Keesokan harinya roxi datang membawa berkas yang diminta oleh tuannya.
"selamat pagi tuan" sapa roxi
Mereka berdua saat ini sedang berada diruang kerja arsen
"bagaimana?" tanya arsen tutup point
"VALERIE AGATHA WILSON adalah seorang dokter ahli bedah usianya 27 tahun"
Arsen melirik roxi sebentar tanda untuk meneruskan
"dia tiga bersaudara mempunyai kakak bernama Victor Alatas Wilson dan adik laki lakinnya bernama Vino Bian Wilson" roxi menghela nafas dan arsen sedikit terkejut
seperti familiar dengan nama itu" gumam arsen didalam hati
"ayahnya tuan Ibran wilson sedang ibunya nyonya Marry agatha, sang ayah adalah pemilik worrior dragon tempat tuan biasanya berlatih"
" ternyata dia anaknya paman ibran" gumam arsen yang masih dapat didengar oleh roxi
"pantas dia kemarin bisa mengalahkan preman dengan mudah pasti dia sudah terbiasa ikut latihan disana" gumam gumam lagi
"hmm baiklah, siapkan jadwal untuk bertemu dengannya siang ini" ucap arsen
"mau diluar atau dirumah sakit tuan?" tanya roxi
kalau diluar gue harus ngomong apa? lebih baik dirumah sakit dengan alasan kontrol" gumam arsen didalam hati
"dirumah sakit saja sekalian kontrol" ucap arsen
"baik tuan" ucap roxi lalu mereka berdua menyelesaikan pekerjaannya.
***
Siang harinya selepas jam makan siang arsen sudah berada di rumah sakit, setelah namanya dipanggil arsen masuk didampingi oleh roxi
"selamat siang tuan" sapa valey ramah dan sama sekali tidak ada tanggapan oleh arsen, suster tata yang juga sedang membantupun menahan tawanya karna valey dicuekin oleh pasiennya
"huhh sabar sabar valey" ucap valey didalam hati lalu melirik ke arah tata yang berada deseberangnya yang sepertinya sedang menertawakannya.
Arsen duduk dikursi lalu valey mulai memeriksa tekanan darah dan memeriksa luka bekas oprasinya, Arsen tanpa berkedip selalu memandang kearah valey dan menyunggingkan sedikit bibirnya dan yang ditatap menjadi gugup hatinya berdesir jantungnya meronta.
"ehm" valey berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya
"lukanya sudah kering tuan, jadi tidak perlu diperban lagi" ucap valey sambil tersenyum.
Arsen hanya berdehem setelah selesai arsen segera keluar dari ruang pemeriksaan
"terimakasih dokter" ucap roxi datar membungkukan badannya lalu mengikuti majikannya keluar
"sama sama"
huhhfft valey membuang nafasnya dengan kasar.
"kenapa dok?" tanya tata
"masih tanya kenapa lagi, lo liat tuh orang yang kata lo ganteng tapi nyebelin karna gue selalu dicuekin sama dia" valey menyandarkan bahunya kekursi kerjanya
"tapi tadi pas lo lagi periksa dia liatin lo terus, ngga mungkin lo ngga sadar dan lo keliatannya gugup diliatin sama cowok seganteng dia" ucap tata sembari tersenyum meledek
"ish mana ada" sanggah valey lalu mereka melanjutkan pekerjaan mereka hingga sore. Sore harinya valey hendak pulang tetapi mampir sebentar ke sebuah cafe favoritnya hanya untuk minum coffe sebentar.
***
Setelah dari rumah sakit arsen menuju ke cafe untuk meeting dengan klient untuk membahas proyek baru yang akan mereka jalankan.
Arsen sedang sibuk dengan meeting tapi konsentrasinya teralihkan ketika seorang gadis yang akhir akhir ini mengusik pikirannya terlihat jalan santai melewati mejanya sambil memainkan ponselnya lalu duduk di pojokan cafe.
"Valerie " guman arsen
klient yang berada diseberang meja sampai dibuat tegang karna menyadari perubahan raut wajah arsen pun menjadi tidak tenang sebab dia adalah investor terbesar di dalam proyek tersebut.
Roxi yang juga menyadari tuannya sedang memperhatikan seorang gadis lalu menyunggingkan senyumnya lalu berbisik
"tuan apa mau dilanjut atau kita lanjutkan besok saja?"
"kita lanjutkan besok saja" ucapnya
"baiklah tuan tuan kita akhiri meeting kali ini dan akan kita bahas lagi lain waktu" ucap roxi sopan ke arah clientnya, akhirnya mereka semua berpamitan dengan arsen membungkukan badan lalu meninggalkan tempat tersebut.
Kini tinggal arsen dan roxi
"kamu tunggu disini" ucap arsen dan dibalas anggukan kepala oleh roxi lalu berjalan kearah valey setelah sampai di samping valey arsen berdehem
"ehem" valey yang sedang asik dengan ponselnya langsung mendongakan wajahnya dan menyernyit heran dengan kedatangan arsen
"ada ap-" belum sampai valwy bicara ada seseorang teriak
"Arsen" teriak seorang gadis yang sedang berjalan kearahnya
"jihan" gumam arsen yang masih dapat didengar oleh valey
Ketika sudah sampai gadis tersebut langsung bergelayut manja dilengan arsen
"arsen sayang lama ya kita ngga ketemu" ucap jihan dengan nada yang dibuat manjah
"aku kangen sen" tambahnya lagi
Valey yang melihat adegan tersebut merasa kesal dan bingung dengan perasaannya
kenapa gue sekesal ini sih melihat nya bersama wanita lain? gue bahkan baru beberapa kali ketemu dia masa gue cemburu sih? enggak enggak mana ada gue cemburu sadar valey dia bukan siapa siapa lo" gerutu valey dalam hati dan menyanggah perasaanya
"lepas" ucap arsen tegas lalu menepis tangan jihan, jihan terlihat sangat kesal dan hendak memeluk lagi tapi selalu ditepis oleh arsen,
Valey yang mulai jengah pun berdehem
"ehm" jihan baru sadar karna disitu ada seorang gadis
"siapa lo?" tanya jihan songong dan melipat tangannya didepan dadanya memperlihatkan keangkuhannya
"dia kekasihku" ucap arsen datar lalu duduk disebelah valey, sedang valey langsung membelalakan matanya saking terkejutnya.
"kamu bohong kan sen" tanya jihan mulai emosi
"mana ada gue bohong, kalo lo ngga percaya liat ini" arsen memegang rahang valey menariknya hingga mereka berhadapan lalu mencium lembut bibir valey sekali lagi valey melototkan matanya.
"kalian sungguh menjijikan" teriak jihan lalu pergi meninggalkan mereka dengan sangat kesal.
Valey masih bingung dengan apa yang barusan terjadi, setelah kesadarannya kembali valey langsung menampar pipi arsen dengan keras, arsen sampai meringis karna merasa panas dan nyeri dipipinya.
"dasar pencuri" teriak valey dengan kesalnya
"pencuri?" arsen bingung
"itukan ciuman pertamaku, dasar pria brengse* " nafas valey naik turun dengan cepat pertanda dia sangat kesal.
Arsen hanya menyunggingkan senyumnya mendengar bahwa ciuman tersebut adalah yang pertama baginya.
"kalo begitu biar kukembalikan" arsen mendekat kearah wajah valey hendak mencium bibir valey lagi seketika valey menutup wajahnya dengan telapak tangan
"kalo berani gue bakal acak acak muka lo ya dasar pria cabuul " ucap valey
Arsen memundurkan wajahnya lalu valey membuka tangannya, wajahnya sudah merona seperti kepiting rebus
"kenapa pipi kamu merah?" tanya arsen
"mana ada" ucap valey menutup kembali wajahnya dengan tangan.
"menggemaskan sekali dia" gumam arsen dalam hati lalu menyunggingkan senyum manisnya.
"katanya minta dikembalikan sini" ucap arsen berniat menggoda valey
"nggak mau" valey berdiri lalu lari keluar cafe
Arsen hanya tersenyum karna berhasil menggoda valey lalu melihat valey yang sudah hilang dibalik pintu lalu berjalan kearah sekertarisnya dan mereka kembali kemansion.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
ira rodi
ini yg paling aku gaak suka pke banget.....
2022-12-23
0
hana
jadi pake "kamu" nih? wkwk
2022-04-11
0
Ade Suryani
to the point thor
2022-03-14
0