Episode 4: Perjalanan Menuju Kuil Utara

Hari sudah berganti senja, namun semangat Halim tak surut sedikit pun. Setelah menerima peta kuno dari wanita misterius itu, ia langsung memutuskan untuk berangkat menuju Kuil Utara, tempat yang diyakini menyimpan kunci untuk menemukan Elyria. Meski jalanan kota Velora terasa sibuk, dia bisa merasakan ketegangan yang menggelayuti hatinya. Perjalanan ini bukan hanya tentang mengalahkan musuh.

Langkah Halim terasa lebih mantap, dengan peta yang tergenggam erat di tangan. Kuil Utara, begitu namanya, telah dikenal sebagai tempat terlarang bagi sebagian besar orang. Konon, hanya mereka yang memiliki tujuan mulia yang bisa bertahan di dalam. Kuil itu bukan sekadar kuil biasa; ia dijaga oleh makhluk-makhluk yang jauh lebih kuat dari manusia biasa.

Halim tahu betul tantangan yang ada di depannya. Tapi dia tidak akan mundur.

..."Ini bukan hanya tentang mengalahkan Raja Iblis dan jenderalnya, Halim. Ini tentang lebih dari itu," pikirnya....

..."Mereka yang menjaga kebenaran di dalam kuil itu mungkin tahu sesuatu yang lebih besar tentang takdir dunia, dan aku harus mengetahuinya."...

Setelah beberapa jam berjalan, Halim akhirnya tiba di tujuan, berada di luar kota Velora. Tepat diantara pegunungan Sebuah padang rumput luas terbentang di depannya, dan di kejauhan, ia bisa melihat puncak gunung yang tinggi, tempat Kuil Utara berdiri kokoh. Suasana hening dan penuh ketegangan. Matahari hampir tenggelam di balik gunung, menciptakan bayangan panjang yang menyeramkan. Namun, Halim merasa semangatnya tetap membara.

Ia berjalan lebih cepat, tanpa ada rasa gentar. Dalam perjalanan ini, ia tahu bahwa setiap langkah yang diambilnya adalah langkah menuju takdir yang tak terelakkan. Kuil itu, dengan segala penjaga dan misterinya, adalah pintu menuju apa yang telah lama tersembunyi. Dan ia akan membukanya.

Tiba di kaki gunung, Halim melihat sebuah jalan setapak yang dipenuhi dengan semak-semak dan bebatuan. Jalan itu tampak sepi, hanya terdengar suara angin yang berbisik di antara pepohonan. Tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia di sekitar, hanya keheningan alam yang mencekam. Namun, Halim merasa ketenangan ini hanya permulaan dari sesuatu yang jauh lebih dalam.

Ia melangkah maju, menapaki jalanan berbatu yang semakin curam. Setiap langkah terasa semakin berat seolah dunia ini sedang menguji tekadnya. Ia terus melangkah, meneguhkan niat di dalam hatinya.

Saat ia semakin mendekati puncak gunung, cuaca tiba-tiba berubah. Awan hitam menggulung di atas kepalanya, dan angin kencang bertiup dari segala arah. Halim merasa udara sekitar semakin berat seolah dunia menahan nafasnya. Ia berhenti sejenak, merasakan adanya sesuatu yang mengintai dari kegelapan.

...Tiba-tiba, sebuah suara berat terdengar menggema di udara....

..."Kau datang terlalu jauh, wahai manusia."...

Suara itu datang dari balik pepohonan besar yang menghalangi jalan. Halim memegang erat pedangnya, siap dengan gaya kuda-kudanya.

Dari balik pohon, muncul sosok besar. Seorang pria berwajah keras, dengan tubuh yang dipenuhi otot dan kulit berwarna hitam kelam, seperti terbuat dari batu. Ia mengenakan pelindung tubuh yang tampaknya terbuat dari besi yang keras, dan di tangannya terhunus sebuah palu besar yang terlihat sangat berat.

..."Siapa kamu?" tanya Halim dengan tenang, mencoba mengendalikan ketegangannya....

..."Saya penjaga jalan ini," jawab pria itu dengan suara yang dalam dan mengguntur. "Tak ada yang bisa lewat tanpa izinku."...

...Halim memandang pria itu, menganalisisnya dalam diam. "Apakah kau penjaga kuil itu?"...

