Episode 17: Bayangan Perjalanan

Langkah kaki Halim dan Rian terus berlanjut di sepanjang jalan setapak yang kini mulai melebar. Aroma tanah basah masih tersisa setelah hujan di malam sebelumnya, dan sinar matahari yang menembus celah pepohonan memberikan kehangatan yang menenangkan. Di balik ketenangan itu, pikiran Halim masih terus teringat kata-kata oleh sosok berjubah hitam yang muncul sebelumnya

..."Teruslah berjalan ke barat, dan kau akan menemukan lebih banyak informasi."...

Kata-kata itu terngiang di benaknya. Meski sosok itu tidak menunjukkan niat bermusuhan, ada sesuatu yang mengganggu di balik sikap tenangnya. Terutama dia bisa tahu tentang niatnya mengalahkan Raja Iblis.

..."Kenapa dia tahu tentang itu?" gumam Halim pelan....

..."Eh? Kakak ngomong sesuatu?" Rian menoleh, berusaha mengikuti langkah Halim yang sedikit melambat....

..."Ah, nggak." Halim menggeleng cepat. "Aku cuma mikir. Udah hampir sampai desa, nggak capek?"...

...Rian mengangkat bahu kecilnya. "Sedikit, tapi aku kuat kok!"...

Halim tersenyum tipis. Anak ini memang terlihat lelah, tapi semangatnya membuatnya bertahan. Rian mengingatkannya pada anak-anak desa yang pernah ia kenal, polos, ceria, dan penuh rasa ingin tahu. Sayangnya, perang dan kehadiran monster merenggut semua itu dari banyak anak-anak.

..."Kalau aku berhasil ngalahin Raja Iblis," pikir Halim, "nggak akan ada lagi anak yang harus ngalamin hal kayak Rian."...

..."Eh... Iyakah kak?"...

Tapi tiba-tiba...

...Bruukk!...

Rian tersandung akar pohon yang menjalar di jalanan. Tubuhnya terjatuh ke tanah, menyebabkan debu tipis berterbangan.

..."Rian!" Halim langsung berlutut, membantu bocah itu bangkit. "Kamu nggak apa-apa?"...

..."Aku... aku nggak apa-apa." Rian mengusap lututnya yang sedikit lecet, berusaha menahan rasa sakit....

Halim merogoh kantong kecil yang tergantung di pinggangnya. Dari sana, ia mengeluarkan selembar kain bersih dan sebotol kecil ramuan obat. Dengan hati-hati, ia membersihkan luka Rian dan membalutnya.

..."Begini," ucap Halim sambil mengikat perban dengan rapi. "Kalau ada luka, jangan dibiarkan. Luka kecil pun bisa jadi berbahaya kalau nggak diobati."...

...Rian mengangguk, matanya berbinar kagum. "Kakak tahu banyak soal ini ya? Kakak dulu seorang tabib?"...

...Halim tertawa pelan. "Bukan. Tapi waktu ******aku****** masih kecil, aku sering jatuh dan luka-luka. Jadi, aku belajar sendiri gimana cara ngobatin luka."...

Rian tersenyum, lalu berdiri perlahan. Meski lututnya sedikit perih, semangatnya kembali terlihat.

..."Yuk, kita lanjut kak!"...

..."Jangan buru-buru. Pelan-pelan aja," ucap Halim sambil menepuk bahu bocah itu....

Perjalanan pun berlanjut. Burung-burung berkicau riang di dahan-dahan, dan sesekali terdengar suara gemercik air dari sungai kecil di kejauhan. Udara hutan yang sejuk membuat perjalanan terasa lebih ringan.

Setelah beberapa jam, akhirnya pepohonan mulai menipis. Dari celah dedaunan, terlihat hamparan ladang gandum yang menguning diterpa sinar matahari. Tak jauh dari sana, sebuah desa kecil berdiri dengan rumah-rumah kayu sederhana. Asap tipis membumbung dari cerobong, menandakan aktivitas dapur yang sedang sibuk.

..."Itu dia!" Rian berseru girang....

...Halim menghela napas lega. "Akhirnya."...

Namun, sebelum mereka melangkah lebih jauh, seorang pria berbadan kekar dengan pakaian sederhana mendekat dari arah desa. Tatapannya penuh kewaspadaan.

...Halim memberikan isyarat kepada Rian "Dari sini, saat nanti di tanya orang asing kamu diam saja ya. Anggap saja semuanya yang kakak katakan itu benar. Bisa?" ucap Halim sambil jongkok memegangi kedua pundak Rian...

..."Baik kak"...

Pria itu pun semakin mendekat dan akhirnya menyapa Halim dengan nada berat, sedikit tegas.

..."Siapa kalian?" tanyanya tegas....

...Halim segera menjawab dengan nada tenang. "Saya Halim, seorang pengelana dan ini adik saya, kami berasal dari desa yang diserang monster."...

