Tiba-tiba di depan mereka menghadang tiga orang anak muda berpakaian orange. dia orang pria dan satu wanita. Mereka memandang Lie dan Mayang dengan tatapan merendahkan, mereka juga tak segan menunjukkan basis kultivasi masing-masing.
Ngiiik! Ngiik!
Lie dan Mayang menarik tali kekang kuda secara tiba-tiba dan berhenti di depan ketiga orang itu. lantas bergegas turun dari kuda dengan perasaan heran.
"Adik junior, akan aku tunjukkan kepadamu kekuatanku yang sesungguhnya." ucap pria kurus pada si wanita yang di panggil junior tiba-tiba.
"Bisakan kalian menyingkir sebentar? Kami mau lewat!" ucap Lie. Dia cukup kesal pada ketiga orang yang menghadangnya.
"Hei, tahukah kamu sedang berbicara dengan siapa?" teriak pria berambut keriting sarkas.
"Memangnya kalian siapa?" tanya Lie sedikit penasaran.
Setelah diamati, ternyata si pria kurus berada di Alam Guru Besar tahap kesepuluh. Pria keriting berada di Alam Guru Besar tahap Kedua. Sedangkan si Wanita yang di panggil junior baru di Alam Qi sejati tahap Ketiga.
"Kami adalah murid dari Sekte Matahari." ujar pria keriting dengan sombong dan bangga. Menurutnya selama ia menyebutkan nama sektenya, semua orang akan ketakutan dan tunduk.
"Hm....!"
Lie sedikit terkejut mendengar nama sekte Matahari, sekte yang sudah membunuh kedua orang tuanya.
Lie hanya tahu nama dan desas-desus tentang sekte Matahari saja. Ia belum pernah melihat sekte itu dan ini adalah kedua kalinya ia bertemu murid sekte Matahari.
Saat bertemu Kevin di Kota Suralaya, Kevin hanya memakai pakaian mewah dan tidak memakai seragam sekte.
Kata orang, sekte Matahari merupakan sekte nomer satu satu di provinsi Syailendra! Bahkan ketua sekte di kabarkan telah mencapai Alam Langit.
Sekte Matahari berada di kota Sanca. Lie menebak, Kota Sanca mungkin tidak jauh dari sini. Sehingga ia dan sahabatnya selalu saja bertemu dengan beberapa murid dari sekte Matahari.
Hal ini juga merupakan pertanda bahaya. Jika sekte Matahari tahu ada anak Keluarga Nugraha yang tersisa, pihak Sekte mungkin akan mengirim orang untuk membunuh Lie.
Sedangkan Mayang, saat ini matanya memerah mendengar nama sekte yang sudah menghancurkan bisnis keluarganya. Ia mengeluarkan pedang Petir surgawi dan siap bertempur. Namun Lie menahan sahabatnya itu.
Melihat reaksi Lie, ketiga murid berpakaian orange itu mengira Lie takut. Saat mendengar nama sekte Matahari. Lalu mereka menjadi semakin angkuh.
"Apa mau kalian?" tanya Lie santai.
"Serahkan semua harta kalian! Hancurkan inti energi kalian! Lalu pergi dari sini." perintah Pria keriting dengan membusungkan dada.
inti energi adalah pusat energi Qi seorang kultivator. Jika inti energi dihancurkan, kultivator tersebut tidak lebih dari manusia biasa.
"Jika kami menolak!" ucap Lie masih santai.
Murid keriting iy tertegun sejenak mendengar perkataan Lie, kemudian ia menyeringai kejam
"Tidak masalah, hanya saja, hari ini akan menjadi hari peringatan kematiaan kalian." pria kurus kali ini angkat bicara dengan ekspresi kejam.
"Baiklah, kita lihat siapa yang akan mati." ujar Lie, kemudian mengeluarkan tombak kecil berwarna hitam.
Lie sama sekali tidak punya pilihan selain melawan. Dia juga ingin melihat, sejauh mana tingkat kekuatan dirinya saat ini, apakah ia mampu melawan kultivator Alam Guru Besar tahap puncak?
Lie juga mengkhawatirkan keselamatan Sahabatnya. jadi ia memutuskan untuk bertarung di dekat Mayang. Jika terjadi sesuatu yang membahayakan, Lie akan langsung menyelamatkannya.
Tanpa ada aba-aba, Mayang menyerang lebih dulu. Sedari tadi Mayang sudah menahan diri. Di saat ada kesempatan untuk menyerang, ia tidak akan menahan diri lagi.
Tidak kehilangan reflek, pria kurus mengeluarkan perisai tanah untuk melindungi ketiganya
Duaaar
Ledakan keras terjadi. Debu mengepul ke udara, menghalangi pandangan. Tiba-tiba sebuah hembusan angin menerbangkan kepulan debu, terlihat sebagian perisai tanah hancur oleh serangan Mayang.
'Teknik peringkat langit bawah.' gumam pria kurus terkejut dalam hati, kemudian ia membatin. 'Di sekte besar seperti sekte Matahari saja, teknik peringkat langit hanya bisa dipelajari oleh para tetua sekte dan beberapa murid khusus. Kenapa gadis kecil di alam Qi sejati tahap satu ini, memiliki teknik peringkat langit kelas bawah?'
"Langkah Harimau!" seru pria kurus. Seketika cahaya orange melesat bersamaan dengan tubuhnya, menyerang kearah Mayang dengan Pedangnya.
Teknik peringkat langit merupakan teknik kuat. Jika gadis ini dibiarkan tumbuh, itu akan menjadi sosok yang cukup merepotkan. Jadi pria kurus ini ingin membunuh Mayang saat ini juga.
"Lawanmu adalah aku!" teriak Lie yang juga ikut melesat dengan cahaya gelap keunguan, menyambut serangan lawan yang mengarah pada Mayang.