...Pria itu mengangguk pelan. "Aku adalah salah satu dari banyak penjaga yang menjaga jalan menuju Kuil Utara. Jika kau ingin masuk, kau harus melewati aku terlebih dahulu."...

...Halim mengangguk, mempersiapkan diri untuk pertempuran yang tak terhindarkan. "Aku datang untuk mendapatkan informasi. Aku tidak akan mundur."...

...Pria itu mendengus seolah tidak terkesan. "Begitu?"...

...Dia maju selangkah dan mengangkat palu besarnya, siap untuk menyerang. "Kalau begitu, buktikan dulu bahwa kau layak."...

Halim menyiapkan pedangnya, berusaha untuk tetap fokus. Ia tahu ini bukan hanya sekadar ujian fisik, tapi juga ujian tekad dan keberanian. Sebuah tes yang akan menguji seberapa besar tekadnya untuk mengalahkan sang Raja Iblis.

Tanpa peringatan, penjaga itu mengayunkan palunya dengan kecepatan luar biasa. Halim, dengan refleks tajamnya melompat ke samping menghindari serangan yang menghantam tanah dengan keras, menciptakan getaran yang hebat. Debu berterbangan, dan Halim segera melompat kembali, menyerang dengan serangan cepat.

Pedangnya bersinar di bawah cahaya yang redup, menyambut palu besar yang terayun menuju tubuhnya. Dengan kecepatan luar biasa, Halim menghindari setiap serangan, memanfaatkan celah kecil di antara serangan penjaga itu untuk memberikan serangan balasan. Setiap gerakan Halim dihitung dengan cermat, tiap langkahnya adalah hasil dari pemikiran yang cepat dan analisis tajam.

Tapi penjaga itu tidak mudah dilumpuhkan. Setiap kali Halim menyerang, pria itu dengan mudah menangkisnya, bahkan membalas dengan serangan yang lebih kuat.

..."Dia lebih kuat dari yang aku kira." Halim berpikir....

..."Tapi ini belum berakhir." ucapnya dalam hati....

Dengan sebuah lompatan cepat, Halim berhasil mendekati penjaga itu dan melayangkan sebuah serangan mematikan. Pada saat yang sama, penjaga itu mengayunkan palunya dengan kekuatan luar biasa, dan keduanya saling bertabrakan di udara.

Suara benturan keras menggema, dan keduanya terjatuh ke tanah. Halim merasakan nyeri di tubuhnya, namun ia segera bangkit, meskipun pernapasannya mulai terengah-engah.

Penjaga itu terhuyung sejenak, tampaknya sedikit kelelahan. "Kau... cukup tangguh," katanya dengan nada lebih rendah. "Tapi ini belum cukup. Aku harus mengujimu lebih keras."

Halim berdiri tegak, tatapannya tajam. "Aku tidak akan berhenti...."

Sosok penjaga itu menatap Halim dengan evaluasi, seolah menilai apakah dia benar-benar pantas melanjutkan perjalanan ini. Setelah beberapa saat, ia mengangguk pelan kemudian tertawa keras hingga bergema.

..."HAHAHA!!"...

..."Apa yang lucu?!" dengan nada kebingungan....

..."Sudah ribuan tahun aku tidak mendengar kalimat itu. Itu mengingatkanku pada seseorang..." tertunduk dengan lamunan sesaat....

Dahulu, ribuan tahun yang lalu. Seorang pahlawan amatiran yang pernah bertemu dengannya saat pertama kali dan kini legendanya dia telah berhasil menyegel salah satu dari jenderal Raja iblis telah mengatakan hal serupa seperti yang dikatakan Halim 'Aku tidak akan berhenti'.

Tekad, aura, ambisi dan energi sihir yang kuat hampir sama persis dengan sosok tersebut. Membuat penjaga satu ini hampir terkecoh sebelumnya, namun dia sadar perbedaannya setelah melihat wajah Halim.

..."Siapa 'seseorang' yang kau maksud?" nadanya sedikit penasaran....

..."Tidaklah penting, kau bisa melanjutkan perjalananmu. Tapi ingat, tak ada jalan yang mudah menuju Kuil Utara. Jalanmu masih panjang manusia."...

...Meskipun kebingungan dengan reaksi dari penjaga tersebut. Halim mencoba untuk tidak mengulur waktu kemudian Halim mengangguk dengan penuh rasa hormat. "Terima kasih.."...

Dengan itu, penjaga pun mundur memberi jalan kepada Halim untuk melanjutkan perjalanannya ke puncak gunung, menuju Kuil Utara yang penuh misteri. Halim tahu, perjalanan ini baru saja dimulai, dan banyak ujian lain yang menanti di depan. Namun, dia siap untuk menghadapi semuanya, karena tak ada yang bisa menghentikannya dalam pencarian.

Episodes
1 Episode 1: Satu Orang Melawan Kegelapan
2 Episode 2: Pencarian Dimulai
3 Episode 3: Misteri yang Terungkap
4 Episode 4: Perjalanan Menuju Kuil Utara
5 Episode 5: Gerbang Kuil Utara
6 Episode 6: Gerbang Kebenaran
7 Episode 7: Labirin Pilihan
8 Episode 8: Langkah Terakhir
9 Episode 9: Langkah Menuju Takdir
10 Episode 10: Mencari Jalan Pulang
11 Episode 11: Pesan dari Kegelapan
12 Episode 12: Pengkhianatan dan Hal Tak Terduga
13 Episode 13: Tsundere di Medan Pertempuran
14 Episode 14: Langkah di Bawah Bayang-Bayang
15 Episode 15: Jejak Luka di Hati
16 Episode 16: Bayangan yang Menipu
17 Episode 17: Bayangan Perjalanan
18 Episode 18: Langkah di Bawah Bayang-Bayang
19 Episode 19: Perjalanan Tanpa Bayangan
20 Episode 20: Cahaya di Ujung Perjalanan
21 Episode 21: Rian dan Kekacauan yang Tak Terduga
22 Episode 22: Tujuan Berikutnya — Desa Arven
23 Episode 23: Kembali ke Kegelapan — Laporan Elyra
24 Episode 24: Langkah yang Panjang — Kerinduan Rian
25 Episode 25: Kejar-kejaran yang Tak Terduga
26 Episode 26: Ciuman di Tengah Kekacauan
27 Episode 27: Misi Berbahaya di Hutan Kematian
28 Episode 28: Pertarungan di Bayang-Bayang Serigala Iblis
29 Episode 29: Beban di Pundak Halim
30 Episode 30: Bayangan di Balik Luka
31 Episode 31: Jejak Kegelapan yang Mengintai
32 Episode 32: Langkah di Hutan Kegelapan
33 Episode 33: Langkah Berat Menuju Tujuan Baru
34 Episode 34: Kekuatan Gelap Terus Mengintai
35 Episode 35: Bayangan di Balik Hutan Kelam
36 Episode 36: Jejak Misterius dan Tawa di Balik Tudung
37 Episode 37: Jejak Lavender di Malam Pekat
38 Episode 38: Mimpi yang Menghantui
39 Episode 39: Pertempuran yang Mengungkapkan
40 Episode 40: Pertempuran Sengit
41 Episode 41: Pertempuran Sengit 2
42 Episode 42: Kekacauan di Ambang Kehancuran
43 Episode 43: Tawanan di Balik Dinding Penginapan
44 Episode 44: Tidur di Bawah Cahaya Remang
45 Episode 45: Segel dan Pemandian yang Salah Tempat
46 Episode 46: Perjalanan Dimulai Lagi
47 Episode 47: Kekhawatiran di Kerajaan Kegelapan
48 Episode 48: Perjalanan yang Mulai Berbeda
49 Episode 49: Langkah yang Semakin Dekat
50 Episode 50: Langkah yang Semakin Dekat 2
51 Episode 51: Perpisahan yang Menghangatkan
52 Episode 52: Langkah Baru dan Godaan yang Tersamar
53 Episode 53: Jatuh Cinta
54 Episode 54: Kenangan yang Membekas
55 Episode 55: Kenangan yang Membekas 2
56 Episode 56: Kenangan yang Membekas 3
57 Episode 57: Kekuatan tidak terkendali
58 Episode 58: Kekuatan tidak terkendali 2
59 Episode 59: Sepulang dari Misi, Hati yang Tersentuh
60 Episode 60: Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab
61 Episode 61: Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab 2
62 Episode 60 Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab 3
