Ceklek... pintu kamar terbuka.
Ridho masuk kedalam kamar dan mendapati Putri sedang telfonan didekat jendela kamar.
"Iya sayang, yaudah uti tutup dulu ya telfonnya," ucap Putri.
Ridho berjalan gusar kearah Putri.
"Hey Putriii!" teriak Ridho tepat didekat telinga Putri, Ridho sudah murka terhadap Putri yang berani-beraninya berselingkuh dibelakangnya.
^bukan karena ia mencintai ya para redears^
"Astaghfirullah," Putri terjingkat kaget
"Berani sekali kau ya, pertama kau mengunci pintu kamar, dan sekarang kau mesra-mesraan dengan orang lain, kau kira kau siapa hahh!" seru Ridho.
"Saya tidak selingkuh Tuan, itu tadi hany.." ucap Putri terpotong.
"Sepertinya aku terlalu baik padamu, hingga kau berani padaku," Ridho bersikap dingin, sedingin es di kutub Utara.
Mukanya sudah merah padam karena menahan kesal dan amarah.
Putri menundukkan kepalanya, ia meremas-remas tangannya, nyalinya menciut, wajahnya sudah pucat pasi, telapak tangannya basah karena gemetar dan sangat ketakutan, karena ini pertama kalinya ia melihat Ridho marah.
"Apa kau ingin aku berbuat lebih dari ini, aku sudah berbaik hati padamu tapi kau malah ngelunjak padaku," tegas Ridho, tatapan matanya seperti elang yang ingin mengoyak-ngoyak mangsanya.
"Tidak Tuan tidak, tadi saya terburu-buru masuk kedalam kamar, jadi tidak sengaja menguncinya," jelas Putri dengan suara gemetar
"Huhh... dasar wanita kampungan, kau kira aku bodoh, kau sengaja kan mengunci pintunya agar kau bisa bermesra-mesraan dengan orang lain," amarah Ridho semakin menjadi-jadi.
"Tidak Tuan, saya tidak sengaja, saya juga tidak berselingkuh dibelakang Tuan, itu tadi hany.." lagi-lagi ucapan Putri terpotong, padahal ia ingin menjelaskan bahwa yang tadi ia telfon adalah adik-adiknya yang ada di panti asuhan (Ya Putri sangat sering sekali kepanti asuhan, ia lebih suka menghabiskan waktu
luangnya disana dari pada dirumah).
"Stop Putri, saya tidak mau mendengar suara mu lagi, jangan harap besok kau bisa selamat dari cengkraman ku," ucap Ridho penuh dengan penekanan, dan berlalu pergi masuk kedalam kamar mandi.
"Ya Allah, apa yang akan terjadi besok dengan Putri, Putri takut ya Allah, Bunda.. Putri takut, Putri udah capek Bunda, dunia ini terlalu keras buat Putri, Putri butuh Bunda disisi Putri, Putri butuh semangat Bunda," tangis Putri.
"Putri harus jelasin sama Tuan Ridho, kalo tadi itu bukan selingkuhan Putri, tapi gimana caranya, Tuan Ridho saja sama sekali tak mau mendengarkan penjelasan ku," gumam Putri lirih.
Ridho keluar dari kamar mandi dengan sudah mengenakan baju tidur.
Putri segera mengusap air matanya, ia tak ingin terlihat lemah didepan Ridho, karena itu akan membuat Ridho merajalela untuk menyiksanya.
"Matikan lampunya," ucap Ridho datar.
"Ba.. baik Tuan," Putir mematikan lampu utama didalam kamar, dan menyisakan lampu yang redup didekat kasur tempat tidur Ridho.
"Huhh... aku harus cepat-cepat tidur, biar besok energinya banyak, besok kan Putri harus ngejalanin hukuman, jadi butuh energi yang ekstra kuat," pikir Putri.
"Aku harus menyuruh Roy untuk membuat aturan-aturan yang harus Putri lakukan, biar dia tidak berani lagi padaku, seenak jidatnya saja dia sekarang, tapi jangan harap besok kau bisa bergerak bebas," batin Ridho disertai senyuman menyeringai.
Ridho mengambil hp yang ada diatas nakas dekat tempat tidur nya, ia mengirimkan pesan pada Roy
Ridho : "Roy.. besok siapkan aturan-aturan yang harus
Putri kerjakan, susun serapi mungkin"
Clunting... hp Roy berbunyi, menandakan ada pesan masuk, Roy memeriksa hpnya yang ternyata pesan dari Tuannya.
Roy membaca pesan itu dengan sedikit heran.
Roy : "Untuk apa Tuan?"
Ridho : "Untuk Putri lah Roy," Ridho semakin geram
dengan sekretaris pribadinya yang kadang-kadang oon.
Roy : "Iya saya tau Tuan, maksud saya apa tujuan Tuan
membuatkan Nona Putri aturan-aturan tersebut."
Ridho : "Ngomong yang jelas dong, itu.. biar si Putri gak ngelunjak lagi sama aku, intinya buatkan saja, jangan banyak tanya!"
"Dihh aku yang dibilang ngomong gak jelas, padahal dia sendiri yang sering ngomong setengah-tengah, sabar Roy, bos mah bebas," gerutu Roy.
Roy : "baik tuan."
Pesan berakhir.
"Liat aja kau Putri, kau kira aku sebaik itu padamu, hingga kau berani padaku, jangan harap kau bisa lepas dari cengkraman ku," batin Ridho.
Sedangkan Putri ia sudah tertidur pulas, sudah jalan-jalan kemana-mana dialam mimpinya.
"Tunggu saja hari esok Putri, akan ada kejutan dari ku, sekarang kau bisa tertidur nyenyak, tidurlah sepuas hatimu malam ini, karena besok kau tidak bisa sebebas itu," ucap Ridho tersenyum sinis menatap Putri.
Ridho merebahkan tubuhnya diatas kasur, ia memejamkan matanya dan mulai masuk kedalam mimpinya.
Hayo... ada apakah dihari esok, apa yang akan terjadi pada Putri?.
Pantengin terus, dan jangan lupa Like dan komen yang panjang ya, cocol bintang yang ada dibawah, dan Vote nya jangan ketinggalan juga, oke readers ku😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Husna New
next dong semngat ngetiknya
2020-12-26
1
Mafuzah
Next kilatttttt kk
2020-09-19
2
Keylanurulfadillah30
next kilatttt semangat ngetiknya
2020-09-18
3