"Ya Tuhan... ini gimana, Putri takut banget," gumam Putri lirih.
"Kau tak perlu takut cantik, aku sudah pernah bilang kalau aku akan memuaskan mu bukan melukaimu, kau mengerti" sahut Doni yang mendengar gumaman lirih Putri.
Putri gemetar ketakutan, disaat ia sudah memasuki hotel.
**
Disaat mereka sudah sampai didepan pintu kamar hotel, Doni tiba-tiba mendorong tubuh Putri hingga terbentur dinding didekat pintu, ia mengunci tubuh Putri hanya dengan tangannya yang ia taruh disisi kanan kiri kepala Putri, ia mendekatkan wajahnya hingga hanya tersisa jarak 5 cm diantara mereka.
"Ka... kau mau apa?" ucap Putri gemetar ketakutan disertai mata yang berkaca-kaca.
Bukannya menjawab Doni malah hanya diam dengan tersenyum licik, lebih dekat lebih dekat dannn.... Cupss,
Tepat sasaran... mengenai dinding tembok hotel tersebut... ya karena sebelum ia mencium Putri, Doni memejamkan matanya, dan bodohnya lagi, dia hanya mengunci tubuh Putri dengan tangan yang ia taruh disisi kepala Putri, jadi otomatis Putri bisa menurunkan tubuhnya hingga ia bisa memanfaatkan waktu itu untuk kabur.
"Kok bibirnya datar yaa, dingin juga," batin Doni merasa heran, ia perlahan membuka matanya dan betapa terkejutnya ia karena yang dia cium bukan Putri melainkan dinding tembok.
"Hahhh... kemana Putri, beraninya kau kabur dariku," teriak Doni penuh dengan amarah.
"Dasar gadis tak tau diuntung, apa kurangnya aku coba, kaya iya, tampan juga iya," geram Doni dengan rahang yang mengeras (Inget umur Om : Author).
(Kalian pasti bingung kenapa gak ada para bodyguard nya, ya karena Doni menyuruh mereka untuk menunggu dihalaman hotel).
Putri POV
"Alhamdulillah ya Allah, akhirnya aku bisa bebas dari orang gila itu," ucapku.
"Sekarang aku harus mikirin gimana caranya keluar dari sini, itu bodyguard buaya darat pasti masih ada di sana kalo aku keluar gitu aja pasti ketahuan," gumam ku sembari melihat keluar jendela.
"Mikir Putri mikir," ucapku sembari mengetuk-ngetuk dagu.
"Ini otak kenapa sih gak bisa jalan di situasi kayak gini, dangkal bener, perlu digali nih otak biar encer kek air," gerutuku ngelantur kemana-mana.
Setelah sekian lama berperang dengan pikiranku sendiri akhirnya aku memilih untuk berdiam diri sementara di salah satu kamar hotel (entah kamar hotel milik siapa yang Putri singgahi, karena dia terlalu ketakutan ia langsung masuk ke kamar hotel yang kebetulan tidak dikunci).
Disaat aku sedang rebahan di kasur kamar tersebut tiba-tiba,
Tak tak tak..
Suara sepatu seseorang yang seperti mengarah kekamar persembunyian ku.
"Duhh mati aku, jangan bilang itu orang yang sewa kamar ini, gimana ini... pasti aku langsung diusir atau malah ditendang dari kamar ini," ucapku kebingungan.
Karena aku kebingungan aku langsung berlari menuju kamar mandi yang ada di hotel itu.
Ceklek..pintu kamar dibuka,
(Siapakah dia teman-teman)
***
Doni langsung menelfon bodyguard nya untuk langsung mencari Putri disekitar hotel tersebut.
"Awas saja kau, aku akan memakan mu habis-habisan," ucap Doni dengan rahang yang mengeras.
Doni terus mencari Putri dengan wajah merah padam karena amarah yang sudab memuncak.
"Gadis kecil brengsek, gadis tak tau diri," ia selalu mengutuki Putri dengan racauan tak jelas dari mulutnya.
"Duhh kok hidungku gatal yaa," gumam Putri lirih.
"Hajimmm," (anggep aja orang bersin yaa😁).
"Astaghfirullah ini mulut gak bisa ya diajak kompromi," batin Putri sembari menutup mulutnya dengan tangan.
Pemilik Kamar POV
Setelah aku memasuki kamar ku, aku mengedarkan pandangan keseluruhan sisi kamar, ada yang berbeda disini, mulai dari kasur yang sedikit berantakan, ruangan yang berbau parfum wanita, dan aku juga mendengar orang bersin didalam kamar ku, padahal aku menyewa kamar ini sendirian.
