"Baiklah kalo begitu, berhubung ini sudah mau larut malam, ayo manis saya sudah tidak sabar ingin menikmati tubuh mu," ucap Doni menyeringai licik.
"Apa maksudmu?" ucap Putri yang masih tidak paham dengan ucapan Doni barusan.
"Sudahlah ikuti saja apa maunya Putri, jangan membantah dan jangan banyak tanya," tegur Nasar tegas.
"Tapi Ayahh..." ucap Putri terpotong karena mendapat pelototan tajam dari sang Ibu seperti mau menerkamnya hidup-hidup.
"Ayo Putri, kau lama sekali, dan banyak tanya dari tadi," ucap Doni yang sudah tidak sabar, dan langsung menarik tangan Putri
"Lepaskan tanganku, aku tidak mau ikut denganmu!" bentak Putri.
"Disini tidak ada penawaran,kau paham,"
"Kau sudah dijual, jadi kau harus menurut dengan pembeli mu," tegas Doni.
"Dijual... apa maksud perkataan orang ini Ayah?" tanya Putri yang mulai berkaca-kaca.
"Baiklah Ayah akan memberi tahumu, ya Ayah sudah menjual mu, dan Ayah juga sudah menerima uangnya, uang itu tidak hanya sedikit Putri, jadi kau menurut lah dan ikut dengannya," jawab Nasar santai tanpa beban.
"Kenapa ayah tega sama Putri, apa salah Putri Ayah," ucap Putri dengan air mata yang mulai menetes di pipi bulatnya.
"Kau susah sekali Putri, tinggal ikut saja dan turuti apa mau Ayah dan Tuan Doni kepadamu, ini hanya semalam Putri tidak selamanya," ucap Iis ikut menyahuti.
"Merepotkan," batin Lara (kakak tiri Putri).
"Ayo Putri," ajak Doni sembari menarik tangan Putri.
"Aku tidak mau, aku tidak mau ikut denganmu, lepaskan aku, hikss," tolak Putri.
"Tidak ada penawaran ataupun penolakan Putri," tegas Doni tetap menarik Putri.
Putri terus meronta berusaha melepaskan tangannya.
"Lepaskan Kakakku pria brengsek, jangan sekali-kali kau menyakitinya!" bentak Rizki, ia ingin membantu Putri namun apa daya nya, dia sudah dikuasai oleh pengawal Doni.
"Rizki tolong Kakak Ki, Kakak gak mau ikut... hikss... hikss," ucap Putri sesenggukan.
Doni terus menarik-narik tangannya.
"Hikss... hikss... hikss... Putri gak mau, Putri gak mau ikut Ayah, Putri mohon," mohon Putri pada Nasar, namun Nasar tak menggubrisnya, ia malah hanya diam melihat putrinya ditarik-tarik (emang tontonan apa : Author).
"Bawa gadis ini kemobil," perintah Doni pada bodyguard nya
"Baik tuan," ucap dua orang pengawal bersamaan.
"Aku tidak mau,lepaskan aku, hikss... hikss... Ayah... Putri mohon Ayah, batalkan perjanjian Ayah," ucap Putri memohon.
"Tidak bisa," jawab Nasar tegas.
"Iki... tolong Kakak Iki, Kakak gak mau ikut mereka... hikss... hikkss," ucap Putri sesenggukan.
"Ayah... Iki mohon, kembalikan uangnya kepada mereka, kasihan Kak Putri Ayah," mohon Rizki.
"Kau kira uangnya hanya sedikit hahhh!" bentak Nasar.
"Kau tau berapa jumlahnya, 50 Milyar kau mengerti, jadi ayah tidak akan membatalkannya," tegas Nasar.
"Ayah Putri mohon hikss... jangan jual Putri... Putri gak mau hikss..." ucap Putri sesenggukan.
"Hikss... Ibu... Kak Lara tolong Putri," pinta Putri.
"Kau sangat merepotkan Putri, menurutlah dan ikut Tuan Doni, kalau kau menurut semuanya akan beres Putri" ucap Iis penuh penekanan.
Sedangkan Lara hanya menanggapinya dengan tersenyum licik (Lara sangat membenci Putri,karena Putri lebih baik dari dirinya).
Dua orang bodyguard itu terus menarik Putri hingga sampai kemobil.
"Silakan masuk Nona," ucap salah satu bodyguard tersebut.
"Aku tidak mau, masuklah sendiri, dan pergilah sana!" teriak Putri.
"Maafkan saya Nona, tapi ini perintah, jadi masuklah dan duduk manis didalam," ucap bodyguard itu yang kemudian memaksa Putri untuk masuk kedalam mobil.
"Iki Kakak mohon jangan kau menyalahkan Ayah atau Ibu, jangan pernah kau membentak atau memaki nya, kau mengerti, kau tenang saja Kakak akan jaga diri baik-baik," ucap Putri sesenggukan sebelum ia masuk kedalam mobil, setelah semuanya beres Doni ikut masuk kedalam mobil dan menyuruh sopirnya untuk segera melajukan mobilnya.
"Maafkan Iki Kak, Iki gak bisa bantu Kakak, Iki gak bisa lindungi Kakak," batin Rizki meratapi kepergian Putri.
Setelah mobil Doni pergi meninggalkan halaman rumah Nasar, semua orang tersenyum puas selain Rizki, ya dia khawatir dengan Kakaknya, dia cemas memikirkan apa yang akan terjadi dengan Kakak kesayangannya.
"Huhhhh akhirnya beres juga," ucap Nasar santai.
"Kenapa Ayah tega sama Kak Mput, apa salah Kak Mput Ayah... dia selalu menuruti apa perintah Ayah, tapi apa harus Ayah menjualnya," ucap Rizki geram.
"Sudahlah Iki, Putri tidak akan disakiti ataupun dilukai, dia hanya diajak bersenang-senang dengan Tuan Doni," ucap Iis.
"Ibu bilang diajak bersenang-senang, pria brengsek itu mau macam-macam sama Kakak Ibu," geram Rizki, ia berlalu pergi ke kamar nya karena pusing dengan jalan pikiran orang tuanya.
***
Skip Hotel
"Ayo turun," ucap Doni.
"Aku tidak mau!" bentak Putri.
"Ohh kau tidak mau, kau maunya kita melakukannya disini," ucap Doni tersenyum menyeringai.
"Tutup mulut kotor mu itu," ketus Putri.
"Ayo Putri berfikir bagaimana caranya bisa lepas dari buaya darat ini," batin Putri berfikir keras.
Dan apa yang akan terjadi pada Putri, pantengin part selanjutnya yaa..
Maaf pendek karena author mau sekolah dulu
Jangan lupa bantu Like yaa, dan Komen, Komen kekurangan cerita ini, biar nanti Author bisa perbaiki ceritanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
edelweis arabella
malah adik tiri yh brsaha ngebantu
2021-03-01
0
Husna New
next dong semngat ngetiknya semoga aj putri berhasil kabur dari orang yang mau menghancurkan kehormatan x
2020-12-25
1
Keylanurulfadillah30
Next kilatt semangat ngetiknya
2020-09-07
3