Episode 18: Langkah di Bawah Bayang-Bayang

Matahari mulai condong ke barat, menumpahkan warna jingga ke langit. Aroma roti panggang dan sup hangat memenuhi ruangan kecil itu, membawa kenyamanan yang jarang dirasakan Halim belakangan ini.

Di meja kayu sederhana, Rian menyantap makanannya dengan lahap, seakan semua beban yang sempat menghantuinya lenyap sejenak. Sementara itu, Halim duduk di sudut ruangan, memandangi api yang menari di perapian.

..."Terima kasih banyak, Pak," ucap Halim setelah meneguk air dari cangkir tanah liat....

...Pria paruh baya yang telah menyambut mereka, yang akhirnya Halim ketahui bernama Darman, mengangguk dengan senyum hangat. "Kau dan anak itu butuh tempat singgah. Kami rakyat desa tahu betul bagaimana rasanya hidup di bawah ancaman."...

...Halim terdiam sejenak, lalu bertanya pelan, "Desa ini... apa pernah diserang monster juga?"...

...Darman menghela napas panjang. "Beberapa bulan lalu, kawanan goblin turun dari pegunungan. Mereka merusak ladang dan menculik ternak. Untungnya, kami berhasil mengusir mereka dengan bantuan para petualang di desa."...

..."Dan kalau serangan besar datang?" tanya Rian dengan polosnya....

...Pria itu menatap lurus ke arah Halim, sorot matanya mengeras. "Kami tak akan punya banyak pilihan. Desa ini tak punya kekuatan seperti kota-kota besar. Tapi, menyerah juga bukan pilihan."...

Halim mengangguk pelan. Tekad Darman mengingatkannya pada dirinya sendiri, seseorang yang memilih untuk melawan meskipun tahu risikonya besar.

..."Kalian akan menginap di sini malam ini," lanjut Darman. "Besok, kalau kalian masih berniat melanjutkan perjalanan, aku akan memberi tahu jalur tercepat menuju barat."...

..."Terima kasih," ucap Halim sekali lagi....

Rian, yang kini terlihat mengantuk setelah kenyang, mendekati Halim sambil mengucek matanya.

..."Kakak Halim... Aku capek," ucapnya pelan....

...Halim tersenyum tipis. "Ayo, tidur. Kamu butuh istirahat."...

Halim membaringkan Rian di ranjang kecil di sudut ruangan. Napasnya perlahan menjadi teratur, tertidur dalam kedamaian yang jarang ia rasakan.

Bagi Halim, malam itu tidaklah sedamai yang terlihat.

Beberapa Jam Kemudian...

Bulan menggantung di langit malam, cahayanya menerangi desa yang sunyi. Tapi di sudut tertentu, bayangan bergerak di antara rumah-rumah, nyaris tak terlihat.

Di dalam rumah Darman, Halim tiba-tiba membuka matanya. Hatinya merasa gelisah, seolah ada sesuatu yang mengintainya. Tanpa membuang waktu, ia bangkit perlahan, memastikan Rian masih tertidur lelap.

Dengan gerakan hati-hati, Halim berjalan ke jendela dan mengintip keluar. Udara dingin menyapu wajahnya, namun itu bukan yang membuat tubuhnya merinding.

Sosok berjubah yang pernah ia temui di hutan berdiri di tengah jalan desa, menatap langsung ke arahnya.

..."Dia lagi..."...

Halim segera meraih pedangnya. Tapi saat tatapannya berpaling sesaat, sosok itu sudah menghilang, meninggalkan jejak samar di atas tanah berembun.

Tak ingin membangunkan penghuni rumah, Halim menyelinap keluar. Angin malam berhembus pelan, membawa bisikan yang terasa ganjil.

..."Aku tahu kau di sini," ucap Halim pelan, matanya menyapu sekeliling....

Tak ada jawaban. Hanya keheningan yang menyelimuti desa. Tapi Halim tetap waspada.

Lalu, suara langkah pelan terdengar di belakangnya. Halim berbalik cepat, pedangnya teracung. Ternyata, yang ia lihat hanyalah sesosok pria tua dengan tongkat kayu, wajahnya dipenuhi keriput.

..."Maafkan aku, Nak," ucap pria itu dengan suara gemetar. "Kau terlihat gelisah. Apakah kau... melihat sesuatu?"...

...Halim menurunkan pedangnya, merasa sedikit bersalah. "Tidak apa-apa, Pak. Saya hanya memastikan semuanya aman."...

Pria itu mengangguk, meskipun sorot matanya menyiratkan kekhawatiran.

..."Desa ini memang aman untuk saat ini," lanjutnya, "tapi bayangan dari pegunungan terasa seperti sedang mengintai."...

Halim terdiam. Kata-kata itu terasa seperti peringatan yang samar.

