*Keesokan paginya, Adrian segera membersihkan tubuhnya dan bergegas ke ruang tamu dimana Hendro sekretarisnya menunggu.Sesampai di ruang tamu, mereka langsung bergegas menuju perusahaan sutomo {perusahaan adrian\=CEO}.
Seperti hari hari biasanya, para karyawan wanita akan selalu berusaha menarik simpati Adrian sang bos mereka.Namun hal itu sia sia saja, karena Adrian sama sekali tidak tertarik untuk melihat mereka bahkan meliriknya sekalipun. Adrian hanya menganggap keberadaan mereka seperti robot bergerak yang siap di perintah olehnya.
Sesampai di kursi kebesarannya, Adrian langsung menghadap ke arah televisi yang tersedia di ruangan itu. Seakan mengerti dengan maksud dari gerakan bosnya, Hendro langsung menyalakan televisi.
"Grup nugraha harus menutup salah satu cabang besar mereka, hal ini di karenakan banyaknya para investor yang menarik investasi mereka dari grup nugraha. Setelah para investor di wawancarai, mereka memberi tanggapan atas penarikan investasi mereka dari grup nugraha dikarenakan kurang baiknya hasil produksi yang di hasilkan." kata penyiar yang memberitakan berita tersebut.
Adrian langsung merubah ekspresi wajahnya, dia sangat senang karena sukses membuat saingannya kalah. Adrian tidak terima melihat mantan relasi bisnisnya itu mempermainkannya, bahkan menganggap adrian seperti orang bodoh yang gampang di peralat. Namun salah, Adrian yang hampir memiliki IQ 200 itu bukanlah orang yang sangat mudah di taklukkan. Justru sebaliknya Adrianlah orang yang dengan mudah menaklukkan orang lain.
"Inilah akibatnya jika berurusan dengan Adrian Sutomo, beruntunglah kau, aku hanya mengakuisisi salah satu cabang terbesar mu. Karena itu hanya sebuah peringatan, dan jika kau tidak paham dengan peringatan ini, maka bersiap lah untuk kehilangan yang lainnya."
Melihat hal itu Hendro si sekretaris kembali menggelengkan kepala melihat tingkah bos nya yang begitu senang akan penderitaan orang lain. Tetapi meskipun demikian dia juga bangga kepada bosnya itu. Dia selalu menganggap Adrian sebagai panutannya dalam dunia bisnis. Dia bangga pada Adrian yang selalu percaya diri dan mampu mengatasi semua masalah yang mau menjatuhkannya.
Ketika puas melihat berita kebangkrutan tersebut, Adrian langsung memerintahkan Hendro untuk mempersiapkan waktu luang untuk menemui para mantan investor grup nugraha.
" Lihat saja sebentar lagi para investor itu akan mengantri di gerbang perusahaanku untuk mendapat keuntungan dengan menginvestasikan uangnya ke perusahaanku. Jadi sebaiknya kau selidiki mengenai identitas seluruh investor itu!! jangan sampai ada kesalahan sedikitpun. Setelah data sudah terkumpul, segera kirimkan padaku dan kita akan mulai bersenang senang dengan mereka...." perintah Adrian dengan ekspresi wajah puas.
"Baik boss, akan segera saya atur..."
Setelah menjawab Adrian, Hendro kembali mengumpat dalam hatinya untuk sang bosnya yang begitu terlihat senang melihat penderitaan grup nugraha
( Dasar si bos yang benar benar tak berperi kemanusiaan, entah kapan iblis sepertimu bisa berubah semoga saja kelak ada wanita yang akan membuat mu bertekuk lutut padanya pasti menyenangkan melihat mu)kata Hendro dalam hati sembari berjalan keluar ruangan singa jantan itu.
" Bos... bos... jika kau selalu menyiksaku dengan pekerjaan sebanyak ini, bisa bisa aku tidak akan pernah mendapat pendamping......" gumam Hendro yang merasa dirinya akan jomblo seumur hidup.
Sedangkan di tempat lain Tomas sudah sangat kewalahan untuk mengatasi perusahaannya itu. Dia sangat terpukul karena salah satu cabang terbesarnya harus di akuisisi perusahaan sutomo.
" Baiklah Adrian kau yang memulainya, maka ingat suatu saat nanti aku akan membalas perlakuanmu pada tomas nugraha ini. Aku akan membuatmu terus mengingat tindakanmu ini seakan akan kau sangat menyesalinya", kata Tomas pemilik nugaraha. Dia mengepal tangannya di meja karena tidak terima dengan perlakuan adrian.