Pria itu mengamati mereka sesaat, lalu matanya melembut saat melihat kondisi Rian yang berdebu dan terluka.

..."Anak malang," gumamnya lirih. "Ikut aku. Kalian pasti butuh istirahat."...

Mereka mengikuti pria itu memasuki desa. Penduduk desa yang melihat kedatangan mereka memandang dengan rasa ingin tahu. Beberapa anak kecil berlari-lari di sekitar mereka, sementara para wanita sibuk menjemur pakaian di halaman rumah.

..."Desa ini kelihatan damai," gumam Halim....

..."Untuk sekarang," balas pria itu. "Tapi kami selalu waspada. Monster dari pegunungan kadang turun ke sini."...

Halim mengangguk. Serangan monster memang menjadi momok di banyak desa. Itulah alasan kenapa ia bersikeras untuk mengalahkan Raja Iblis — agar ancaman itu berakhir.

Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah rumah kecil yang terlihat hangat. Pria itu membukakan pintu dan mempersilakan mereka masuk.

..."Istriku akan menyiapkan makanan," katanya ramah. "Kalian bisa istirahat di sini sebentar."...

..."Terima kasih," ucap Halim tulus....

Rian duduk di kursi kayu, matanya berbinar saat mencium aroma roti panggang yang keluar dari dapur.

..."Enak banget baunya!"...

...Pria itu tertawa kecil. "Anak-anak memang suka roti buatan istriku."...

Sementara Rian menikmati suasana, Halim menyandarkan tubuhnya di dinding, memejamkan mata sejenak. Meski perjalanan masih panjang, setidaknya untuk saat ini, mereka berada di tempat yang aman.

Jauh di lubuk hatinya, Halim tahu bahwa ketenangan ini hanya sementara. Sosok berjubah hitam itu telah memperingatkannya — sesuatu sedang menanti di depan.

