Setelah mengantarkan arsen dan keluarganya valey berjalan santai masuk kedalam dan duduk diruang keluarga disana ada bang victor yang sedang duduk di sofa dan vino yang sedang terbaring dikarpet depan tv.
"mereka udah pergi dek?" tanya victor
Valey duduk disamping bang victor"hmm sudah"
"daddy dan mommy mana?" tanya victor lagi
"masuk kekamar katanya mau istirahat"
"oohh, dek kamu sudah kenal lama dengan arsen?" bang victor sungguh penasaran akan hubungan teman latihan bela dirinya
"baru beberapa kali ketemu" ucap valey santai
"tapi kelihatannya kalian sudah sangat dekat?" ucap bang victor dengan menatap adiknya dengan tatapan mengimintidasi
valey menghembuskan nafasnya
"betul bang, kami hanya bertemu beberapa kali saat dirumah sakit dan di cafe"
"hmm baiklah, apa kamu menyukainya?" victor sudah sangat mengenal arsen karna dia berteman dengannya sejak dua tahun yang lalu.
Wajah valey langsung memerah mendengar pertanyaan tersebut
"abang apaan sih" membuang mukanya kesamping supaya victor tidak melihat wajahnya vino melihat kearah wajah sang kakak.
"ciaaah muka kak valey merah hahaha" tawa vino dengan sangat keras meledek kakak peremuannya dengan muka yang sangat menyebalkan.
valey melempari sang adik dengan bantal yang berada dibelakang tubuhnya
"diam lo"
" kamu tau kan abang sangat menyayangimu, abang sangat setuju jika kamu bersama dengannya, dia pria yang baik meski dia terkesan dingin dan cuek" bang victor mengelus kepala valey lembut dan tersenyum
huhh cuek apanya yang ada dia pria mesum yang suka sekali menciumku" gerutu valey didalam hati.
" tapi valey apa kamu tidak kasian melihatku masih sendiri dan kau mau melangkahiku?" goda victor
"abaaang" valey memukul mukul lengan abangnya dengan pelan dan muka valey sudah sangat merah.
Victor terkekeh dan akan menggoda lagi adik kesayangannya
"tadi kamu ngapain saja dibelakang?"
"ngga ngapa ngapain kita hanya ngobrol" elak valey
"hmm benarkah?" tanya victor dan menarik turunkan kedua alisnya
"tadi abang dan vino ngintip lo di belakang gazebo"
"be benarkah?" tanya valey gagup dan sedikit panik
Victor tertawa karna berhasil mengerjai valey "hahahaha kenapa kamu sepanik ini dek? memang kamu ngapain aja dengan arsen hmm?"
"hahaha kak valey mau maunya digoda abang victor, tadi bang victor dan gue emang mau ngintip tapi di larang oleh nenek asri, tau nggak kak tadi gue dicium terus oleh nenek, aaaa memalukan sekali" gerutu vino membuat valey dan victor tertawa oleh kata kata yang terlontar oleh vino.
Mereka terus ngobrol hingga sedikit larut dan mereka masuk kekamar masing masing untuk beristirahat.
***
Keesokan harinya seperti hari hari biasa valey mengawali hari dengan sarapan lalu berpamitan dengan kedua orang tuanya.
Valey berjalan keluar dan hendak memasuki mobilnya tiba tiba mang engkus mendekat
"maaf nona sudah ditunggu seseorang diluar"
"siapa mang?" valey sangat penasaran karna tidak biasanya sepagi ini ada yang mencarinya
" Saya tidak tau nona, lebih baik temui saja" ucap mang engkus valey lalu keluar melewati gerbang rumahnya, Dilihatnya seseorang berdiri disebelah mobil lalu membukakan pintu mobil valey sedikit terkejut dilihatnya arsen sedang memainkan ponsel tanpa melihat kearahnya.
"pagi nona, silahkan masuk"
"emm tunggu tuan, memang mau kemana?" tanya valey
"panggil saja saya roxi nona, tuan sudah menunggu silahkan masuk " valey mencebikan bibirnya lalu masuk kedalam mobil, roxi pun masuk dan mulai menjalankan mobil dengan kecepatan sedang.
Arsen masih sibuk memainkan ponsel pintarnya.
kenapa dia diam saja, dia sadar nggak sih gue ada disini?" pertanyaan konyol terjadi dibenak valey
"ehem" valey berdehem tetapi arsen masih saja memainkan ponselnya
"ishh nyebelin banget sih" batin valey
"ehm" untuk kedua kalinya valey berdehem tapi arsen masih tidak memperdulikannya
"ehem" valey sudah sangat kesal sekarang
"apa?" tanya arsen masih melihat kearah ponselnya
"kita mau kemana?" tanya valey
"tentu mengantarmu kerumah sakit" ucap arsen cuek
Valey mendengus
ish gue ada di sebelah woy, liat ponsel terus sih" teriak valey tapi didalam hati karna dia tidak berani mengatakannya.
"kenapa?" tanya valey, arsen menengok kearah valey lalu mendekatkan wajahnya valey sedikit terkejut, arsen menyunggingkan bibirnya sedikit lalu memundurkan wajahnya kembali.
"kenapa kamu mau mengantarkanku? bukankah kamu juga bekerja? nanti kamu terlambat" memberanikan diri bertanya
"aku bos disana terserah mau berangkat jam berapa sekalipun aku tidak berangkat mereka tidak ada yang berani memarahiku" ucap arsen dengan sombongnya
"cih sombong" gumam valey tapi masih dapat didengar oleh arsen
"apa kamu bilang?" tanya arsen
"tidak ada" elak valey
arsen melirik valey dilihat gadis tersebut sedang meremas tangannya sepertinya dia sedang gugup
"kamu pikir aku tuli, aku tidak sombong tapi itu memang faktanya"
"apa bedanya?" bergumam lagi sambil berdengus
"memang kamu kerja dimana?" tanya valey
"astaga jadi kamu belum mengetahui pekerjaanku? memangnya orang tuamu tidak mengatakannya?" tanya arsen
"tidak" jawab valey singkat
"apa kamu tidak pernah nonton tv atau membaca majalah?" tanya arsen
"tidak" jawabnya lagi
"astagaa" ucap arsen kesal
"apa dia cuma pura pura? bukankah aku sering menjadi model diproduk perusahaanku" batin arsen
"aku tidak pernah membaca majalah bisnis, nonton tv juga jarang" ucap valey
"ya sudahlah" ucap arsen pasrah, mobil sudah berhenti didepan rumah sakit.
"aku pergi ya, terimakasih" ucap valey dan hendak keluar tapi tangannya dicekal valey menyernyitkan alisnya bingung
"kenapa?"
"apa kamu tidak mau berterimakasih?" ucap arsen sambil tersenyum simpul
"bukankah tadi sudah?" valey bingung karna perasaan tadi dia sudah mengucapkan terimakasih
" apa kamu tau aku meluangkan waktu berharga ku hanya untuk menjemputmu?" ucap arsen
maunya apa sih? bukannya tadi aku sudah berterimakasih, lagian aku tidak menyuruhnya menjemputku" batin valey
"terimakasih tuan sudah menjemutku dan meluangkan waktu berhargamu hanya untuk menjemputku" ucap valey tulus sambil tersenyum, lalu arsen menunjuk bibirnya
kenapa dia menunjuk bibirnya? apa dia mau aku menciumnya?" tanya valey bergumam didalam hatinya
Valey melirik kearah depan dan terlihat roxi sedang menyandarkan kepalanya di setir mobil.
dengan malu malu valey mendekatkan wajahnya
cup
valey mengecup kilas bibir arsen lalu
keluar dari dalam mobil dan segera lari.
Arsen tersenyum melihat valey yang sedang berlari dan sangat senang melihat wajah malu malu valey.
"dia sungguh menggemaskan" batin arsen
"kita pergi roxi" ucap arsen kembali datar
" baik tuan" mobil pergi dari rumah sakit tersebut ke arah perusahannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Ayunda Abdullah
GUA NGEBAYANGIN YG JADI VISUAL LEE MIN HO SAMA SI PARK SHIN HE,KAYAK DI FILM THE HEIRS AWOKWOKWOK
2022-01-01
0
Suci Marcel
wedeoooow😂😂😂
2021-10-06
0
(ง'̀-'́)ง
dia sungguh mengemaskan ...
2021-08-04
0