Mari Memulai Kembali (part II)

Dag.. Dig.. Dug..

Dag.. Dig.. Dug..

Dag.. Dig.. Dug..

Jantung Jack berdegup cepat, dia tidak menyangka Riana akan memeluknya secara tiba-tiba.

Dia membiarkan dirinya dipeluk Riana, dia merasakan ada yang basah di bagian dadanya. Rupanya Riana sedang menangis. Dia biarkan Riana seperti itu.

Diam..

Hening..

Perlahan-lahan dia mulai mengangkat tangannya, mengumpulkan keberanian untuk memeluk Riana.

Dengan pelan, dipeluknya Riana, ditepuk perlahan punggung Riana. Dielusnya rambut Riana perlahan. Begitu terus dilakukan. Kemudian, secara perlahan-lahan, Riana mulai mengangkat kepalanya.

Dia menjadi tenang, dan mulai melepaskan dirinya dari pelukan Jack.

Jack mengikuti gerakan tubuhnya dan melepas pelukannya.

Riana memperbaiki posisi duduknya, namun tetap dekat dengan Jack.

"Aku putus sama Ando" Dia mulai membuka suaranya.

Ditarik napasnya panjang.

"Kamu yakin sama keputusan kamu?" Tanya Jack pelan.

"Heemm" Riana mengangguk sambil mengeluarkan suara kecil.

"Ya udah kalo memang itu udah keputusan kamu" Jack mencoba menghibur Riana.

"Jack.." Panggil Riana.

"Ya?" Sahut Jack.

"Aku sandar sebentar ke bahu kamu boleh? Aku capek nangis" Riana berbicara sambil memasang muka iba yang manyun, yang benar-benar membuat Jack tidak tahan melihatnya.

"Iaia boleh kok. Sini" Jack mengibaskan pundaknya.

Riana segera merebahkan kepalanya dan menutup mata.

Jack yang melihat itu hanya tersenyum. Dia bahagia. Entah apa yang dipikirkan, namun dia bahagia.

Karena dengan begini dia punya kesempatan untuk kembali dengan Riana.

Dia yang sebenarnya datang ke tempat ini untuk mencari ketenangan karena kemunculan Ita yang tiba-tiba, malah mendapat penghiburan dengan kehadiran Riana di tempat itu.

"Aku nggak bakal lewatin kesempatan ini. Aku bakal buat kamu jatuh cinta lagi sama aku. Aku nggak bakal buat kamu nangis kayak gini Ri.. ." Jack bergumam dalam hatinya.

Setelah hampir 10 menit, Riana tersadar. Rupanya dia tertidur di pundak Jack.

"Kamu udah bangun?" tanya Jack.

"Aku beneran ketiduran yah?" Tanyanya pada Jack sambil mengusap matanya.

"Ia kamu ketiduran. Bahu aku sakit banget tau nahan kepala kamu. Kamu berat banget sih" Ucap Jack menggoda Riana.

"Kamu apaan sih. Aku nggak berat banget kok" Jawab Riana sambil memanyunkan bibirnya.

"Hahahahahah. Iaia deh becanda aja kok" Jack tertawa.

"Kamu usil banget sih" Riana sambil mencubit pinggang Jack.

"Aw sakit tau" Jack memegang tangan Riana yang sudah mencubit pinggangnya.

"Hahahahahha. Kamu sih usil. Rasain tu" Riana tertawa sambil melepaskan cubitannya.

Jack memperhatikan Riana yang tertawa. Dia terlihat sangat manis saat tertawa. Gigi ginsulnya terlihat sangat manis berpadu dengan lesung pipi yang dalam saat dia tertawa.

Melihat pemandangan yang begitu indah, Jack merasa ada suatu gejolak di dalam dirinya. Membuatnya tidak bisa menahan hasratnya.

"Ri..." Panggil Jack yang menghentikan tawa Riana.

"Ha apa?" Riana memalingkan wajahnya ke Jack yang sedang menatapnya.

"Maaf.."

Setelah mengucapkan kata itu, Jack langsung mendekatkan wajahnya ke Riana dan mencium bibirnya.

Riana yang kaget karena dicium oleh Jack hanya bisa membelalakkan matanya. Dia tidak bisa mengucapkan satu katapun saat dicium Jack.

Pipinya terasa panas dan degup jantungnya seperti berpacu begitu cepat.

Dia tidak menyangka Jack akan menciumnya.

Setelah mencium Riana, Jack segera menghindar. Dia takut Riana akan memarahinya dan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Emm aku... aku.. aku mau pulang" Riana langsung bangun dari bangku itu dan segera pergi meninggalkan Jack.

Jack yang melihat itu segera bangun dan mengejar Riana.

"Ri tungguin Ri.. Aku minta maaf" Ucapnya sambil mengejar Riana.

Riana semakin berjalan dengan cepat.

Dia merasa malu namun tidak berani marah. Yang dia inginkan hanyalah menjauh dari Jack .

Segera Jack berlari lebih cepat dan menghalangi langkah Riana.

Riana berhenti, karena begitu cepat, Jack sudah berada di depannya.

Kedua tangannya memegang pipi Riana dan melihat secara dekat mata Riana.

Riana juga akhirnya memberanikan diri untuk menatap wajah Jack.

"Aku sayang kamu. Aku nggak akan bosan bilang gini ke kamu. Tapi, kamu mau kan balikan lagi sama aku?" Tanya Jack tanpa melepaskan tangannya.

"Jack. Aku.. Aku..." Riana terbata menjawab Jack.

"Ya udah. Nggak apa-apa. Aku bakal nunggu kamu" Dikecupnya kening Riana dengan lembut.

Riana merasakan suatu kenyamanan yang baru dan berbeda dengan yang dirasakannya pada Ando.

"Makasih yah udah ngerti situasi aku."

"Ia. Yuk pulang. Ini udah malem. Papa kamu pasti nyariin kamu" Jack mengajak Riana pulang.

Keduanya kemudian meninggalkan tempat itu dengan berbagai macam perasaan yang mereka sama sekali tidak mengerti. Yang baru saja terjadi mereka seperti tidak ingin membahasnya dan menyimpan semua di dalam hati masing-masing.

...----------------...

Setelah mengantarkan Riana pulang, Jack kembali ke rumahnya. Saat tiba di depan rumahnya, dia melihat Ita sedang bercerita dengan mamanya. Rupanya dia sudah ditunggu oleh Ita.

Wajahnya yang sedang berseri-seri berubah menjadi datar dan marah.

"Jack.." Panggil Ita saat melihat Jack yang baru pulang.

"Kamu ngapain ke sini?" Tanya Jack kasar.

"Loh Jack, Ita udah daritadi nunggu kamu loh. Kok kamu ngomongnya gitu" Mama Jack memarahinya.

"Ah nggak apa-apa kok Tante. Mungkin Jack kaget liat aku" Ita tertawa pelan agar tidak ada ketegangan.

"Ya udah. Kamu temani Ita dulu. Mama mau ke dalam mau lanjutin kerja laporannya."

"Makasih banyak Tante udah temani aku daritadi" Ita menjawab ramah.

"Iaia. Tante tinggal dulu y" Ucap Mama Jack sambil berlalu ke dalam rumah.

Jack dengan kesal kemudian duduk di bangku yang ada.

"Kamu dari mana Jack? Aku tungguin kamu daritadi. Aku telepon tapi nomor kamu nggak aktif" Ita bertanya.

"Bukan urusanmu. Kamu kenapa ke sini?" Jack menjawab dengan nada ketus.

"Ya aku pengen ketemu kamu Jack. Aku mau minta maaf langsung ke kamu. Aku..Aku rindu sama kamu" Ucap Ita sambil memasang muka iba pada Jack.

"Minta maaf? Buat apa? Emang kamu punya salah apa?" Jack bertanya sinis.

"Jack.. Kamu kenapa sih gini sama aku. Aku tau aku salah karena pergi nggak bilang dan nggak kasi kabar ke kamu. Aku punya alasannya Jack. Sekarang aku udah kembali. Aku nggak bakal pergi lagi. Aku bakal tetap ada di sisi kamu" Ita berusaha meyakinkan Jack.

"Kamu kira aku apaan. Pergi dan datang sesuka kamu. Kamu tau nggak gimana rasanya ditinggal tanpa ada kabar. Kamu tau nggak gimana rasanya menunggu? Kamu nggak tahu Ita, kamu nggak akan pernah tau, karena kamu nggak rasain" Jack berbicara dengan kesal pada Ita.

Dia marah. Kenapa di saat dia sudah mulai melupakan Ita, Ita malah kembali.

"Jack.. aku beneran minta maaf. Aku nggak tau kamu harus hadepin semua itu. Please kasi aku kesempatan Jack buat aku perbaiki semuanya" Ita mulai menangis.

Melihat Ita menangis, hati Jack menjadi tersentuh dan tidak lagi tega memarahi Ita.

"Please Ita kamu jangan nangis" Bujuk Jack.

"Kita bahas ini lagi nanti. Ini udah malam. Aku anterin kamu pulang yah" Jack kembali membujuk Ita.

"Kapan mau dibahas Jack" Ita mulai merajuk ke Jack.

"Besok yah, besok aku ke rumah kamu baru kita bahas lagi"

"Ya sudah kalo gitu. Janji yah. Besok aku juga bakal ke sekolah baru. Kita ketemunya pas pulang sekolah"

"Ia aku janji" Jack berjanji pada Ita.

Setidaknya malam ini dia bisa terlepas dari Ita. Besok dia akan berbicara lagi dan Jack akan mengatakan semuanya.

Dia kemudian mengantarkan Ita untuk pulang ke rumah.

Episodes
1 Prolog
2 Perpisahan Pertama
3 Kebetulan ?
4 Kembali..
5 Langkah Awal
6 Kehadiran
7 Kehadiran (part II)
8 Diam
9 Perlahan-Lahan
10 Lebih Dekat
11 Perasaan Apakah Ini?
12 Kebenaran Yang Menyakitkan
13 Mungkinkah Kembali Lagi?
14 Belum Saatnya
15 Ijinkan Aku
16 Menanti Kepastian
17 Dan Mungkin Bila Nanti
18 Yang Sebenarnya Terjadi
19 Mari Memulai Kembali
20 Mari Memulai Kembali (part II)
21 Sebuah Kebetulan Yang Lain
22 Kebenaran Yang Membuat Dilema
23 Kembali Bersama Denganmu
24 Yang Tidak Pernah Terpikirkan
25 Tanya Hatimu
26 Antara Memperjuangkan Atau Meninggalkan
27 Perjuangan Yang Sebenarnya
28 Ada Pertemuan Lain Dan Mungkin Rasa Yang Lain
29 Fakta Demi Fakta Yang Menyakitkan
30 Mengapa Dunia Begitu Sempit ?
31 Janji Sepihak Yang Diingkari
32 Siapa Kamu?
33 Masa Lalu Terkelam Yang Kembali Muncul
34 Kesepakatan?
35 Kesalahpahaman Yang Semakin Berlanjut
36 Ada Yang Belum Terselesaikan
37 Tenanglah! Aku Di Sini Untukmu
38 Mungkinkah Ada Hubungan?
39 Kisah Masa Lalu
40 Kisah Masa Lalu (part II)
41 Kisah Masa Lalu (part III)
42 Kepedihan dan Kehancuran
43 Hari Kesepakatan
44 Di Pesta Dansa
45 Pesta Dansa
46 Fakta Demi Fakta
47 Masih Milikmu
48 Saling Melepas Rindu
49 Mempertimbangkan Kembali
50 Satu Per Satu Masalah Muncul
51 Kontrak Baru
52 Kuatkan Dirimu
53 Kisah Magic Dinamon
54 Ijin Untuk Bertunangan
55 Menjadi Sekertaris Pribadi
56 Demi Melindungi Dirimu
57 Sekertaris Kecil
58 Surat Perjanjian Sebelum Tunangan
59 Kasih Sayang Keluarga
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Epispde 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Epsiode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 131
133 Episode 132
134 Episode 133
135 Episode 134
136 Episode 135
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Perpisahan Pertama
3
Kebetulan ?
4
Kembali..
5
Langkah Awal
6
Kehadiran
7
Kehadiran (part II)
8
Diam
9
Perlahan-Lahan
10
Lebih Dekat
11
Perasaan Apakah Ini?
12
Kebenaran Yang Menyakitkan
13
Mungkinkah Kembali Lagi?
14
Belum Saatnya
15
Ijinkan Aku
16
Menanti Kepastian
17
Dan Mungkin Bila Nanti
18
Yang Sebenarnya Terjadi
19
Mari Memulai Kembali
20
Mari Memulai Kembali (part II)
21
Sebuah Kebetulan Yang Lain
22
Kebenaran Yang Membuat Dilema
23
Kembali Bersama Denganmu
24
Yang Tidak Pernah Terpikirkan
25
Tanya Hatimu
26
Antara Memperjuangkan Atau Meninggalkan
27
Perjuangan Yang Sebenarnya
28
Ada Pertemuan Lain Dan Mungkin Rasa Yang Lain
29
Fakta Demi Fakta Yang Menyakitkan
30
Mengapa Dunia Begitu Sempit ?
31
Janji Sepihak Yang Diingkari
32
Siapa Kamu?
33
Masa Lalu Terkelam Yang Kembali Muncul
34
Kesepakatan?
35
Kesalahpahaman Yang Semakin Berlanjut
36
Ada Yang Belum Terselesaikan
37
Tenanglah! Aku Di Sini Untukmu
38
Mungkinkah Ada Hubungan?
39
Kisah Masa Lalu
40
Kisah Masa Lalu (part II)
41
Kisah Masa Lalu (part III)
42
Kepedihan dan Kehancuran
43
Hari Kesepakatan
44
Di Pesta Dansa
45
Pesta Dansa
46
Fakta Demi Fakta
47
Masih Milikmu
48
Saling Melepas Rindu
49
Mempertimbangkan Kembali
50
Satu Per Satu Masalah Muncul
51
Kontrak Baru
52
Kuatkan Dirimu
53
Kisah Magic Dinamon
54
Ijin Untuk Bertunangan
55
Menjadi Sekertaris Pribadi
56
Demi Melindungi Dirimu
57
Sekertaris Kecil
58
Surat Perjanjian Sebelum Tunangan
59
Kasih Sayang Keluarga
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Epispde 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Epsiode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 131
133
Episode 132
134
Episode 133
135
Episode 134
136
Episode 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!