Mari Memulai Kembali

Setelah pertemuannya dengan Sany, Riana merasa lega.

Sekalipun dia tidak memungkiri bahwa dia juga terluka. Bagaimanapun juga, Ando adalah laki-laki yang pernah membuat dia benar-benar merasakan cinta.

Namun keputusannya untuk melepaskan Ando adalah keputusan yang paling baik. Setidaknya dia punya sahabat baru, yang dulunya adalah musuhnya. Dia percaya bahwa tidak ada yang namanya kebetulan dalam hidup.

Dia menyusun rencana untuk bertemu dan berbicara langsung dengan Ando. Akhirnya dia memberanikan diri untuk mengajak Ando bertemu.

Dia mengambil HPnya dan kemudian mengirim sebuah pesan pada Ando, yang berisi :

"Halo Ando, kamu di mana? Hari ini kamu punya waktu nggak? Kita ketemuan yuk."

Pesan dikirim dan dia berharap agar Ando segera membalas pesannya.

Kriiinggggggg....

HPnya berbunyi dan dia segera membaca pesan balasan dari Ando.

"Aku di rumah. Ya udah. Sebentar aku jemput kamu yah, kita ketemu. Kamu udah maafin aku kan? "

Riana hanya membaca pesan tersebut tanpa membalas lagi.

...----------------...

Tepat jam stengah 5 sore, Ando sudah menjemput Riana di rumahnya. Setelah minta ijin ke Papanya Riana, mereka berdua kemudian pergi meninggalkan rumah.

"Kita mau ke mana?" Tanya Ando.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Gimana kalo kita ke Caffe aja?" Riana mengajak Ando untuk ke Caffe.

"Oke sayang. Lets go the Caffe" Ando tersenyum senang.

Sesampainya di Caffe, keduanya duduk di pojok Caffe tempat yang tidak terlalu ramai dan berjauhan dari banyak orang.

"Kita pesan makan yuk. Kamu mau pesan apa?" Ando kembali bertanya.

"Kayak biasa aja deh."

"Oke. Kamu tunggu bentar yah. Aku pesan dulu makanannya."

"Hmm ia" Riana tersenyum datar.

Selang beberapa saat, Ando kembali datang sambil membawa pesanan makanan mereka.

Kentang goreng, Roti Bakar dengan Es Blueberry. Mereka memang sudah biasa datang makan di Caffe ini dan Ando sangat tahu jelas apa yang disukai Riana.

"Ni pesanannya udah jadi. Makan dulu yuk" Ajak Ando.

"Makasih yah. Ayo makan" Riana menyambut dengan senyumnya yang manis.

"Ando...." Panggil Riana saat mereka sedang asyik makan.

"Haa apa?" Jawab Ando tanpa memperhatikan Riana karena sibuk memilih Kentang Goreng untuk dimakan.

"Aku mau kita putus!" Ucap Riana dengan pelan tapi pasti.

Ando yang sedang asyik, kemudian menghentikan aktifitasnya karena kaget dan mengangkat kepalanya melihat Riana dengan wajah kaget.

"Ia Ando. Aku mau kita putus" Riana kembali menjelaskan pada Ando.

"Tapi kenapa? Bukannya kamu udah maafin aku? Kan kejadiannya nggak seperti yang kamu bayangkan Ri.." Ando berkata penuh keyakinan.

"Aku udah ketemu sama Sany. Aku udah bicara sama dia. Aku udah tau kebenarannya. Semuanya" Riana berkata datar tanpa ekspresi.

"Trus kamu percaya gitu sama dia? Kamu nggak percaya sama aku? Dia itu emang cewek brengsek Ri. Aku benar udah mutusin dia, tapi dia aja yang masih datang nyari aku. Please Ri kamu percaya sama aku" Ando kembali menjelaskan kebohongannya dengan menjelekkan Sany.

"Apa kamu bilang? Brengsek? Kamu yang brengsek Ando. Kamu yang udah tipu aku sama dia. Kamu yang udah keterlaluan. Aku emang bego banget yah selama ini bisa percaya sama kamu tanpa tahu kebenarannya" Nada suara Riana menjadi tinggi karena mendengar Ando berkata Sanylah yang brengsek.

Ando terdiam.

"Hahahahhaha. Hahahaha" Tiba-tiba saja Ando ketawa tapi dengan raut wajah yang datar.

"Kamu emang sengaja kan mutusin aku, biar kamu bisa balikan sama mantan kamu yang an***g itu. Aku udah tau semuanya Ri. Kamu selingkuh kan sama dia?" Ando kembali menuduh Riana.

"Siapa yang bilang aku selingkuh sama dia? Aku sama dia cuma sebatas mantan. Nggak lebih" Riana menjelaskan.

"Halaaah udahlah. Pantas aja, dia selalu ada sama kamu tiap kali kita berantem. Apa jangan-jangan kamu nggak mau tidur sama aku karena dia?!!" Ando mengucapkan kalimat yang sangat tajam.

Plaaaakkkkkkk.

