*Keesokan paginya, adrian sudah siap dengan pakaiannya nya. Dia harus segera ke perusahaan, karena baginya perusahaannya itu adalah hidupnya. Itulah mengapa dia akan merasa gelisah jika tidak pergi keperusahaannya, meskipun dia sudah memiliki hendro sebagai orang kepercayaannya.
Di ruang tamu hendro sudah menanti adrian. Dia harus selalu mengikuti kemana pun adrian pergi. Hendro bahkan merasa dirinya tidak lagi hanya seorang sekretaris tetapi juga menjadi seorang asisten adrian. Itulah mengapa banyak orang mengganggap bahwa adrian pecinta sejenisnya. Tapi mereka tidak menggubris ucapan semua orang, hanya dengan cara seperti itu adrian bisa aman dari incaran wanita.
Dengan gagahnya mereka memasuki gedung pencakar langit itu. Ketika sampai di pintu utama perusahaan itu, seperti biasa para karyawan akan menyapa nya sambil menundukkan kepala. Karyawan harus selalu melakukan itu kepada pimpinannya meskipun mereka tahu tidak akan ada balasan apapun dari pimpinan mereka.
Ketika adrian dan hendro akan memasuki lift pribadi CEO, adrian melihat wanita yang berlari lari di dalam gedung itu, sambil memberikan senyum manisnya kepada resepsionist di sana. Adrian sangat tertarik dengan wanita itu, hingga dia bertanya pada hendro.
" siapa gadis tadi?" tanya adrian yang seperti mengenal gadis yang di lihatnya.
"apa kau tertarik bos??" tanya hendro yang curiga dengan bosnya itu.
" jawab saja pertanyaan ku, aku tidak tertarik kepada siapapun, aku hanya tertarik dengan mu" jawab adrian yang kesal dengan sekretarisnya itu
Hendro hanya bisa bergidik ngeri dan sedikit menjauh dari adrian.Dia terkadang berpikiran buruk bahwa bosnya itu gay. Karena selalu bersamanya tidak pernah tertarik dengan wanita.
dia karyawan baru dari departemen PPC (Production Planning Contol). Bukankah dia cantik?? " tanya hendri kembali sambil terlihat tersenyum memandang adrian yang terlihat kesal.
"hanya kau yang cantik bagiku" jawab adrian kembali memggoda hendro. Adrian senang jika sudah menggoda sekretarisnya itu.
Hendro semakin merinding dengan ucapan bos nya itu, dia berharap lift segera terbuka. Dan benar saja keuntungan sedang berpihak padanya. Keduanya pun keluar dari lift dan memasuki ruang CEO.
"apa saja jadwal hari ini?" tanya adrian sambil tetap berjalan menuju ruangannya.
"bertemu dengan klien dari jepang di restoran xx pukul 10.00 bos" jawab hendro yang setia mengikuti langkah adrian.
" apa kau sudah menyelidikinya?"tanya adrian yang tidak ingin berurusan dengan klien yang tidak jelas informasinya.
" sudah bos, dengan bekerjasama dengan perusahaan klien ini, perusahaan kita akan meraup keuntungan yang banyak. Perusahaannya termasuk salah satu perusahaan produksi mobil terbesar di jepang." jawab hendro menjelaskan.
"bagus, persiapkan apa saja yang diperlukan !"
"baik bos, saya mengerti"
ketika hendro hendak keluar dari ruangan itu di memerintahkan adrian untuk mengirimkan gadis yang di temui nya tadi ke ruangannya. Gadis itu adalah sani alifah nugraha, wanita yang selalu dianggap sial oleh adrian. Mendengar itu hendro hanya bingung dengan perintah bosnya itu, tetapi dia mengabaikannya dan segera keluar dari ruangan itu setelah menganggukkan kepala kepada bosnya.
"kau memasuki tempat yang salah gadis sial..... lihat saja bagaimana aku akan membalas perbuatanmu.... jangan bermain main dengan adrian sutomo" gumam adrian pelan.
Di ruang karyawan departemen perencanaan, sani menarik nafas dalam dalam. Dia siap bekerja di bidang keahliannya yaitu mendesain mesin.
Namun ketika akan memulai mendesain , tiba tiba hendro menyuruhnya ke ruang CEO. Sani sangat kebingungan,
(apa aku memiliki kesalahan?? hahh tidak mungkin aku saja tak mengenal siapa CEO. Jadi tidak mungkin aku berasalah pada nya, sekarang lebih baik menemui nya jangan sampe gue kehilangan pekerjaan ini) ucap nya dalam hati, hingga membuat dia menjadi melamun.
" nona sani...... nona sani......." panggil hendro yang melihat sani sedang melamun.
seketika sani sadar dari lamunannya.
" oh baik pak, saya akan ke ruangan CEO. Tapi pak jika boleh bertanya, ruang CEO ada di sebelah mana ya? "tanya sani dengan wajah lucu karena tidak mengetahui dimana ruangan CEO nya.
" ikuti saja aku" jawab hendro yang merasa heran dengan sani. ( bagaimana dia bisa masuk ke perusahaan ini jika ruangan pemimpinnya saja dia tidak tau....aneh) batin adrian yang.
" oh baik pak" jawab sani sambil mengikuti langkah hendro.
mereka segera memasuki lift pribadi CEO dan masuk ruangan CEO. Mengetahui kehadiran mereka, adrian langsung membalikkan kursinya ke arah lain, agar tak dilihat langsung oleh sani. Dia kemudian memberi isyarat kepada hendro untuk keluar ruangan. Setelah dirasa hendro sudah keluar, adrian memutar kursi nya kembali ke arah sani, dan menatap lekat sani. Hal itu otomatis membuat Sani merasa risih.
" ada yang bisa saya bantu pak?" tanya sani kepada adrian.
" apa kau tak mengingatku? tanya adrian yang merasa gadis di depannya sedang mempermainkannya. (bagaimana mungkin dia melupakanku?? kau tidak boleh mempermainkanku gadis bos) batin adrian.
"maaf pak, bagaimana mungkin saya mengingat bapak jika saya belum pernah bertemu dengan bapak" kata sani menjawab pertanyaan adrian. Sani kebingungan dengan pertanyaan adrian. Dia merasa dia tidak pernah bertemu dengan adrian.
(Bagaimana dia bisa melupakanku, sedangkan dia sudah membuat kesalahan hingga dua kali..... huh dasar gadis sialan), batin adrian kembali yang sudah semakin bingung dengan gadis di depannya.
" baik lah, saya akan mencoba membuatmu mengingatnya secara perlahan. Sekarang kembali ke tempat mu!",perintah adrian yang semakin kesal.
"baik pak, saya permisi" kata sani sembari berbalik ke arah ruang kerjanya.
sesampai di luar ruangan Adrian, Sani menggaruk kepalanya yang tidak gatal, seakan akan mencoba memahami perkataan CEO nya itu.
( Manusia aneh, jelas jelas aku tidak pernah bertemu dengannya, siapa juga yang mau bertemu dengan manusia aneh sepertinya huhhh....) batin sani kesal.
Sani pun kembali ke ruangannya sambil mencoba memahami perkataan pimpinannya itu. Tapi dia tak ambil pusing, dia kembali fokus dengan kertas serta pensilnya.
Itulah seorang Sani, yang tak peduli dengan keadaan sekitar. Dia pun tidak akan mau mengambil pusing perkataan yang tidak di mengertinya, terutama saat dia sudah fokus dengan dunia nya.
Perusahaan sutomo merupakan perusahaan terbesar yang menghasilkan mesin mesin kendaraan baik itu motor dan juga mobil, perusahaan sutomo juga akan menghasilkan desain desain mobil. Hal ini lah mengapa bayak perusahaan perusahaan produksi mobil dan motor yang mau bekerjasama dengan perusahaan sutomo. Karena desainer desainer dari perusahaan sutomo sudah sangat terkenal akan keahliannya. Karena itulah mengapa banyak para calon desainer yang bersusah payah masuk ke perusahaan sutomo. Perusahaan sutomo tidak pernah asal merekrut karyawan, mereka terlebih dahulu melihat kemampuan dari desainernya.
cttn:# Departement PPC adalah salah satu divisi atau departement di dalam perusahaan yang mempunyai tugas di bidang perencanaan dan control rangkaian proses produksi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Alif Pratama
Berarti sani anak musuhnya adrian...nugraha..
2021-02-17
0