63 Episode 63: Luka yang Terbuka, Jawaban yang Tertutup
64 Episode 64: Titik Terang di Kegelapan
65 Episode 65: Terbebas
66 Episode 66: Di Balik Gerbang
67 Episode 67: Dasar Buaya
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Episode 1: Satu Orang Melawan Kegelapan
2
Episode 2: Pencarian Dimulai
3
Episode 3: Misteri yang Terungkap
4
Episode 4: Perjalanan Menuju Kuil Utara
5
Episode 5: Gerbang Kuil Utara
6
Episode 6: Gerbang Kebenaran
7
Episode 7: Labirin Pilihan
8
Episode 8: Langkah Terakhir
9
Episode 9: Langkah Menuju Takdir
10
Episode 10: Mencari Jalan Pulang
11
Episode 11: Pesan dari Kegelapan
12
Episode 12: Pengkhianatan dan Hal Tak Terduga
13
Episode 13: Tsundere di Medan Pertempuran
14
Episode 14: Langkah di Bawah Bayang-Bayang
15
Episode 15: Jejak Luka di Hati
16
Episode 16: Bayangan yang Menipu
17
Episode 17: Bayangan Perjalanan
18
Episode 18: Langkah di Bawah Bayang-Bayang
19
Episode 19: Perjalanan Tanpa Bayangan
20
Episode 20: Cahaya di Ujung Perjalanan
21
Episode 21: Rian dan Kekacauan yang Tak Terduga
22
Episode 22: Tujuan Berikutnya — Desa Arven
23
Episode 23: Kembali ke Kegelapan — Laporan Elyra
24
Episode 24: Langkah yang Panjang — Kerinduan Rian
25
Episode 25: Kejar-kejaran yang Tak Terduga
26
Episode 26: Ciuman di Tengah Kekacauan
27
Episode 27: Misi Berbahaya di Hutan Kematian
28
Episode 28: Pertarungan di Bayang-Bayang Serigala Iblis
29
Episode 29: Beban di Pundak Halim
30
Episode 30: Bayangan di Balik Luka
31
Episode 31: Jejak Kegelapan yang Mengintai
32
Episode 32: Langkah di Hutan Kegelapan
33
Episode 33: Langkah Berat Menuju Tujuan Baru
34
Episode 34: Kekuatan Gelap Terus Mengintai
35
Episode 35: Bayangan di Balik Hutan Kelam
36
Episode 36: Jejak Misterius dan Tawa di Balik Tudung
37
Episode 37: Jejak Lavender di Malam Pekat
38
Episode 38: Mimpi yang Menghantui
39
Episode 39: Pertempuran yang Mengungkapkan
40
Episode 40: Pertempuran Sengit
41
Episode 41: Pertempuran Sengit 2
42
Episode 42: Kekacauan di Ambang Kehancuran
43
Episode 43: Tawanan di Balik Dinding Penginapan
44
Episode 44: Tidur di Bawah Cahaya Remang
45
Episode 45: Segel dan Pemandian yang Salah Tempat
46
Episode 46: Perjalanan Dimulai Lagi
47
Episode 47: Kekhawatiran di Kerajaan Kegelapan
48
Episode 48: Perjalanan yang Mulai Berbeda
49
Episode 49: Langkah yang Semakin Dekat
50
Episode 50: Langkah yang Semakin Dekat 2
51
Episode 51: Perpisahan yang Menghangatkan
52
Episode 52: Langkah Baru dan Godaan yang Tersamar
53
Episode 53: Jatuh Cinta
54
Episode 54: Kenangan yang Membekas
55
Episode 55: Kenangan yang Membekas 2
56
Episode 56: Kenangan yang Membekas 3
57
Episode 57: Kekuatan tidak terkendali
58
Episode 58: Kekuatan tidak terkendali 2
59
Episode 59: Sepulang dari Misi, Hati yang Tersentuh
60
Episode 60: Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab
61
Episode 61: Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab 2
62
Episode 60 Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab 3
63
Episode 63: Luka yang Terbuka, Jawaban yang Tertutup
64
Episode 64: Titik Terang di Kegelapan
65
Episode 65: Terbebas
66
Episode 66: Di Balik Gerbang
67
Episode 67: Dasar Buaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!