Mereka kembali diam bahkan valey terlihat sangat canggung dan hanya menundukan kepalanya ,
"Valerie" ucap arsen
"hmm" hanya dibalas dengan deheman, karna masih menunduk diraihnya dagu valerie kembali
"ka kamu mau apa?" tanya valey gugup
"emangnya saya mau apa, apa kamu berharap saya cium lagi?" goda arsen
"tidak" teriak valey
"saya hanya mau kamu menatap wajahku saja tak lebih" ucap arsen masih memegang dagu valey
"jangan pernah kamu tolak perjodohan ini" ucap arsen dengan wajah datar
gluk valey menelan slavina nya sendiri melihat aura yang arsen keluarkan.
"kenapa?" ucap valey lirih
"kita jalani saja dulu, kita tidak langsung menikah, orang tua kita juga menyuruh kita dekat terlebih dahulu untuk kita saling mengenal, dan seminggu lagi kamu akan saya lamar" ucap arsen masih dengan nada datar dan serius.
" a apa tidak terlalu cepat?" tanya valey hati hati lalu valey kembali menunduk.
"tentu tidak, atau kamu mau saya lamar sekarang juga?" tanya arsen
" jangaaan,, baiklah seminggu lagi" ucap valey mereka kembali diam dengan pikiran masing masing.
"ishh mau melamar kok nada bicaranya seperti ngajakin perang sih, oh Tuhan dia sungguh pria yang menakutkan tapi dia juga sangat tampan " batin valey
"kamu harus mau valey karna dirimu sudah mulai mengisi hatiku, hatiku yang semula terasa hampa sekarang mulai terisi olehmu. jantung yang biasanya tidak ada reaksi apapun jika sedang bersama wanita jika bersamamu dia seolah meronta meminta keluar bahkan hanya dengan melihat matamu yang sangat indah" batin arsen
ehem deheman seseorang berhasil membuyarkan lamunan keduanya
"vino" ucap valey karna melihat sang adik sedang menatapnya
vino hanya terkekeh "hehe maaf kak gue ngeganggu waktu pacaran kalian"
valey memutar bola matanya malas lalu berdecih
"cih, siapa juga yang pacaran" ucap valey marah
"jangan marah kak, oh iya kak kala dipanggil oleh nenek dan kakek katanya mereka mau pulang, ya udah ya gue pergi dulu baay" ucap vino laku bergegas masuk kedalam rumah.
"Ayo kita masuk" , valey berdiri lalu lengan nya ditarik oleh arsen dan berahir jatuh dipangkuan arsen.
"apa yang kau lakukan?" pekik valey
arsen tersenyum "ngga ada cuma mau seperti ini sebentar saja sebelum pulang"
"lepasin, kamu itu sudah ditunggu nenek, nanti vino liat malu" ucap valey mulai memberontak dan hendak berdiri tapi dengan sigap arsen menahan tubuhnya lalu memeluk tubuh valey.
Valey menegang dan bulu kuduknya meremang karna arsen merebahkan kepalanya dilehernya, arsen mengirup dalam dalam aroma gadis tersebut, sangat manis karna valey selalu memakai parfum beraroma vanila
"sebentar saja" kata kata lembut arsen berhasil membuat valey terdiam
Arsen menjauhkan wajahnya dari leher valey lalu ia menatap manik mata valey mereka berdua terpaku tanpa sadar bibir mereka sudah menempel.
Arsen yang sudah tersadar lebih dulu mulai melum*t bibir valey dengan lembut karna slow respon arsen memundurkan sedikit wajahnya tetapi masih menempel
"buka mulutmu!" karna masih diam saja arsen menggigit kecil bibir bawah valey akhirnya valey membuka mulutnya arsen menarik tengkuk valey hingga ciuman mereka makin dalam valey mulai bisa mengimbangi permainan arsen, lidah mereka tanpa sadar sudah saling melil*t saling men***ot.
ciuman panas mereka terhenti karna nafas mereka hampir habis, nafas mereka masih terengah engah seperti orang yang habis lari maraton. mereka masih menempelkan jidat mereka, arsen mengecup bibir valey lagi dua kali lalu memundurkan wajahnya guna melihat wajah valey saat ini, wajah valey sudah semerah kepiting rebus membuat arsen sangat gemas lalu mencium pipi valey dan mengunyel unyel dengan hidungnya.
"menggemaskan sekali dia, ehh adik gue bangun astaga, tahan arsen tahan" arsen sedikit terkejut karna bagian bawah arsen serasa menegang lalu dia membuang nafasnya berkali kali untuk menguasai dirinya,
Valey baru tersadar jika dia masih diatas pangkuan arsen ia merasa tidak nyaman lalu melihat kearah bawah
"ehh tunggu!! apa ini yang gue duduki, kok keras, aaaa tidak adik arsen bangun" jerit valey didalam hati lalu langsung melompat dan berdiri.
"kenapa?" tanya arsen
" ng ngga papa, ayo kita kedalam" ucap valey terbata dan wajahnya yang semakin merah menahan malu.
"hmm, ayo" ucap arsen mereka masuk ke dalam rumah dan berjalan kearah ruang tamu tempat semua keluarganya berada.
"eh kala, ayo kita pulang nak" ucap nenek asri
"iya nek"
"berhasilkan?" bisik nenek asri ditelinga arsen dan dijawab anggukan kepala
"god boy" ucap nenek masih dengan berbisik.
Akhirnya mereka pulang setelah berpamitan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Lisa Halik
rencana nek astri..hahaha nek cucu sama saja
2022-12-31
0
Mella Soplantila Tentua Mella
nyosor aje ase
2022-06-19
0
👑Queen🍃
nenek g ada akhlak🤣😂
2021-12-20
0