"Kok aku denger ada orang bersin ya disini, apa aku salah pendengaran, ahh tidak mungkin, tapi lebih tidak mungkin lagi ada seseorang selain diriku dikamar ini," pikir ku bingung.
Aku mendekati kamar mandi, karena tadi aku mendengar suara orang bersin disana.
"Siapa didalam?" ucap ku datar.
Hening....
"Apa benar aku salah pendengaran, tapi tadi aku jelas-jelas mendengar orang bersin disini," gumam ku.
"Siapa didalam, apa ada orang?" kembali lagi aku bertanya namun dengan suara yang agak meninggi.
"Mati aku, itu pasti penyewa kamar ini, gimana ini, kalau sampai diusir atau ditendang dari sini, pasti aku akan ketahuan, dan mungkin sekarang juga orang gila itu pasti sedang mencariku," batin Putri.
Meongg... meongg...
Ucap Putri menirukan suara kucing (Duhh Putri kamu dodol banget sih,mana ada kucing didalam hotel : Author).
"Ohh kucing," ucap ku (pemilik kamar hotel).
"Ehh tapi mana ada kucing dihotel, meskipun ada itu pasti kucing peliharaan penyewa hotel lainnya," sambungku.
"Ada yang gak beres nih,"
Karena aku merasa penasaran aku langsung membuka pintu kamar mandi itu.
Ceklek...
"Ketahuan beneran nih, kayaknya ini akhir riwayatku deh, ya Tuhan bantu Putri, selamatin Putri dari godaan setan yang terkutuk, ehh kok setan yang terkutuk, ihh dodol banget nih otak," racau Putri lirih dengan perkataan yang ngelantur.
"Siapa kamu!"bentakku setelah membuka pintu kamar mandi tersebut
"Sa..sa..saya,"
"Iya kamu siapa?" tanyaku lagi dengan wajah datar.
"Sa..saya Putri Tuan," ucap Putri lirih..
"Apa... Peri," ucapku.
"Bu... bukan Tuan... saya Pu...Putri," ucap Putri gugup.
"Sedang apa kau disini, dan kenapa bisa kau ada disini?" tanya ku lagi.
"Maafkan saya tuan," ucap Putri ketakutan.
"Sekarang kau keluar dari kamar ku," ucap ku tegas.
"Saya mohon jangan usir saya tuan, saya sedang dalam kejaran..."
"Apa... kejaran... jangan bilang kau kejaran polisi, kau tahanan ya," potong ku.
"Bu.. bukan Tuan, saya bukan kejaran polisi, tapi..." ucap Putri terpotong karena ia ragu mau menceritakan semuanya.
"Tapi apa hahhh!" bentakku.
"Sa.. saya adalah gadis yang dijual oleh orang tua saya Tuan dan saya.... Putri menceritakan semuanya kepada pemilik kamar tesebut.
Aku tertegun mendengar semua cerita gadis itu.
"Saya mohon Tuan, tolong jangan usir saya, saya akan membayar semuanya Tuan, apapun yang Tuan minta dari saya," ucap Putri parau dengan mata yang berkaca-kaca.
"Bahkan Tuan boleh menjadikan saya pembantu dirumah Tuan," lanjut Putri pasrah.
"Baiklah, ku pegang janjimu,"bucap ku menyeringai.
****
"Duduklah," ucap pemilik kamar dengan wajah datar
dan dingin.
"Terimakasih Tuan," ucap ku tersenyum.
"Siapa namamu tadi?" tanyanya.
"Sa..saya Putri Isnari Tuan, biasa dipanggil Putri," ucapku gugup.
"Tampan banget ternyata kalau dari deket gini," batin Putri menatap pemilik kamar dengan senyuman yang merekah.
"Sudah puas melihat wajah tampanku," tegur sang pemilik kamar .
"Hahh... ehh... maaf tuan," ucap Putri dengan pipi yang memerah.
"Perkenalkan namaku....
Hayo siapa???...pantengin terus temen-temen
Jangan lupa Like dan Komennya yaa😉,Voteeeeeeeeeee♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Sri Widjiastuti
ridho kah??
2023-02-04
0
edelweis arabella
ridho pastix
2021-03-01
0
Husna New
next dong semngat ngetiknya seru banget ceritanya
2020-12-25
1