Mencintai dalam diam

...🌺🌺🌺...

...Dari Rasulullah SAW yang bersabda dalam satu doanya:...

...“Ya Allah, berilah aku rezeki cinta-Mu dan cinta orang yang bermanfaat buat ku cintanya di sisi-Mu. Ya Allah segala yang Engkau rezekikan untukku di antara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan diantara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untuku dalam segala hal yang Engkau cintai.” - Hadits riwayat At-Tirmidzi...

...🌺🌺🌺...

💮💮💮💮💮

Cinta sejati tidak hanya diartikan sebagai sebuah perasaan yang timbul kepada lawan jenis. Namun, juga bisa datang dari kebesaran Sang Maha Kuasa yang mana telah memberikan nikmat yang luar biasa atas nikmat-nikmat yang telah engkau rasakan setiap waktunya. Termasuk dalam hal cinta dan kasih sayang terhadap sesama manusia dan cara mensyukuri nikmat Allah.

💮💮💮💮💮

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Teng, teng, teng bunyi bel tanda istirahat telah berbunyi, anak-anak berlomba-pergi meninggalkan kelas.

"Ka ayo kita ke warung depan sekolah" ajak Ana pada Irul.

“Kamu aja sama Azizah ya, kaka mau baca buku biasa di bawah pohon asam belakang sekolah” Irul menolak ajakan Ana.

“Ah kang Irul ga asik” ucap Ana sedikit jengkel pada kakanya itu.

“Eh udah sanah, kasian tuh Azizah dah laper kayanya. he, he. dah ah kaka duluan ya asalamualaikum” Khairul pun meninggalkan mereka berdua.

“Waalaikumsalam” hati-hati baca buku yang bener jagan ngelamun tar kesambet Ana mengingatkan Khairul sambil bercanda.

Khairul pun bergegas pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu. begitupun Ana dan Azizah, pergi ke warung depan sekolah .

“Asalamualaikum” terdegar salam dari seorang laki-laki.

“waalaikumsalam" jawab Azizah dan Ana bersamaan."

“Ana mana kang Irul?, tumben ga sama kalian, biasanya kalian tiga serangkai ga terpisahkan" canda Hafidz kepada mereka berdua.

“ Kang khairul ada di belakang sekolah di bawah pohon asam, katanya lagi pengin baca buku di sana” jawab Ana pada Hafidz singkat.

“ ya udah aku susul dia dulu ya ke belakang sekolah, ada perlu sama Irul, asalamualaikum” Hafidz berlalu meninggalkan Ana dan Azizah.

“Waalaikumsalam, awas hati-hati jagan berduan nanti ketiga nya setan" ucap Ana dengan nada bercanda.

“Ngaco bencandanya ga lucu” ucap Hafidz sambil meninggalkan mereka berdua.

Di bawah pohon asam terlihat seseorang yang sedang di cari nya, Hafidz pun mendekati nya dan mengucapkan salam yang langsung di jawab salam oleh Khairul.

“Ngapain kamu di sini sendiri rul?.

Biasanya kamu selalu di temani bidadari-bidadari mu yang cantik itu” canda Hafidz pada Irul.

“Huss ngawur Ana itu anak dari adik bapak ku jadi dia itu adik ku juga “ Khairul memberi tau Hafidz.

“ Tapi kalau Azizah pacar dong” kelakar Hafidz menggoda sahabatya itu.

“Apa sih kamu tumben cari aku pasti ada maunya”, ucap Khairul seolah sudah tau maksud sahabat ya itu.

“Sebenarnya ada yang ingin ku pastiin sama kamu, sebelum aku minta tolong rul tapi aku mohon jujur ya sama ku “pinta Hafid sama sahabat ya itu.

“Apa sih serius amat kayanya, insyallah kalau bisa ku bantu pasti ku bantu”, jawab Khairul menyakinkan.

“Sebelumnya aku minta maaf rul, kalau aku lancang, kamu sebenarnya pacaran ga sama Azizah?” tanya Hafidz pada Khairul.