..."Beristirahatlah, Nak," ucap pria tua itu sebelum kembali berjalan tertatih menuju rumahnya....

Halim memandang sosoknya hingga menghilang di balik pintu, lalu memutuskan untuk kembali ke rumah Darman. Namun, perasaan tak nyaman masih terus menghantuinya.

 

Keesokan Harinya

Cahaya matahari pagi menyambut desa dengan kehangatan yang menenangkan. Penduduk mulai beraktivitas, mempersiapkan peralatan bertani dan mengurus ternak. Rian, yang sudah terbangun, berlarian kecil di halaman dengan wajah ceria.

..."Kakak Halim!" serunya riang. "Lihat! Aku dapet apel dari Bibi!"...

...Halim tersenyum tipis. "Baguslah. Makan yang banyak biar kuat."...

Darman mendekat dengan membawa sekantong kecil berisi roti kering dan buah-buahan. "Bekal untuk perjalanan kalian," katanya.

..."Terima kasih, Pak Darman."...

Pria itu mengangguk. "Kau sudah tahu jalurnya. Terus ke barat, melewati hutan pinus. Setelah itu, kau akan sampai di desa berikutnya."

..."Baik."...

Halim membimbing Rian meninggalkan desa, melangkah di jalan tanah yang membentang di bawah langit biru. Tapi meskipun perjalanan ini tampak biasa, Halim tahu bahwa di suatu tempat, masih ada yang mengintainya.

..."Kalau kau memang ingin melihat apa yang akan terjadi," gumamnya pelan, "maka lihatlah. Aku akan terus berjalan."...

Halim melangkah dengan tekad yang semakin kuat..

