*Setelah pulang bekerja adrian langsung bergegas ke kamar nya yang bernuansa biru dongker. Dia ingin segera membersihkan tubuhnya yang sudah terasa lengket, namun sebelum itu ia sudah memerintah kan asisten rumah tangganya untuk memasak makan malam untuknya.
Asisten rumah tangga ini sudah sangat di percayai oleh adrian dan adrian bahkan sudah menganggap asisten ini sebagai ibu angkatnya. Meskipun asisten rumah tangga ini sudah memasuki usia setengah abad, namun dia masih energik dalam mengerjakan tugas tugas rumah. Adrian sudah selalu mengatakan kepada asisten ini agar tidak terlalu bekerja keras lagi, namun asisten ini hanya mengatakan bahwa dia sangat senang bekerja.
Asisten itu bertindak demikian karena dia ingin membalas budi adrian yang sudah menolong hidupnya. Bu surti bertemu adrian di sebuah rumah sakit, dimana saat itu adrian datang ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan rumah sakit. Adrian merupakan investor terbesar di rumah sakit itu.
Saat itu bu surti sedang di rawat di rumah sakit, namun tidak seorang pun anak bahkan sanak saudara dari bu surti yang datang mengunjunginya. Bahkan biaya rumah sakit bu surti pun tidak di bayar, bu surti merasa tidak ada lagi arti kehidupannya jika anak anaknya tidak lagi membutuhkannya.Bu surti pun terkadang bingung dengan dirinya yang tidak bisa memgingat bagaimana wajah seluruh keluarganya.Dia akhirnya bertekad ingin mengakhiri hidupnya.
Ketika bu surti ingin mengakhiri hidup di ruangannya, adrian secara kebetulan melintas di depan ruangan yang pintunya kebetulan sedikit terbuka. Dengan segera adrian bergegas ke arah bu surti agar tidak melompat dari jendela disana. Mulai saat itulah adrian selalu datang ke rumah sakit itu untuk menjenguk bu surti dan adrian menanggung semua biaya rumah sakit bu surti.
Setelah sembuh, bu surti memohon kepada adrian agar di perkenankan untuk membalas budi. Tetapi adrian menolak, namun ketika mendengar kabar bahwa bu surti di telantarkan anak anaknya, adrian akhirnya menerima balas budi dari bu surti. Semenjak itulah bu surti kerja sebagai asisten rumah tamgga adrian. Bu surti selalu menganggap adrian sebagai putra semata wayangnya. Hal itu membuat adrian bisa merasakan kasih sayang seorang ibu, sejak saat itu adrian memutuskan menganggap bu surti sebagai ibu angkatnya.
Setelah membersihkan diri andrian langsung bergegas kedapur untuk mengisi perutnya yang sudah kelaparan. Bu surti langsung menyediakan makanan untuk adrian, tidak lupa dia juga selalu membuat makanan untuknya. Hal itu dilakukannya karena adrian memang memaksanya untuk menemani adrian makan setiap kali makan. Kecuali jika adrian harus makan di luar bu surti akan makan sendiri di ruang makan yang cukup besar itu.
Adrian memang terkenal dengan sifat dinginnya, namun dia akan berubah perilaku setelah dia kembali kerumah dan bertemu dengan asisten rumah tangga yang sudah di anggapnya sebagai ibu angkatnya. Dia akan terlihat lebih lembut, layaknya seorang anak yang menyayangi ibunya. Karena itulah mengapa bu surti si asisten selalu berusaha untuk menyenang kan adrian dengan masakannya. Dia menganggap bahwa dia memasak untuk putra kesayangannya.
Setelah selesai makan adrian pamit untuk masuk kekamarnya. Adrian sangat sibuk dengan laptopnya, dimana dia harus selalu was was dalam memperhatikan saham saham perusahaannya dari para orang orang serakah. Banyak saingan perusahaan adrian yang ingin membuat saham perusahaannya menurun, hal ini mereka lakukan agar di saat saham perusahaan sutomo menurun mereka akan segera membeli saham itu.
