Cemburu azizah

...🌸🌸🌸...

...66.At-Tahrim : 6...

...يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ...

...Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan....

...🌸🌸🌸

...

🌼🌼🌼🌼🌼

Manusia sebagai mahluk ciptaan Allah SWT harus selalu mengedepankan prasangka baik khususnya kepada Pencipta-Nya. Hal ini akan membuat kehidupan yang manusia jalani akan selalu disyukuri dan menerima apa yang ditakdirkan Allah adalah sesuatu yang terbaik

🌼🌼🌼🌼🌼

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Entah harus dari mana harus kumulai cerita ini

Kabut sunyi perlahan mulai merayap di hati

Aku yang mencintaimu dalam diam

Menahan rindu yang kian tak teredam

Ingin rasanya aku bertemu denganmu

Tapi, menyapamu saja aku tak mampu

Lalu, apa dayaku?

Bahkan anginpun membisu

Ketika aku mengadu tentang apa saja yang bertalian dengan dirimu

Mungkin bagiku cukup Tuhan yang tahu

Tentang apa dan bagaimana perasaanku

Karena bahagiaku, masih bisa menyelipkan namamu dalam setiap doaku

Begitulah suara hati dari seorang Khairul, yang hanya bisa mencintai di dalam diam.

Kalau seandainya dia punya keberanian mungkin ceritanya akan berbeda, seandainya dia mau berjuang mungkin dia bisa bahagia dengan pujan hatinya .

Tapi hidup itu bukan hanya tentang keinginan dan harapan, karna sebenarnya hidup itu hanya menjalani semua yang sudah di tetapkan pasti terjadi, manusia hanya bisa berencana sedangkan ketentuan ya sudah di gariskan.

Pagi itu Khairul di minta ke rumah Ana, karna paman dan bibi nya akan berpergian , dan di rumah tidak ada laki-laki, jadi bi Maimunah meminta Irul untuk menjaga rumah sekalian menemani Ana dan Sopy karna rencana ya mereka akan pulang malam.

Sesampainya di rumah Ana Irul tak sempat ketemu paman dan bibi nya, mereka sudah berangkat

Ada raut kecewa di wajah Irul, entah mengapa dia merasa risih jika harus berdekatan dengan Sopy.

Bukan karna Irul tidak suka sama Sopy, sebenarnya Sopy gadis yang baik, hanya saja Sopy sejak kecil hidup dalam kemewahan sehingga menjadikan ia pribadi yang keras.

Semua yang ia mau harus dia dapatkan, dia sudah terbiasa di manja, tidak ada kata tidak dalam kamusnya.

"Eh ka irul sudah datang kenapa ga masuk ka, maaf Ana tadi ga liat kaka datang kaka ga ucap salam sih" kata Ana protes kepada khairul.

"Kaka ucapin salam tadi, tapi ga ada sautan kaka liat mobil sudah ga ada berarti Paman sama bibi udah jalan, kirain kamu lagi ga ada di rumah An, soalnya ga jawab salam kaka, makanya kaka duduk di teras" jawab Irul membela.

"Iya maaf Ana tadi lagi mandi, mungkin ga dengar " Ana meyakinkan irul.

"Sopy ikut sama paman ?" Tanya irul.

"Ga dia mah jam segini masih tidur ka" Ana memberi tau Irul.

"Buset deh anak gadis jam segini masi belum bangun.

bagunin An kasian, dia kamu harus bantuin dia biar dia bisa keluar dari kebiasaan yang kurang baik, dia kan saudara mu An.

Oh iya An kaka mau ke kebun aja dulu ya, insaallah tar bada asyar kaka ke sini, umi sama abi nanti pulang jam berapa ?" Tanya irul.

"Siap ka, bilang ya abi sih kira -kira dia pulang jam 2 malam kalau di jalanya lancar, ya udah ka, Ana kedalam dulu sekalian mau bagunin sopy, Ana juga mau jemput Azizah dia juga mau main ke sini katanya" Ana minta ijin kepada khairul.

Sepeningalan Irul Ana berniat membagunin Sopy tapi setibanya di pintu kamar, Sopy sudah duduk di pinggir jendela, eh sudah bangun kamu imuttt.

"Iya aku bangun gara-gara kamu berisik lagian pagi-pagi gini ngapain sih kamu dah ngerumpi kaya ibu-ibu arisan aja" ucap Sopy aga kesal kepada Ana.

"Yang ngerumpi itu siapa imut, dah mandi sana mau ikut ga aku mau kerumah Azizah sebentar,

apa kamu mau tingal di rumah sendiri? " tanya Ana.

"Ogah!!!!" jawab Sopy.

"Buruan mandi" perintah Ana pada Sopy.

Tak lama kemudian ada bunyi motor berhenti di depan rumah Ana, dia pun menengok keluar ternyata Azizah yang datang di antar adik ya Rizki.

Ana pun langsung membukakan pintu masuk zah padahal aku barusan mau ke rumah mu masih nunggu sopy mandi.

Iya tadi aku mau nungguin kamu pas kebetulan Rizki mau jalan sekalian aja aku minta di antar ke sini.

"Zah gimana kabarnya Hafiz ?.

Kamu suka ga sih sama Hafid kalau ga suka jagan ngasih harapan kasian dia zah" ucap Ana

"Iya An kemarin kan kamu degar sendiri aku bilang sama dia jagan terlalu berharap sama aku lagian An, kamu juga tau siapa sebenarnya yang aku suka walaupun aku tau aku hanya di angap adik" ucap Azizah pasrah.

Bada asyar Irul sudah sampai di rumahnya Ana tidak lupa dia membawa beberapa buku yang akan dia baca untuk mengisi waktu.

Ka Irul udah datang sinih ka gabung kita lagi bikin rujak, ajak Ana pada Irul.

Iya makasih jawab Irul sambil duduk di kursi yang ada di teras, dia liat ke arah Ana, matanya terpaku ketika melihat sosok wanita yang ia kagumi.

Sebenarnya ingin rasanya ia mengungkapkan isi hatinya, tapi dia sadar kalau itu salah dan itu tak boleh terjadi, dia menyandarkan dirinya di kursi kemudian memejamkan matanya .

Melihat Irul memejamkan matanya, tibul keisegan Sopy sambil tersenyum dia melempar baskom kosong dari seg tepat dii depan kursi Irul, trenggggh.

"Astagfirullah"

Irul meloncat dari kursinya .

"Eh maaf sengaja" bilang Sopy sambil tersenyum.

"Astagfirullah, hati-hati Sopy aku hanya punya satu jantung dan aku belum mah mati muda" ucap irul ketus.

"Yeileh sejak kapan juga ada orang mati si kagetin pake baskom kosong.

jagan lebay deh, lagian kamu ini belum tua jagan terlalu serius hidup itu di bawa santai aja, ayo dah ikutan makan rujak " ajak sopy sambil menarik tangan Irul.

Bertapa kaget nya Irul mendapat perlakuan seperti itu dari Sopy, iya tak mengngira tiba-tiba tangan ya di tarik Sopy .

mungkin itu hal yang sepele, tapi tidak buat Irul, dia belum pernah bersentuhan kulit degan wanita walau hanya sekedar jabat tangan, kecuali ibu dan adik kecil nya Anisa rahma.

Ada perasan yang aneh yang khairul rasakan, maaf setelah menguasai keadaan Irul pun melepaskan taganya dari gengaman Sopy.

Ana, dan Azizah tak kalah kaget nya, mereka tak mengira akan di suguhkan adegan yang mereka agap tabuh.

Ya tangan seorang khairul di gandeng .

Apalagi Azizah raut wajahnya berubah ada luka yang ia rasakan, bagaimana tidak laki-laki yang sangat ia kagumi, mungkin kalau dia di ceritain orang ia takan percaya tapi sayang ini terjadi di depan matanya, mau tak mau, suka tak suka memang itu lah kenyatanya.

"Lo ko pada bengong ayo buruan makan rujaknya tar ku habisin sendiri ini" inisiatif Ana untuk mencairkan suasana, setelah ana tau kecanguan mereka bertiga dengan apa yang telah terjadi.

"Maaf ya Sopy " ucap Irul dia merasa tidak enak pada Sopy setelah tadi dia menarik tangan ya dari gengaman ya Sopy .

Aku bukanya sok suci, Orang boleh ngangap aku kuper, tolol, atau apa lah tapi yang jelas aku punya prinsip.

Aku tak mau kamu gandeng bukan karna aku ga suka tapi emang kita ga boleh bersetuhan kau bukan wanita yang halal buat aku sentuh. Irul meminta maaf pada Sopy.

"Ya udah halalin aja biar ga ribet, gitu aja ko repot" ucap Sopy.

"Eh, udah jagan kelewatan bercandanya, kamu sadar ga dengan apa yang kamu ucapin Sopy" hardik Ana pada Sopy.

Emang kamu mau di nikahin ka Irul minta di halalin segala, jagan bencanda soal perasan.

Ya udah kalian lanjut aja kaka mau masuk mau baca buku di dalam, Azizah nanti siapa yang antar pulang ini dah sore lo ucap Irul pada Azizah mengalihkan suasana .

Terlihat ada perasan ga enak dari raut wajah Irul degan perkatan polos Sopy.

"Bentar lagi ka ,Azizah lagi nunggu Rizki jemput" jawab Azizah singkat".

Malam itu Azizah ga bisa tidur dia teringat kejadian tadi sore di rumah Ana, tanpa di rasa air matanya keluar, hatinya terasa sakit .

mungkin kah aku cemburu, terus apa hak ku untuk cemburu, seandainya waktu bisa berputar ingin rasanya ia tidak berada di rumahnya Ana sore itu.

Riuh gemuruh rasa memenuhi rongga-rongga

Ketika secuil laku membeku

Gurau senda lesap terbawa ego

Seakan menjadi saksi luapan terpendam

Bermanja dalam kata

Waktu bersama tak mampu mengurai

Segala duka kini menekan

Memaksa sesak menyeruak

Perlahan rindu menyusup

Rasakan debar sepanjang hening

Cemburu tak terucap menyambar

Cengkrama pun jadi serasa hambar

Mengapa terjadi?

Hilang ceria saat bersama

Masihkah percaya?

Cemburu memporak-porandakan cinta

Kita sama berbagi rasa

Namun tak ada niat silang ikatan

Akankah ini menjadi alasan?

Hingga merenggang jalinan.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

"Dibully, dihina, dicaci maki di medsos itu menyadarkan diri saya bahwa saya bukan siapa-siapa. Kalau terus dimuliakan, disanjung, lama-lama saya bisa jadi Fira'un."

-Ustadz Abdul Somad

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terima kasih

Terpopuler

Comments

EMA

EMA

Sama" memendam rasa dan saling mengagumi tentunya saling menjaga dan dalam diam mereka ada cinta,,,

2021-02-20

0

Reishy Gelieuz

Reishy Gelieuz

gemes kalo lhat yg begindang....

2021-01-03

0

🦃⃝⃡ℱᵇᵃˢᵉ🥀Am@π&@ 😉🥀

🦃⃝⃡ℱᵇᵃˢᵉ🥀Am@π&@ 😉🥀

Cinta Dalam Diam....menyakitkan antara 2 hati yang saling memiliki satu rasa,ayo dong ungkapin

