Terobosan

"Baik kakak, aku senang dengan nama itu, Terimakasih." Jawab Api Abadi yang saat ini bernama Bara, dia melayang naik turun dan berputar-putar di udara, mengekspresikan rasa senangnya.

"Sekarang, kau ingin jalan-jalan denganku, apa kembali ke tubuhku." tanya Lie kembali sambil tetap tersenyum.

"Aku akan kembali ke tubuh Kakak saja, tapi aku akan tinggal di lautan spiritual Kakak, karena kemampuan api Pheonik yang aku serap mempunyai kelebihan bisa meregenerasi tubuh, meski hancur semua." ujar Bara.

Saat Lie hendak mengatakan sesuatu, suara Bara kembali terdengar, membuat Lie mengurungkan niatnya.

"Dengan catatan, jiwa spiritualnya masih ada, oleh karena itu aku akan tinggal disana dan sebagian lagi di Dantian Kakak, sehingga aku bisa menjaga kakak." imbuh Bara memberikan penjelasan.

"Baiklah kalau begitu, sebelumnya terimakasih Bara." angguk Lie kembali.

"Sama-sama Kak, kalau begitu aku akan masuk sekarang, dan kalau bisa, kakak segera serap kristal inti Pheonik untuk memperkuat api yang ada di Dantian Kakak." ujar Bara sambil melesat kerah Lie, lalu berubah kembali menjadi partikel api kecil dan memasuki tubuh.

Seketika Lie merasakan dantian dan kekuatan spiritualnya menguat kembali dan di perluas. Saat ini kekuatannya setara dengan empat ranah kecil, bila disamakan dengan tahap dunia ini, berarti akan sama dengan Alam Bumi.

"Aku akan menyerap Elemen Angin dulu sebelum menerobos ke tahap bumi, juga menyerap inti api untuk memperkuat Bara." batin Lie penuh tekad.

Lie akhirnya duduk bersila di bekas pohon yang dia pindahkan, mulai mengeluarkan kedua Kristal dari dalam cincin penyimpanannya.

Dengan kekuatan spiritualnya, kedua Kristal inti elemen itu mulai melayang. Tak lama aliran putih susu dan juga merah tua, mengalir menuju dantian Lie. tiba-tiba, sebuah aliran yang lain dari Kristal api keluar dan menuju antara alisnya.

Energi dari kristal api yang menuju alis langsung di serap oleh Bara, yang saat itu sedang menyelubungi sebuah api putih bercampur emas, yang merupakan jiwa spiritualnya Lie yang berada di lautan spiritualnya.

Saat menyerap energi putih susu, Lie membentuk elemen angin dalam dalam Dantiannya. Dari energi itu, gumpalan-gumpalan Qi berkumpul membentuk bola yang semakin lama semakin membesar, sebesar empat elemen yang lain.

Elemen angin pun mulai terbentuk dan mulai di padatkan, sedikit demi sedikit mulai terlihat banyak gumpalan Qi yang terapung. Karena Dantian Lie sudah diperkuat dan diperbesar oleh Bara, sekarang Dantiannya mampu menampung Qi lebih banyak.

Qi angin yang mulai meluap di pusat dantian, mulai dimurnikan oleh Bara, menjadi Qi biasa yang memenuhi dantian Lie, begitu pula dengan Qi Api setelah tidak tertampung maka maka berubah menjadi Qi murni.

Semakin lama, dantian Lie semakin penuh dan tiba-tiba terdengar suara retakan. Tanda penerobosan mulai terjadi, berbekal ingatan dari warisan leluhur, Lie segera menghentikan penyerapan Dantiannya dan merubah Qi di Dantiannya menjadi cairan.

Dengan memutar semua energi Qinya searah jarum jam. Kelima elemen berpindah posisi dengan elemen kegelapan sebagai pusat dan empat lainnya mengelilinginya.

Semakin lama putaran cairan Qi pun terbentuk dan mulai mendekat ke dasar Dantiannya. Saat ini, dalam dantian Lie tiba-tiba terdapat hamparan tanah luas tanpa batas.

Perlahan mulai berkumpul dan membentuk sebuah lubang yang sangat dalam dan lebar, saat mulai mencapai kurang lebih kedalaman 1,5 km dan lebar hampir 1000km lubang itu berhenti terbentuk.

Tetesan Qi mengisi danau itu sedikit demi sedikit. Tetesan itu berwarna cerah bagai air, dan saat Qi di dantian Lie sudah habis dan baru mengisi sepersepuluh danau. Energi Qi di udara mulai tersedot kedalam Dantiannya lagi, lalu mulai berputar seperti awal.

Sambil mengolah Qi di Dantiannya, pikiran Lie mencoba memahami konsep yang dirasakannya dari kristal tersebut. Dalam sekejap tiga pekerjaan dilakukan oleh pikirannya.

Lie membeku dan menyerap serta memahami, tak terasa waktu pun berlalu dengan cepat. Lie diam di tempat bagai batu, bahkan tubuhnya mulai tertutupi debu karena kultivasinya.

Tepat sepuluh hari Lie tenggelam dalam kultivasinya. Aura yang sangat hebat keluar dari tubuhnya langsung berhamburan ke area gua. Sementara di langit, awan hitam mulai berkumpul dari delapan penjuru.

Awan hitam di sertai petir putih berkumpul dan disaat sudah menutupi area gunung. Sebilah petir seukuran tiang listrik, menghujam kearah Lie yang sedang berkultivasi.

Jedaaar......!

