Valey mulai beraktifitas seperti biasa, mengunjungi pasien rawat inap ditemani rekan kerjanya salah satunya suster tata, Setelah diantar oleh arsen dia lebih bersemangat hari ini seperti mendapat energi extra dan memancarkan aura positive ke sekitarnya.
"ehem sepertinya ada yang lagi bahagia nih" goda tata
"iya nih, senyumnya pun tak seperti biasanya" ucap salah satu suster yang disebelah tata
"apa sih kalian, biasanya aku juga seperti ini kok" valey lalu senyum senyum sendiri.
"nah sekarang malah senyum senyum sendiri, dokter lagi jatuh cinta yaa" tebak tata valey hanya tersenyum tidak berniat menjawabnya.
Mereka sangat senang menggoda valey karna dia seorang yang ramah dan sangat humble dan tidak mudah marah tetapi mereka tetap tau batasan.
"dok nanti satu jam lagi ada jadwal oprasi, pasien kita anak berusia 8 tahun" ucap tata setelah memasuki ruang pribadi valey, valey hanya mengangguk.
Satu jam berlalu valey masuk keruang oprasi bersama timnya. Keluarga pasien menunggunya diluar ruangan dengan wajah tegang.
Dua jam berlalu dan oprasinya sudah selesai, pasien pun di pindahkan keruang rawat wajah keluarga pasien sudah terlihat lega dan berkali kali mengucapkan terima kasih ketim dokter.
"ada kebahagiaan dan kebanggaan sendiri setelah melihat mereka bahagia bahwa keluarganya selamat" batin valey
Setelahnya valey kembali bekerja dan tak terasa hari sudah sore sekarang waktunya dia pulang dia membereskan barangnya menjinjing tas lalu keluar dari ruangan
"sudah mau pulang dok" tanya tata yang kebetulan melintas di depan ruangannya
"iya kamu belum pulang?" tanya valey
"belum " tata menjawab dengan tersenyum
"kalo begutu saya pulang dulu sus" mengedipkan sebelah matanya menggoda tata
"ish kau ini, sana sana pulang huh" mendorong tubuh valey pelan
"iya iya bay" ucap valey centil dan menoel pipi sahabatnya itu dan yang ditoel hanya mendengus.
"oh iya gue kan ngga bawa mobil, uh merepotkan sekali sih lebih baik pesan ojek online saja" batin valey sambil berjalan kearah luar lalu duduk di depan rumah sakit tepatnya sebelah pos satpam menunggu driver ojek sembari bermain ponsel
"dokter valerie" ucap seseorang yang berdiri tepat didepannya
"eh dokter toni" valey tersenyum
"sedang apa dok" tanya toni penasaran
"sedang menunggu ojek dok"
"lah memangnya mobil dokter dimana? biasanya dokter selalu membawa mobil" tanya toni lagi lalu duduk disebelah valey
"tadi pagi saya dianter dok" jawaban valey hanya dibalas oh ria oleh toni
"mau saya antar dok?" toni sangat berharap valey mau diantar olehnya
"tidak usah dok terimakasih, lagian saya juga sudah memesan ojek" menolak dengan sangat halus dan dengan tersenyum ramah karna takut menyinggung toni
toni tersenyum melihat senyum indah gadis pujaannya "hmm baiklah, tapi boleh ya saya temani sampai driver nya datang?"
tit tit
Valey dan toni tersentak kaget oleh suara klakson mobil yang berhenti didepan mereka.
lah tadi katanya ojek kok ini yang dateng mobil mana mobil mewah lagi" batin toni
Keluarlah pria tampan lalu menghampiri valey dan juga toni.
" ar arsen" ucap valey lirih tapi masih dapat didengar oleh toni
Arsen menatap dingin kearah valey dan memberikan tatapan tajam kearah toni yang sedang duduk disebelah valey"ayo pulang!" ucap arsen dingin lalu menarik pergelangan tangan valey kasar
"dokter toni saya pulang dulu ya" teriak valey sedikit keras dan memutar kearah belakang kepalanya supaya dia dapat melihat toni, toni yang sedang terkejut hanya menganggukan kepalanya.
"siapa dia? kenapa menarik dokter valerie seperti itu? apa dia kekasihnya?" batin toni
"jangan bicara dengannya" ucap arsen datar dan setengah teriak setelah mereka duduk didalam mobil valey sampai tersentak.Saat hendak pergi valey melihat driver ojek online pesanannya datang
"tunggu" teriak valey membuat roxi mengurungkan niatnya yang akan menginjak pedal gas.
Valey keluar dari dalam mobil menghampiri ojeknya lalu memberikan uang tanda permintaan maaf karna tidak jadi diantar pulang olehnya. setelah selesai valey masuk kembali.
"jalan tuan roxi" ucap valey.
Arsen masih diam saja dan terlihat sangat kesal.
"berani beraninya dia bicara dengan laki laki lain bahkan dia selalu tersenyum kearahnya, sangat menjengkelkan" batin arsen
"dia kenapa tiba tiba marah?" batin valey
"emm kak arsen" valey memberanikan diri memanggil arsen karna sedari tadi arsen hanya diam
"kenapa kamu tiba tiba marah?" tanya valey
"siapa yang marah" ucap arsen masih dengan suara datar
"terus tadi apa?" kesal valey
"kenapa tiba tiba marah?" desak valey supaya arsen mau memberitahunya
"ish kau ini menyebalkan, pikir saja sendiri" ucap arsen ketus
"aku bukan dukun ya kak yang bisa tau apa yang ada dipikiranmu" valey sudah sangat kesal lalu dia teringat tadi dia sedang duduk dan mengobrol dengan dokter toni.
apa dia cemburu?
"apa karna tadi aku duduk berdua dengan dokter toni? apa kak arsen cemburu?" tanya valey dengan menatap wajah arsen yang sedang melihat kearah jendela
"kau ini cerewet sekali" lagi lagi menjawab dengan ketus
apa dia sungguh sungguh sedang cemburu? tapi wajahnya sungguh menggemaskan jika sedang cemberut seperti itu" batin valey
Valey terkekeh dan arsen memutar kepalanya sehingga mereka bersitatap
"kenapa tertawa?" tanya arsen
"sepertinya dia akan menjadi pasangan yang sangat posesif"
"habisnya kamu lucu sih, utututu lucu banget siih, sini nak mama cium" valey sangat gemas dan mencubit kedua pipi arsen lalu menggoyang goyangkannya mencoba merayu dengan keimutan yang dia buat.
"ah sepertinya berhasil, liat dia mulai tersenyum" gumam valey
"sudah mulai berani ya" ucap arsen
"nah gitu dong senyum kan tambah ganteng" ucap valey sambil terkekeh
"mana?"
valey menyeryit "mana apanya?"
"katanya mau dicium" ucap arsen sembari tersenyum nakal
" oh astaga.. tadi hanya main main kali" ucap valey santai lalu memutar bola matanya malas.
"aku marah lagi nih" ucap arsen mengancam valey.
"dasar tak tau malu, kamu tak lihat didepan ada orang?" kesal valey
"lihat dia sedang menyetir, dia tak akan berani menengok kebelakang"
"ish menyebalkan" gerutu valey
cup satu kecupan mendarat dipipi sebelah kanan, arsen tersenyum lalu menunjuk semua bagian wajahnya
cup pipi kiri
cup jidat
cup cup mata kanan dan kiri
cup bibir valey mengecup bibir arsen dengan cepat arsen menarik tengkuk valey lalu ********** lembut. Valey terkejut spontan memukul dada bidang arsen.
Wajah valey sudah sangat merah dan berasa panas menjalar diseluruh wajahnya. Valey memundurkan wajahnya dan memegang pipinya yang terasa panas.
Arsen hanya terkekeh.
"kau ini sungguh tak tau malu" ucap valey
Roxi menyunggingkan bibirnya mendengar perdebatan dibelakang.
"tuan tuan anda sungguh lucu dan sekarang sepertinya hati anda mulai menghangat semenjak kenal dengan nona valerie." gumam roxi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Lisa Halik
pandai cemburu juga ya arsen
2022-12-31
1
(ง'̀-'́)ง
kanak kanak ribena
2021-08-04
0
tria ulandari
cemburu yg membawa hikmah 😂😂
2021-07-15
0