Kedatangan sopy

...🌺🌺🌺...

...Rasulullah SAW bersabda ”Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi” (HR Bukhari dan Muslim)....

...🌺🌺🌺...

🌸🌸🌸🌸🌸

Orang bilang hidup itu sementara, sebenarnya yang sementara itu dunia karna ada hidup yang kekal yaitu hidup setelah mati.

Orang bilang harta itu ga di bawa mati, padahal ada harta yang kekal yaitu harta yang di sedekahkan.

Orang bilang masa lalu itu hanyalah sebuah kenangan, padahal masa lalu itu bisa kita jadikan pelajaran.

Berusaha untuk bersikap positif, jadikan hikmah atas semua yang terjadi pada kita.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Dirumah ana tampak sibuk. Sejak pagi bi maimunah sibuk memasak bi maimunah adalah ibuya Ana juga bibi nya Khairul .

Hari ini dia begitu sibuk karna nanti sore kaka dari suaminya sekeluarga mau datang kerumahnya, mau ngantaar anaknya pengen liburan ke tempat sepupunya(Ana).

Kebetulan sekarang lagi liburan caturwulan ke 2 dulu sekolah terbagi menjadi 3 caturwulan, sekarang di rubah menjadi 2 semester, kebetulan anak kakanya bi maimunah itu perempuan seumuran dengan Ana.

Namanya Sopy, hampir setiap liburan sekolah sopy minta di antar ke rumah Ana, entah mengapa sopy suka liburan di rumahnya Ana.

Sudah sejak 3 tahun yang lalu setiap liburan Sopy selalu minta di antar ke rumah Ana, keluarga Sopy tingal di kota bandung dia anak tungal .

Orang tuanya orang kaya, sehingga menjadikan Sopy anak yang manja karna hampir setiap kemauan ya pasti di kabulkan orang tuanya .

Tin, tin, bunyi klakson mobil depan rumah Ana .

Ana pun berlari membuka gerbang depan rumah.

" Asalamualaikum sayang", ucap bapaknya sopy.

" waalaikumsalam" Ana menjawab sambil mencium tangan uanya.

"waduh anaknya ua tambah cantik, umi sama abi ada An?" tanya pak Ardi.

"Umi ada di dalam kalau abi masih di masjid ua,,,,,,,ayo ua masuk ke dalam, Ana mau nyusul abi dulu". ucap Ana kepada Uanya.

"Ana teriak Sopy sambil berlari meluk ana ", imut gimana kabar kamu sapa Ana.

Ana selalu mangil Sopy dengan sebutan imut, bukan tanpa alasa Ana memangilnya imut .

Sopy emang imut wajahnya cantik tinggi semampai rambutnya panjang, hidung ya mancung, alisya tebal raut wajah ya sekilas seperti boneka makanya Ana sering manggil dia imut.

"imut kamu masuk dulu ya tunggu aku di rumah aku mau nyusul abi dulu bentar, Azizah tolong temanin sopy dulu ya aku mau nyusul abi dulu ". teriak ana pada Azizah .

kebetulan tadi Azizah lagi ada di rumah Ana.

Sepeninggalan Ana keluarganya Sopy pun masuk ke rumah di sambut bi Maimunah, hanya Sopy aja yang tingal di teras rumah dia asyik ngobrol sama Azizan.

Mereka sudah saling kenal karna Sopy memang sering ke rumah Ana dan saat liburan pun selain Ana Azizah sering jadi teman bermain ya Sopy saat liburan.

"Eh Sopy kenapa dari tadi ko kamu negok ke depan terus emang apa sih yang di cari " tegur Azizah kepada Sopy.

"Eh, eh ga, ga apa ko " jawab Sopy gugup.

"Aku tau pasti kamu ingin ngeliat ka Irul kan, jam segini mana ada ka Irul di rumah, dia masih di kebun apalagi sekarang liburan sekolah dari pagi sampai malam dia di kebun" AziAh memberitau Sopy.

"Siapa yang cari es batu ga penting baget sih, tar ke geeran lagi tuh si es batu, kaya ga ada cowok lain aja" jawab Sopy nyolot.

"Ko es batu sih, dia kaka ya Ana lo tar marah dia kaka ya di bilang es batu" ucap Azizah menggoda Sopy"

"Emang bener kah zah, aku heran ya ada cowok kaya dia, laki-laki kalau liat aku matanya kaya pada mau keluar, tapi si es batu itu jagan kan liat aku ketemu di jalan aja nunduk kaya lagi cari batu akik.

he,he rabun kalinya apa dia ga tau kali mana cewe cantik, atau jagan2 dia ga suka lagi sama cewe he,he" kelakar Sopy.

"Hus ga boleh gitu Sopy itu karna kamu belum tau betul sama ka Irul, Insaallah dia itu anaknya nyenegin ko, dia baik, ramah, penyanyang .

makanya kamu belajar lebih kenal sama dia, biar ga buruk sangka terus" Azizah ngingetin Sopy.

