Adrian masih membiarkan Sani menikmati hari harinya di perusahaan itu, hingga akhirnya waktu pembalasan itu tiba. Kini Adrian bersiap siap untuk menemui klien yang akan memberi perusahaannya keuntungan besar.
Adrian adalah orang yang tidak akan melepas klien yang memberi keuntungan banyak untuk perusahaannyaa, tetapi adrian juga akan menyingkirkan mereka yang di anggapnya banyak kemauan tetapi tidak memberi keuntungan banyak ke perusahaannya. Seperti grup nugraha yang kehilangan banyak investor karena ulahnya.
Setelah dirasa waktu untuk menemui klien sudah tepat, mereka langsung bergegas menuju restoran xx. Adrian tidak akan membiarkan klien pemberi keuntungan besar untuk menunggu. Hal itulah salah satu tindakan yang dia lakukan untuk menarik simpati dari klien bank keuntungan itu.
Melihat klien yang diinginkan sudah terlihat adrian langsung berdiri dari tempat duduk nya dan mengulurkan tangan kepada kliennya itu
" ohayougozaimasu!!! ogenkidesuka??" sapa adrian pada kliennya.
{selamat pagi!!! apa kabar??}
" ohayougozaimasu..... genkidesu, doumo.Sumimasen, nagaiai matte imashita" jawab klien.
{selamat pagi....baik, terimakasih. maaf anda menunggu lama}
"Īe, tōchaku shimashita"jawab adrian berbohong.
{tidak, saya baru tiba}
30 menit kemudian.........
"Anata to shigoto ga dekite ureshī" kata adrian sembari mengulurkan tangan ingin menjabat tangan kliennya.
{senang bekerjasama dengan anda}
"Anata to issho ni shigoto o shite shiawase" jawab klien itu sembari membalas jabatan tangan adrian.
adrian kemudian mengajak kliennya untuk makan siang. Hal ini tindakan kedua yang dia lakukan untuk membuat kliennya merasa di hargai dan di hormati. Adrian melakukan itu untuk mengambil hati kliennya.
Setelah selesai dengan acara makan siangnya adrian dan hendro berpisah dengan klien mereka.
"mata ome ni kakarimasu (sampai bertemu kembali) ", kata adrian sambil menjabat kembali tangan kliennya.
"Sayounara...(sampai jumpa)", jawab klien itu sambil membalas jabatan tangan adrian dan memasuki mobil yang sudah menunggu sejak tadi.
sepeninggal klien itu, Kedua pria itu kembali ke perusahaan sutomo.
" bos, jika boleh tau kenapa kau memanggil gadis itu ke ruanganmu?" tanya hendro penasaran.
"sejak kapan kau berhak bertanya padaku?"
"maaf bos, ngomong ngomong bos thanks atas mobilnya" kata hendro dengan senyum bahagia.
"m"
Sesampai di perusahaan adrian memasuki ruangnya, tetapi sebelum itu dia membuat perintah kepada hendro.
"panggilkan keruanganku kepala bidang PPC!" perintah adrian.
"baik bos, akan segera saya panggilkan" jawab hendro.
Adrian kemudian duduk di kursi kebesarannya, dia mulai merencanakan pembalasan kepada sani.
"cukup bersenang senang nya gadis sial, saatnya memberimu pelajaran" gumam adrian dengam senyum liciknya.
tok tok tok.... bunyi pintu di ketuk
"masuk!!" izin adrian.
Setelah masuk, kepala departemen PPC sedikit menundukkan kepala karena takut menatap wajah pimpinannya yang dingin itu
" Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya kepala PPC itu dengan sedikit kawatir dia mempunyai masalah.
"segera rancang beberapa mesin yang akan di ekspor ke jepang!" perintah adrian.
"baik pak, segera saya pilih perancang terbaik dari departemen saya"
"tidak perlu... saya dengar di departemen anda ada satu karyawan baru, saya ingin anda memberi tanggung jawab ini kepadanya!" perintah adrian yang sudah ingin membalas perbuatan sani.
"Tapi pak dia orang baru, bagaiman mungkin kita bisa memberinya tanggung jawab ini.."
"pa kau berani menentang perintahku??" bentak adrian yang kesal dengan manusia di hadapannya.
" Saya tidak berani pak, baik akan saya perintahkan" jawab kepala PPC yang sudah merasa di pojokkan.
"Dan satu lagi, biarkan dia yang mengantar setiap hasil desainnya kepadaku!" tambah Adrian.
"Baik pak"
"Kembali ke ruangan mu!" perintah Adrian.
