Tidur Di Sofa

"Kau tidur di sofa," Ridho berucap dengan melemparkan bantal tepat mengenai muka Putri.

"Ambilah selimut didalam lemari," lanjutnya.

"Ba.. baik Tuan," Putri berjalan menuju lemari untuk mengambil selimut, lalu menuju sofa panjang yang ada didalam kamar tersebut.

"Matikan lampunya, kau kira aku bisa tidur dengan lampu yang berpendar terang seperti itu," Putri yang yang baru saja merebahkan tubuhnya harus kembali bangun karena ada perintah dari sang Tuan Raja.

"Huhhh... sabar Putri.. ini masih awalan, pasti dia akan menyiksamu lebih dari ini," Putri berucap didalam hati.

Putri terus saja berguling ke kanan dan ke kiri, ia tidak bisa tidur karena memikirkan nasib kehidupannya.

"Apa mungkin memang takdir ku harus seperti ini, apa akan ada kebahagiaan setelah ini, aku berharap ini akan segara berakhir ya Allah," batin Putri yang tiba-tiba meneteskan air matanya.

Ia terisak didalam selimut yang membuat selimut tersebut bergetar.

Ridho yang mendengar suara isakan pun beranjak dari tidurnya, ia duduk disandaran kasur.

"Dia menangis, huhh... dasar lemah, baru saja aku menyuruhnya tidur disofa, dia sudah terisak seperti itu, tapi itu lucu sih, ha ha ha... tapi sayangnya aku tidak bisa melihat wajahnya," gumam Ridho.

Ridho kembali merebahkan tubuh nya dan mulai masuk kedalam alam mimpinya.

Sedangkan Putri ia masih terisak, lama-kelamaan dia tertidur karena kelelahan menangis.

Putri terbangun lebih dulu, ia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Putri hendak keluar kamar namun terhenti karena suara Ridho, ia membalikkan badannya dan menemui

Ridho sudah bangun dan duduk disandaran kasur.

"Kau mau kemana?" Ridho bertanya dengan nada datar.

"Mau masak tuan," jawab Putri dengan menundukkan kepalanya.

"Untuk apa masak, disini sudah banyak pembantu, bahkan bisa mencapai puluhan jumlahnya, ambilkan aku sandal," perintahnya.

"Mata dia buta atau gimana sih, udah jelas-jelas

sandal ada dibawahnya," batin Putri.

"Apa kau tuli!" seru Ridho.

"Ti.. tidak Tuan," Putri berjalan cepat menghampiri Ridho dan berjongkok mengambilkan sandal dan langsung memakaikan nya.

"Ambilkan aku minum," perintahnya lagi.

"Kan minum nya ada diatas nakas disebelah Tuan," jelas Putri.

"Apa kau mau membantah ku," tegas Ridho.

"Ti.. tidak Tuan, mana berani saya membantah anda," ucap Putri lirih.

"Aku mau mandi," lanjut Ridho lagi.

"Hahhh... apa maksudnya, kalo mau mandi ya sana mandi, apa perlu aku memandikan mu,* geram Putri, ia ingin sekali memaki Ridho, namun ia hanya bisa melakukan nya didalam hati.

"Apa perlu aku mengulangi kata-kata ku," tegas ridho dengan suara dingin, Putri hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Siapkan air nya Putri, begitu saja kau tidak paham, dasar bodoh," maki Ridho.

"Ba.. baik Tuan."

"Dasar Singa gila, mana paham aku dengan bahasanya yang hanya setengah-setengah, ingin sekali ku menendang kakinya," batin Putri geram, ia melayangkan kakinya ke udara membayangkan bahwa yang ia tendang adalah Ridho.

"Air nya sudah siap tuan," ucap Putri keluar dari kamar mandi.

"Bantu aku mandi," Ridho berkata dengan santai seperti dipantai.

"Apa!" teriak Putri terkejut dengan ucapan Ridho.