"Idih malas mau di taro di mana ni muka kalau teman -teman ku di bandung tau seorang Sopy ngejar-ngejar cowo kampung, walaupun kalau di liat-liat emang dia ganteng sih. He, he, tapi tetep aja dia es batu"

🍂🍂🍂

Di kebun Irul sedang siap2 mau pulang tidak seperti biasanya dia pulang cepat hari ini .

Tadi sebelum berangkat ke kebun bibinya minta di bawakan pisang, sama buah sukun untuk di bawa kakanya ke bandung .

Karna nanti kakanya mau datang mau ngantar keponakan ya liburan di rumah bibinya.

Tak lama kemudian Irul pun sampai di rumah bibi nya "asalamualaikum " ucap Irul di balik pagar.

"masuk aja ka " jawab Ana sambil teriak .

Irul pun berjalan masuk sampai depan rumah, Irul melihat ada tiga gadis cantik lagi ngobrol dengan asiknya.

"Astagfirullah"

Cepat -cepat iru menundukan pandangan ya setelah tadi matanya sempat bertemu dengan mata Azizah .

Ana umi ada, ini tadi pesananya umi bilang Irul sambil meletakan karung yang di bawanya tadi .

.

"Langsung aja ka bawa ke belakang, tar Ana kasih tau umi"

"Ya udah kaka langsung pulang ya belum mandi bentar lagi mau magrib" ucap Irul

"Kaka ga main dulu tuh lo ada Sopy baru datang ada juga Azizah" ajak Ana.

"Ga makasih kaka belum mandi". tar di marahin Hafid lagi" sengaja suaranya Irul di tinggiin supaya terdegar Azizah.

(Hah Hafid apa sih maksudnya ka Irul, Azizah berbicara dalam hatinya).

"Apa sih kaka ga ada hujan ga ada agin apa urusan ya sama Hafidz" jawab Ana bingung .

Ya udah kaka pulang dulu sambil mengucap salam.

Sepenigalan Irul Sopy bertanya sama Ana, " An kenapa sih kaka mu kaya takut betul sama aku, emang aku wajah ku serem apa tadi baru liat aku aja dia langsung buang muka sambil komat kamit mulutnya." Sopy bertaya

"Dia bukan takut imut, dia itu jaga pandangan ya lagian kamu dadananya kaya gitu itu baju kaya kurang bahan aja.

makanya ka Irul tadi istigfar bukan komat, kamit." Ana menjelaskan.

"Ih kalian aja yang kuper, masa dadanan cantik gini di bilang kurang bahan, eman cewe seperti apa sih yang bikin si es batu itu klepek-klepek, perasan dari dulu ga pernah aku liat jalan sama cewe, kecuali kalian ber dua.

Atau jagan-jagan dia naksir lagi sama kamu An, ku liat dia dekat betul sama kamu ?" tanya Sopy penuh curiga.

"Eh ngawur aja, kami emang dekat karna kami saudara kamu kan tau bapak ku sama bapaknya saudara.

Sama kaya ibu ku sama bapaknya mu, Juga saudara, tapi walaupun kami saudara ka irul juga tetep jaga jarak ada hal2 yang ga boleh .

Walau pun sebenarnya ka Irul termasuk salah satu orang yang boleh jadi wali nikah aku.

makanya kalau kamu mau deket -deket sama di kamu jadi marramnya, tapi itu ga mungkin kecuali kamu di halalin sama dia, imutttt" Ana menjelaskan pada Sopy.

"Eh ngomong-ngomong mahram sama wali nikah itu apa sih ?" tanya sopy.

"Astagfirullah sopy jawab Ana, tuh tanya biar ustazah Azizan yang jawab "Bilang Ana.

"Apa zah?" tanya Sopy.

Perwalian secara bahasa bermakna cinta atau pertolongan…perwalian secara syariat ialah menyerahkan perkataan pada orang lain dan pengawasan atas keadaannya”

Mengenai siapa saja yang diprioritaskan menjadi wali, Imam Abu Suja’ dalam Matan al-Ghâyah wa Taqrîb(Surabaya: Al-Hidayah, 2000), hal. 31, menjelaskannya sebagai berikut:

وأولى الولاة الأب ثم الجد أبو الأب ثم الأخ للأب والأم ثم الأخ للأب ثم ابن الأخ للأب والأم ثم ابن الأخ للأب ثم العم ثم ابنه على هذا الترتيب فإذا عدمت العصبات ف…الحاكم

“Wali paling utama ialah ayah, kakek (ayahnya ayah), saudara lelaki seayah seibu (kandung), saudara lelaki seayah, anak lelaki saudara lelaki seayah seibu (kandung), anak lelaki saudara lelaki seayah, paman dari pihak ayah, dan anak lelaki paman dari pihak ayah. Demikianlah urutannya. Apabila tidak ada waris ‘ashabah, maka…hakim.”

Dari penjelasan di atas, bisa kita pahami bahwa yang berhak menjadi wali adalah para pewaris ‘ashabahdari calon mempelai wanita. Urutan penyebutan dalam keterangan Abu Sujak itu merupakan urutan prioritas yang berhak menjadi wali nikah. Urutannya adalah:

1.Ayah

2.Kakek. Kakek yang dimaksud dalam hal ini ialah kakek dari pihak ayah.

3.Saudara lelaki kandung. Yakni saudara lelaki mempelai wanita yang tunggal ayah dan ibu. Ia bisa merupakan kakak maupun adik.

4.Saudara lelaki seayah. Yakni saudara lelaki mempelai wanita yang tunggal ayah namun beda ibu.

5.Paman. Paman yang dimaksud di sini ialah saudara lelaki ayah. Baik yang lebih tua dari ayah (jawa: pak de), ataupun lebih muda (jawa: pak lik), dengan memprioritaskan yang paling tertua diantara mereka.

6.Anak lelaki paman dari pihak ayah.

Jika ternyata keenam pihak keluarga di atas tidak ada, maka alternatif terakhir yang menjadi wali ialah wali hakim.

Syarat Wali dan Saksi

Tidak sembarang orang bisa menjadi wali dan saksi dalam pernikahan. Ada beberapa persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Dikutip pula dari Imam Abu Suja’ dalam Matan al-Ghâyah wa Taqrîb:

ويفتقر الولي والشاهدان إلى ستة شرائط: الإسلام والبلوغ والعقل والحرية والذكورة والعدالة

“Wali dan dua saksi membutuhkan enam persyaratan: islam, baligh, berakal, merdeka, lelaki, dan adil”.

Dari pemaparan di atas, bisa kita pahami bahwa wali dan dua orang saksi dalam pernikahan harus memiliki 6 persyaratan sebagai berikut:

Pertama, Islam. Seorang wali ataupun saksi nikah harus beragama islam. Dengan demikian apabila wali tersebut kafir, maka pernikahan tidak akan sah, kecuali dalam beberapa kasus yang akan diterangkan di tempat terpisah.

Kedua, baligh. Arti mendasar wali ialah seseorang yang dipasrahi urusan orang lain, yang dalam hal ini adalah perempuan yang akan menikah.

Adalah tidak mungkin menyerahkan urusan tersebut pada anak yang masih kecil dan belum baligh.

Oleh karena itu syariat mewajibkan wali dan dua orang saksi dalam pernikahan haruslah orang yang sudah baligh

Ketiga, berakal. Berakal di sini pengertiannya sama seperti kriteria “berakal” dalam bab lainnya semisal bab shalat.

Keempat, lelaki. Dengan persyaratan ini, maka pernikahan dianggap tidak sah apabila wali atau saksi adalah perempuan atau seorang waria yang berkelamin ganda.

Kelima, adil. Adil yang dimaksud di sini ialah sifat seorang muslim yang menjaga diri dan martabatnya. Kebalikan dari adil ialah fasiq.

Sedangkan mahram adalah perempuan yang haram untuk dinikahi dengan beberapa sebab.

Keharaman dikategorikan menjadi dua macam, pertama hurmah mu’abbadah (haram selamanya) dan kedua hurmah mu’aqqatah (haram dalam waktu tertentu).

Perempuan yang haram dinikahi karena di sebabkan hubungan kekerabatan ada 7 (tujuh),

ibu,

anak permpuan,

saudara perempuan,

anak perempuannya saudara laki-laki (keponakan),

anak perempuannya saudara perempuan (keponakan),

bibi dari ayah, dan yang terahir

bibi dari ibu

Selanjutnya, perempuan yang haram dinikahi karena disebabkan hubungan permantuan ada 4 (empat) yaitu

istri ayah,

istri anak laki-laki,

ibunya istri (mertua) dan

anak perempuannya istri (anak tiri).

Kemudian yang haram dinikahi sebab persusuan ada 7 (tujuh) yaitu,

ibu yang menyusui,

saudara perempuan susuan,

anak perempuan saudara laki-laki susuan,

anak perempuan saudara perempuan susuan,

bibi susuan (saudarah susuan ayah),

saudara susuan ibu dan

anak perempuan susuan (yang menyusu pada istri).

Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara perempuan seper susuan, ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya, (diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu), dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua permpuan bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 23

Nah ka Irul kan anak dari paman aku, jadi jika urutan paling atas tidak ada dia boleh jadi wali nikah aku imutttt" tipal Ana.

🌻🌻🌻🌻🌻

sekalian mau kasi visul langsung aja ya

ni bang Khairul

ya ini si cantik azizah

ya ini si manis ana

yang ini si manja sopy

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***