3. SIAPA LAGI?

Arvan hanya tertunduk lesu seakan sudah terbiasa dengan kejadian seperti ini. Ara merasa kesal kepada laki laki yang baru saja datang menghampirinya. Sadar akan perubahan sikap Arvan, Ara pun berdiri sambil menarik tangan Arvan hendak beranjak dari cafe, bahkan mereka belum menghabiskan makanannya. Tapi orang yang baru saja datang, laki laki yang bernama Rizky mencekal tangan Ara.

"Sayang, mau kemana? kok aku samperin kamu malah pergi? tanya Rizky heran.

"Sayang, sayang, pala lu peang." ujar Ara sambil berlalu pergi menarik tangan Arvan meninggalkan Rizky disana.

Saat Ara akan menarik handle pintu cafe, Arvan menghentikan langkahnya. Ara merasa gugup, ia diam sejenak sebelum menoleh pada Arvan, "Apa Arvan marah?" batin Ara.

Lalu Ara membalikan badannya kearah Arvan, "Ke..kenapa?" tanya Ara terbata.

"Mmh.. aku belum bayar." jawab Arvan sambil tersenyum.

"Oh.." Ara mengusap dadanya merasa lega dengan jawaban Arvan.

"Aku tunggu di mobil ya." ujar Ara

"Ok!!" Arvan berjalan kearah meja kasir dan membayar tagihannya.

Rizky hanya mematung ditempatnya, "Berani-beraninya Ara mempermainkan ku." batin Rizky

Rizky merasa malas jika ia harus mengejar Ara, walaupun ia merasa sakit hati padanya. Namun percuma saja jika dia mengejarnya, Ara gadis yang keras kepala. Rizky adalah laki laki yang baru dua bulan menjadi pacar Ara, mungkin tak lama lagi Rizky akan dipecat dari daftar laki laki yang pernah dekat dengannya.

Didalam mobil Ara merasa tidak enak terhadap Arvan, Ara mencari celah untuk memulai pembicaraan dengannya, "Arvan?" panggil Ara.

"Emhh.."

"Emhh.. tadi itu hanya.. " ucapan Ara menggantung di udara.

Belum selesai Ara menjelaskan Arvan menyela perkataan Ara. "Temen?" sambung Arvan. Ara seketika terdiam mendengar ucapan Arvan.

"Sudahlah ayo kita jalan! gimana kalau kita nonton film sekarang?" ajak Arvan. Arvan memang pintar menyembunyikan emosinya.

Ara tersenyum mendengar ajakan dari Arvan, itu berarti Arvan tidak marah padanya. Mungkin itulah yang Ara sukai dari sikap Arvan yang santai dan tidak pernah membuatnya repot. Arvan melajukan mobilnya menuju bioskop yang berada di Senayan city, salah satu mall ternama Jakarta. Mall yang kini sudah ramai dipadati orang-orang dari berbagai kalangan, mulai dari balita sampai orang tua, karena hari ini adalah akhir pekan.

Arvan menyuruh Ara menunggunya di bangku yang berada didalam mall. Dia segera membeli tiket, sengaja memilih genre romantis, berharap Ara akan bermanja-manja padanya. Hanya memikirkannya saja sudah membuat Arvan senyum-senyum sendiri. Ia juga membeli popcorn dan minuman bersoda, untuk camilan saat mereka sedang menonton film. Ara hanya duduk memperhatikan Arvan, ada rasa iba terlintas dibenak Ara karena dirinya selalu membuat Arvan kecewa.

Saat Ara sedang menunggu Arvan dikursi yang tak jauh dari food court mall, Ara melihat ada Gian berjalan menuju kearahnya. Ara jadi salah tingkah dibuatnya, tanpa fikir panjang Ara menyambar brosur yang tergeletak disamping tempat duduknya. Ara menutupi wajahnya dengan brosur itu, berharap Gian tak bisa melihatnya. Tapi sayang Ara terlambat bertindak, Gian lebih dulu melihat Ara.