"baik pak, terima kasih, saya permisi pak..." jawab kepala PPC sambil menundukkan kepalanya memberi salam pada adrian.
adrian hanya membalas nya dengan gerakan tangan, layaknya sedang mengusir kepala PPC itu.
Setelah keluar ruangan adrian kepala PPC itu menghembuskan nafas nya dengan kuat, dia merasa telah selamat dari kadang singa lapar. Entah aurah apa yang ada di ruangan adrian hingga membuat banyak orang merasa takut ke ruangan itu.
Kepala PPC itu pun memasuki ruangannya dan memerintahkan sekretarisnya untuk memanggil sani ke ruangannya.
tok tok tok.....
"Masuk!!!"
"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Sani kepada atasannya.
"Segera desain beberapa kerangka mesin dan selalu laporkan langsung kepada CEO!!" perintah kepala PPC itu.
"Baik pak akan segera saya kerjakan" jawab sani yang terlihat sangat bahagia karena merasa di percayai melakukan pekerjaan sebesar itu.
Sani sangat senang dengan tanggung jawab itu, dia tidak tau ada bahaya yang sedang mengintainya. Dia keluar dengan wajah berseri seri hingga membuat karyawan disana merasa aneh dengan tingkahnya.
Sani mulai fokus mendesain kerangka mesinnya, sampai dia melupakan makan siangnya. Tapi dia tak menyesal telah melupakan makan siangnya, setelah mendesain satu kerangka mesin, dia menuju ke ruangan CEO untuk membuat laporan kepada pimpinannya. Dengan semangatnya sani melangkahkan kaki nya hingga tiba di depan pintu CEO, dia mulai menarik nafas dalam dalam dan siap untuk mengetuk pintu.
"Masuk!!"
"Aneh....apa dia dukun?? bagaimana dia tau keberadaan ku, aku saja belum mengetuk pintu....",gumam sani pelan. Dia merasa aneh dengan Adrian yang sudah mebgetahui keberadaannya.
Sani memasuki ruangan itu menghadap ke arah adrian CEO nya.
"Pak ini hasil desain sementara saya...." kata Sani sambil menyerahkan kertas di tangannya ke meja Adrian.
Adrian menatap sekilas gambar itu dan berkata, " kurang menarik....segera ulang!!"
"Baik pak akan saya perbaiki..., saya pamit keluar pak", kata sani yang begitu polosnya tidak mengetahui rencana adrian.
"sebelum keluar, ambil kan berkas di ruangan sekretaris dan antarkan kemari!!" perintah adrian dengan niat liciknya.
"baik pak, segera saya kerjakan", jawab sani sambil memberi salam untuk pamit.
Sani keluar dari ruangan itu dan menuju ruangan hendro untuk mengambil berkas yang di perintahkan adrian.
" Permisi pak, saya diperintahkan pimpinan untuk mengambil berkas..." kata sani mengajukan niat nya datang ke ruangan hendro.
Hendro yang sudah mengetahui berkas yang di maksud adrian langsung menyuruh sani mengambil di meja. Hendro mengetahuinya karena sebelum sani masuk ke ruangannya adrian sudah menghubunginya.
"Ambil di meja sebelah!" perintah Hendro sambil memberikan sedikit senyuman pada sani.
Sani kemudian melirik ke arah meja berkas itu dan dia terkejut bukan kepalang. Bagaimana tidak terkejut berkas yang dimaksud hendro memiliki tinggi sekitar 60 cm.
Melihat raut wajah sani, hendro semakin ingin tertawa melihatnya, tapi di tahannya. Dia juga sangat heran dengan adrian yang memberi tugas sebesar itu pada gadis di hadapannya. Dengan kesalnya sani mulai mengangkat berkas itu dengan susah payah, tinggi berkas itu membuat wajah sani tertutupi sehingga dia harus lebih berhati hati saat berjalan. Dirasa sudah di pintu ruangan adrian, sani mengetuk pintu dengan kakinya, setelah mendapat perintah masuk, sani masuk dan ketika akan menuju ke meja adrian, tidak sengaja kaki sani tersandung dengan salah satu kabel di sana.
Brrakkk......... semua kertas berkas itu berhamburan memenuhi ruangan itu dan salah satu tumpukan kertas mengenai wajah adrian hingga membuat hidung adrian berdarah. Adrian mulai mengepal tangannya menahan amarahnya.Sedangkan Sani mulai sibuk mengumpulkan berkas itu tanpa mengetahui keadaan hidung adrian.
#menurut kalian apa yang akan terjadi dengan sani???
penasaran kan.... ikuti terus ya😊😊*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Alif Pratama
penasaran banget..musuhan sma bpak smpai ke anakny..gimna klo adrian tau sani anak msuhnya...ap yg terjdi thor..??
2021-02-17
0