Disaat adrian sibuk dengan laptopnya ponselnya berdering
*derrrttt......derrrtttt....derrrtttt..... *
id pemanggil : sekretaris
"tugas yang kau perintahkan sudah selesai, aku akan segera mengirimkannya ke emailmu", kata hendro dengan tangannya masih berkutat di tuts laptopnya.
"m... "secepatnya jawab adrian yang sudah menyandarkan tubuhnya di sandaran kasurnya. Entah mengapa adrian tidak ingin bekerja di ruang kerjanya malam ini, mungkin dia sudah terlalu lelah.
Hendro memang tidak akan bersifat formal setelah selesai jam kerja. Sehingga disaat itulah hendro selalu mencari kesempatan untuk membuat andrian kesal.
"apakah jawaban mu hanya 'm' tak bisakah kau memberiku sedikit pujian?? dasar tak ada peri kemanusiaan....bagaimana bisa kau berperilaku seperti itu pada sahabat tampanmu ini....."jawab hendro yang kesal dengan sahabatnya itu
"kemungkinan jumlah pengeluaran untuk karyawan akan berkurang di masa gajian bulan ini" kata adrian yang membuat hendro kebingungan untuk seketika.
"ada apa?? apa ada masalah dengan keuangan?? tanya hendro, tapi pikiran hendro mencoba memikirkan kalimat yang adrian maksudkan. Hendro langsung menjawab cepat setelah mengerti maksud perkataan adrian. ohhh tidak tidak tidak... baiklah maafkan aku bos besar, kau selalu tau mengancamku....."
Bagaimana tidak adrian selalu mengancam nya dengan akan mengurangi bonus nya. Demi menyelamatkan bonusnya yang berharga hendro hanya bisa selalu mengumpat dalam hati untuk melampiaskan kekesalannya pada sahabat sekaligus bos nya itu
( dasar si singa jantan..... lihat saja aku berdoa semoga saat kau tidur terjatuh cicak di wajahmu, jika bisa dia meninggal kan kotoran disana hehehehe.....) batin hendro kembali karena kesal dengan dirinya yang bisa dengan mudahnya mendapat ancaman dari adrian.
Namun setiap dia mengumpat dalam hati adrian selalu dapat menebaknya layaknya seorang pembaca hati, hal itu yang selalu membuat hendro semakin kesal dengan sahabat nya itu.
"apa kau baru saja mengumpatku???"tanya adrian kembali yang sudah selalu curiga dengan sekretarisnya itu.
"oh tidak... bagaimana bisa aku berani mengumpat bos besarku hehe....baiklah aku sudah mengirimkan informasinya, menurutku ini akan sangat berguna untukmu" kata hendro yang sudah sukses mengirimkan file yang adrian inginkan.
"m.."jawab adrian singkat dan langsung menutup ponsel secara sepihak.
setelah menutup teleponnya notifikasi email sudah datang, adrian langsung segera membuka notifikasi tersebut. Dia membaca dengan teliti setiap informasi dari relasi perusahaannya itu yang sukses membuat adrian marah, namun akhirnya senang setelah pandangannya tertuju pada kelemahan perusahaan itu. Setelah membaca notifikasi tersebut bibirnya mulai memancarkan senyuman yang siapapun akan sulit menebaknya. Dengan segera dia mengambil ponsel nya dan langsung menghubungi seseorang di seberang sana
" informasi akan segera ku kirimkan, kau tau apa yang harus kau lakukan bukan???
"baik bos.... saya mengerti, anda akan segera menerima kabar baiknya" jawab seseorang dari seberang.
"jangan sampai mengecewakanku, aku tidak senang dengan itu" kata adrian.
"baik boss, serahkan saja padaku"
adrian kembali melebarkan senyuman liciknya. Dia puas telah membuat pelajaran pada relasinya itu.
"kau mencoba melawanku?? maka sebelum kau melakukannya, kau yang akan pertama kali menderita." gumam adrian dan
Adrian kembali melebarkan senyum yang selalu susah untuk diartikan oleh siapapun yang melihatnya kecuali sekretaris hendro.
Dia sudah lama mengenal bosnya itu, jadi dia akan tau setiap tingkah dari bosnya yang akan susah di artikan orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments