Part 18

...[Music of This Story]...

...Flipp Dinero - Leave Me Alone...

...[]...

Suasana ruang BK menjadi sangat hening tanpa suara sama sekali. Empat orang yang berada disana sama sekali tidak bersuara. Hanya suara putaran kipas angin ditengah ruangan yang membuat suasana tidak terlalu sepi.

Mereka semua saling berpandangan, entah mengapa namun ada satu hal yang membuat mereka semua diam. Hanya Aldan yang dapat melakukannya.

"Sudah saya katakan, saya tidak memiliki seorang ayah."

Aldan menundukkan kepalanya, pagi tadi setelah mengantarkan Ira ke kelas, Pak Daniel tiba-tiba menyuruhnya untuk datang ke ruang BK. Awalnya Aldan menolaknya, namun mau bagaimanapun perintah adalah perintah.

"Lalu, bagaimana kamu bisa lahir di dunia jika kamu tidak memiliki ayah?" ucap Pak Daniel yang kemudian memberanikan diri untuk berkata.

"Ayah saya sudah lama meninggal."

"Aldan! Jaga omongan kamu!" ucap seorang perempuan di sebelah Aldan.

"Lo nggak usah ikut-ikut. Lo cuma orang lama yang tiba-tiba datang lagi ke kehidupan gue tanpa permisi setelah dulu lo pergi tanpa alasan."

"Maaf."

Aldan melepaskan genggaman tangan perempuan itu di tangannya, hal itu membuat sosok laki-laki di hadpaannya marah.

"Ayah tidak pernah mengajarkan kamu kasar kepada wanita, Aldan! Xerly ini mengandung anak kamu! Nggak seharusnya kamu berbuat seperti itu padanya!"

Aldan balik menatap laki-laki di hadapannya itu dengan aura mencekam. Darahnya sudah mendidih dari tadi. Tangannya gatal untuk menghantam sesuatu. Jika saja ini bukan di sekolah, mungkin wajah pria didepannya ini sudah remuk.

"Jangan pernah anda ikut campur urusan saya. Wanita ini sudah lama pergi dari saya tanpa sebab. Dan sekarang dia kembali dengan mengaku jika dia mengandung anak ku? It's bullshit, *****!"

"Aldan!"

Plaakk...

Sebuah tamparan telak mengenai pipi Aldan. Laki-laki itu menamparnya, membuat Aldan meneteskan air matanya. "Jaga bicara kamu!"

Pak Daniel yang melihatnya langsung memegangi lengan pria di sebelahnya dan menyuruhnya untuk lebih sabar menghadapi kelakuan Aldan.

"Sepertinya saya sudah tidak memiliki urusan, saya permisi."

Kemudian Aldan pergi meninggalkan mereka semua dan pergi ke kelasnya.

...***...

"Lama banget lo beli minumnya!" ucap Ira yang melihat Monic berlari mendekatinya.

Monic hanya dapat berlari kecil sambil nyengir saat melihat Ira sudah mendumel dari jauh. Nafasnya tersenggal-sengal saat sampai di tempat Ira, diberikannya botol air mineral dan langsung diteguk habis oleh Ira.

"Tadi gue nguping pembicaraan orang dulu."

"Nguping siapa lo?"

Monic duduk di bawah pohon yang kemudian disusul oleh Ira. Keduanya saling mengibaskan tangannya didepan leher mereka. Udara memang sangat panas sekarang.

"Kak Aldan."

"Hah? Sama siapa?"

"Nggak tau, tadi ruang BK ditutup. Terus ada ngebahas hamil gitu."

"Hah? Hamil?"

Monic hanya mengangguk mendengar Ira yang terkejut karenanya. "Siapa yang hamil?"

"Ceweknya kak Aldan apa istrinya papanya kak Aldan gitu."

"Wah ngasal nih. Udah lah nggak usah gosipin orang siang-siang. Makin panas."

"Gosipin siapa?" ucap Aldan yang perlahan berjalan mendekati mereka.

Monic dan Ira sudah pasti terkejut dengan kehadiran Aldan. Pasalnya mereka berdua sedang membicarakan dirinya dan tiba-tiba Aldan datang dengan pertanyaannya. Seperti sudah menjadi hobi Aldan untuk datang pada saat mereka sedang menggosip.

"Nggak ada kok, kak."

"Eh, Ra. Kayaknya gue harus masuk sekarang. See you."

Monic dengan cepat berlari meninggalkan Aldan dan juga Ira. Tak lama kemudian, Aldan duduk di samping Ira dan memeluk pundaknya.

"Ngomongin apa tadi?" tanya Aldan.

"Nggak kok kak, ehh kakak lapar?"

Aldan mengangguk. Kemdudian Aldan berdiri dan mengulurkan tangannya, Ira menyambu uluran tangan itu kemudian berdiri dan berjalan bersmaa Aldan menuju kantin.

Gue bebas pertanyaan lagi, huft.

Mereka berdua berjalan beriringan dan masuk ke dalam kantin. Namun, langkah keduanya terhenti saat melihat sepasang kekasih sedang duduk berduaan di meja paling ujung. Saling memegang tangan dan juga bercanda bersama.

"Jadi lo sekarang pacaran, Mon" ucap Ira.

"Jadi gini, Do?" sambung Aldan.

Seketika Aldo dan Monic membeku dan membalikkan badannya sambil menahan nafasnya.

...***...

Terpopuler

Comments

Sofhia Aina

Sofhia Aina

Hahaha.....Aldo ma monic pandai ya simpan rahasia 😃😃😃😃

2020-10-19

0

Tri Ekowati

Tri Ekowati

next

2020-10-15

0

Wati_esha

Wati_esha

Xeryl? Jika mereka sudah berpisah ... berapa lama berpisah? Intinya, Aldan beneran menghamili Xeryl, atau itu hanya trik saja?

2020-10-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!