"Ara" sapa Gian.

Ara terpaksa menurunkan brosur yang menghalangi wajahnya sampai pangkal hidungnya, kini hanya mata indahnya yang terlihat sedang mengintip dari balik brosur. Gian adalah laki laki yang baru dikenal Ara dua minggu yang lalu. Mungkin Gian sedang mendekati Ara, karena setelah dua minggu perkenalan mereka, Gian selalu mengajak Ara jalan.

Ara hanya tersenyum kikuk pada Gian,

"Ara, kamu kesini sama siapa?" tanya Gian penasaran.

"Mmh... shiit." Ara mengumpat dalam hati.

Belum sempat Ara menjawab pertanyaan Gian, Arvan sudah menghampirinya memasang wajah datarnya, dengan makanan dan minuman dikedua tangannya.

"Ara, kamu ngapain?" tanya Arvan heran.

"Mmh.. aku lagi liat-liat brosur makanan, Van." jawab Ara dengan mulut yang bergetar. Arvan dan Gian menatap Ara heran.

Melihat reaksi wajah Arvan dan Gian yang sama-sama mengeryitkan dahinya, Ara pun menjadi penasaran.

"Kalian, kenapa?" tanya Ara

"Baca ko kebalik," jawab mereka bersamaan. Arvan dan Gian saling membuang tatapannya kearah berlawanan.

"Ada orang baca kebalik, depan jadi belakang, atas jadi bawah. Bilang aja lagi ngumpet. Brosur alat olahraga dibilang brosur makanan pula." gerutu Arvan yang masih terdengar ditelinga Ara. Ara yang merasa malu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Siapa lagi?" batin Arvan. Ia berjalan memasuki ruangan bioskop meninggalkan Ara dan Gian, bahkan Arvan tak menghiraukan panggilan Ara. "Arvan" panggil Ara, Arvan terus saja melangkahkan kakinya tanpa berniat menunggu Ara.

"Gagal sudah rencana ku." gumam Arvan dalam hati. Kini Arvan sudah terlanjur badmood.

Akhirnya Ara berhasil mengejar Arvan, ia mendudukan tubuhnya disamping kursi yang diduduki Arvan. Didalam ruangan yang besar dan gelap dengan kursi yang tersusun rapi memenuhi ruangan, terlihat beberapa orang telah mengisi sebagian kursi. Ara berniat menjelaskan lagi, siapa laki laki yang menghampirinya. Barusaja Ara membuka mulutnya Arvan sudah mendahului ucapannya.

"Hanya temen kan?" ucap Arvan melirik ke arah Ara dengan senyum yang dipaksakan. Ara hanya menundukan wajahnya, dan memainkan jari tangannya yang saling bertautan. Ia bingung harus mencari alasan apa lagi.

Sementara diluar gedung bioskop, Gian mendudukan tubuhnya dikursi yang sempat diduduki Ara. Matanya masih tak berpaling dari Ara, sampai Ara menghilang di balik pintu ruangan bioskop. "Siapa dia, apa dia pacarnya? aku pikir Ara belum punya pacar," batin Gian.

Netra Arvan menatap layar bioskop, namun tidak dengan fikirannya. Arvan melamun, fikirannya sibuk berkelana entah kemana. Ara mengeluarkan ponsel disaku celananya, untuk melihat pesan yang diterimanya tadi pagi.

flashback on

Saat di mobil,

Tring,

Gian : Ara lagi ngapain?

Ara : duduk (ya emang lagi duduk di mobil)

Gian : Jalan yuk! ajak Gian

Ara : kapan?

Gian : sekarang😊

Ara : ga bisa sekarang

1 pesan belum dibaca

Gian : Ara aku lagi di mall Senayan city, kalau kamu mau datang aku bisa jemput!

Saat di cafe

Tring

Rizky : sayang... Ara,

Ara : mhh..

Rizky : aku kangen, ketemu yuk! kamu lagi apa? 😘

Ara : makan

Rizky : dimana?

Ara : cafe xx

Ara belum sempat membaca balasan dari Rizky, ponselnya sudah Ara simpan diatas meja. Ara juga mengubah nada ponselnya menjadi mode silent, Ara fokus menerima suapan dari Arvan.

1 pesan belum dibaca

Rizky : yang, kebetulan aku lagi deket cafe xx. aku sekarang kesana ya?

Dan masih banyak lagi pesan masuk dari laki laki lain, yang sudah enggan dibaca Ara.

flashback off

"PANTESAN, aku cari penyakit dengan kecerobohan ku sendiri. sial.." batin Ara.

Setelah film selesai, mereka memutuskan untuk mengantar Ara kembali pulang ke rumahnya. Sejak kejadian tadi Arvan jadi lebih banyak diam dan tak banyak bicara, ia merasa sangat kesal pada Ara. Harapannya ingin menghabiskan momentum hari ini berdua bersama Ara, semuanya berakhir berantakan.

Mobil yang ditumpangi Ara dan Arvan telah memasuki gerbang rumah Ara, dan berhenti di pelataran rumahnya. Belum ada yang mengeluarkan suara, Ara pun tak kunjung keluar dari dalam mobil. Merasa tak ada pergerakan, Arvan menoleh kearah Ara.

"Kenapa?" tanya Arvan.

"Mmh.. kamu marah? dari tadi diem terus?" jawab Ara.

"Menurut kamu?" Arvan yang merasa kesal malah balik bertanya.

"Arvan" panggil Ara.

Arvan hanya diam tak berniat menjawab panggilan Ara, walaupun sudah beberapa kali Ara memanggilnya, namun Arvan tetap tidak menghiraukannya dan sampai pada akhirnya.

"Sayang.." panggil Ara sambil tersenyum manis kearah Arvan. Kata-kata yang jarang terlontar dari mulutnya, panggilan yang ingin sekali Arvan dengar dari mulut Ara. Hari ini Arvan puas mendengar panggilan sayang untuk dirinya, ia segera menolehkan wajahnya menatap Ara sambil melebarkan senyumnya.

"Udah ga marah kan? Sekarang kamu pulang ya!" ujar Ara sambil turun dari mobil, dan berjalan kedalam rumahnya. Senyuman lebar Arvan seketika memudar, berganti dengan raut wajah yang ditekuk. Ara berhasil mematahkan semangat Arvan, Ara malah meninggalkannya begitu saja, bahkan Ara tak memintanya untuk mampir.

Hati yang melambung tinggi, kini terhempas sampai akhirnya hancur lagi. Begitulah kira-kira, Ara yang selalu membuat Arvan kecewa. Dan Arvan yang selalu kembali memaafkan Ara. Entah apa yang sebenarnya mereka rasakan..

"Dasar nggak peka." batin Arvan.

Terpopuler

Comments

Tita Dewahasta

Tita Dewahasta

astaga ara gebetannya banyak bener😂😂😂😂cewek metal🤟🤟

2021-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. MEMALUKAN
2 2. KAGET
3 3. SIAPA LAGI?
4 4. HARI YANG SIAL
5 5. KARMA
6 6. MODUS
7 7. LUPA
8 8. KESAL
9 9. SYILA YANG JAHIL
10 10. PERGI KE PESTA
11 11. MABUK
12 12. MABUK 2
13 13. GILA
14 14. MAKAN MALAM
15 15. PERTEMUAN
16 16. RENCANA JAHAT
17 17. SHOCK
18 18. PENYESALAN
19 19. KEPUTUSAN
20 20. MASA LALU YANG KELAM
21 21. APA KAMU MENGENALNYA?
22 22. BERTEKAD
23 23. SYILA MERAJUK
24 24. REAKSI ANEH
25 25. MASALAH BERUNTUN
26 26. PANIK
27 27. KESEMPATAN
28 28. CEMBURU
29 29. HUKUMAN
30 30. KEJUTAN PAGI
31 31. NYAMAN
32 32. MALU SETENGAH MATI
33 33. SEKERTARIS BARU
34 34. GADIS GENIT
35 35. BERHARAP
36 36. KANGEN
37 37. CALON ISTERI
38 38. ORANGTUA SYILA
39 39. NGGAK PEKA
40 40. TERLUKA
41 41. PERMINTAAN AYAH
42 42. HUJAN
43 43. JANGAN SALAH PAHAM
44 44. ARA MENGHILANG
45 45. BALAS DENDAM
46 46. BAHAGIA
47 47. MEMAAFKAN
48 48. AKHIR HIDUP
49 49. DOA
50 50. TINGKAH KONYOL
51 51. KENYATAAN PAHIT
52 52. FIRASAT BURUK
53 53. INGIN PULANG
54 54. PAHLAWAN
55 55. GALAU
56 56. MENCARI ALASAN
57 57. MEMBUJUK
58 58. BUKAN MIMPI
59 59. ALASAN
60 60. MENENANGKAN HATI
61 61. PILIHAN SULIT
62 62. JANJI YANG MENYAKITKAN
63 63. SELAMAT TINGGAL
64 64. LELUCON
65 65. DASAR BODOH
66 66. LAKI-LAKI YANG KEJAM
67 67. SUGAR DADDY
68 68. PENGKHIANATAN
69 69. MERINDUKANMU
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1. MEMALUKAN
2
2. KAGET
3
3. SIAPA LAGI?
4
4. HARI YANG SIAL
5
5. KARMA
6
6. MODUS
7
7. LUPA
8
8. KESAL
9
9. SYILA YANG JAHIL
10
10. PERGI KE PESTA
11
11. MABUK
12
12. MABUK 2
13
13. GILA
14
14. MAKAN MALAM
15
15. PERTEMUAN
16
16. RENCANA JAHAT
17
17. SHOCK
18
18. PENYESALAN
19
19. KEPUTUSAN
20
20. MASA LALU YANG KELAM
21
21. APA KAMU MENGENALNYA?
22
22. BERTEKAD
23
23. SYILA MERAJUK
24
24. REAKSI ANEH
25
25. MASALAH BERUNTUN
26
26. PANIK
27
27. KESEMPATAN
28
28. CEMBURU
29
29. HUKUMAN
30
30. KEJUTAN PAGI
31
31. NYAMAN
32
32. MALU SETENGAH MATI
33
33. SEKERTARIS BARU
34
34. GADIS GENIT
35
35. BERHARAP
36
36. KANGEN
37
37. CALON ISTERI
38
38. ORANGTUA SYILA
39
39. NGGAK PEKA
40
40. TERLUKA
41
41. PERMINTAAN AYAH
42
42. HUJAN
43
43. JANGAN SALAH PAHAM
44
44. ARA MENGHILANG
45
45. BALAS DENDAM
46
46. BAHAGIA
47
47. MEMAAFKAN
48
48. AKHIR HIDUP
49
49. DOA
50
50. TINGKAH KONYOL
51
51. KENYATAAN PAHIT
52
52. FIRASAT BURUK
53
53. INGIN PULANG
54
54. PAHLAWAN
55
55. GALAU
56
56. MENCARI ALASAN
57
57. MEMBUJUK
58
58. BUKAN MIMPI
59
59. ALASAN
60
60. MENENANGKAN HATI
61
61. PILIHAN SULIT
62
62. JANJI YANG MENYAKITKAN
63
63. SELAMAT TINGGAL
64
64. LELUCON
65
65. DASAR BODOH
66
66. LAKI-LAKI YANG KEJAM
67
67. SUGAR DADDY
68
68. PENGKHIANATAN
69
69. MERINDUKANMU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!