Awalnya dia memang tidak tau siapa dalang di balik masalah ini, tapi dengan menekan seluruh detektifnya akhirnya mereka tau bahwa di balik ini semua adalah adrian.
Sambil berpikir Tomas mengambil ponselnya untuk menghubungi para investor itu, dia memohon kepada para investor itu. Namun usaha nya gagal saja. Dia hanya bisa meratapi keadaannya sekarang dan berjanji akan membalas dendam kepada Adrian sutomo. Selain memikirkan kejadian kali ini, tomas mengingat anaknya yang sedang di luar negeri. Dia ingin anaknya itu segera kembali agar ada orang yang membantunya mengatasi masalah ini. Tapi hingga kini tidak ada kabar dari anaknya itu. Dia hanya bisa menunggu dan berusaha untuk menstabilkan keuangan perusahaannya.
Setelah Hendro selesai dengan penyelidikannya, dia menyerahkan hasil penyelidikannya pada Adrian. Adrian membaca nya dengan seksama Dia yakin tidak berapa lama lagi para investor itu akan sibuk menghubungi perusahaannta.Benar saja, para investor itu kini sibuk menghubungi grup sutomo. Hendro hanya bisa meratapi nasibnya karena harus membuat jadwal pertemuan yang banyak untuk para investor itu
" Semoga Sang Maha Kuasa menerima amal kebaikanku dengan mengirimkan gadis cantik untukku",ucap Hendro sambil menyatukan kedua telapak tangannya di depan kepalanya.
Di ruangan nya, Adrian selalu tersenyum menang. Dia lumayan puas dengan keuntungan yang dia dapat dari mengakuisisi grup nugraha.
"Hanya sedikit saja pergerakanku, perusahaannya mu sudah hancur. Kalian hanya seperti lalat pengganggu untuk ku"
sambil memutar mutar gelas coffee nya.
Itulah Adrian sang CEO, dia memang terkenal dengan sifat dinginnya itu, dia juga terkenal akan sifat nya tak memiliki belas kasihan. Namun hal itu tidak lah membuat para penggemar wanitanya berkurang. Adrian dapat membuat penderitaan kepada orang yang dia inginin menderita, namun dapat menghilangkan jejaknya seakan akan tidak ada hubungan kejadian tersebut dengan perusahaannya. Namun kali ini untuk grup nugraha, Adrian secara terang terangan melakukan permainannya. Dia ingin mengingatkan Tomas agar tidak bermain main dengannya.
Hendro memasuki ruangan CEO itu untuk memberikan jadwal pertemuan para investor itu. Adrian membaca dengan teliti setiap detail jadwal yang tertera
"Baiklah mari kita bersenang senang dalam permainan ini dan menangkan banyak keuntungan ", kata Adrian sambil mengambil jasnya yang tergantung di kursinya.
Hendro begidik ngeri melihat tingkah bosnya itu dan segera mengeluarkan ponsel untuk menghubungi supir supaya mempersiapkan mobil untuk bos nya. Karena dia juga tidak ingin merusak suasana hati sang bos nya itu. Dia tidak ingin terkena imbas dari kemarahan adrian.
Meskipun Adrian teman Hendro, tetapi Adrian tetap bisa tega membuat Hendro kesulitan. Tapi itu bukalah membuat kesetiaan Hendro menurun. Dia tetap setia pada bos besarnya itu. Orang yang pernah menyelematkan hidupnya.
Hendro juga yakin bahwa adrian merupakan orang yang masih memiliki belas kasih. Karena dia melihat adrian saat bertemu dengan orang tuanya. Adrian sangat ramah dan selalu memperhatikan kesehatan orang tua Hendro.
Adrian terlihat sangat menghargai kedua orang tua Hendro. Jika dia tau orang tua hendro sedang sakit, adrian tidak merasa malu jika sering berkunjung menjenguk orang tua Hendro.
Hal itulah yang membuat hendro semakin menghargai adrian baik sebagai bosnya di perusahaan maupun sebagai sahabatnya jika tidak sedang berada pada jam kerja.
Meskipun Adrian selalu merepotkan Hendro, tapi adrian tidak pernah lupa untuk memberikan Hendro bonus yang besar. Tidak seperti kepada karyawan lainnya. Adrian juga masih sangat memghargai adrian sebagai temannya.
Terutama karena Hendro merupakan teman yang selalu setia menemani nya baik saat susah maupun sedang senang. Hendro tidak pernah mengeluh kepada adrian jika menyangkut pekerjaan.
Itulah mengapa persahabatan mereka tetap bertahan hingga sampai sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments