Taqdir Cinta

Taqdir Cinta

Pengenalan

...🌻🌸🌼...

...***Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah...

...🌼🌸🌻***...

🌼🌼🌼🌼

Di saat aku tau bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, aku yakin bahwa ini jalan yang harus kulalui, dan aku berusaha untuk meninggalkan jalan-jalan yang lain.

Di saat aku di perintahkan untuk belajar maka aku berusaha untuk terus belajar kapanpun, di manapun, degan siapapun, tapi aku tetap memperhatikan dimana tempat aku mengambil ilmu.

Dan aku di perintahkan untuk mencintai ahlul bait, keluarga dan keturunannya nabi, maka yang ku tau aku harus mencintai ahlul bait nabi Muhammad saw. tanpa memperdulikan apaun yang kalian katakan tentang mereka.

🌼🌼🌼🌼

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Semilir angin berhembus sepoi-sepoi, gemericik air sugai mengalir dari hulu ke hilir, di siang hari nan indah, gugusan hamparan padi yang mulai menguning menambah keasrian suasana saat itu di suatu desa yang jauh dari hiruk pikuk kebisingan perkotaan.

Terlihat seorang pemuda yang sedang termenung entah apa yang ada dalam pikiranya.

Pemuda itu bernama Muhammad Khairudin, biasa di pangil dengan Khairul. Dia anak ke 3 dari 5 bersaudara, Ayahnya bernama Miftahudin dan Ibu nya bernama Siti Qomariyah.

Kakak pertamanya bernama Maryam, dia sudah menikah dan ikut sama suaminya bernama Daud, mereka tigal jauh di kota.

Kakak keduanya bernama Saripudin, dia sedang menempuh pendidikan dan tingal di salah satu pondok pesantren di daetah Cirebon.

Adik ke 4 nya bernama Hidayat, dia masih sekolah di salah satu Tsanawiyah, dia tingal di pondok pesantren tak jauh dari desa mereka.

Sedangkan adik bungsunya seorang perempuan bernama Anisa Rahma, dia masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Khairul adalah anak yang penurut dan tidak bayak berbicara, pemikiranya dewasa bahkan jauh dewasa dari umurnya.

Hidupnya dia habiskan untuk keluarga tercintanya, dia tidak sama seperti pemuda seusianya, selain sekolah dia selalu bekerja untuk membantu kedua orang tuanya, yang dia pikirkan hanyalah kebahagian ke 2 orang tuanya, dan juga keluarganya.

Dia tau, bahwa orang tuanya sudah sepuh.

Bapaknya seorang guru SD di kampunya. Ibunya haya ibu rumah tangga dan dia ada lah guru ngaji bagi anak-anak di Madrasah di kampungnya.

Dadanya terasa sesak, seakan ada beban yang begitu berat yang menimpahnya. Teringat kata-kata sang ayah yang amat dia hormati.

"Nak, maafkan bapak! Mungkin, bapak ini bukan orang tau yang baik buat kamu. Tapi, perlu kamu ketahui! Bapak sayang sama kamu. Bapak tau diantara anak bapak kamu yang paling nurut dan kamu yang paling berprestasi.

Dan kamu juga paling menyayangi keluargamu. Aku tau, sebenarnya kau ingin sekolah seperti kaka mu kau ingin mondok juga di Cirebon, tapi kau mengesampingkan, cita-cita mu, kau tak mau pergi jauh dari rumah, bukan karna dirimu gak mau jauh dari rumah seperti alasan mu.

Tapi, sebenarnya kamu gak tega meninggalkan bapak dan ibu di rumah kan? Kau ingin membatu bapak dan ibu kan? Maaf, kalau selama ini kami menjadi bebanmu, Nak! Seharusnya ayahmu ini yang bertanggung jawab atas dirimu, bukan sebaliknya." ucap Pak Miftah pada anaknya.

“Tidak, Pak! Sudah jadi tanggung jawab Irul membahagiakan orang tua, maaf irul belum bisa jadi anak yang membangakan, Ibu dan Bapak! Irul bangga jadi anak bapak,”jawab Irul pada bapaknya.

"Hei ... Jangan ngelamun! Entar kesambet loh!" terdengar suara merdu wanita mengagetkan lamunanya Khairul.

"Astagfirullah, Ana! ucap salam bukan ngagetin gitu." gerutu Irul setelah tau siapa yang datang.

Dia melihat 2 gadis cantik teseyum di hadapnya. Irul pun menundukkan pandangan ya, terasa jantungnya tak beraturan, dadanya berdesir setelah tau siapa wanita yang ada di hadapan ya, ada perasan aneh yang tak bisa dia lukiskan .

Ya Allah, engkau maha menguasai hati keranjang dosa ini, ya Allah engkau mengetahui apa yang terbesit di dalam hati ini , jagan kau biarkan perasan ini berkhianat dari ridhomu, jangan sampai kecintaan hamba kepada mahluk mu melebihi kecintaan hamba kepada mu dan kepada nabimu syaidina muhammad.ucapan khairul di dalam lubuk hatinnya.

"Iya, Kak! maaf sengaja," canda Ana sambil mengedipkan matanya ke arah temanya Azizah.

"Kakak, mau pulang bareng kita ga?"ajak Ana.

“Gak, duluan aja! Hati -hati aja di jalan, langsung pulang jangan mampir-mampir," Irul mengingatkan Ana.

"Siap kaka ku yang ganteng sejagat raya! Ingat, jagan ngelamun terus. Mikirin apa sih? Azizah ga usah di pikirin, langsung di nikahin aja, hehe." Ana mengoda kakanya.

“Ngawur kamu, An!" timpal Azizah yang ada di sampinya sambil mencupit pipi Ana.

"Idih, Kakak ipar ku galak!" ucap Ana sambil berlari setelah mengucapkan salam.

"Buruan, Azizah! Gak boleh berduaan, entar yang ke 3 nya setan loh!" lanjutnya yang sedikit berteriak.

"Iya, kamu setannya." sahut Azizah. Sebelum mengejar Ana, Azizah menyempatkan untuk melirik Khairul yang ada di sampingnya dan segera pergi mengejar Ana.

Sepeninggalan 2 gadis cantik tadi, Irul segera bangkit dari duduknya. Dia melanjutkan pekerjaannya di kebun dan siap-siap mencari rumput untuk pakan ternaknya.

Sudah mejadi rutinitas setiap harinya setelah pulang sekolah. Dia akan ke kebun pisang milik orang tuanya, yang ada di pinggir sawah milik orang tuanya.

Sebelum pulang dari kebun, biasanya iya mencari rumput untuk pakan ternak, terkadang dia pulang sampe rumah, sehabis ba'da isya'.

Bahkan untuk sholat saja, terkadang dia sholat di kebun bersejadahkan daun pisang. Namun, dia tak pernah mengeluh, semua dia jalani dengan ikhlas, yang dia pikirkan bagaimana dia bisa membahagiakan keluarganya.

Orang-orang yang sangat ia cintai, sudah lebih dari 1 tahun dia melarang bapaknya ke kebun, dia gak mau penyakit ayahnya kambuh. Sudah hampir 1 tahun belakangan ini, Pak Miftah sering sakit-sakit tan, mungkin karna paktor usia yang sudah sepuh.

Khairul masih sekolah Madrasah Aliyah kelas 3 waktu itu, mungkin kalau sekarang kelas dua belas.

Suasana di desa suka maju, waktu masih asri tidak seramai sekarang 20 tahun yang lalu tempatnya tahun 1999-2000.

Ana atau nama lengkapnya Alfiana adalah seorang gadis periang, lucu, manis dan mudah bergaul. Dia adalah sepupunya Khairul.

Anak dari adiknya Pak Miftah, bapaknya Irul, rumahnya bersebelahan sehingga dia begitu akrab sama khairul. Mungkin karna dia juga seumuran sama khairul dan selalu 1 sekolah sama Khairul.

Dia anak tungal, makanya dia sangat manja. Kemanjaan nya pun, tidak hanya sama orang tuanya, dia juga sangat manja sama Irul, dia sangat menyayangi irul seperti kakak kandungnya.

Sedangkan Azizah adalah sahabat mereka berdua, sudah berteman semenjak duduk di bangku Tsanawiyah.

Azizah dia gadis yang sangat cantik, lembut, ramah, pintar, dia kembangnya desa suka maju. Banyak anak muda yang berebut ingin mendapatkan hatinya.

Tapi sayang, Azizah tak pernah menanggapinya. Dia selalu menolak secara halus, bahwa dia gak ingin berpacaran.

Dia hanya ingin mencintai satu laki-laki, yang Allah taqdirkan menjadi suaminya.

Satu-satunya laki-laki yang dekat dengan dia adalah sahabatnya, Khairul.

Di samping Irul sepupunya Ana, Irul juga sangat baik, dia tak pernah membedakan Ana dengan dirinya. Irul sosok laki-laki penyanyang, bertanggung jawab, pekerja keras dan gak pernah neko-neko seperti anak seusianya.

Sebenarnya Irul sangat tampan, walaupun penampilannya sederhana. Banyak wanita yang berebut ingin mendapatkan hatinya. Tapi sayang, Irul bukan tipe laki-laki tebar pesona, dia laki-laki yang menjaga harga dirinya.

Dia selalu teringat nasihat ayahnya:

Jangan heran saat melihat wanita mudah mengumbar aurat karna fitrahnya wanita memang suka di lihat dan di perhatikan.

Dan jagan heran saat laki2 tidak menjaga pandangannya, karna fitrah laki-laki memang suka melihat dan memandang.

Makanya syariat memerintahkan kepada laki-laki untuk menundukkan pandangan dan perempuan menutup aurat dengan sempurna.

Dan jika syariat itu sendiri di abaikan, maka sudah di Pastikan hancurlah fitrah keduanya.

Azizah juga cukup dekat dengan ibunya Irul, karna dia sering mengajar anak-anak di Madrasah tempat ibunya Irul mengajar mengaji.

Begitu pula Ayahnya Azizah juga guru di satu sekolah tempat Pak Miftah, bapak Khairul mengajar.

🌼🌼🌼🌼🌼

Ada tambahan ya✌✌✌✌

🌹🌹🌹

Kerana engkau adalah wanita, sudah selayaknya engkau menyedari tentang bagaimana Allah menciptakan dirimu dan Nabi memperingatkan tentang fitnah yang muncul darimu.

Kerana engkau adalah wanita, maka banyak para lelaki melemparkan pandangan matanya kepada dirimu kecuali mereka yang memiliki kemuliaan jiwa menundukkan pandangannya kerana takut tentang fitnah yang ditimbulkan olehmu.

Dunia ini hiasan dan sebaik baik perhiasan dunia adalah wanita solehah.

🌹🌹🌹🌹

Sebelumya Keranjang dosa minta maaf kalau berkenan Akang minta tolong untuk like setiap episodenya.

Terima kasih.

Terpopuler

Comments

KIA Qirana

KIA Qirana

hmmmmmm

2022-05-05

0

°•°iπa🍁><_

°•°iπa🍁><_

semoga dpt mengambil pelajaran dari setiap yg kita baca😊

2021-12-03

0

Nita_

Nita_

baru mau baca cerita abah

2021-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Mencintai dalam diam
3 Melepaskan perasan
4 Kedatangan sopy
5 Cemburu azizah
6 Perasan sopy
7 Setitik harapan
8 Mengungkapkan perasan
9 kecelakaan
10 Berjanji untuk menunggu
11 Waktu yang terus berjalan
12 Perjodohan
13 Kepulangan muhammad khairudin
14 Pernikahan azizah
15 Cerita 2 bulan yang lalu
16 . Terima kasi telah menjaganya untuk ku.
17 Keluarga adalah tempat kembali
18 Teryata rasa itu masih ada
19 Nasihat sang guru
20 Masih nasihat guru
21 keinginan keluarga itu yang utama
22 Bertemu Khairunissa
23 Hanya wanita biasa
24 Pernikahan yang sederhana
25 Malam pertama
26 Nasihat suami tercinta
27 Puisi cinta
28 Makna cinta dan kisah cinta manusia mulia
29 Kabar yang tak teduga
30 Menerima dan bersabar
31 Laki-laki yang baik itu?
32 Acara lamaran Alfiana
33 Ke rumah mertua
34 Di rumah sakit
35 Kabar buruk
36 Tamu yang tak terduga
37 Jeritan hati Khairudin
38 Aku melihat mu
39 Berusaha tegar
40 Halimatussadiyah
41 Pernikahan Ana
42 Suara Hati Khairunisa
43 Harus memilih
44 Suara Hati
45 Merindukan mu
46 Kerisawan hati
47 Di rumah Ana
48 Merindukanmu
49 Anugrah dan Amanah
50 Pergi untuk kembali
51 Janji orang tua
52 Sebuah hubungan
53 Tentang perasan
54 Hidayat
55 Kumpul keluarga
56 Mengkhitbah Halimah
57 pernikahan yang tak terduga
58 Mencoba memahami
59 Madu pernikahan
60 Masih pengantin baru
61 Mampir di rumah Ana
62 Kabar dari sahabat
63 Kumpul keluarga
64 Masih kumpul keluarga
65 Pergi ke rumah guru
66 Buku diary
67 Kabar dari Rahmat
68 Kepasrahan cinta Nissa
69 Doa Khairunnisa
70 Keindahan ciptaan Tuhan
71 Menyerahkan pada sang guru
72 Isi Hati Khairunissa
73 Nasihat Nissa
74 Kabar gembira
75 Jangan menunda hal baik
76 Tentang Taqdir
77 jodoh untuk Khairul
78 Akhir dari sebuah penantian
79 Pengumuman
80 Extra Part
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pengenalan
2
Mencintai dalam diam
3
Melepaskan perasan
4
Kedatangan sopy
5
Cemburu azizah
6
Perasan sopy
7
Setitik harapan
8
Mengungkapkan perasan
9
kecelakaan
10
Berjanji untuk menunggu
11
Waktu yang terus berjalan
12
Perjodohan
13
Kepulangan muhammad khairudin
14
Pernikahan azizah
15
Cerita 2 bulan yang lalu
16
. Terima kasi telah menjaganya untuk ku.
17
Keluarga adalah tempat kembali
18
Teryata rasa itu masih ada
19
Nasihat sang guru
20
Masih nasihat guru
21
keinginan keluarga itu yang utama
22
Bertemu Khairunissa
23
Hanya wanita biasa
24
Pernikahan yang sederhana
25
Malam pertama
26
Nasihat suami tercinta
27
Puisi cinta
28
Makna cinta dan kisah cinta manusia mulia
29
Kabar yang tak teduga
30
Menerima dan bersabar
31
Laki-laki yang baik itu?
32
Acara lamaran Alfiana
33
Ke rumah mertua
34
Di rumah sakit
35
Kabar buruk
36
Tamu yang tak terduga
37
Jeritan hati Khairudin
38
Aku melihat mu
39
Berusaha tegar
40
Halimatussadiyah
41
Pernikahan Ana
42
Suara Hati Khairunisa
43
Harus memilih
44
Suara Hati
45
Merindukan mu
46
Kerisawan hati
47
Di rumah Ana
48
Merindukanmu
49
Anugrah dan Amanah
50
Pergi untuk kembali
51
Janji orang tua
52
Sebuah hubungan
53
Tentang perasan
54
Hidayat
55
Kumpul keluarga
56
Mengkhitbah Halimah
57
pernikahan yang tak terduga
58
Mencoba memahami
59
Madu pernikahan
60
Masih pengantin baru
61
Mampir di rumah Ana
62
Kabar dari sahabat
63
Kumpul keluarga
64
Masih kumpul keluarga
65
Pergi ke rumah guru
66
Buku diary
67
Kabar dari Rahmat
68
Kepasrahan cinta Nissa
69
Doa Khairunnisa
70
Keindahan ciptaan Tuhan
71
Menyerahkan pada sang guru
72
Isi Hati Khairunissa
73
Nasihat Nissa
74
Kabar gembira
75
Jangan menunda hal baik
76
Tentang Taqdir
77
jodoh untuk Khairul
78
Akhir dari sebuah penantian
79
Pengumuman
80
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!