Episodes
1 Episode 1: Satu Orang Melawan Kegelapan
2 Episode 2: Pencarian Dimulai
3 Episode 3: Misteri yang Terungkap
4 Episode 4: Perjalanan Menuju Kuil Utara
5 Episode 5: Gerbang Kuil Utara
6 Episode 6: Gerbang Kebenaran
7 Episode 7: Labirin Pilihan
8 Episode 8: Langkah Terakhir
9 Episode 9: Langkah Menuju Takdir
10 Episode 10: Mencari Jalan Pulang
11 Episode 11: Pesan dari Kegelapan
12 Episode 12: Pengkhianatan dan Hal Tak Terduga
13 Episode 13: Tsundere di Medan Pertempuran
14 Episode 14: Langkah di Bawah Bayang-Bayang
15 Episode 15: Jejak Luka di Hati
16 Episode 16: Bayangan yang Menipu
17 Episode 17: Bayangan Perjalanan
18 Episode 18: Langkah di Bawah Bayang-Bayang
19 Episode 19: Perjalanan Tanpa Bayangan
20 Episode 20: Cahaya di Ujung Perjalanan
21 Episode 21: Rian dan Kekacauan yang Tak Terduga
22 Episode 22: Tujuan Berikutnya — Desa Arven
23 Episode 23: Kembali ke Kegelapan — Laporan Elyra
24 Episode 24: Langkah yang Panjang — Kerinduan Rian
25 Episode 25: Kejar-kejaran yang Tak Terduga
26 Episode 26: Ciuman di Tengah Kekacauan
27 Episode 27: Misi Berbahaya di Hutan Kematian
28 Episode 28: Pertarungan di Bayang-Bayang Serigala Iblis
29 Episode 29: Beban di Pundak Halim
30 Episode 30: Bayangan di Balik Luka
31 Episode 31: Jejak Kegelapan yang Mengintai
32 Episode 32: Langkah di Hutan Kegelapan
33 Episode 33: Langkah Berat Menuju Tujuan Baru
34 Episode 34: Kekuatan Gelap Terus Mengintai
35 Episode 35: Bayangan di Balik Hutan Kelam
36 Episode 36: Jejak Misterius dan Tawa di Balik Tudung
37 Episode 37: Jejak Lavender di Malam Pekat
38 Episode 38: Mimpi yang Menghantui
39 Episode 39: Pertempuran yang Mengungkapkan
40 Episode 40: Pertempuran Sengit
41 Episode 41: Pertempuran Sengit 2
42 Episode 42: Kekacauan di Ambang Kehancuran
43 Episode 43: Tawanan di Balik Dinding Penginapan
44 Episode 44: Tidur di Bawah Cahaya Remang
45 Episode 45: Segel dan Pemandian yang Salah Tempat
46 Episode 46: Perjalanan Dimulai Lagi
47 Episode 47: Kekhawatiran di Kerajaan Kegelapan
48 Episode 48: Perjalanan yang Mulai Berbeda
49 Episode 49: Langkah yang Semakin Dekat
50 Episode 50: Langkah yang Semakin Dekat 2
51 Episode 51: Perpisahan yang Menghangatkan
52 Episode 52: Langkah Baru dan Godaan yang Tersamar
53 Episode 53: Jatuh Cinta
54 Episode 54: Kenangan yang Membekas
55 Episode 55: Kenangan yang Membekas 2
56 Episode 56: Kenangan yang Membekas 3
57 Episode 57: Kekuatan tidak terkendali
58 Episode 58: Kekuatan tidak terkendali 2
59 Episode 59: Sepulang dari Misi, Hati yang Tersentuh
60 Episode 60: Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab
61 Episode 61: Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab 2
62 Episode 60 Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab 3
63 Episode 63: Luka yang Terbuka, Jawaban yang Tertutup
64 Episode 64: Titik Terang di Kegelapan
65 Episode 65: Terbebas
66 Episode 66: Di Balik Gerbang
67 Episode 67: Dasar Buaya
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Episode 1: Satu Orang Melawan Kegelapan
2
Episode 2: Pencarian Dimulai
3
Episode 3: Misteri yang Terungkap
4
Episode 4: Perjalanan Menuju Kuil Utara
5
Episode 5: Gerbang Kuil Utara
6
Episode 6: Gerbang Kebenaran
7
Episode 7: Labirin Pilihan
8
Episode 8: Langkah Terakhir
9
Episode 9: Langkah Menuju Takdir
10
Episode 10: Mencari Jalan Pulang
11
Episode 11: Pesan dari Kegelapan
12
Episode 12: Pengkhianatan dan Hal Tak Terduga
13
Episode 13: Tsundere di Medan Pertempuran
14
Episode 14: Langkah di Bawah Bayang-Bayang
15
Episode 15: Jejak Luka di Hati
16
Episode 16: Bayangan yang Menipu
17
Episode 17: Bayangan Perjalanan
18
Episode 18: Langkah di Bawah Bayang-Bayang
19
Episode 19: Perjalanan Tanpa Bayangan
20
Episode 20: Cahaya di Ujung Perjalanan
21
Episode 21: Rian dan Kekacauan yang Tak Terduga
22
Episode 22: Tujuan Berikutnya — Desa Arven
23
Episode 23: Kembali ke Kegelapan — Laporan Elyra
24
Episode 24: Langkah yang Panjang — Kerinduan Rian
25
Episode 25: Kejar-kejaran yang Tak Terduga
26
Episode 26: Ciuman di Tengah Kekacauan
27
Episode 27: Misi Berbahaya di Hutan Kematian
28
Episode 28: Pertarungan di Bayang-Bayang Serigala Iblis
29
Episode 29: Beban di Pundak Halim
30
Episode 30: Bayangan di Balik Luka
31
Episode 31: Jejak Kegelapan yang Mengintai
32
Episode 32: Langkah di Hutan Kegelapan
33
Episode 33: Langkah Berat Menuju Tujuan Baru
34
Episode 34: Kekuatan Gelap Terus Mengintai
35
Episode 35: Bayangan di Balik Hutan Kelam
36
Episode 36: Jejak Misterius dan Tawa di Balik Tudung
37
Episode 37: Jejak Lavender di Malam Pekat
38
Episode 38: Mimpi yang Menghantui
39
Episode 39: Pertempuran yang Mengungkapkan
40
Episode 40: Pertempuran Sengit
41
Episode 41: Pertempuran Sengit 2
42
Episode 42: Kekacauan di Ambang Kehancuran
43
Episode 43: Tawanan di Balik Dinding Penginapan
44
Episode 44: Tidur di Bawah Cahaya Remang
45
Episode 45: Segel dan Pemandian yang Salah Tempat
46
Episode 46: Perjalanan Dimulai Lagi
47
Episode 47: Kekhawatiran di Kerajaan Kegelapan
48
Episode 48: Perjalanan yang Mulai Berbeda
49
Episode 49: Langkah yang Semakin Dekat
50
Episode 50: Langkah yang Semakin Dekat 2
51
Episode 51: Perpisahan yang Menghangatkan
52
Episode 52: Langkah Baru dan Godaan yang Tersamar
53
Episode 53: Jatuh Cinta
54
Episode 54: Kenangan yang Membekas
55
Episode 55: Kenangan yang Membekas 2
56
Episode 56: Kenangan yang Membekas 3
57
Episode 57: Kekuatan tidak terkendali
58
Episode 58: Kekuatan tidak terkendali 2
59
Episode 59: Sepulang dari Misi, Hati yang Tersentuh
60
Episode 60: Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab
61
Episode 61: Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab 2
62
Episode 60 Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab 3
63
Episode 63: Luka yang Terbuka, Jawaban yang Tertutup
64
Episode 64: Titik Terang di Kegelapan
65
Episode 65: Terbebas
66
Episode 66: Di Balik Gerbang
67
Episode 67: Dasar Buaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!