“Apa sih fid aku itu ga pacaran sama Azizah aku sudah ngangap dia adiku sama seperti Ana, lagian ga ada dalam kamus ku pacaran.

Aku punya prinsip aku ga mau pacaran aku hanya ingin mencintai wanita yang halal bagi ku, lagian pacaran itu di larang.

Dan ga ada dalam hukum islam itu pacaran, kamu pasti lebih paham Hafid, kamu anak pak ustadz dan insaallah jadi ustadz juga, aaminn” ucap Khairul mendoakan Hafidz.

“Jujur rul aku tau pacaran itu di larang tapi aku ga bisa membohogin perasan ku, aku suka sama Azizah sudah sejak lama perasan itu ada.

Bahkan sejak pertama aku melihat dia. aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi selama ini aku hanya bisa diam.

Jujur aku sangat cemburu jika melihat mu bersama dia bahkan aku iri seandainya aku yang ada di posisi mu, sampai aku tak kuat menahan semua ini.

Makanya aku memberanikan diri untuk memastikan semuanya, jika benar kamu ga punya perasan suka sama Azizah, aku minta tolong sama kamu bilang sama azizah aku sangat mencintainya .

Aku tidak akan mengajak nya pacaran, hanya ingin memastikan bahwa cinta ku tidak bertepuk sebelah tangan.

Jujur rul insyaallah setelah lulus aku mungkin melanjutkan kuliah ke kairo, abah sama umi sudah mempersiapkan semuanya .

Aku ga mau menyesal rul aku hanya ingin tau perasan Azizah sama aku, seandainya dia punya perasan yang sama, Aku ingin berjanji untuk menjaga perasan ini dan ingin merajut asa dengan ya.

Ya udah aku minta tolong sama kamu ya rul kutungu jawaban ya, maaf aku masih ada urusan aku duluan ya asalamualaikum” Hafidz memohon kepada Irul.

“waalaikumsalam” khairul menjawab salam Hafidz.

Khairul termenung menatap kepergian temanya, tatapanya nya kosong menerawang entah kemana hatinya terasa sakit bagai di tusuk ribuan duri.

Mungin dia bisa bilang pada hafid kalau dia ga suka sama Azizah, tapi hatinya ga bisa di bohonggi jauh di lubuk hatinya sudah bertataha sebuah nama.

Ya azizah, sahabatnya sejak smp itu sudah memenuhi isi hatinya, namanya sudah terukir dan bertahta dalam palung sanubarinya,walaupun dia tau itu salah.

Dia sudah berusaha untuk menghilangkan perasan itu, tapi apa daya semakin dia berusahaa semakin besar perasan itu ada, dia hanya bisa mencintai dalam diam.

Dia kesampingkan perasanya itu karna dia tidak mau perasan ya itu akan menghalangi cita-citanya untuk selalu membahagiakan keluarganya tercinta.

(Setelah selesai jajan di warung Ana menarik tangan Azizah ayo kita kebelakang nemanin ka irul kasian dia sendiri di sana) ajak Ana pada Azizah.

Dari kejauhan mereka melihat khairul sedang berbicara serius sama Hafid, setelah dekat Ana dan Azizah mendengar perkatan Irul.

Aku sudah menganggap Azizah itu adiku sama seperti Ana.

Tiba-tiba Azizah berbalik dan berlari tanpa menghiraukan Ana.

Ana kaget setelah dia bisa mencerna apa yang terjadi Ana pun berlari mengejar Azizah, zah tunggu zah ucap Ana.

Sampai di Kelas Ana melihat Azizah menangis ," kamu kenapa zah?" Tanya ana

“Ga apa An" jawab Azizah.

“Ga apa ko nagis! Ya udah kalau kamu belum mau cerita tapi kalau kamu butuh teman curhat .

insyaallah aku bisa jadi teman curhatmu. aku tau kamu zah kamu ga mungkin meneteskan air mata kalau tidak ada masalah serius .