Gunung terbelah dan terlihat Lie yang masih duduk bersila di tempatnya. Petir kedua pun turun dengan kecepatan tinggi, dan menyambar kembali tubuh Lie.

Namun Lie tetap duduk tak bergeming hingga petir ketujuh menghantamnya. Saat petir ke delapan hendak menyambar, Lie segera bangkit dari posisi meditasi.

Zirah dewa api segera menutupi tubuhnya. Meski tujuh petir sebelumnya tidak melukai tubuhnya, namun petir itu telah melucuti pakaiannya.

Seketika petir kedelapan datang, Lie melesat ke udara menyambut petir itu. Seraya mengeluarkan tinjunya.

Duaaaar

Dunia bagai dilanda gempa hebat, batu-batu dari tebing berjatuhan. petir hukuman buyar menjadi cahaya putih yang diserap tubuh Lie, oleh bantuan Mutiara Naga Kegelapan.

"Jadi ini rasanya petir hukuman, sungguh sangat hebat." gumam Lie.

Meski dia masih melayang di udara kosong tanda jika sudah menembus Alam Langit. Namun terlihat darah merembes dari sudut bibirnya.

Petir hukuman setidaknya mengguncang organ dalamnya yang telah di perkuat oleh Bara, jika sebelumnya tidak di perkuat. Mungkin luka yang di deritanya lebih parah.

Dengan tatapan penuh semangat, ia memandang langit yang gelap. Lie sedikit mengeryitkan kening, saat melihat petir yang berkumpul berubah warna menjadi ungu dan membesar sebesar truk pasir.

Cepat dia mengeluarkan tombak Kegelapan, mengalirkan energinya kedalam tombak. Petir dan elemen kegelapan di Tubuh Lie semakin liar dan besar, pemandangan yang sangat menakjubkan jika ada yang melihat.

"Tombak Kegelapan menghujam langit." teriak Lie sambil menganyunkan tombaknya kearah petir ungu yang datang.

Kaboum

Kembali ledakan besar terdengar hingga ratusan kilometer. Lie terlempar turun ke tanah dan meninggalkan lubang yang sangat besar.

Sementara pecahan petir ungu yang menyebar, dengan cepat langsung di serap oleh tubuhnya.

Lie segera bangkit dan berlutut satu kaki, dia memuntahkan seteguk darah hitam, dadanya terasa sesak. Lalu dia menarik energi di sekitarnya untuk mengembalikan kekuatannya.

Saat kekuatannya telah kembali sempurna, petir ke sepuluh pun datang melesat ke arahnya.

"Sialan petir ini, aku sama sekali tidak diberi kesempatan, bahkan kentut pun rasanya tidak bisa." umpat Lie lirih seraya kembali merangkai tekniknya.

"Tubuh Naga Kegelapan." raung Lie sambil melemparkan Tombak hitam miliknya.

Seketika jutaan petir bercampur elemen kegelapan keluar dari tubuhnya, membentuk sileunt tubuh setinggi sepuluh meter dengan kedua tangan menghadap kearah petir yang datang.

Tak ada suara ledakan yang terdengar, hanya suara berdesis bagai tiupan angin. Namun yang terjadi petir ungu itu menghilang, memasuki tubuh sileunt tubuh, sebelum akhirnya masuk ke tubuh Lie.

Elemen petir Lie diperkuat secara otomatis. Sosok tinggi dari modifikasi petir dan elemen kegelapan yang semula berwarna biru gelap, bercampur putih berubah menjadi ungu cerah.

Lie yang baru saja menerobos dua tahap ke Alam Langit awal, langsung melesat menjadi tingkat menengah, naik satu tingkat kecil dalam sekali jalan.

Awan hitam belum usai malah terlihat semakin pekat, petir ungu pun berubah menjadi emas dengan kekuatan empat kali lebih besar dari petir ungu.

"Tampaknya, aku harus mati-matian menghadapi petir sialan ini, saat ini Petir sialan berubah menjadi petir surgawi, entah bencana atau berkah untukku." pikir Lie menerka.

Tak lama petir emas kembali turun dengan suara yang sangat menyeramkan, semua monster dan binatang buas di hutan dekat gunung meringkuk dan bersujud menatap langit.

Lie kembali menari energi alam di sekitarnya dan tanpa di sengaja, energi spiritualnya terhubung dengan langit dan bumi. Mungkin karena Bara di lautan spiritualnya pun telah memperkuat energi spiritual Lie, sehingga bisa membangkitkan hubungan itu.

kekuatan langit dan bumi pun masuk kedalam tubuh Lie, membuat tulang-tulangnya berderak sebagai tanda kekuatan besar ada di tubuhnya.

"Tombak Naga Kegelapan." batin Lie mengucapkan teknik terkuatnya.

Wuuussh... sraaaak...!

Petir emas terbelah menjadi dua, dan seberkas sinar ungu kehitaman melesat menembus awan, di sertai ledakan yang kembali mengguncang bumi.

Awan hitam di langit pun segera berhamburan, memperlihatkan kembali langit biru nan indah.

Sementara itu, petir emas yang terbelah berubah menjadi petir kecil yang kembali di serah oleh tubuh Lie, secara otomatis.

Akibat benturan kekuatan itu, Lie kembali terlempar dan menabrak tanah. Membuat lubang yang di ciptakan sebelumnya, menjadi besar dan dalam.

Lie terbatuk dan mengeluarkan darah hitam kembali, tubuhnya sebagian hancur berantakan, hingga terlihat tulang di dada dan kaki kanan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!