~ Pagi
Tok tok tok...
"Kak, Kak Putri," ucap Rilli dari luar kamar.
..
"Kak Putri, ini aku Rilli," teriak Rilli karena tak mendapat sahutan dari Putri.
"Ka..." ucap Rilli terpotong.
"Kamu sedang apa disini?" tanya Ridho.
"Nganterin baju Kak, tadi Mama nyuruh aku untuk pinjemin baju buat Kak Putri," jelas Rilli.
"Terus kenapa masih disini?" tanya Ridho lagi.
"Nungguin Kak Putri buka pintunya Kak, dari tadi Ili panggil-panggil tapi Kak Putri gak nyahut-nyahut," tutur Rilli, (Rilli sering dipanggil ili oleh keluarganya).
"Putrii...." panggil Ridho.
"Iya sebentar," saut Putri.
"Lah itu ada, kamu bohong ya sama Kakak," selidik Ridho.
"Enggak Kak, emang bener kok tadi Kak Put..." ucap Rilli terpotong karena Putri membuka pintunya.
"Ehh Rilli, Tuan, ada apa?" tanya Putri melongok kan kepalanya dipintu yang terbuka sebagian, karena dia hanya menggunakan handuk kimono.
"Kau kemana saja, Ili dari tadi memanggilmu," ucap Ridho.
"Maafkan saya Tuan, maafkan saya Rilli, tadi saya lagi mandi jadi tidak dengar," ucap Putri menunduk.
"Enggak papa Kak, oh iya ini Ili mau nganterin baju," ucap Rilli.
"Wahh terimakasih Rilli, pas banget kamu datengnya, Kakak dari tadi kebingungan mau pakek baju apa," ucap Putri.
"Iya Kak, oh iya tadi kata Mama, kalo Kakak udah selesai mandi, Kakak disuruh kebawah buat sarapan pagi," ucap Rilli.
"Baiklah terimakasih Rilli," balas Putri dengan senyuman.
"Sama-sama Kak, yaudah kak Ili kebawah duluan ya," pamit Rilli sembari menarik tangan Ridho.
"Kak," panggil Rilli kepada Ridho disaat menuruni anak tangga.
"Hemm."
"Kakak kok bisa ketemu sama Kak Putri, ceritain dong sama Ili, Ili penasaran tau," ucap Rillim
"Ceritanya panjang Ili," ucap Ridho.
"Ya iyalah Kak panjang, kalo pendek namanya cerpen," ketus Rilli.
"Banyak mencari tau, bisa membuatmu celaka Ili," ucap Ridho menyeringai.
"Ihh... Kakak mirip banget sama Sekretaris Roy," ucap Rilli geramm
"Ha ha ha ha..." tawa Ridho.
"Ili, mana Putri, kenapa tidak ikut turun?" tanya Ayu setelah Rilli, dan Ridho sampai dimeja makan.
"Kak Putri lagi ganti baju Ma," jawab Rilli.
"Ya sudah kita tunggu Putri dulu," ucap Ayu.
"Kenapa nungguin sih Ma, Idho udah laper nih," bantah Ridho.
"Kalau kamu mau makan duluan, sana makan dibelakang," ketus Ayu.
Ridho menarik nafasnya dalam-dalam, dan membuangnya dengan kasar.
"Putri..Putri..Putri terus, Mama ini kenapa sih, sama Putri sayang banget udah kayak Anaknya sendiri, apa coba kelebihannya Putri, cantik enggak kampungan iya," batin Ridho geram.
"Benar apa yang dikatakan Mama, kita harus menunggu semuanya kumpul, baru kita makan," tegur Nasar.
Ridho hanya diam sembari menggerutu didalam hati.
"Kak Ili, nanti nonton bioskop yuk, ini kan hari minggu," ucap Keila memecah keheningan.
"Ide bagus tuh Key, nanti sekalian kita ajak kak Putri," jawab Rilli antusias.
"Oke Kak," ucap Keila dengan senyuman yang merekah.
"Apa lagi sekarang film favorit kita yang ditayangin Kak," lanjut Keila.
"Hahh.. yang bener, kok aku gak tau," ucap Rilli
"Ya Kakak mana tau, kan Kakak sibuk pacaran," ketus Keila.
"Sembarangan kalo ngomong," ucap Rilli menjitak kepala Adiknya.
"Sudah-sudah, kalian ini selalu saja bertengkar," lerai Wira.
"Kak Ili tuh Pa, main jitak-jitak kepala orang," gerutu Keila.
"Siapa suruh mulai duluan," ucap Rilli tak mau kalah.
"Kalian mau makan atau mau adu mulut," ucap Ridho.
"Mau makanlah," ucap Rilli, dan Keila serentak.
"Pagi semuanya, maaf ya Putri telat turun, soalnya tadi kebingungan mau pakek baju apa," ucap Putri menunduk.
"Iya gak papa Nak, sekarang kamu duduk, dan cepatlah makan, nanti keburu dingin," tutur Ayu.