Ayolah zah cerita sama aku, siapa tau aku bisa membantu" Ana mencoba menyakinkan Azizah.

“Iya An nanti pulang sekolah, aku cerita" ungkap Azizah.

Di depan sekolah Khairul menunggu Ana sama Azizah, seperti biasa danbkali ini dia di temani Hafid.

Ana pun muncul" ayo ka kita pulang " ajak Ana sama Irul.

Tiba-tiba Azizah menarik tangan Ana" maaf ya ka Irul Ana aku pinjam dulu kami ada urusan berdua iya kan An" kode Azizah kepada Ana.

"iya tapi kan biasa kita juga pulang bareng, Aku ada yang ingin ku bicarakan sama kamu zah " ucap Irul.

"Maaf ya ka lain kali aja aku ada perlu sama Ana , asalamualaikum" sambil narik tangan Ana, Azizah pun berlalu.

Irul masih bingung," ada apa ya ko tumben bilang Irul kepada Hafid" .

"Ya udah ga apa besok-besok aja kamu tanya sama Aziza, sekarang kita pulang" ucap Hafid.

"Bukan begitu fid aku ga tenang takut ada apa-apa pasti ada yang mereka sembunyiin, aku duluan ya fid aku mau ikutin mereka mau mastiin mereka ga kenapa-kenapa, biasanya aku yang ngantar Ana sampai rumah" Khairul menjelaskan pada Hafidz.

"Ana kah Azizah ?" goda Hafid.

Tapi Irul ga menghiraukan candaan Hafidz, dia mengucapkan salam lalu pergi, mengikuti Ana dan Azizah diam-diam, dia hanya ingin memastikan mereka aman sampai rumah.

Di jalan Azizah menangis lagi ,hatinya tesa sakit kata - kata irul yang dia degar tadi tergiang-tiang di teliganya," kamu kenapa zah" tanya Ana?.

“Ga kenapa-kenapa aku ingin cerita An tapi aku malu “ ucap Azizah.

“Ga apa-apa cerita aja siapa tau aku bisa membantu” jawab Ana.

“An ga tau kenapa tadi pas kita dengar , Ka Khairul bilang ke Hafid hanya mengangap aku adik sama kaya ke kamu.

Hatiku sakit betul, hatiku hancur An! Ga tau kenapa aku ga rela aku hanya di anggap adik sama ka Irul” Azizah mulai bercerita sama Ana.

"lo ko gitu, atau jagan-jangan kamu suka ya sama ka Irul?" Ana curiga pada Azizah.

“Ga tau An aku juga bingung sama perasan ku, aku juga ga tau bagaimana orang jatuh cinta. Yang aku tau aku selalu bahagia bila aku dekat sama ka Irul.

walaupun kamu tau kita selalu bertiga, sejak pertama kita berteman, dan kamu selalu pergi dengan ka Irul.

Ada perasan aneh yang aku rasakan terkadang aku bertanya apa aku sedang jatuh cinta?.

Tapi aku tau ga mungkin ka Irul suka sama ku .

Jangan kan suka, sekedar memandang aku aja dia tak pernah kadang Aku iri sama kamu An.

Bagaimana ka Irul begitu hagat memperlakukan mu, dia begitu menjaga mu" ucap Azizah lagi.

"Azizah kamu salah, ka Irul itu orang baik ga mungkin dia membeda-bedakan kita .

kita bertiga dah lama sahabatan masa kamu belum tau gimana ka irul .

Ka irul dekat sama ku, karna diantara kami terikat persaudaraan aku anak dari adik bapanya dan dia termasuk wali ku, Aziza.

Sedangkan dia bukan ga mau melihatmu tapi dia selalu menjaga pandangan ya, dia pernah memberitau ku kenapa dia selalu menundukkan pandangan ya terhadap mu dia bilang.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذٰلِكَ أَزْكٰى لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara ***********; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."

(QS. An-Nur 24: Ayat 30)"

“An salah kah kalau aku mencintai ka irul ?”tanya AziAh.

"Ga ada yang salah dengan perasan mu zah tapi aku heran yang suka sama kamu itu kan banyak .

Bahkan aku ga bisa menghitung berapa bayak laki-laki yang kamu tolak dengan alasan kamu ga mau pacaran kamu hanya ingin mencintai satu laki-laki yang bertitel suamimu.

Atau jagan-jagan selama ini kamu tolak mereka karna ka irul?" Kata Ana penuh curiga.

“Ga tau An jujur aku tau pacaran itu ga boleh. makanya aku selalu menolak mereka .

Tapi entah mengapa dan entah sejak kapan namanya ka khairul terukir indah di sanubari ku.

aku sudah berusaha untuk menghilangkan perasan itu tapi apa yang ku dapat .

Bukanya hilang perasan itu semakin tumbuh subur di sanubari ku, dan aku harus menerima kenyataan bahwa laki-laki yang ku cintai hanya menganggap aku sebagai adiknya.

An teryata sakit Ana cinta ku bertepuk sebelah tangan” ungkap Azizah.

"yang sabar zah, kalo emang jodoh ga kemana "

Ana meyakinkan Azizah.

🌻🌻🌻🌻

NB:

**Kemuliaan setiap makhluk tergantung kadar rendahnya dia dihadapan Allah Yang Maha Mulia dan kemuliaan setiap makhluk tergantung kadar tunduknya dia kepada Allah Yang Maha Luhur.

Tidak akan hina orang yang ditolong Allah, dan tidak akan mulia orang yang dimusuhi Allah, dan tidak akan mengira hal yang lain kecuali orang yang terbiasa berkhayal yang dekat menjadi jauh dan menjauh pula tatanannya.

(Kemuliaan hanya milik Allah, Rasul-nya dan orang-orang beriman, akan tetapi orang munafiq tidak mengerti).

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻**

MAAF BARU BELAAJAR NULIS

TERIMA KASIH

Terpopuler

Comments

ciby😘

ciby😘

menharukan critanya aku suka🥺🥺🥺🥺

2021-03-23

0

🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️🎯Fatimahᵇᵃˢᵉæ⃝᷍𝖒❁︎⃞⃟ʂ

🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️🎯Fatimahᵇᵃˢᵉæ⃝᷍𝖒❁︎⃞⃟ʂ

Masya Allah,,,saling mencintai dalam diam

2021-02-27

1

EMA

EMA

Masya'alloh kisah yg menarik,perasaan yg tersimpan terjaga Krn pemahamannya terhadap agama dlm bersikap,jodoh tak akan kemana jdi bersabarlah cinta segi tiga 😂

2021-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Mencintai dalam diam
3 Melepaskan perasan
4 Kedatangan sopy
5 Cemburu azizah
6 Perasan sopy
7 Setitik harapan
8 Mengungkapkan perasan
9 kecelakaan
10 Berjanji untuk menunggu
11 Waktu yang terus berjalan
12 Perjodohan
13 Kepulangan muhammad khairudin
14 Pernikahan azizah
15 Cerita 2 bulan yang lalu
16 . Terima kasi telah menjaganya untuk ku.
17 Keluarga adalah tempat kembali
18 Teryata rasa itu masih ada
19 Nasihat sang guru
20 Masih nasihat guru
21 keinginan keluarga itu yang utama
22 Bertemu Khairunissa
23 Hanya wanita biasa
24 Pernikahan yang sederhana
25 Malam pertama
26 Nasihat suami tercinta
27 Puisi cinta
28 Makna cinta dan kisah cinta manusia mulia
29 Kabar yang tak teduga
30 Menerima dan bersabar
31 Laki-laki yang baik itu?
32 Acara lamaran Alfiana
33 Ke rumah mertua
34 Di rumah sakit
35 Kabar buruk
36 Tamu yang tak terduga
37 Jeritan hati Khairudin
38 Aku melihat mu
39 Berusaha tegar
40 Halimatussadiyah
41 Pernikahan Ana
42 Suara Hati Khairunisa
43 Harus memilih
44 Suara Hati
45 Merindukan mu
46 Kerisawan hati
47 Di rumah Ana
48 Merindukanmu
49 Anugrah dan Amanah
50 Pergi untuk kembali
51 Janji orang tua
52 Sebuah hubungan
53 Tentang perasan
54 Hidayat
55 Kumpul keluarga
56 Mengkhitbah Halimah
57 pernikahan yang tak terduga
58 Mencoba memahami
59 Madu pernikahan
60 Masih pengantin baru
61 Mampir di rumah Ana
62 Kabar dari sahabat
63 Kumpul keluarga
64 Masih kumpul keluarga
65 Pergi ke rumah guru
66 Buku diary
67 Kabar dari Rahmat
68 Kepasrahan cinta Nissa
69 Doa Khairunnisa
70 Keindahan ciptaan Tuhan
71 Menyerahkan pada sang guru
72 Isi Hati Khairunissa
73 Nasihat Nissa
74 Kabar gembira
75 Jangan menunda hal baik
76 Tentang Taqdir
77 jodoh untuk Khairul
78 Akhir dari sebuah penantian
79 Pengumuman
80 Extra Part
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pengenalan
2
Mencintai dalam diam
3
Melepaskan perasan
4
Kedatangan sopy
5
Cemburu azizah
6
Perasan sopy
7
Setitik harapan
8
Mengungkapkan perasan
9
kecelakaan
10
Berjanji untuk menunggu
11
Waktu yang terus berjalan
12
Perjodohan
13
Kepulangan muhammad khairudin
14
Pernikahan azizah
15
Cerita 2 bulan yang lalu
16
. Terima kasi telah menjaganya untuk ku.
17
Keluarga adalah tempat kembali
18
Teryata rasa itu masih ada
19
Nasihat sang guru
20
Masih nasihat guru
21
keinginan keluarga itu yang utama
22
Bertemu Khairunissa
23
Hanya wanita biasa
24
Pernikahan yang sederhana
25
Malam pertama
26
Nasihat suami tercinta
27
Puisi cinta
28
Makna cinta dan kisah cinta manusia mulia
29
Kabar yang tak teduga
30
Menerima dan bersabar
31
Laki-laki yang baik itu?
32
Acara lamaran Alfiana
33
Ke rumah mertua
34
Di rumah sakit
35
Kabar buruk
36
Tamu yang tak terduga
37
Jeritan hati Khairudin
38
Aku melihat mu
39
Berusaha tegar
40
Halimatussadiyah
41
Pernikahan Ana
42
Suara Hati Khairunisa
43
Harus memilih
44
Suara Hati
45
Merindukan mu
46
Kerisawan hati
47
Di rumah Ana
48
Merindukanmu
49
Anugrah dan Amanah
50
Pergi untuk kembali
51
Janji orang tua
52
Sebuah hubungan
53
Tentang perasan
54
Hidayat
55
Kumpul keluarga
56
Mengkhitbah Halimah
57
pernikahan yang tak terduga
58
Mencoba memahami
59
Madu pernikahan
60
Masih pengantin baru
61
Mampir di rumah Ana
62
Kabar dari sahabat
63
Kumpul keluarga
64
Masih kumpul keluarga
65
Pergi ke rumah guru
66
Buku diary
67
Kabar dari Rahmat
68
Kepasrahan cinta Nissa
69
Doa Khairunnisa
70
Keindahan ciptaan Tuhan
71
Menyerahkan pada sang guru
72
Isi Hati Khairunissa
73
Nasihat Nissa
74
Kabar gembira
75
Jangan menunda hal baik
76
Tentang Taqdir
77
jodoh untuk Khairul
78
Akhir dari sebuah penantian
79
Pengumuman
80
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!