"Trang!" suara benturan besi terdengar cukup nyaring di udara, menimbulkan percikan api layaknya kembang api.
Lie dan pria kurus sama-sama terdorong mundur kebelakang, mereka berdua kembali ke posisi semula.
"Hati-hati Phe shek, Sekar. Mereka tidak lemah." ucap pria kurus memperingatkan kedua rekannya.
"Baik Senior Pitak." jawab serempak keduanya.
Mendengar pembicaraan mereka, Lie akhirnya tahu nama dari ketiga orang murid Sekte Matahari ini.
"Aku ingin melihat seberapa kuat dirimu menghadapi seranganku!" seru Pitak sambil melesat kembali kearah Lie.
"Ayo! Biar kulihat seberapa kuat puncak alam Guru Besar." seru Lie tidak kalah.
Ting! Trang! Ting!
Suara dua benturan besi kembali beradu dan terdengar nyaring. Pitak melapisi pedangnya dengan energi berwarna orange. Dan Lie menggunakan energi Ungu kegelapan untuk melapisi tombaknya.
Di sisi lain yang tidak jauh dari dari sana, Mayang dan Sekar juga sedang bertarung sengit.
Pedang Mayang di selimuti oleh derak petir kecil. Sementara itu pedang Sekar juga di selimuti api merah.
Sedangkan Phe Shek hanya menjadi penonton saat ini. Ia merasa jika kedua rekannya tidak membutuhkan bantuannya. Meski begitu, Phe Shek juga berniat menyerang jika terdapat celah untuk menghabisi lawan dengan satu serangan.
"Duaaar...!"
Ledakan keras kembali menggema di langit Kota Baru, saat kedua teknik kembali beradu dari pertempuran lie, membuat para penduduk mulai berdatangan untuk melihat apa yang terjadi.
Namun belum reda suara ledakan yang baru saja terjadi, ledakan kedua kembali terdengar dari tempat yang berbeda.
"Kau hebat juga adik kecil." ucap Sekar sedikit memuji.
"Hahaha.... Terimakasih, tapi kita sedang tidak saling memuji." teriak Mayang sembari tertawa jahat.
Di depannya adalah murid dari sekte yang telah menghancurkan bisnis keluarganya. Jadi kalian ini Mayang bertarung dengan kekuatan penuh.
"Hehe.... Sombong juga kau adek kecil." cibir Sekar kemudian kembali menyerang.
*
Di area lain yang menjadi Medan pertempuran dari Lie dan Pitak. setelah beberapa putaran yang mereka lakukan, keduanya memilih untuk mundur sejenak untuk menarik napas.
"Tak kusangka, ternyata kultivator alam Guru Besar tahap keempat sepertimu bisa menandingiku." ucap Pitak seraya mengangkat alis kanannya, tak percaya dengan kemampuan teknik Lie.
Dia yang sudah berada di tahap Puncak Alam Guru Besar, seharusnya bisa dengan mudah mengalahkan lawannya ini. Namun dengan teknik tingkat tinggi Lie, pikiran itu seolah terhapus dari kepalanya.
'Meski mereka dari keluarga besar manapun... Aku, Pitak. Putra dari Ketua Sekte Matahari tidak akan takut.' batin Pitak menguatkan dirinya.
Mengangkat pedang sampai kebahu, Pitak kembali mengeluarkan jurusnya saat melihat lawannya sedikit melamun. Dia lalu melompat ke udara dan menebaskan pedangnya seraya bergumam. "Tebasan pedang emas."
Melihat serangan mengarah padanya, Lie pun melakukan hal yang sama, dia mengangkat tinggi tombaknya ke udara sebelum menebaskannya ke bawah dengan suara keras. "Nyanyian Roh Iblis."
Swoooosh
Duaaar
Serangan keduanya kembali bertemu di udara dan menghasilkan ledakan kembali. Asap mengepul ke udara, membuat penglihatan sedikit terganggu.
"Hahah.... Matilah kau bocah! Auman Serigala." Pitak melesat dan kembali menebaskan pedangnya kearah Mayang. Yang sedang lengah.
Lie yang sudah memperhatikan gerak-gerik Lawannya sedari tadi. Melesat menggunakan langkah Naga secara ekstrim dan tiba tepat waktu di dekat Sahabatnya.
'Perisai Kegelapan.' mengatakan itu dalam hati, saat Lie memutar tombaknya, perisai berwarna ungu kegelapan pun tercipta setengah lingkaran.
Lagi ledakan keras terjadi saat tebasan Pitak menghantam perisai kegelapan. Pitak tercengang dan tak menyangka serangannya akan gagal.
Melihat ada kesempatan saat lawannya lengah, Lie tidak menyia-nyiakan dan segera melemparkan Tombak di tangannya dengan kekuatan yang besar.
"Wuuuush....!"
"Oh sial!" Pitak yang panik dengan serangan tiba-tiba, langsung membuat perisai angin untuk melindunginya.
Duaaar
Benturan kali ini cukup memekakkan telinga dan membuat perisai angin yang dibuat Pitak hancur, tapi Tombak Kegelapan Lie masih terus melesat.
Brug! Aaaargh....!
Pitak terlempar jauh ke belakang jungkir balik saat tombak kegelapan milik Lie menghantam pedangnya. Darah menyembur beberapa kali, seiring tubuhnya yang meluncur kebelakang.
Pitak terluka cukup parah. Tombak kegelapan yang terlihat biasa saja itu, bukanlah senjata tingkat fana seperti pedang Pitak.
Melihat ada kesempatan saat tubuh Pitak belum stabil. Lie melesat dan hendak menghabisi lawannya, namun tiba-tiba...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments