Meminta Restu

2 hari setelah fitting baju.

Pagi.

"Ehm Mama.. apa Putri boleh pulang sebentar?" tanya Putri ragu.

Ayu menghentikan sarapannya lalu menatap kearah Putri.

"Kamu mau apa pulang kerumah Nak, jika tidak ada keperluan lebih baik tidak usah," tutur Ayu.

"Putri mau meminta restu Ayah sama Ibu, Putri juga mau kemakam Bunda Putri, Putri udah kangen sama Bunda," jelas Putri dengan menundukkan kepalanya.

"Aku sangat merindukan Bunda, aku udah lama gak kemakam Bunda, aku pengen peluk Bunda," batin Putri, ia sampai meneteskan air matanya, namun dengan segara ia mengusapnya.

"Ternyata Kak Putri piatu, kasihan sekali Kak Putri, disaat ia mau menikah Bundanya sudah tidak ada," batin Rilli, ia ikut merasakan kesedihan yang dirasakan calon Kakak iparnya.

"Kak Putri piatu, kasihan sekali, pasti ia sangat merindukan bundanya"pikir Keila, ia juga sama seperti Rilli yang memiliki sifat simpati kepada orang lain yang sedang mengalami masalah.

"Kak Putri yang sabar ya, pasti Bunda Kakak udah bahagia disana," ucap Rilli menguatkan Putri.

"Iya Kak, Kak Ili benar, pasti Bunda Kakak juga bangga melihat Kakak sudah mau menikah," saut Keila.

Putri tersenyum, ia merasa ada banyak orang yang mau menyayangi nya dengan sangat tulus.

"Pergilah Nak, Mama izinkan kamu pulang kerumah dan kemakam Bundamu, tapi kamu tidak menginap kan disana?" tanya Ayu.

"Tidak Ma, Putri hanya akan meminta restu, dan langsung kemakam Bunda, terimakasih ya Ma udah mau izinin Putri," ucap Putri dengan senyuman manis nya dan disertai mata yang sudah berkaca-kaca.

Sedangkan Wira dan Ridho sudah tau semuanya tentang Putri.

Karena Ridho memberitahu Wira semua informasi tentang Putri yang ia dapat dari Roy, ya Ridho memerintah Roy untuk mencari tahu tentang Putri, setelah kemarin ia mendengar dari mulut Putri sendiri, bahwa ibu tirinya kejam terhadap nya.

Flashback

Drett... drett... drett...

"Hallo Tuan, ada apa?" tanya Roy setelah mengangkat telfonnya.

"Tolong kamu cari informasi tentang Putri, terus nanti kirim datanya ke e-mail ku ya," perintah Ridho.

"Baik Tuan," ucap Roy.

"Kenapa Tuan tiba-tiba ingin tau tentang Nona Putri?"tanya Roy (Roy adalah teman ridho dari kecil).

"Kemarin Putri keceplosan sama aku, dia bilang kalau Ibunya kejam terhadapnya," jelas Ridho.

"Ohh begitu.. baiklah, nanti saya akan segera cari informasinya Tuan," ucap Roy.

"Cari sedetail-detailnya Roy, jangan sampai ada yang tertinggal," ucap Ridho memperingati.

"Baik Tuan Muda."

Tut... tut... tut... telfon berakhir.

flashback off

~

"Nanti kamu yang mengantarkan Putri Dho," ucap Wira.

"Kok Idho sih Pa, kan Idho harus kerja, kemarin Idho udah cuti sehari sekarang mau cuti lagi, akh enggak akh Pa," tolak Ridho.

"Kan tidak setiap hari cuti Dho, pokok nya Papa mau kamu yang mengantarkan Putri nanti pulang kerumahnya," tegas Wira.

"Tidak usah Pa, Putri pulang sendiri aja, lagian Putri udah terbiasa pergi sendiri tanpa ditemani siapapun," sela Putri.

"Bukan masalah itunya Nak, Ridho kan calon suamimu, sudah sepantasnya ia mengantarkan kamu," jelas Wira.

"Bagaimana Ridho, kamu mau kan mengantarkan Putri?" tanya Wira.

"Papa pasti sudah tau jawabannya, walaupun Idho jawab enggak mau pasti harus mau kan," ucap Ridho.

Wira terkekeh mendengar jawaban Anaknya.

"Selesaikan sarapan kamu dulu Putri, baru nanti kamu pulang kerumah Ayahmu," ucap Ayu.

"Iya Ma," jawab Putri tersenyum manis.

~

"Ma.. Pa, Putri pergi dulu ya," pamit Putri.

"Iya Nak, hati-hati dijalan ya," ucap Ayu.

Putri mengangguk mengiyakan ucapan Ayu.

"Jaga Putri baik-baik Dho, jangan sampai ada yang terluka sedikitpun, kamu paham," tegas Ayu memperingati.

"Iya Ma," jawab Ridho malas.

"Yaudah Ma.. Pa, Idho pergi dulu ya," pamit Ridho.

"Assalamualaikum," ucap Ridho dan Putri bersamaan.

"Wa'alaikumsalam," jawab Wira dan Ayu.

1 jam kemudian, kedua sejoli itu sudah sampai dirumah Nasar.

Ridho memarkirkan mobilnya dihalaman rumah Putri.

Tok... tok... tok....

"Assalamualaikum," ucap Putri sembari mengetuk-ngetuk pintu.

"Wa'alaikumsalam."

Ceklekk...

"Loh Putri, eh ada Tuan Ridho juga, mari-mari silakan masuk Tuan," ucap Nasar.

"Kenapa kamu gak hubungin Ayah dulu, kalo kamu mau pulang bersama Tuan Ridho," ucap Nasar pada putrinya.

"Maaf Ayah, tadi Putri minta izin sama Mama mendadak, jadi tidak sempat menghubungi Ayah," jelas Putri.

"Yasudah tidak apa-apa, silakan duduk Tuan," ucap Nasar.

"Putri... tolong buatkan minum untuk Tuan Ridho, Ayah mau panggil Ibumu dulu," perintah Nasar.

"Baik Ayah," saut Putri.

"Tuan mau minum apa?" tanya Putri.

"Terserah kau saja," jawab Ridho singkat.

Putri berlalu pergi ke dapur untuk membuatkan minum sang Tuan Raja.

"Selamat siang Tuan Ridho," sapa Iis.

Ridho hanya menatap Iis datar lalu menganggukkan kepalanya.

"Dimana Putri?" tanya Iis.

"Putri sedang membuat minum didapur, tadi Ayah minta tolong padanya," jawab Nasar.

"Ayah ini gimana sih, masa Anak baru dateng udah disuruh-suruh gitu, seharusnya tadi panggil Ibu dulu, biar Ibu aja yang buatin minum nya," ucap Iis mencari muka dihadapan Ridho.

"Dasar orang tua tidak tau malu," batin Ridho.

"Ini tuan minumannya," ucap Putri menaruh segelas jus dimeja depan Ridho dengan hati-hati.

"Ehm... Ayah sama Ibu apa kabar?" tanya Putri.

"Alhamdulillah kami semua sehat Nak, kamu sendiri bagaimana kabarnya?" tanya Ayu balik.

"Baik Bu," jawab Putri.

"Kak Putriii!" teriak seorang laki-laki berlari kearah Putri dan langsung memeluk Putri.

"Rizki, kamu apa kabar?" ucap Putri.

"Alhamdulillah kabar baik Kak, gimana kabar

Kakak, kenapa Kakak lama sekali pulangnya, Kakak baik-baik aja kan?" tanya Rizki beruntun, ia melepaskan pelukannya untuk melihat wajah sang Kakak.

"Kakak baik-baik aja Ki" jawab Putri menangkup pipi Adik tersayang nya itu.

"Kalian berdua ini, ayo duduk, kalian tidak melihat disini ada Tuan Ridho," tegur Nasar.

"He he maaf Ayah, Iki lupa, soalnya Iki kangen banget sama Kak Mput," ucap Rizki menyengir kuda.

"Kakak juga kangen banget sama kamu Iki," ucap Putri.

"Oh iya Putri sampai lupa tujuan Putri kesini mau ngapain," ucap Putri menepuk jidatnya.

"Maksud Kakak apa?" tanya Rizki bingung.

"Begini Ayah, Ibu, Iki... Putri kesini mau minta restu sama kalian, Putri akan segera menikah dalam jangka waktu 5 hari lagi," jelas Putri.

"Apa... menikah dalam jangka waktu 5 hari lagi!" saut Lara terkejut saat ia sedang menuruni anak tangga dan tidak sengaja mendengar ucapan Putri.

"Kakak mau nikah, kenapa cepet banget Kak?" tanya Rizki heran.

"Iya Ki, Kakak mau menikah, maaf ya Kakak gak pernah bilang sama kamu," ucap Putri menggenggam telapak tangan adiknya.

"Gak papa Kak, tapi emang Kakak udah yakin mau menikah?" tanya Rizki menatap kedua bola mata Putri.

"Iya Ki Kakak yakin," ucap Putri menatap arah lain.

"Kayaknya Kak Putri terpaksa mengambil keputusan ini, Kakak gak bisa bohong sama Iki Kak, sebenarnya ini bukan kemauan Kakak kan?" tanya Rizki menyelidik.

"Enggak kok, Kakak gak terpaksa, ini keputusan Kakak sendiri Iki," ucap Putri meyakinkan.

"Maafkan Kakak Ki, Kakak gak bisa jujur sama kamu, Kakak gak mau kamu khawatir sama keadaan Kakak, Kakak gak mu kamu terbebani dengan masalah Kakak, Kakak pengen kamu fokus dengan kuliah kamu," batin Putri menatap sendu adiknya.

"Jaga ucapan mu Ki," tegur Ayu.

"Ayah dan Ibu merestui mu Nak, semoga kamu bahagia dengan Tuan Ridho," ucap Nasar.

"Terimakasih Ayah, Ibu, terimakasih atas restu kalian," balas Putri tersenyum tipis.

"Kakak mau bicara berdua sebentar sama kamu Ki," pinta Putri.

"Bicara apa Kak?" tanya Rizki.

"Sudah ayo, ikut Kakak," ucap Putri menarik lengan Adiknya, Rizki hanya menurut dan mengikuti langkah Putri menuju taman belakang rumah.

"Maafkan tingkah laku Putri Tuan, dia memang seperti itu jika sudah bertemu dengan Rizki," ucap Nasar.

"Tidak masalah," jawab Ridho singkat.

"Tuan Ridho kenapa mau menikah dengan Adik saya?" tanya Lara memberanikan diri untuk bertanya.

"Bukan urusanmu," jawab Ridho dingin.

"Kamu apa-apaan sih Ra, tanya kayak gituan, sudah tau Tuan Ridho itu tidak suka ditanya tentang kehidupan pribadinya," bisik Iis didekat telinga Lara.

"Lara cuma pengen tau Bu, apa coba yang disukai Tuan Presdir dari Putri," bisik Lara balik.

"Tapi tidak seharusnya kamu begitu, itu sama saja kamu mengundang masalah," tegas Iis namun masih berbisik.

~Putri dan Rizki.

"Kakak mau ngomong apa?" tanya Rizki.

"Kakak minta kamu gak usah pikirin Kakak dan juga gak usah khawatirin Kakak," ucap Putri.

"Iki tau Kak, Kakak terpaksa mengambil keputusan ini, Kakak terpaksa menikah dengan Tuan Ridho, Kakak bisa berbohong sama Ayah dan Ibu kalo Kakak bahagia akan menikah dengan Tuan Ridho, tapi tidak dengan Iki Kak, Iki kenal Kakak orangnya gimana," sela Rizki panjang lebar.

"Intinya kamu gak usah pikirin Kakak, gak usah khawatirin Kakak, Kakak bahagia kok Ki, apalagi keluarga Tuan Ridho sangat tulus menyayangi Kakak," ucap Putri meyakinkan adiknya.

"Kakak mohon, restui Kakak menikah ya," lanjut Putri.

"Tapi Kak..." ucap Rizki terpotong.

"Kamu tenang saja, Kakak pasti bahagia kok," sela Putri.

"Kakak mohon restui Kakak menikah ya," lanjut Putri.

"Baiklah Iki restui Kakak menikah, tapi Kakak harus janji sama Iki, Kakak akan selalu cerita sama Iki jika Kakak ada masalah, Kakak gak boleh sembunyiin apapun dari Iki, janji," ucap Rizki mengacungkan jari kelingking nya didepan Putri

"Iya Kakak janji," ucap Putri menyatukan jari kelingkingnya.

"Yaudah yuk kita keruang tamu lagi, takutnya nanti Tuan Ridho kelamaan nunggu kita," ucap Putri.

"Iya kak."

~

"Maaf ya semuanya Putri lama," ucap Putri.

"Sudah selesai belum, kalau sudah kita langsung kemakam Bundamu," ucap Ridho.

"Sudah kok, Ayah, Ibu, Kak Lara, Iki, Putri pamit dulu ya, Putri gak bisa lama-lama, karena Putri juga mau kemakam Bunda," jelas Putri.

"Kenapa gak nginep aja Nak?" ucap Ayu.

"Gak bisa Bu, karena tadi Mama Ayu ngizinin Putri untuk kesini tapi tidak untuk menginap," jawab Putri.

"Baiklah, hati-hati dijalan ya Nak," ucap Ayu lagi.

"Iya Bu, semuanya Putri pamit pulang dulu ya, assalamualaikum," ucap Putri.

"Wa'alaikumsalam."

~

"Dimana tempat makam Bundamu?" tanya Ridho saat

sudah melajukan mobilnya.

"Dijalan..bla bla..." jelas Putri.

15 menit kemudian.

"Tuan tunggu disini dulu ya, Putri mau beli bunga dulu," ucap Putri.

"Memangnya kamu punya uang buat beli

bunga?" tanya Ridho.

"Oh iya, he.he enggak Tuan," jawab Putri menyengir kuda.

"Nih," Ridho menyerahkan selembar uang 100-an.

"Itu cukup kan," ucap Ridho.

"Sangat-sangat cukup Tuan," balas Putri

~

"Assalamualaikum Bunda," ucap Putri duduk disamping makam sembari menaruh bunga didekat

batu nisan Bundanya.

"Bunda apa kabar, maaf ya Bunda Putri gak bisa jenguk Bunda setiap hari, jangankan setiap hari, setiap bulan aja Putri belum tentu bisa," ucap Putri terkekeh namun disertai dengan mata yang berkaca-kaca.

"Bunda... Putri kangen sama Bunda, Putri kangen belaian Bunda, dekapan Bunda, kasih sayang Bunda, dan cinta Bunda yang sangat tulus untuk Putri," gumam Putri lirih dengan derai air mata, lalu memeluk makam bundanya.

"Sebegitu sayang nya dia dengan Bundanya," batin Ridho.

"Bunda... Putri kesini mau minta restu sama Bunda, Putri akan segera menikah Bunda, Putri akan segera punya keluarga baru, semoga Bunda merestui pernikahan Putri," ucap Putri.

"Putri harap Bunda selalu bahagia disana, dan jangan pernah bosan main di mimpi Putri ya Bunda," lanjut Putri lagi.

"Putri gak bisa lama-lama Bunda, karena Putri tidak sendiri, Putri tidak enak jika membuat Tuan Ridho menunggu, sekali lagi Putri minta maaf ya Bunda," batin Putri.

"Ayo Tuan kita pulang," ajak Putri.

"Memang sudah selesai?" tanya Ridho.

"Sudah Tuan, lagian ini juga sudah siang jadi mataharinya sudah mulai panas menyentuh kulit," jelas Putri.

"Baiklah, ayo," ucap Ridho berlalu pergi menuju mobilnya.

"Putri pamit dulu ya Bunda, assalamualaikum," ucap Putri mencium batu nisan Bundanya.

"Kau mau kemana lagi?" tanya Ridho memastikan.

"Kita langsung pulang saja Tuan," jawab Putri.

Tidak ada jawaban lagi dari Ridho.

Kedua sejoli itu hanya diam tanpa bicara hingga mereka sampai dirumah Wira kembali.

Bersambung

Jangan lupa Like, komen, dan jangan lupa Vote sebanyak-banyaknya🖤

Terpopuler

Comments

Juheria Ria

Juheria Ria

next semangat ngetik nya kk

2020-12-31

1

Husna New

Husna New

next dong semngat ngetiknya
semoga putri bahagia dengan pernikahannya dengan ridho

2020-12-26

1

Callista

Callista

next kak plisss boompart kak q suka skli

2020-09-13

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Mula
3 Nasib Buruk (part 1)
4 Nasib Buruk (part 2)
5 Singa Gila
6 Calon Istri (part 1)
7 Calon Istri (part 2)
8 Sarapan Bersama
9 Khawatir dan Kehebohan Keluarga
10 Nonton Bareng
11 VISUAL TOKOH & PENGUMUMAN
12 Rencana Pernikahan
13 Fitting Baju
14 Meminta Restu
15 Pernikahan
16 Tidur Di Sofa
17 Surat Perjanjian
18 Perdebatan
19 Salah lagi
20 Kampungan
21 Keterlambatan
22 Hati Nurani
23 Pertemuan Kembali
24 Aditama Group
25 Dua Manusia Es
26 Naik Level (Part 1)
27 Naik Level (Part 2)
28 Kembali Kerja
29 Membuat Kue
30 Bertemu Rizki
31 Debay
32 Kedatangan Tuan Ridho
33 Hadiri Pesta Pernikahan (Part 1)
34 Hadiri Pesta Pernikahan (Part 2)
35 Tidur Bersama
36 Mencari Tahu
37 Menyelidiki
38 Si Nyinyir
39 Rencana Pesta Warisan
40 Dag Dig Dug Der
41 Kebakaran Jenggot
42 Cemburu (Part 1)
43 Cemburu (Part 2)
44 Mati Lampu (Part 1)
45 Mati Lampu (Part 2)
46 Kredit Card
47 Nge-Mall (Part 1)
48 Nge-Mall (Part 2)
49 Panti Asuhan
50 Pesta Pewarisan (Part 1)
51 Bella Mustika
52 Pesta Pewarisan (Part 2)
53 Pesta Pewarisan (Part 3)
54 Ketulusanku
55 Putri Sakit
56 Soto didekat Toko
57 Bekal
58 Kepergok
59 Es Campur
60 Keharmonisan Keluargaku
61 Otak Licik
62 Kenyamanan
63 Panggilan Baru
64 Suamiku
65 Bertemu Kembali
66 Kekhawatiran (Part 1)
67 Kekhawatiran (Part 2)
68 Akan Ku Balas dengan Sepadan
69 Bodyguard Baru
70 Suamiku Posesif
71 Tidak bebas, bagai burung didalam sangkar
72 Kebangkrutan Keluarga Bella
73 Ajuan Permintaan Investasi Perusahaan
74 Perminta Maafan Keluarga Bella
75 Aku Belum Kalah, Aku Belum Menyerah
76 Kencan (Part 1)
77 Kencan (Part 2)
78 Hadiah dari Ridho
79 Mobil Baru
80 Terimakasih
81 Undangan Anniversary Ayah dan Ibu
82 Anniversary Ayah dan Ibu
83 Kedatangan Ridho
84 Ketakutan Keluarga Putri
85 Dia Tidak Bersalah
86 Perubahan Sifat
87 Hanya Sandiwara Semata
88 Pertama Kalinya
89 Dua Pasutri
90 Aku Sangat Bahagia
91 Debay Lagi
92 Gigitan di Lengan
93 Pertama Kalinya Aku Melihat Drama Korea
94 Keila Jatuh Cinta?
95 Proyek Taman Baru
96 Panggilan Sayang
97 Peresmian Taman (Part 1)
98 Peresmian Taman (Part 2)
99 Pengakuanku
100 Aku Bebas
101 Pagi Hari
102 Curahan Hati Tika
103 Keila Yang Ingin Tahu
104 Kedatangan Rizki
105 Gagal Merajuk
106 Satu Piring Berdua
107 Pagi Hari Yang Menggemaskan
108 Terbiasa
109 Mengantarkan Ridho
110 Menyebalkan
111 Aku Rindu
112 Membingungkan
113 Well You Marry Me?
114 Inilah Yang Sebenarnya!
115 My Night
116 Tiket Bulan Madu!
117 Mabuk Perjalanan
118 Bulan Madu (Part 1)
119 Bulan Madu (Part 2)
120 Bulan Madu (Part 3)
121 Bulan Madu (Part 4)
122 Bulan Madu (Part 5)
123 Bulan Madu (Part 6)
124 Bulan Madu (Part 7)
125 Pertemuan Yang Tidak Direncanakan
126 Bulan Madu (Part 9)
127 Bulan Madu Telah Usai
128 Diharamkan
129 Oleh-oleh Untuk Karyawan
130 Ada Apa Dengan Istriku
131 Aku Hamil?
132 Ngidam
133 Kemauan Bumil Harus Dituruti
134 Gara-gara Jeruk
135 Kesempatan Keila
136 Haruskah Aku Berterima Kasih?
137 Weekend Day Bersama Ketiga Adikku
138 USG
139 Sate Kambing
140 Usaha Bella
141 Pingsan
142 Bella Yang Berakhir
143 Aku Akan Selalu Ada Disampingmu
144 Aku Ikut
145 Bebek Menemani Ridho dan Putri Makan Malam di Bali
146 Pria Gila itu Kembali
147 Kemarahan Ridho
148 Putri Takut
149 Maaf
150 Suamiku Sangat Posesif
151 Pengumuman
152 Putra-ku
153 Welcome Devano Albert Aditama
154 Devano Yang Beruntung
155 Debat Lagi
156 Undangan Pesta Kelahiran Putra Presdir Aditama
157 Pesta Kelahiran Putra Pewaris Kerajaan Aditama (Part 1)
158 Pesta Kelahiran Putra Pewaris Kerajaan Aditama (Part 2)
159 Dua Lelaki Dihidupku
160 Thank You All
161 New Novel
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Prolog
2
Awal Mula
3
Nasib Buruk (part 1)
4
Nasib Buruk (part 2)
5
Singa Gila
6
Calon Istri (part 1)
7
Calon Istri (part 2)
8
Sarapan Bersama
9
Khawatir dan Kehebohan Keluarga
10
Nonton Bareng
11
VISUAL TOKOH & PENGUMUMAN
12
Rencana Pernikahan
13
Fitting Baju
14
Meminta Restu
15
Pernikahan
16
Tidur Di Sofa
17
Surat Perjanjian
18
Perdebatan
19
Salah lagi
20
Kampungan
21
Keterlambatan
22
Hati Nurani
23
Pertemuan Kembali
24
Aditama Group
25
Dua Manusia Es
26
Naik Level (Part 1)
27
Naik Level (Part 2)
28
Kembali Kerja
29
Membuat Kue
30
Bertemu Rizki
31
Debay
32
Kedatangan Tuan Ridho
33
Hadiri Pesta Pernikahan (Part 1)
34
Hadiri Pesta Pernikahan (Part 2)
35
Tidur Bersama
36
Mencari Tahu
37
Menyelidiki
38
Si Nyinyir
39
Rencana Pesta Warisan
40
Dag Dig Dug Der
41
Kebakaran Jenggot
42
Cemburu (Part 1)
43
Cemburu (Part 2)
44
Mati Lampu (Part 1)
45
Mati Lampu (Part 2)
46
Kredit Card
47
Nge-Mall (Part 1)
48
Nge-Mall (Part 2)
49
Panti Asuhan
50
Pesta Pewarisan (Part 1)
51
Bella Mustika
52
Pesta Pewarisan (Part 2)
53
Pesta Pewarisan (Part 3)
54
Ketulusanku
55
Putri Sakit
56
Soto didekat Toko
57
Bekal
58
Kepergok
59
Es Campur
60
Keharmonisan Keluargaku
61
Otak Licik
62
Kenyamanan
63
Panggilan Baru
64
Suamiku
65
Bertemu Kembali
66
Kekhawatiran (Part 1)
67
Kekhawatiran (Part 2)
68
Akan Ku Balas dengan Sepadan
69
Bodyguard Baru
70
Suamiku Posesif
71
Tidak bebas, bagai burung didalam sangkar
72
Kebangkrutan Keluarga Bella
73
Ajuan Permintaan Investasi Perusahaan
74
Perminta Maafan Keluarga Bella
75
Aku Belum Kalah, Aku Belum Menyerah
76
Kencan (Part 1)
77
Kencan (Part 2)
78
Hadiah dari Ridho
79
Mobil Baru
80
Terimakasih
81
Undangan Anniversary Ayah dan Ibu
82
Anniversary Ayah dan Ibu
83
Kedatangan Ridho
84
Ketakutan Keluarga Putri
85
Dia Tidak Bersalah
86
Perubahan Sifat
87
Hanya Sandiwara Semata
88
Pertama Kalinya
89
Dua Pasutri
90
Aku Sangat Bahagia
91
Debay Lagi
92
Gigitan di Lengan
93
Pertama Kalinya Aku Melihat Drama Korea
94
Keila Jatuh Cinta?
95
Proyek Taman Baru
96
Panggilan Sayang
97
Peresmian Taman (Part 1)
98
Peresmian Taman (Part 2)
99
Pengakuanku
100
Aku Bebas
101
Pagi Hari
102
Curahan Hati Tika
103
Keila Yang Ingin Tahu
104
Kedatangan Rizki
105
Gagal Merajuk
106
Satu Piring Berdua
107
Pagi Hari Yang Menggemaskan
108
Terbiasa
109
Mengantarkan Ridho
110
Menyebalkan
111
Aku Rindu
112
Membingungkan
113
Well You Marry Me?
114
Inilah Yang Sebenarnya!
115
My Night
116
Tiket Bulan Madu!
117
Mabuk Perjalanan
118
Bulan Madu (Part 1)
119
Bulan Madu (Part 2)
120
Bulan Madu (Part 3)
121
Bulan Madu (Part 4)
122
Bulan Madu (Part 5)
123
Bulan Madu (Part 6)
124
Bulan Madu (Part 7)
125
Pertemuan Yang Tidak Direncanakan
126
Bulan Madu (Part 9)
127
Bulan Madu Telah Usai
128
Diharamkan
129
Oleh-oleh Untuk Karyawan
130
Ada Apa Dengan Istriku
131
Aku Hamil?
132
Ngidam
133
Kemauan Bumil Harus Dituruti
134
Gara-gara Jeruk
135
Kesempatan Keila
136
Haruskah Aku Berterima Kasih?
137
Weekend Day Bersama Ketiga Adikku
138
USG
139
Sate Kambing
140
Usaha Bella
141
Pingsan
142
Bella Yang Berakhir
143
Aku Akan Selalu Ada Disampingmu
144
Aku Ikut
145
Bebek Menemani Ridho dan Putri Makan Malam di Bali
146
Pria Gila itu Kembali
147
Kemarahan Ridho
148
Putri Takut
149
Maaf
150
Suamiku Sangat Posesif
151
Pengumuman
152
Putra-ku
153
Welcome Devano Albert Aditama
154
Devano Yang Beruntung
155
Debat Lagi
156
Undangan Pesta Kelahiran Putra Presdir Aditama
157
Pesta Kelahiran Putra Pewaris Kerajaan Aditama (Part 1)
158
Pesta Kelahiran Putra Pewaris Kerajaan Aditama (Part 2)
159
Dua Lelaki Dihidupku
160
Thank You All
161
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!