"kakek" ucap arsen lirih lalu mendekati kakeknya yang sudah renta, kakek arsen bernama Bramantyo dan neneknya Asti
"kala sini nak" ucap kakek lalu berdiri merentangkan tangannya mereka berpelukan sejenak, kala adalah nama panggilan ketika arsen masih kecil dan sampai sekarang kakek dan neneknya memanggilnya seperti itu
"nenek mana kek?" tanya arsen
"dikamar sedang istirahat"
"kakek kapan sampai sini? kenapa tidak bilang ke kala, kalo bilang kala bakal jemput kakek menggunakan pesawat jet pribadi kala" ucap arsen
"aduuh" arsen memegang kepalanya yang digetok oleh sang kakek
"kamu ini ya selalu berlebihan, kakek lebih senang menggunakan pesawat biasa, sana temui nenekmu" ucap kakek
"baiklah, kala permisi dulu" ucap arsen sopan
Tanpa mengetuk pintu arsen masuk dan melihat neneknya sedang duduk disofa sedang menonton tv,
"nek" ucap arsen
"kalaa" teriak nenek asti lalu memeluk sang cucu lalu
cup cup cup cup cup
semua yang ada diwajah arsen dikecup oleh sang nenek
"nek hentikan, kala sudah besar nek jangan seperti ini" ucap arsen dan nenek asti hanya terkekeh lalu menarik telinga arsen
"aduh nek aduh jangan tarik telinga kala dong, baiklah cium saja"
"dasar anak nakal, kenapa kamu tidak pernah menjenguk nenek hmm" lalu melepaskan tangannya yang berada ditelinga arsen, arsen mengusap telinganya yang terasa panas.
"maaf nek kala sibuk" ucap arsen sendu,
mereka ngobrol berdua lalu kakek masuk kedalam kamar mendekati dua orang berbeda umur yang sangat dia cintai tersebut
"ehm kala sana mandi sana, nanti ada yang mau kakek omongin sama kamu" ucap kakek bramantyo
"baik kek" arsen berdiri dan meninggalkan kamar tersebut dan masuk kekamar nya yang berada dilantai dua lalu membersihkan badannya, setelah mandi arsen menggunakan celana pendek dan kaos oblong , arsen sudah terlihat fress dan terlihat lebih tampan dengan rambut yang sedikit acak acakan . Arsen turun kebawah untuk bertemu dengan kakek dan neneknya,
"nenek" ucap arsen ketika melihat neneknya sedang mempersiapkan makan malam mereka
"sini kala, kita makan malam dulu ya tolong panggilkan kakekmu didepan sepertinya tadi dia sedang mengobrol dengan penjaga rumahmu " ucap nenek asti
"baiklah" ucap arsen lalu pergi meninggalkan ruang makan setelah sampai didepan
"kek mari makan malam dulu" ucap arsen sembari melirik tajam kearah penjaga rumahnya
"ayo" kakek bramntyo merangkul bahu cucunya
"jangan terlalu dingin ke orang lain kala, kamu harus menghargai mereka" ucap kakek bramantyo lagi sebeb tadi dia melihat cucunya menatap tajam kearah penjaga mansion tersebut
"kala selalu menghargai mereka, mereka saja yang selalu ketakutan jika berhadapan denganku" ucap kala
"karna mata elangmu itu selalu menatap mereka dengan tajam, jadi mereka ketakutan dasar bocah bod*h" jawab kakek bramantyo
mereka menghentikan obrolan tersebut karna sudah sampai di ruang makan, mereka makan dengan tenang hanya ada suara dentingan sendok dan garpu.
****
setelah selesai mereka duduk di ruang keluarga, seorang maid datang menaruh minuman dan cemilan keatas meja
"silahkan tuan nyonya" ucapnya
"terimakasih" ucap nenek asti sembari tersenyum, sang maid lalu menundukan badannya lalu pergi kebelakang
sebenarnya apa yang mau disampaikan oleh kakek? kenapa dia hanya diam saja?" batin arsen karna sedari tadi kakek bramantyo hanya diam
"kala bagaimana pekerjaanmu?" tanya kakek
"baik kek, semua berjalan sesuai keinginan kita, bahkan sekarang kita sudah mulai membangun anak perusahaan dibeberapa daerah" jawab arsen dengan lugas
"kamu masih berada di dunia bawah?" tanya kakek lagi
"masih" jawabnya singkat
"kamu harus berhati hati, banyak sekali orang yang menginginkan posisimu dan mengincar nyawamu bahkan keluargamu" kakek bramantyo sangat serius jika sudah membahas tentang keselamatan cucunya tersebut.
"tentu " ucap arsen dengan wajah serius dia tau jika posisi yang sekarang dia jalankan sebagai presdir di perusahaan paling besar dinegara ini dan juga mempunyai tanggung jawab besar karna dia juga ketua dari mafia nomor satu yang sangat ditakuti untuk saat ini , dia harus memastikan keluarganya selalu dalam lindungannya.
"Sebenarnya ada yang mau kakek sampaikan sama kamu kala, kakek harap kamu mau menuruti keinginan kakek untuk yang satu ini" ucap kakek
"jika kala mampu dan kala bisa kenapa tidak kek, kakek dan nenek adalah keluarga satu satunya yang kala miliki kala bahkan mau jika kakek meminta nyawa kala sekalipun" ucap arsen serius
plak
kepala kala di tabok oleh sang kakek
"aw,kok kala dipukul si kek" protes arsen
" kalo ngomong jangan asal" ucap kakek mulai marah dan nenek asri hanya terkekeh
"kala serius kek"
"sudah sudah ayo lanjut" ucap nenek asri menengahi bisa sampai larut jika dibiarkan mereka berdebat
"jadi begini kala sebenarnya kakek meminta kala untuk menikahi seorang gadis kakek berhutang nyawa padanya" ucap kakek sembari menatap mata cucunya
"apa?" teriak arsen terkejut
"usiamu sudah 30 tahun kala, sudah waktunya kamu berumah tangga" tambahnya lagi
"dia gadis yang sangat baik"
"tapi kek bagaimana mungki kala menikahi gadis yang kala sendiri belum pernah bertemu dengannya" arsen tidak habis fikir dengan permintaan sang kakek yang menurutnya aneh itu mereka terus berdebat dan kakek mulai menceritakan bagaimana dia bertemu dengan gadis tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Lisa Halik
doktor valeria ke
2022-12-31
0
Fiona Rupilu De Fretes-New
Jangan tolak dulu Sen siapa tau itu Valey
2021-12-10
0
Rini
lnjutt
2021-07-26
0