Episodes
1 Episode 1: Satu Orang Melawan Kegelapan
2 Episode 2: Pencarian Dimulai
3 Episode 3: Misteri yang Terungkap
4 Episode 4: Perjalanan Menuju Kuil Utara
5 Episode 5: Gerbang Kuil Utara
6 Episode 6: Gerbang Kebenaran
7 Episode 7: Labirin Pilihan
8 Episode 8: Langkah Terakhir
9 Episode 9: Langkah Menuju Takdir
10 Episode 10: Mencari Jalan Pulang
11 Episode 11: Pesan dari Kegelapan
12 Episode 12: Pengkhianatan dan Hal Tak Terduga
13 Episode 13: Tsundere di Medan Pertempuran
14 Episode 14: Langkah di Bawah Bayang-Bayang
15 Episode 15: Jejak Luka di Hati
16 Episode 16: Bayangan yang Menipu
17 Episode 17: Bayangan Perjalanan
18 Episode 18: Langkah di Bawah Bayang-Bayang
19 Episode 19: Perjalanan Tanpa Bayangan
20 Episode 20: Cahaya di Ujung Perjalanan
21 Episode 21: Rian dan Kekacauan yang Tak Terduga
22 Episode 22: Tujuan Berikutnya — Desa Arven
23 Episode 23: Kembali ke Kegelapan — Laporan Elyra
24 Episode 24: Langkah yang Panjang — Kerinduan Rian
25 Episode 25: Kejar-kejaran yang Tak Terduga
26 Episode 26: Ciuman di Tengah Kekacauan
27 Episode 27: Misi Berbahaya di Hutan Kematian
28 Episode 28: Pertarungan di Bayang-Bayang Serigala Iblis
29 Episode 29: Beban di Pundak Halim
30 Episode 30: Bayangan di Balik Luka
31 Episode 31: Jejak Kegelapan yang Mengintai
32 Episode 32: Langkah di Hutan Kegelapan
33 Episode 33: Langkah Berat Menuju Tujuan Baru
34 Episode 34: Kekuatan Gelap Terus Mengintai
35 Episode 35: Bayangan di Balik Hutan Kelam
36 Episode 36: Jejak Misterius dan Tawa di Balik Tudung
37 Episode 37: Jejak Lavender di Malam Pekat
38 Episode 38: Mimpi yang Menghantui
39 Episode 39: Pertempuran yang Mengungkapkan
40 Episode 40: Pertempuran Sengit
41 Episode 41: Pertempuran Sengit 2
42 Episode 42: Kekacauan di Ambang Kehancuran
43 Episode 43: Tawanan di Balik Dinding Penginapan
44 Episode 44: Tidur di Bawah Cahaya Remang
45 Episode 45: Segel dan Pemandian yang Salah Tempat
46 Episode 46: Perjalanan Dimulai Lagi
47 Episode 47: Kekhawatiran di Kerajaan Kegelapan
48 Episode 48: Perjalanan yang Mulai Berbeda
49 Episode 49: Langkah yang Semakin Dekat
50 Episode 50: Langkah yang Semakin Dekat 2
51 Episode 51: Perpisahan yang Menghangatkan
52 Episode 52: Langkah Baru dan Godaan yang Tersamar
53 Episode 53: Jatuh Cinta
54 Episode 54: Kenangan yang Membekas
55 Episode 55: Kenangan yang Membekas 2
56 Episode 56: Kenangan yang Membekas 3
57 Episode 57: Kekuatan tidak terkendali
58 Episode 58: Kekuatan tidak terkendali 2
59 Episode 59: Sepulang dari Misi, Hati yang Tersentuh
60 Episode 60: Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab
61 Episode 61: Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab 2
62 Episode 60 Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab 3
63 Episode 63: Luka yang Terbuka, Jawaban yang Tertutup
64 Episode 64: Titik Terang di Kegelapan
65 Episode 65: Terbebas
66 Episode 66: Di Balik Gerbang
67 Episode 67: Dasar Buaya
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Episode 1: Satu Orang Melawan Kegelapan
2
Episode 2: Pencarian Dimulai
3
Episode 3: Misteri yang Terungkap
4
Episode 4: Perjalanan Menuju Kuil Utara
5
Episode 5: Gerbang Kuil Utara
6
Episode 6: Gerbang Kebenaran
7
Episode 7: Labirin Pilihan
8
Episode 8: Langkah Terakhir
9
Episode 9: Langkah Menuju Takdir
10
Episode 10: Mencari Jalan Pulang
11
Episode 11: Pesan dari Kegelapan
12
Episode 12: Pengkhianatan dan Hal Tak Terduga
13
Episode 13: Tsundere di Medan Pertempuran
14
Episode 14: Langkah di Bawah Bayang-Bayang
15
Episode 15: Jejak Luka di Hati
16
Episode 16: Bayangan yang Menipu
17
Episode 17: Bayangan Perjalanan
18
Episode 18: Langkah di Bawah Bayang-Bayang
19
Episode 19: Perjalanan Tanpa Bayangan
20
Episode 20: Cahaya di Ujung Perjalanan
21
Episode 21: Rian dan Kekacauan yang Tak Terduga
22
Episode 22: Tujuan Berikutnya — Desa Arven
23
Episode 23: Kembali ke Kegelapan — Laporan Elyra
24
Episode 24: Langkah yang Panjang — Kerinduan Rian
25
Episode 25: Kejar-kejaran yang Tak Terduga
26
Episode 26: Ciuman di Tengah Kekacauan
27
Episode 27: Misi Berbahaya di Hutan Kematian
28
Episode 28: Pertarungan di Bayang-Bayang Serigala Iblis
29
Episode 29: Beban di Pundak Halim
30
Episode 30: Bayangan di Balik Luka
31
Episode 31: Jejak Kegelapan yang Mengintai
32
Episode 32: Langkah di Hutan Kegelapan
33
Episode 33: Langkah Berat Menuju Tujuan Baru
34
Episode 34: Kekuatan Gelap Terus Mengintai
35
Episode 35: Bayangan di Balik Hutan Kelam
36
Episode 36: Jejak Misterius dan Tawa di Balik Tudung
37
Episode 37: Jejak Lavender di Malam Pekat
38
Episode 38: Mimpi yang Menghantui
39
Episode 39: Pertempuran yang Mengungkapkan
40
Episode 40: Pertempuran Sengit
41
Episode 41: Pertempuran Sengit 2
42
Episode 42: Kekacauan di Ambang Kehancuran
43
Episode 43: Tawanan di Balik Dinding Penginapan
44
Episode 44: Tidur di Bawah Cahaya Remang
45
Episode 45: Segel dan Pemandian yang Salah Tempat
46
Episode 46: Perjalanan Dimulai Lagi
47
Episode 47: Kekhawatiran di Kerajaan Kegelapan
48
Episode 48: Perjalanan yang Mulai Berbeda
49
Episode 49: Langkah yang Semakin Dekat
50
Episode 50: Langkah yang Semakin Dekat 2
51
Episode 51: Perpisahan yang Menghangatkan
52
Episode 52: Langkah Baru dan Godaan yang Tersamar
53
Episode 53: Jatuh Cinta
54
Episode 54: Kenangan yang Membekas
55
Episode 55: Kenangan yang Membekas 2
56
Episode 56: Kenangan yang Membekas 3
57
Episode 57: Kekuatan tidak terkendali
58
Episode 58: Kekuatan tidak terkendali 2
59
Episode 59: Sepulang dari Misi, Hati yang Tersentuh
60
Episode 60: Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab
61
Episode 61: Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab 2
62
Episode 60 Godaan yang Membakar, Pedang yang Menjawab 3
63
Episode 63: Luka yang Terbuka, Jawaban yang Tertutup
64
Episode 64: Titik Terang di Kegelapan
65
Episode 65: Terbebas
66
Episode 66: Di Balik Gerbang
67
Episode 67: Dasar Buaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!