2021-01-02

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Mencintai dalam diam
3 Melepaskan perasan
4 Kedatangan sopy
5 Cemburu azizah
6 Perasan sopy
7 Setitik harapan
8 Mengungkapkan perasan
9 kecelakaan
10 Berjanji untuk menunggu
11 Waktu yang terus berjalan
12 Perjodohan
13 Kepulangan muhammad khairudin
14 Pernikahan azizah
15 Cerita 2 bulan yang lalu
16 . Terima kasi telah menjaganya untuk ku.
17 Keluarga adalah tempat kembali
18 Teryata rasa itu masih ada
19 Nasihat sang guru
20 Masih nasihat guru
21 keinginan keluarga itu yang utama
22 Bertemu Khairunissa
23 Hanya wanita biasa
24 Pernikahan yang sederhana
25 Malam pertama
26 Nasihat suami tercinta
27 Puisi cinta
28 Makna cinta dan kisah cinta manusia mulia
29 Kabar yang tak teduga
30 Menerima dan bersabar
31 Laki-laki yang baik itu?
32 Acara lamaran Alfiana
33 Ke rumah mertua
34 Di rumah sakit
35 Kabar buruk
36 Tamu yang tak terduga
37 Jeritan hati Khairudin
38 Aku melihat mu
39 Berusaha tegar
40 Halimatussadiyah
41 Pernikahan Ana
42 Suara Hati Khairunisa
43 Harus memilih
44 Suara Hati
45 Merindukan mu
46 Kerisawan hati
47 Di rumah Ana
48 Merindukanmu
49 Anugrah dan Amanah
50 Pergi untuk kembali
51 Janji orang tua
52 Sebuah hubungan
53 Tentang perasan
54 Hidayat
55 Kumpul keluarga
56 Mengkhitbah Halimah
57 pernikahan yang tak terduga
58 Mencoba memahami
59 Madu pernikahan
60 Masih pengantin baru
61 Mampir di rumah Ana
62 Kabar dari sahabat
63 Kumpul keluarga
64 Masih kumpul keluarga
65 Pergi ke rumah guru
66 Buku diary
67 Kabar dari Rahmat
68 Kepasrahan cinta Nissa
69 Doa Khairunnisa
70 Keindahan ciptaan Tuhan
71 Menyerahkan pada sang guru
72 Isi Hati Khairunissa
73 Nasihat Nissa
74 Kabar gembira
75 Jangan menunda hal baik
76 Tentang Taqdir
77 jodoh untuk Khairul
78 Akhir dari sebuah penantian
79 Pengumuman
80 Extra Part
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pengenalan
2
Mencintai dalam diam
3
Melepaskan perasan
4
Kedatangan sopy
5
Cemburu azizah
6
Perasan sopy
7
Setitik harapan
8
Mengungkapkan perasan
9
kecelakaan
10
Berjanji untuk menunggu
11
Waktu yang terus berjalan
12
Perjodohan
13
Kepulangan muhammad khairudin
14
Pernikahan azizah
15
Cerita 2 bulan yang lalu
16
. Terima kasi telah menjaganya untuk ku.
17
Keluarga adalah tempat kembali
18
Teryata rasa itu masih ada
19
Nasihat sang guru
20
Masih nasihat guru
21
keinginan keluarga itu yang utama
22
Bertemu Khairunissa
23
Hanya wanita biasa
24
Pernikahan yang sederhana
25
Malam pertama
26
Nasihat suami tercinta
27
Puisi cinta
28
Makna cinta dan kisah cinta manusia mulia
29
Kabar yang tak teduga
30
Menerima dan bersabar
31
Laki-laki yang baik itu?
32
Acara lamaran Alfiana
33
Ke rumah mertua
34
Di rumah sakit
35
Kabar buruk
36
Tamu yang tak terduga
37
Jeritan hati Khairudin
38
Aku melihat mu
39
Berusaha tegar
40
Halimatussadiyah
41
Pernikahan Ana
42
Suara Hati Khairunisa
43
Harus memilih
44
Suara Hati
45
Merindukan mu
46
Kerisawan hati
47
Di rumah Ana
48
Merindukanmu
49
Anugrah dan Amanah
50
Pergi untuk kembali
51
Janji orang tua
52
Sebuah hubungan
53
Tentang perasan
54
Hidayat
55
Kumpul keluarga
56
Mengkhitbah Halimah
57
pernikahan yang tak terduga
58
Mencoba memahami
59
Madu pernikahan
60
Masih pengantin baru
61
Mampir di rumah Ana
62
Kabar dari sahabat
63
Kumpul keluarga
64
Masih kumpul keluarga
65
Pergi ke rumah guru
66
Buku diary
67
Kabar dari Rahmat
68
Kepasrahan cinta Nissa
69
Doa Khairunnisa
70
Keindahan ciptaan Tuhan
71
Menyerahkan pada sang guru
72
Isi Hati Khairunissa
73
Nasihat Nissa
74
Kabar gembira
75
Jangan menunda hal baik
76
Tentang Taqdir
77
jodoh untuk Khairul
78
Akhir dari sebuah penantian
79
Pengumuman
80
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!