Seusai makan, semua orang menuju keruang keluarga untuk berkumpul dan mengobrol.
"Tuan," anggil Putri.
"Hemm."
"Kok Tuan gak tua-tua ya, padahal tiap hari Tuan marah-marah, ngomong aja harus pakek urat," ucap Putri polos.
Semua orang yang mendengar ucapan Putri tertawa terbahak-bahak.
"Putri...Putri... kau ini ada-ada saja," saut Wira.
"Kak Putri lucu banget sih, ihh aku jadi gemes," ucap Rilli ikut menimpali
"Rasanya aku ingin mencubit pipi kak Putri," Keila memegang kedua pipinya lalu ia goyangkan kekanan dan kekiri.
"Siapa dulu dong, menantu Mama," Ayu menyombongkan diri
"Menantu Papa juga dong Ma," protes Wira.
"Ih Putri itu menantu Mama," ucap Ayu tak mau kalah.
"Menantu Papa juga dong, kan Ridho anak Papa juga, jadi otomatis Putri juga anak Papa," jelas Wira.
"Udah-udah, kenapa jadi kalian yang berantem sih," saut Ridho.
"Dan kamu juga Putri, kenapa tadi bilang kayak gitu sih," ketus Ridho.
"Bilang apa Tuan, kan saya nanya Tuan, kok muka Tuan bisa ya awet muda padahal kan tuan se.."
"Apa hahh, mau ku lakban mulutmu," potong Ridho.
"He he tidak Tuan," ucap Putri kikuk.
Hening..
"Kak Putri suka film India sejak kapan?" tanya Keila
memecah keheningan.
"Ehm sejak kapan ya, belum lama kok, tapi udah sekitaran setahun sih," jelas Putri.
"Ohh," Keila membulatkan bibirnya.
"Kalo Tuan Ridho suka nya film apa?" tanya Putri.
Ridho hanya diam tak ingin menjawab pertanyaan Putri.
"Jangan bilang Tuan suka film Upin Ipin, atau Frozen," Putri cekikikan sendiri dengan tebakan nya.
Pletakk...
Ridho menyentil kening Putri dengan keras, yang membuat sang empu mengaduh kesakitan.
"Aduhh... sakit Tuan," pekik Putri
"Kamu ini apa-apaan sih Dho, main nyentil-nyentil kening orang aja, kamu kira kening Putri itu apa," ucap Ayu geram.
"Loh kok jadi Idho yang salah, Putri tuh, dia duluan yang mulai, nyerocos aja dari tadi," jelas Ridho tak mau kalah.
"Salah lagi, salah lagi," gumam Putri lirih.
"Ya emang kamu salah," ketus Ridho.
"Kalian ini ya, gak ada habis-habisnya debat, gak capek apa itu adu mulut," Wira ikut geram dengan tingkah anak dan menantunya.
"Emang salah Putri dimana Tuan, kan tadi Putri nanya, Tuan suka film apa, terus Tuan gak jawab, jadinya Putri nebak aja, apa Tuan suka film anak-anak kayak Upin Ipin gitu," jelas Putri panjang lebar.
"Huhh... ingin sekali aku menendangnya keluar dari rumah ini sekarang juga"batin Ridho
"Sudah ya Putri, kamu bisa diem gak, pusing saya denger suara kamu," ucap Ridho datar.
"Pusing... emang saya ngapain Tuan, saya gak pernah
mukul kepala Tuan atau.."
"Kauu!" seru Ridho yang sudah habis kesabaran nya, ia sudah melayangkan jarinya untuk menyentil kening Putri, namun
Putri langsung berlari menuju kamar, menghindari sentilan dari Ridho, yang bisa membuatnya memekik kesakitan.
"Awas kau ya!" teriak Ridho geram.
Wira dan Ayu hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua sejoli itu, sedangkan Rilli dan Keila tertawa cekikikan melihat Kakaknya dibuat geram oleh Putri.
"Apa kalian, gak ada yang lucu ya," ketus Ridho pada Rilli dan Keila.
"Ha ha ha, Kak Putri the best banget," sorak Rilli dengan mengacungkan jempol tangannya keatas.
"Kak Putri, aku cinta padamu!" teriak Keila.
Putri yang hendak masuk kekamar pun kembali karena mendengar teriakan adik iparnya.
"Kak Putri the best, aku sayang padamu kak!" teriak Rilli dan Keila bersamaan saat melihat Putri kembali lagi.
"Sarangheo," teriak Putri, lalu berlari menuju kamar, dan langsung menguncinya, ia tak sadar itu kamar siapa, dan siapa kedudukannya disana, hanya pembantu berkedok istri.
"Udahlah Ridho mau kekamar," ucap Ridho lalu berdiri.
"Huuu, udah rindu aja, padahal baru aja kak Putri keatas," ledek Rilli.
Ridho tak menggubris ia terus saja berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
"Kak Ridho sekarang, ngebucinin Kak Putri yaa!" teriak Keila.
"Ini kenapa pintu nya di kunci sih, dasar gadis tak tau diri, main seenaknya aja kunci kamar," gerutu Ridho.
"Putri buka pintunya!" teriak Ridho.
Ridho menggedor-gedor pintu tapi nihil, Putri tidak membuka pintunya.
"Ridho ****, kan masih ada kunci serepnya, ketularan si Putri nih, aku jadi ikut-ikutan oon," batin Ridho.
Ridho turun kembali kebawah, untuk menemui Pak Gun.
"Kenapa turun lagi Dho?" tanya Ayu.
"Itu Ma, pintunya dikunci sama Putri, udah diteriakin juga tapi gak dibuka-buka," kesal Ridho.
"Ha ha ha...." Rilli dan Keila tertawa terbahak-bahak.
"Gak ada yang lucu," ketus Ridho.
"Ada kok," jawab Keila cepat dengan masih disertai tawanya.
"Pak Gun," panggil Ridho.
Pak Gun yang mendengar namanya dipanggil langsung berlari kecil menuju sumber suara.
"Iya Tuan Muda," jawab Pak Gun setelah sampai dihadapan Ridho.
"Kunci serep kamar ku mana?" ucap Ridho.
Bukannya cepat mengambil kan apa yang diminta Tuan Mudanya Pak Gun malah terbengong sendiri.
"Pak Gun mana kuncinya," Ridho mulai geram.
"Ehh... iya maaf Tuan, sebentar saya ambilkan."
"Ini Tuan, tapi kenapa Tuan tumben-tumbenan meminta kunci serep?" tanya pak Gun ragu.
"Itu pintunya dikunci sama Putri," jelas Ridho.
Pak Gun manggut-manggut tanda paham.
"Saya permisi Tuan," ucap Pak Gun sopan.
Ridho berlalu pergi menuju kamarnya
Ceklekk... pintu kamar terbuka.
..
Apakah yang akan terjadi??
Like Komen ya temen-temen, jangan lupa juga Vote sebanyak-banyaknya😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Husna New
next dong semngat ngetiknya
ya ampun kalian berdua baru nikah SDH pada berantem sihh
2020-12-26
1
Riss
ada" aja kelakuan mereka
next kk semangat ngetiknya
2020-09-16
3
Nabila Lageli
nexttt lagii smngatt ngetikknya💪
2020-09-16
2