Putri mengangguk, lalu berjalan menuju tempat duduk disebelah Keila.
"Kenapa duduk disitu Putri, duduk nya disebelah Ridho dong, masak jauh-jauhan gitu," ucap Ayu.
"Tapi..."
"Benar apa kata Mama Ayu Putri, kau sepantasnya duduk disebelah Ridho," saut Wira.
"Baik Pa," ucap Putri menurut.
Putri mengambil nasi, dan sayur yang sudah disediakan dimeja makan.
"Gila ini makanan enak banget, udah kayak direstoran bintang lima aja," batin Putri setelah mendarat kan suapan pertama kedalam mulutnya, lidah Putri bergoyang-goyang menikmati sarapan paginya.
"Gimana Putri, enak gak makanan nya?" tanya Ayu.
"Enak kok Ma," saut Putri.
"Ya pasti enaklah, orang ini yang masak koki andal," ucap Ridho enteng.
Putri hanya tersenyum menanggapi ucapan dari Ridho.
"Oh iya Putri, selama kamu belum resmi menjadi istri
Ridho, kamu akan tetap tinggal disini," tutur Ayu.
"Tapikan Ma, Putri takut nanti Ayah marah sama Putri, karena Putri gak pulang," ucap Putri menunduk.
"Nanti biar Roy yang akan mengurus nya Putri," saut Wira.
"Kak Putri tenang saja, Sekretaris Roy itu kepercayaan keluarga kita Kak, dia Sekretaris pribadinya kak Ridho, pasti Sekretaris Roy sudah membereskannya," ucap Rilli.
"Baiklah," ucap Putri pasrah, karena percuma juga ia mau menolak pun tidak akan bisa merubah keputusan Ayu.
"Yaudah sekarang lanjutin makannya ya," ucap Ayu menyudahi pembicaraan.
~
"Kak Putri ayo ikut nonton di bioskop," ajak Keila seusai makan.
"Kapan?" tanya Putri.
"Sekarang Kak, karena film favorit kita mau tayang hari ini," saut Rilli.
"Oh begitu ya, tapi Kakak gak punya baju buat nonton," ucap Putri.
"Tenang aja Kak, kalau masalah baju mah itu urusan kita berdua, iya nggak key," ucap Rilli.
"Iya dong," saut Key.
"Baiklah," ucap Putri dengan senyum manisnya.
"Akh... Kakak manis banget sih," ucap Rilli sembari mencubit pipi bulat Putri.
"Jaga sikapmu Ili, dia itu akan menjadi Kakakmu, jadi bersikaplah sewajarnya," tegur Wira.
"He he he... maaf ya Kak, soalnya Ili gemes banget sama pipi Kakak," ucap Rilli cengengesan.
"Gak papa kok," ucap Putri.
"Oh iya semuanya, Putri izin kekamar dulu ya," pamit Putri.
"Kakak mau ngapain kekamar?" tanya Keila.
"Banyak mencari tahu, bisa membuat mu celaka Key," saut Ridho menyeringai.
Keila membulatkan matanya mendengar ucapan dari sang Kakak.
"Kak Ridhoo....!"teriak Keila.
"Kecilkan suaramu itu Key, ini dirumah bukan dihutan," ucap Ayu.
"Itu tuh Ma Kak Idho, nakut-nakutin Key," gerutu Key.
"Ha ha ha ha...." ucap Ridho terbahak-bahak melihat wajah Adiknya yang bergidik ngeri.
(Keila takut mendengar ucapan itu,karena ucapan itu sering diucapkan oleh Roy,Key sangat takut dengan Roy,kadang Roy hanya menatapnya saja ia sudah kelimpungan mencari persembunyian).
"Ehh.. baru kali ini aku melihat Tuan Ridho tertawa, ternyata manis banget ya, kenapa ada orang sesempurna dia, udah ganteng, kaya, idaman para wanita kalo ini mah," batin Putri dengan senyum-senyum sendiri.
"Kak Putri kenapa?" tanya Rilli heran melihat Putri yang senyum-senyum sendiri.
Semua orang menoleh kearah Putri, Putri yang masih hanyut dalam pikirannya sendiri tak sadar jika mereka semua tengah menatapnya.
"Kak.. Kak Putri, Kak Putri kenapa?" tanya Rilli kembali.
"Hahh... ehh iya gak papa kok, permisi semuanya," pamit Putri dengan pipi yang merah merona karena malu.
Wira,dan Ayu hanya terkekeh melihat tingkah laku menantunya.
Bersambung
Jangan lupa Like dan Vote ya para readers semua 🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
edelweis arabella
putri jgn seenakx donc trn sarapan telat,trs hbs sarapan gk bntuin beberes,,aduhhh jgn kyk anak horang kaya donc put
2021-03-01
0
Husna New
next dong semngat ngetiknya terus berkarya dan jangan patah hati
2020-12-26
1
Callista
next gi kak boompart
2020-09-09
2