hendro langsung tersenyum dan mulai menginjak gas mobil menuju kebun binatang. Di perjalanan hanya kesunyian yang ada di mobil itu. Sani hanya sibuk menikmati perjalanannya, dia tidak peduli dengan keberadaan orang di sampingnya.
NB:
#CV\=curiculum vitae\= data diri yang di persiapkan ketika akan melamar pekerjaan. CV itu akan di simpan perusahaan ketika karyawan yang mereka wawancarai lolos .
Lanjut ke episode berikutnya ya untuk kisah kelanjutan kebun binatang......
Ada hal lucu yang sedang menanti loh.....
jadi let' go ke chapter berikutnya ya......
jangan lupa votenya dan likenya jika puas......
salam hangat 😊*......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments