periksa

didalam mobil

"ta lo tau ngga tadi yang kita oprasi itu siapa?" tanya valerie

"gue juga ngga tau va, tapi sepertinya orang penting deh, lo liat sendiri kan diluar ruangan terus tadi di parkiran juga masih banyak orang badannya gede gede kaya bodyguard gitu terus serem banget kaya preman, gue aja takut tau" jawab tata

"hmm, tapi sombong banget tau gue aja sampe kesel banget ke tuh orang mana tadi tangan gue ditampik kaya jijik gitu ke gue" jelas valerie bersungut sungut mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

"tapi ganteng parah vaa" ucap tata berbinar

" tapi kelakuan mines aura gantengnya langsung hilang" ucap valerie selang beberapa saat sampai dirumah tata

"nanti lo berangkat jam berapa?" tanya tata ketika hendak keluar mobil

" nanti sekitar jam 12 an lah, tadi gue udah izin berangkat siangan soalnya gue mau molor setengah hari hehehe" ucap valerie mereka keluar mobil

"makasih ya valey,lo mau mampir dulu? emak gue udah nanyain lo noh, tiap gue pulang nanyain lo gue heran yang anaknya itu siapa" ucap tata

"ya elah ya elo anaknya lah walaupun engga mirip hehehe,kapan kapan aja ya gue cape banget, kasih salam aja ya buat mami santi" jawab valerie lalu masuk mobil dan pulang kerumahnya.

***

Mobil berhenti dengan mulus di garasi rumah, valerie keluar mobil sambil menenteng tasnya setelah masuk

"mommy valey pulang" teriak valey ketika sampai di dalam lalu masuk kedapur karna mendengar suara ternyata sang mommy sedang membuat kue, valey lari lalu mengecup pipi sang mommy.

"hay sayang, kamu pergi jam berapa? kok ngga bilang ke mommy?" tanya mommy merry

"udah tengah malem mom makanya aku ngga bilang soalnya pasti mommy masih pules tapi aku bilang kok ke kang engkus" kang engkus adalah satpam keluarga valey

"iya kang engkus udah bilang tadi" ucap mommy sambil memixer adonan kue.

"daddy bang victor sama vino kemana mom?" tanya valerie

"daddy dan abangmu melatih soalnya bulan depan akan ada turnamen taekondo sedang adekmu sekolah " jawab mommy dan dibalas oh ria oleh valerie

"mom aku laper mau makan tadi ngga sempet sarapan di rumah sakit"

"ya sudah sana makan lalu bersih bersih terus istirahat" ucap mommy sambil mengelus pucuk kepala anak gadisnya.

"oke mom" mengecup pipi sang mommy hanya menggelengkan kepalanya.

Setelah makan valey masuk ke kamarnya yang ada dilantai dua lalu membersihkan badannya,setelah mandi mengatur alarm lalu istirahat.

tring tring tring

suara alarm dalam posel valey, valey menggeliat lalu membuka matanya perlahan mengerjap erjapkan matanya

"uhhh" menggeliat lalu meraih ponselnya mematikan alarm.

"rasanya baru tidur tadi kok udah jam segini aja" gerutu valey lalu berjalan dengan agak sempoyongan kearah kamar mandi, setelah mandi valey keluar dengan muka yang sudah fress dengan hanya menggunakan handuk yang melilit ditubuhnya lalu berjalan kearah ruang ganti setelah berganti pakaian valey duduk di depan meja rias valey hanya memakai bedak tipis dan sedikit liptint warna pink supaya bibirnya terlihat segar setelah selesai valey mengambil tasnya lalu turun kebawah untuk makan siang bersama sang mommy.

"mom valey berangkat ya" ucap valey lalu mencium pipi kanan dan kiri mommynya.

"iya hati hati sayang"

"beres mom, bayy"

Valey berjalan kearah mobilnya lalu masuk kedalam mobil melihat wajahnya dari kaca atas kepalanya dan merapikan bedaknya lalu memakai liptint lagi karna tadi habis makan sedikit pudar warnanya, setelah selesai valey menjalankan mobilnya.

Sesampainya dirumah sakit valey menggunakan jaket dokternya lalu keluar menuju ruang pribadinya dahulu.Setelahnya valey akan mengunjungi para pasien rawat inap untuk memeriksa keadaannya bersama suster yang lain karna suster tata shif malam lagi hari ini. Valey berkeliling memeriksa pasiennya dan tibalah di ruang vvip tempat arsen dirawat.

issh penjagaannya sungguh ketat, sebenarnya siapa dia?" gumam valey dalam hati

Setelah permisi kepenjaga yang ada diluar rombongan valey mengetuk pintu lalu masuk kedalam ternyata tama dan bastian masih setia mendampingi arsen, tama sedang duduk disamping ranjang sedang bastian tidur di sofa

"selamat siang tuan arsen, kami periksa dulu ya" ucap valerie ramah sedang arsen hanya diam saja

"silahkan dok" ucap tama sambil tersenyum

"sus tolong cek tensi darahnya dulu" suster mengecek tensi darah dengan gugup karna arsen diam saja dengan sorot mata tajam

"tensi darahnya normal, lengannya jangan digerakan dulu ya tuan sepertinya tadi digerakan sehingga darahnya keluar lagi" ucap valey sangat lembut sehingga arsen menoleh kearah dokter valey, dokter valey melanjutkan membuka perban yang ada dilengan karna terlihat merah bekas darah dan masih diperhatikan oleh arsen. Setelah selesai valey menengok ke arah wajah arsen dan mata mereka saling tatap seperkian detik lalu arsen memalingkan wajahnya.

" besok sepertinya tuan sudah boleh pulang" ucap valey

"benarkah?" tanya tama dan dibalas anggukan kepala oleh valey

"kalau begitu kami permisi tuan tuan" ucap valey lembut membungkukan badannya dan keluar dari ruangan tersebut.

"sen" ucap tama

"hmm" jawab arsen

"dokter valerie cantik ya?" kata tama

"biasa aja" jawabnya sedikit ketus

"yakin ngga cantik? buktinya tadi lo mandangin dia" goda tama sambil menyeringai

" mana ada" elak arsen

"ngaku aja lo sen" masih menggoda arsen

"diem lo, gue mau istirahat" menarik selimutnya lalu memejamkan matanya

"ck, bisa bisanya lo ngelak padahal udah ketahuan"

"diem nggak lo, kalo engga pulang sana"

"iya sorry, gue istirahat di sini aja nungguin lo" ucap tama lalu berjalan kearah sofa

"ish kebo tanget sih elo bas, padahal tadi ada dokter dan beberapa suster kok lo ngga denger sih" gerutu tama tiba tiba

ceesss

" astaga bastian lo ileran" pekik tama setengah berteriak membuat bastian terbangun

"lo ngapain sih teriak gitu gue ngantuk jangan ganggu" ucap bastian

"tuh iler lo lap dulu, jijik sumpah"

"mana ad-" ucap bastian terhenti karna tangannya memegang pipinya yang ternyata basah

"hehe iya tam gue ngiler" nyengir lalu lari kearah kamar mandi sedangkan tama tiduran disofa tempat bastian tidur tetapi dia tidur dibekas kaki bastian karna takut ilernya jatuh kesofa.