"Siaaallllll.. " Teriak Jack sambil membuang kunci motornya saat tiba di rumah.
Dia tidak menyangka akan melihat Riana dan laki-laki yang sudah membuat Riana menangis, dan yang sedang mereka lakukan adalah berpegangantangan.
"Riana ngga bisa apa jaga perasaan aku. Berani-beraninya mereka pegangan tangan kayak gitu di depan aku" umpat Jack kesal.
"Kamu kenapa sih Jack. Pulang-pulang kok teriak kek gitu?" Tanya Papanya Jack yg keluar dari dalam rumah karena mendengar Jack marah-marah.
"Ngga apa-apa Pa.. "
"Katanya kamu mau ke rumah Riana" Tanya Papa Jack.
"Udah pergi Pa. Ini aku dari rumahnya dia."
"Loh terus kenapa marah-marah gitu. Berantem yah sama Riana? " Goda papa Jack.
"Ahhh.. Papa.. tau ah. Aku ke kamar dulu" Jack terlihat malu.
"Dasar anak remaja" Papa Jack tersenyum sambil bergumam sendiri.
...----------------...
Riana yang berlari masuk ke dalam kamarnya, kemudian menangis dan terdiam. Bisa-bisanya Ando datang ke rumahnya dan berkata seperti itu. Apa dia benar-benar mau menjelaskan semuanya atau ingin memainkan triknya lagi agar Riana kembali percaya. Itu semua menjadi pertanyaan di kepala Riana.
Belum lagi dia melihat reaksi Jack yang langsung pergi begitu saja saat melihat Ando memegang tangannya.
Dia merasa bersalah.
"Aahhh. Jack pasti marah. Aku telepon aja deh" Ujar Riana sambil mencari HPnya. Dia langsung menelepon Jack.
Namun tidak ada jawaban dari Jack.
"Kenapa ngga diangkat yah. Apa ia dia marahnya segitu amat sama aku" Riana bertanya-tanya.
"Loh kok aku jadi mikirin Jack sih. Mau dia marah apa nggak kan itu urusannya dia. Kita kan nggak ada hubungan apapun. Aku nggak perlu takut dong kalau dia marah. Ando kan masih pacar aku juga" Riana bergumam sendiri dan seolah mencari jawaban dari apa yang dirasakannya sekarang.
Dia sendiri bingung.
Tiba-tiba ada telepon masuk. Yang menelepon ternyata Ando. Segera dia mengangkat teleponnya.
"Halo.. "
"Ia halo" Riana menyahut.
"Kamu kenapa sih baru angkat telepon aku? " Ando yang sepertinya kesal langsung memberikan pertanyaan.
"Ngga apa-apa. Aku cuma lagi sibuk aja. Ada apa kamu telpon aku? " Tanya Riana culas.
"Sayaangg. Kamu masih marah yah sama aku? Gini loh aku tuh nggak sengaja ketemu sama dia d Warnet. Jadi ya udah kita pulangnya bareng aja" Ando mencoba merayu Riana.
"Halo sayang. sayang Riana. Ngomong dong. Jangan diam aja. Aku anterin kamu komik yah. Papa baru aja pulang dari Kota M. Bawain kamu komik. Tadi aku ke rumah mau kasiin ke kamu tapi kamu belom apa-apa udah ngusir aku gitu aja" Ando semakin membujuk Riana.
"Komik apa? " Tanya Riana senang.
"Nggak tau aku, ada beberapa sih ini. Aku ke kamu yah, kasih komik ini" Bujuk Ando.
"Ya udah. Aku tunggu. Kamu hati-hati yah. "
Ando segera mematikan teleponnya dan dengan senyum kemudian mengambil kunci motornya dan menuju ke rumahnya Riana.
Jack ternyata sangat lihai dalam membujuk dan membuat Riana tidak lagi marah padanya.
...-------------------------...
Saat tiba di rumah Riana, Riana sudah menunggunya di teras. Segera Ando turun dari motornya.
"Hai.. " Sapanya pada Riana sambil tersenyum.
"Hai. Ayo duduk" Sahut Riana.
"Eh ia. Ini komik yang aku bilang" Ando memberikan sebuah tas plastik pada Riana.
"Wah makasih yah" Riana langsung membuka isi tas itu dan ternyata benar saja ada beberapa komik dan ada coklat kesukaannya.
"Loh, ini coklat?" Tanya Riana sambil menunjukan coklat.
"Ia. Sengaja aku belikan buat kamu. Itu kan coklat kesukaan kamu. Kamu suka kan?" Ando menjawab.
"Ia aku suka. Makasih yah" Senyum Riana.
"Rii..." Panggil Ando sambil memegang tangan Riana.
"Aku minta maaf yah udah buat kamu nangis. Tapi sumpah aku benar-benar nggak ada hubungan lagi sama Sany. Kemarin itu cuma kebetulan aja aku ketemu sama dia di sana. Katanya lagi kerja tugas. Ya sudah kita barengan. Trus dia minta tolong aku buat anterin dia. Aku nggak tega juga kalau mau nolak. Jadi aku mau anterin. Eh sialnya papasan sama kamu di depan Warnet. Belum sempat aku jelasin, kamu udah pergi gitu aja. Aku nyesel. Harusnya aku tolak aja permintaan dia" Ando menjelaskan panjang lebar sambil menunjukan raut wajah penuh penyesalan.
"Terus kenapa kamu nggak hubungin aku?" Tanya Riana kesal.
"Aku tau kamu sayang, kamu bakal tambah marah kalo aku langsung kasih penjelasan ke kamu. Jadi aku niatnya biar kamu tenang dulu baru aku mau jelasin" Ando semakin meyakinkan Riana.
"Tapi kamu nggak boleh gitu dong. Kamu harusnya hargai aku, bagaimanapun aku itu pacar kamu, dan Sany itu mantan kamu. Kalian nggak boleh terlihat bersama. Aku nggak suka" Riana menjawab penuh jengkel.
"Iaia sayang. Maaf. Maafin aku yah. Aku nggak bakal lagi ngulangin itu. Tapi kamu jangan marah lagi yah. Aku sedih kalau kamu marah sama aku, nggak angkat telepon aku, nggak balas pesan aku" Ando merajuk.
"Iaia. Aku juga minta maaf udah diemin kamu begitu" Jawab Riana manja.
"Aku sayang kamu" Ando langsung memeluk Riana.
Riana yang kaget langsung membalas pelukan Ando.
"Aku juga sayang banget sama kamu."
"Aku kangen sama kamu" Ando berucap sembari mencium kening Riana.
Dia berniat untuk mencium bibir Riana, namun ditolak oleh Riana.
"Nggak ah.. Ntar ada yang liatin kita" Riana menolak.
"Ya udah, kalau gitu aku pulang yah" Ando kemudian mengalihkan pembicaraan.
"Iaia. Kamu masuk sana. Coklatnya dimakan. Komiknya dibaca."
"Iaia. Kalau udah nyampe kabarin aku yah" Riana berpesan.
Ando segera meninggalkan rumah Riana. Riana hanya bisa menarik napas panjang.
Sekali lagi dia memberi kesempatan pada Ando. Dalam hatinya masih ada keraguan. Namun dia memilih untuk tetap percaya pada Ando. Dengan alasan dia sangat mencintai Ando.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Brilliant N B 🌺ЛБ
Salam dari " Mariage is the beginning of the story." di tunggu kedatangannya
2021-03-30
1
Your Husband
Tetap semangat berkarya!
2021-01-17
2