"Kurang ajar kamu Ando. Kamu kira aku cewek apaan? Asal kamu tau yah. Aku mutusin kamu karena kamu emang cowok brengsek yang nggak tau diri. Kamu jangan kira semua cewek sama yah. Aku tau kamu udah tidur sama Sany, tapi bukan berarti kamu mikir aku juga kayak gitu. Sekarang kamu malah cari kesalahan dan nyalahin semua ke aku. Kamu emang benar-benar ba****t. Mulai hari ini... kita nggak ada hubungan apa-apa lagi" Riana yang menampar Ando kemudian berdiri di hadapannya dan berkata dengan nada tinggi di depannya.

Tanpa sadar dia menangis. Dia baru sadar betapa brengseknya laki-laki yang selama ini dia cintai.

"Oh ya Ando satu hal lagi. Kamu emang terlalu rendahan buat dapetin cinta aku yang bernilai tinggi. Dan kamu benar-benar nggak pantes dapetinnya. Aku nggak tau apa kamu pernah benar-benar sayang sama aku. Tapi yang harus kamu tau. Aku...pernah benar-benar sayang sama kamu. Aku pergi" Riana kembali menunjuk Ando.

Setelah berkata seperti itu, dia segera pergi meninggalkan Ando sendiri di Caffe dengan disaksikan oleh pengunjung Caffe lainnya.

...----------------...

Riana berlari keluar dan segera menahan taksi. Dengan menangis, dia berkata kepada Sopir taksi untuk mengantarnya ke suatu tempat. Yaa, tempat yang pernah didatangi dia dan Jack. Tempat yang Jack tunjukan padanya.

Pikirannya kacau.

"Bener-bener jahat kamu Ando. Bisa-bisanya kamu mandang aku serendah itu" Dia berbicara pelan sambil menghapus air matanya yang terus jatuh ke pipinya.

Sopir taksi yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala dan sesekali melihat Riana melalui kaca.

"Mba nggak apa-apa kan?" Tanya sopir taksi itu seketika karena tidak tega melihat Riana yang terus menangis.

"Nggak apa-apa kok Pak" Jawab Riana sambil menghapus air matanya.

Sopir taksi itu hanya bisa tersenyum dan diam mengerti.

...----------------...

Sesampainya di tempat itu, Riana duduk di sebuah bangku yang disediakan. Bangku yang mengarah ke pusat kota K.

Hari mulai gelap dan bintang juga mulai bermunculan satu per satu. Terkadang, dia mengangkat tangannya dan menghapus air matanya. Yang dia rasakan saat ini hanyalah sakit yang tidak bisa dia jelaskan.

Entah sakit karena kehilangan, atau sakit karena mengetahui kebenaran tentang Ando. Dia masih duduk terdiam. Di tempat itu, memang tidak banyak orang yang datang. Sehingga menjadi tempat yang paling aman untuk mencari ketenangan, ataupun bagi pasangan kekasih untuk memacu asmara sambil melihat keindahan kota K dari ketinggian.

Dia kemudian teringat akan perkataan Jack dan mempraktekan kembali apa yang pernah diajarkan padanya untuk merasa lebih baik. Benar saja, cara tersebut masih ampuh untuk membuatnya tenang.

Karena hari semakin malam, dia mulai merasa kedinginan. Kedua tangannya disilangkan di kedua lengannya masing-masing untuk menahan dingin.

"Kalo aja Jack di sini, pasti aku udah dimarahi gara-gara nggak pake jaket" Ucapnya pelan sambil tersenyum.

Dia kemudian memikirkan Jack dan entah mengapa dia sangat ingin bertemu Jack saat itu.

...----------------...

"Kamu keluyuran nggak pake jaket lagi ya?" Jack tiba-tiba muncul dari belakangnya dan langsung memakaikannya jaket.

"Loh Jack, kamu kok bisa di sini?" Riana tersenyum sumringah karena kehadiran Jack yang tiba-tiba ada.

Dia sempat tidak percaya bahwa orang yang sangat ingin ditemuinya saat itu, hadir di hadapannya.

"Kamu yang kenapa bisa di sini? Ini udah malam loh. Nggak takut apa?" Jack kembali bertanya kemudian sambil mengelus kepala Riana dan duduk di samping Riana.

Riana tertunduk.

Dia tidak ingin Jack tahu kalo dia lagi menangis.

Jack menatap Riana yang tertunduk. Angin yang sepoi meniup rambut Riana yang terurai dan menutupi wajah Riana.

"Kamu nggak apa-apa?" Jack memberanikan diri bertanya sambil memegang tangan Riana.

Perlahan, Riana mengangkat kepalanya dan menatap Jack, sambil menangis lagi.

Jack yang melihat Riana menangis hanya bisa terdiam. Keduanya saling menatap dekat dan Riana langsung melemparkan dirinya ke dalam pelukan Jack....

...----------------...

BERSAMBUNG.........

Author: "Sampe sini dulu yah... Besok akan di Up lagi kelanjutannya. Penasaran? Ia sama ko, Author juga penasaran."

Episodes
1 Prolog
2 Perpisahan Pertama
3 Kebetulan ?
4 Kembali..
5 Langkah Awal
6 Kehadiran
7 Kehadiran (part II)
8 Diam
9 Perlahan-Lahan
10 Lebih Dekat
11 Perasaan Apakah Ini?
12 Kebenaran Yang Menyakitkan
13 Mungkinkah Kembali Lagi?
14 Belum Saatnya
15 Ijinkan Aku
16 Menanti Kepastian
17 Dan Mungkin Bila Nanti
18 Yang Sebenarnya Terjadi
19 Mari Memulai Kembali
20 Mari Memulai Kembali (part II)
21 Sebuah Kebetulan Yang Lain
22 Kebenaran Yang Membuat Dilema
23 Kembali Bersama Denganmu
24 Yang Tidak Pernah Terpikirkan
25 Tanya Hatimu
26 Antara Memperjuangkan Atau Meninggalkan
27 Perjuangan Yang Sebenarnya
28 Ada Pertemuan Lain Dan Mungkin Rasa Yang Lain
29 Fakta Demi Fakta Yang Menyakitkan
30 Mengapa Dunia Begitu Sempit ?
31 Janji Sepihak Yang Diingkari
32 Siapa Kamu?
33 Masa Lalu Terkelam Yang Kembali Muncul
34 Kesepakatan?
35 Kesalahpahaman Yang Semakin Berlanjut
36 Ada Yang Belum Terselesaikan
37 Tenanglah! Aku Di Sini Untukmu
38 Mungkinkah Ada Hubungan?
39 Kisah Masa Lalu
40 Kisah Masa Lalu (part II)
41 Kisah Masa Lalu (part III)
42 Kepedihan dan Kehancuran
43 Hari Kesepakatan
44 Di Pesta Dansa
45 Pesta Dansa
46 Fakta Demi Fakta
47 Masih Milikmu
48 Saling Melepas Rindu
49 Mempertimbangkan Kembali
50 Satu Per Satu Masalah Muncul
51 Kontrak Baru
52 Kuatkan Dirimu
53 Kisah Magic Dinamon
54 Ijin Untuk Bertunangan
55 Menjadi Sekertaris Pribadi
56 Demi Melindungi Dirimu
57 Sekertaris Kecil
58 Surat Perjanjian Sebelum Tunangan
59 Kasih Sayang Keluarga
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Epispde 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Epsiode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 131
133 Episode 132
134 Episode 133
135 Episode 134
136 Episode 135
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Perpisahan Pertama
3
Kebetulan ?
4
Kembali..
5
Langkah Awal
6
Kehadiran
7
Kehadiran (part II)
8
Diam
9
Perlahan-Lahan
10
Lebih Dekat
11
Perasaan Apakah Ini?
12
Kebenaran Yang Menyakitkan
13
Mungkinkah Kembali Lagi?
14
Belum Saatnya
15
Ijinkan Aku
16
Menanti Kepastian
17
Dan Mungkin Bila Nanti
18
Yang Sebenarnya Terjadi
19
Mari Memulai Kembali
20
Mari Memulai Kembali (part II)
21
Sebuah Kebetulan Yang Lain
22
Kebenaran Yang Membuat Dilema
23
Kembali Bersama Denganmu
24
Yang Tidak Pernah Terpikirkan
25
Tanya Hatimu
26
Antara Memperjuangkan Atau Meninggalkan
27
Perjuangan Yang Sebenarnya
28
Ada Pertemuan Lain Dan Mungkin Rasa Yang Lain
29
Fakta Demi Fakta Yang Menyakitkan
30
Mengapa Dunia Begitu Sempit ?
31
Janji Sepihak Yang Diingkari
32
Siapa Kamu?
33
Masa Lalu Terkelam Yang Kembali Muncul
34
Kesepakatan?
35
Kesalahpahaman Yang Semakin Berlanjut
36
Ada Yang Belum Terselesaikan
37
Tenanglah! Aku Di Sini Untukmu
38
Mungkinkah Ada Hubungan?
39
Kisah Masa Lalu
40
Kisah Masa Lalu (part II)
41
Kisah Masa Lalu (part III)
42
Kepedihan dan Kehancuran
43
Hari Kesepakatan
44
Di Pesta Dansa
45
Pesta Dansa
46
Fakta Demi Fakta
47
Masih Milikmu
48
Saling Melepas Rindu
49
Mempertimbangkan Kembali
50
Satu Per Satu Masalah Muncul
51
Kontrak Baru
52
Kuatkan Dirimu
53
Kisah Magic Dinamon
54
Ijin Untuk Bertunangan
55
Menjadi Sekertaris Pribadi
56
Demi Melindungi Dirimu
57
Sekertaris Kecil
58
Surat Perjanjian Sebelum Tunangan
59
Kasih Sayang Keluarga
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Epispde 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Epsiode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 131
133
Episode 132
134
Episode 133
135
Episode 134
136
Episode 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!