"Beraninya kau berteriak," seru Ridho.

"Maafkan saya Tuan, saya hanya reflek," balas Putri menunduk.

"Lepaskan bajuku," perintah Ridho setelah sampai didalam kamar mandi.

Putri berjalan menghampiri Ridho dan membantu melepaskan baju sang Mulia Raja.

**

"Keringkan rambut ku," ucap Ridho duduk di sofa tempat Putri tidur semalam.

"Baik Tuan," cukup menjawab baik jangan membantah pikir Putri.

"Kau jangan kemana-mana disaat aku kekantor, kau cukup didalam kamar."

Ridho sudah mulai berkerja kembali hari ini.

"Baik Tuan, tapi apa saya boleh berkeliling-keliling di rumah ini?" tanya Putri hati-hati.

"Tidak," jawab Ridho singkat.

"Tapi Tuan.."

"Kau berani membantah perintahku," tegas Ridho.

"Tidak Tuan tidak, baiklah saya akan dikamar menunggu kepulangan Anda," ucap Putri menciut takut.

"Ambilkan jas ku," perintah Ridho lagi, ia seperti memiliki baby sister.

Putri beranjak dari duduknya dan berjalan mengambil

kan jas untuk Ridho.

"Ini Tuan," Putri menyerahkan jas tersebut didepan Ridho.

"Kau menyuruh ku memakainya sendiri," Ridho berucap setengah-setengah lagi yang membuat Putri tambah cengo.

"Pakaikan jas nya untuk ku Putriii... kapan sih kau pahamnya," Ridho sedikit meninggikan suaranya.

"He he maaf Tuan," Putri menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Ridho dan Putri berjalan menuju meja makan, disana semuanya sudah berkumpul, mereka semua

menunggu dua pasutri yang baru saja menikah.

"Huhh... lama sekali, mentang-mentang pengantin baru, turunnya sangat-sangat lambat," sindir Rilli.

"Kau iri, sono nikah sama anak kucing," balas Ridho.

"Ihh Kak Ridho sembarangan kalo ngomong, ya kali aku cantik-cantik kayak gini nikah sama anak kucing," ketus Rilli.

"Iya cantik, kalo dilihat dari pipet," saut Keila dengan tertawa renyahnya.

Pletakkk....

Rilli menjitak kepala adiknya.

"Aduhh, sakit tau nggak," ringis Keila mengelus-elus kepalanya.

"Bodo amat," ucap Rilli acuh.

Putri hanya tersenyum menatap mereka berdua.

"Ya ampun, lucunya mereka, aku jadi ingin memeluk mereka," batin Putri.

"Sudah-sudah, kalian ini selalu saja berantem, ayo cepat makan," tegur Nasar.

Mereka semua memulai makannya dengan khidmat, tidak ada yang berbicara, yang terdengar hanyalah dentingan garpu dan sendok.

~

"Ingat pesanku, jangan keluar kamar sebelum aku pulang," Ridho memperingati Putri kembali sebelum masuk kedalam mobil.

"Baik Tuan."

"Semoga kerja Anda hari ini lancar Tuan," lanjut Putri.

Ridho tak menghiraukan ucapan Putri, ia langsung

masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya begitu saja.

Putri hanya menatap datar mobil Ridho sampai menghilang.

"Sabar Putri, sabar itu disayang pacar, eh kok pacar, sabar itu disayang Tuhan Putri, dasar Putri ****, kelamaan didekat Tuan Ridho jadi tambah ****, sering dipelototin sih jadi takut terus jadi tambah oon deh aku," racau Putri tak jelas sambil berjalan menuju kamarnya.

Jangan lupa Like dan Komen ya readers ku,

cocol bintang yang ada dibawah yaa, dan jangan lupa vote sebanyak-banyaknya, biar Author tambah semangat buat novelnya :)

Terpopuler

Comments

edelweis arabella

edelweis arabella

sediakan air mandi trs beberes kamar trs siapin pkaian gnti buat suami,yg cekatan donc putri jgn ngomongx ajj yg suka nyolot

2021-03-01

0

Husna New

Husna New

next dong semngat ngetiknya
cerita x seru banget
jadi yang membacanya senyum senyum

2020-12-26

1

Keylanurulfadillah30

Keylanurulfadillah30

next kilatttt semangat ngetiknya

2020-09-14

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Mula
3 Nasib Buruk (part 1)
4 Nasib Buruk (part 2)
5 Singa Gila
6 Calon Istri (part 1)
7 Calon Istri (part 2)
8 Sarapan Bersama
9 Khawatir dan Kehebohan Keluarga
10 Nonton Bareng
11 VISUAL TOKOH & PENGUMUMAN
12 Rencana Pernikahan
13 Fitting Baju
14 Meminta Restu
15 Pernikahan
16 Tidur Di Sofa
17 Surat Perjanjian
18 Perdebatan
19 Salah lagi
20 Kampungan
21 Keterlambatan
22 Hati Nurani
23 Pertemuan Kembali
24 Aditama Group
25 Dua Manusia Es
26 Naik Level (Part 1)
27 Naik Level (Part 2)
28 Kembali Kerja
29 Membuat Kue
30 Bertemu Rizki
31 Debay
32 Kedatangan Tuan Ridho
33 Hadiri Pesta Pernikahan (Part 1)
34 Hadiri Pesta Pernikahan (Part 2)
35 Tidur Bersama
36 Mencari Tahu
37 Menyelidiki
38 Si Nyinyir
39 Rencana Pesta Warisan
40 Dag Dig Dug Der
41 Kebakaran Jenggot
42 Cemburu (Part 1)
43 Cemburu (Part 2)
44 Mati Lampu (Part 1)
45 Mati Lampu (Part 2)
46 Kredit Card
47 Nge-Mall (Part 1)
48 Nge-Mall (Part 2)
49 Panti Asuhan
50 Pesta Pewarisan (Part 1)
51 Bella Mustika
52 Pesta Pewarisan (Part 2)
53 Pesta Pewarisan (Part 3)
54 Ketulusanku
55 Putri Sakit
56 Soto didekat Toko
57 Bekal
58 Kepergok
59 Es Campur
60 Keharmonisan Keluargaku
61 Otak Licik
62 Kenyamanan
63 Panggilan Baru
64 Suamiku
65 Bertemu Kembali
66 Kekhawatiran (Part 1)
67 Kekhawatiran (Part 2)
68 Akan Ku Balas dengan Sepadan
69 Bodyguard Baru
70 Suamiku Posesif
71 Tidak bebas, bagai burung didalam sangkar
72 Kebangkrutan Keluarga Bella
73 Ajuan Permintaan Investasi Perusahaan
74 Perminta Maafan Keluarga Bella
75 Aku Belum Kalah, Aku Belum Menyerah
76 Kencan (Part 1)
77 Kencan (Part 2)
78 Hadiah dari Ridho
79 Mobil Baru
80 Terimakasih
81 Undangan Anniversary Ayah dan Ibu
82 Anniversary Ayah dan Ibu
83 Kedatangan Ridho
84 Ketakutan Keluarga Putri
85 Dia Tidak Bersalah
86 Perubahan Sifat
87 Hanya Sandiwara Semata
88 Pertama Kalinya
89 Dua Pasutri
90 Aku Sangat Bahagia
91 Debay Lagi
92 Gigitan di Lengan
93 Pertama Kalinya Aku Melihat Drama Korea
94 Keila Jatuh Cinta?
95 Proyek Taman Baru
96 Panggilan Sayang
97 Peresmian Taman (Part 1)
98 Peresmian Taman (Part 2)
99 Pengakuanku
100 Aku Bebas
101 Pagi Hari
102 Curahan Hati Tika
103 Keila Yang Ingin Tahu
104 Kedatangan Rizki
105 Gagal Merajuk
106 Satu Piring Berdua
107 Pagi Hari Yang Menggemaskan
108 Terbiasa
109 Mengantarkan Ridho
110 Menyebalkan
111 Aku Rindu
112 Membingungkan
113 Well You Marry Me?
114 Inilah Yang Sebenarnya!
115 My Night
116 Tiket Bulan Madu!
117 Mabuk Perjalanan
118 Bulan Madu (Part 1)
119 Bulan Madu (Part 2)
120 Bulan Madu (Part 3)
121 Bulan Madu (Part 4)
122 Bulan Madu (Part 5)
123 Bulan Madu (Part 6)
124 Bulan Madu (Part 7)
125 Pertemuan Yang Tidak Direncanakan
126 Bulan Madu (Part 9)
127 Bulan Madu Telah Usai
128 Diharamkan
129 Oleh-oleh Untuk Karyawan
130 Ada Apa Dengan Istriku
131 Aku Hamil?
132 Ngidam
133 Kemauan Bumil Harus Dituruti
134 Gara-gara Jeruk
135 Kesempatan Keila
136 Haruskah Aku Berterima Kasih?
137 Weekend Day Bersama Ketiga Adikku
138 USG
139 Sate Kambing
140 Usaha Bella
141 Pingsan
142 Bella Yang Berakhir
143 Aku Akan Selalu Ada Disampingmu
144 Aku Ikut
145 Bebek Menemani Ridho dan Putri Makan Malam di Bali
146 Pria Gila itu Kembali
147 Kemarahan Ridho
148 Putri Takut
149 Maaf
150 Suamiku Sangat Posesif
151 Pengumuman
152 Putra-ku
153 Welcome Devano Albert Aditama
154 Devano Yang Beruntung
155 Debat Lagi
156 Undangan Pesta Kelahiran Putra Presdir Aditama
157 Pesta Kelahiran Putra Pewaris Kerajaan Aditama (Part 1)
158 Pesta Kelahiran Putra Pewaris Kerajaan Aditama (Part 2)
159 Dua Lelaki Dihidupku
160 Thank You All
161 New Novel
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Prolog
2
Awal Mula
3
Nasib Buruk (part 1)
4
Nasib Buruk (part 2)
5
Singa Gila
6
Calon Istri (part 1)
7
Calon Istri (part 2)
8
Sarapan Bersama
9
Khawatir dan Kehebohan Keluarga
10
Nonton Bareng
11
VISUAL TOKOH & PENGUMUMAN
12
Rencana Pernikahan
13
Fitting Baju
14
Meminta Restu
15
Pernikahan
16
Tidur Di Sofa
17
Surat Perjanjian
18
Perdebatan
19
Salah lagi
20
Kampungan
21
Keterlambatan
22
Hati Nurani
23
Pertemuan Kembali
24
Aditama Group
25
Dua Manusia Es
26
Naik Level (Part 1)
27
Naik Level (Part 2)
28
Kembali Kerja
29
Membuat Kue
30
Bertemu Rizki
31
Debay
32
Kedatangan Tuan Ridho
33
Hadiri Pesta Pernikahan (Part 1)
34
Hadiri Pesta Pernikahan (Part 2)
35
Tidur Bersama
36
Mencari Tahu
37
Menyelidiki
38
Si Nyinyir
39
Rencana Pesta Warisan
40
Dag Dig Dug Der
41
Kebakaran Jenggot
42
Cemburu (Part 1)
43
Cemburu (Part 2)
44
Mati Lampu (Part 1)
45
Mati Lampu (Part 2)
46
Kredit Card
47
Nge-Mall (Part 1)
48
Nge-Mall (Part 2)
49
Panti Asuhan
50
Pesta Pewarisan (Part 1)
51
Bella Mustika
52
Pesta Pewarisan (Part 2)
53
Pesta Pewarisan (Part 3)
54
Ketulusanku
55
Putri Sakit
56
Soto didekat Toko
57
Bekal
58
Kepergok
59
Es Campur
60
Keharmonisan Keluargaku
61
Otak Licik
62
Kenyamanan
63
Panggilan Baru
64
Suamiku
65
Bertemu Kembali
66
Kekhawatiran (Part 1)
67
Kekhawatiran (Part 2)
68
Akan Ku Balas dengan Sepadan
69
Bodyguard Baru
70
Suamiku Posesif
71
Tidak bebas, bagai burung didalam sangkar
72
Kebangkrutan Keluarga Bella
73
Ajuan Permintaan Investasi Perusahaan
74
Perminta Maafan Keluarga Bella
75
Aku Belum Kalah, Aku Belum Menyerah
76
Kencan (Part 1)
77
Kencan (Part 2)
78
Hadiah dari Ridho
79
Mobil Baru
80
Terimakasih
81
Undangan Anniversary Ayah dan Ibu
82
Anniversary Ayah dan Ibu
83
Kedatangan Ridho
84
Ketakutan Keluarga Putri
85
Dia Tidak Bersalah
86
Perubahan Sifat
87
Hanya Sandiwara Semata
88
Pertama Kalinya
89
Dua Pasutri
90
Aku Sangat Bahagia
91
Debay Lagi
92
Gigitan di Lengan
93
Pertama Kalinya Aku Melihat Drama Korea
94
Keila Jatuh Cinta?
95
Proyek Taman Baru
96
Panggilan Sayang
97
Peresmian Taman (Part 1)
98
Peresmian Taman (Part 2)
99
Pengakuanku
100
Aku Bebas
101
Pagi Hari
102
Curahan Hati Tika
103
Keila Yang Ingin Tahu
104
Kedatangan Rizki
105
Gagal Merajuk
106
Satu Piring Berdua
107
Pagi Hari Yang Menggemaskan
108
Terbiasa
109
Mengantarkan Ridho
110
Menyebalkan
111
Aku Rindu
112
Membingungkan
113
Well You Marry Me?
114
Inilah Yang Sebenarnya!
115
My Night
116
Tiket Bulan Madu!
117
Mabuk Perjalanan
118
Bulan Madu (Part 1)
119
Bulan Madu (Part 2)
120
Bulan Madu (Part 3)
121
Bulan Madu (Part 4)
122
Bulan Madu (Part 5)
123
Bulan Madu (Part 6)
124
Bulan Madu (Part 7)
125
Pertemuan Yang Tidak Direncanakan
126
Bulan Madu (Part 9)
127
Bulan Madu Telah Usai
128
Diharamkan
129
Oleh-oleh Untuk Karyawan
130
Ada Apa Dengan Istriku
131
Aku Hamil?
132
Ngidam
133
Kemauan Bumil Harus Dituruti
134
Gara-gara Jeruk
135
Kesempatan Keila
136
Haruskah Aku Berterima Kasih?
137
Weekend Day Bersama Ketiga Adikku
138
USG
139
Sate Kambing
140
Usaha Bella
141
Pingsan
142
Bella Yang Berakhir
143
Aku Akan Selalu Ada Disampingmu
144
Aku Ikut
145
Bebek Menemani Ridho dan Putri Makan Malam di Bali
146
Pria Gila itu Kembali
147
Kemarahan Ridho
148
Putri Takut
149
Maaf
150
Suamiku Sangat Posesif
151
Pengumuman
152
Putra-ku
153
Welcome Devano Albert Aditama
154
Devano Yang Beruntung
155
Debat Lagi
156
Undangan Pesta Kelahiran Putra Presdir Aditama
157
Pesta Kelahiran Putra Pewaris Kerajaan Aditama (Part 1)
158
Pesta Kelahiran Putra Pewaris Kerajaan Aditama (Part 2)
159
Dua Lelaki Dihidupku
160
Thank You All
161
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!