Tentara dan Mafia 16

" Ooh dia udah pulang. Cepet bener."

Alna mencari taksi, dia awalnya mau langsung pulang saja karena dirinya tidak menemukan informasi apapun. Dia juga tidak bisa masuk mengikuti Yusuf. Dia juga belum bisa menyadap pembicaraan Yusuf.

Namun entah mengapa Alna memilih tetap mengikuti Yusuf. Tentunya dengan jarak aman.

Ketika Alna ingin membuka ponselnya, tiba-tiba ia melihat mobil yang menyalipnya dengan begitu cepat. Alna semakin terkejut saat mobil itu dengan sengaja menabrak mobil Yusuf.

Dugh dugh

Alna meminta supir taksi memperlambat laju mobil. Dan suara selanjutnya membuat Alna tercengang. Sebuah suara tembakan begitu membahana.

Dor dor dor

" Sial!"

Supir taksi jelas sangat ketakutan, sehingga dia berhenti lalu hendak memutar balik mobil. Sedangkan Alna, dia tidak bisa membiarkan Yusuf dalam bahaya mengingat kondisi Yusuf.

" Aku akan sewa mobilmu."

" Terserah, yang penting bayar."

Supir taksi tersebut turun dari mobil dan langsung pergi. Sedangkan Alna, dia berpindah dari kursi belakang ke kursi pengemudi.

Ia menginjak pedal gas mobil dengan kencang agar mobil terus melaju. Karena dia tidak membawa senjata hal yang ia bisa ia lalukan adalah menabrak mobil penyerang.

Dugh dugh

Ckiiit

Dugh dugh

Dor dor dor

Wuiiih

Ckiiiit braak sraaaak

Bruuuuum

Mobil Yusuf terkena tembakan pas di roda sehingga membuat mobil itu oleng dan menabrak. Sedangkan si penyerang langsung kabur dengan kondisi mobil yang belakangnya sudah penyok-penyok karena ulah Alna.

Alna lalu turun dari mobil dan memeriksa keadaan orang yang di dalam.

" Sial mereka pingsan."

Alna mencoba melalukan pemeriksaan darurat terhadap Yusuf dan juga Norman. Alna berhati-hati dalam mengeluarkan Yusuf dan Norman. Ia menggeletakkan mereka berdua di jalan. Dan dengan ponselnya menghubungi ambulance.

Secara singkat Alna juga menjelaskan tentang kondisi Norman dan Yusuf kepada petugas di telepon. Setelah mendengar suara Ambulan yang masih ada di kejauhan, Alna segera pergi. Ia naik ke taksi yang ia sewa dan kembali ketempat dimana dia tadi meninggalkan supir yang diberikan Aatirah.

" Ja-ngan per-gi. Ku mo-hon!"

Wiuuuu wiuuu wiuuu

Petugas medis yang sampai di tempat kejadian perkara langsung mengevakuasi mereka berdua. Salah satunya melihat ke semua arah, mencari kira-kira siapa yang membuat laporan. Tapi disana tidak ada siapa-siapa selain korban.

Sejenak petugas medis pun terkejut, karena orang yang mereka evakuasi ini adalah seorang yang terkenal.

" Aku akan menghubungi orangnya?"

" Ya lakukan itu."

Mobil ambulan segera menuju ke rumah sakit setelah Norman dan Yusuf dimasukkan ke dalam.

Di sisi lain, Alna kembali ke tempat dimana dia seharusnya. Rupanya sang supir belum juga bangun. Ia kemudian berinisiatif membawa mobil itu kembali ke mansion.

Ckiiit

" Lho Ameh mau kemana?"

" Ah kebetulan Anda sudah datang dokter, kita harus ke rumah sakit. Tuan mengalami kecelakaan."

" Apa? Ya, mari kita kesana. Sebentar."

Alna berlari masuk ke dalam kamar untuk mengganti pakaiannya dengan cepat. Dia tidak ingin memakai bajunya yang tadi karena takut Yusuf curiga.

Setelah selesai berganti, ia bersama Ameh Aatirah pergi ke rumah sakit dengan diantar Gly.

" Maaf Dokter, tapi tadi Anda mengemudi sendiri?"

" Iya, Pak Supir nya kelihatan lelah. Dia tertidur di parkiran saat saya masuk ke market. Dari pada tidak aman, saya memintanya untuk bergeser dan saya saja yang mengemudi."

" Ooh begitu, maaf ya Dokter malah Anda jadi repot."

Alna menggelengkan kepalanya. Ya karena memang itu rencananya. Si supir tidak akan bangun kecuali efek obat tidur itu sudah habis. Jadi mau tidak mau di sendiri yang membawa mobil kembali ke mansion.

" Gly urus administrasinya, Ameh akan menemui Tuan."

" Siap Aemh."

Mereka langsung berbagi tugas saat sudah sampai di rumah sakit. Ameh dengan sedikit berlari pergi ke tempat dimana Yusuf di rawat, tentunya setelah mereka bertanya ke bagian informasi.

" Yusuf!"

" Aku tidak apa-apa, Ameh. Nih lihat sendiri."

" Astagfirullah."

Aameh Aatirah sampai lemas, tadi dia masih nampak kuat tapi ketika melihat Yusuf secara langsung, dia tidak lagi bisa menahan tubuhnya.

Ia merasa lega ketika dokter menyampaikan bahwa tidak ada yang salah dengan tubuh Yuauf, karena Yusuf langsung mendapat pertolongan pertama sebelum dibawa ke rumah sakit.

" Entah siapa tadi yang menolong, aku beruntung karena dia paham betuk, Ameh."

" Alhamdulillah, syukurlah. Terus bagaimana, kamu mau di rawat di sini atau pulang saja?"

" Pulang, aku mau pulang saja."

Agaknya Ameh Aatirah sudah paham betul. Yusuf tidak mau dirawat di rumah sakit sehingga tadi dia mengajak Alna ikut serta karena sebagai dokter penanggung jawab.

Nampaknya membawa pulang Yusuf bukan hal yang sulit. Atau bisa dibilang mereka sudah terbiasa melakukannya jadi hanya sekitar 2 jam saja, kini mereka sedang perjalanan kembali ke mansion.

Tapi tidak dengan Norman, pria itu tetap berada di rumah sakit untuk mendapat perawatan selanjutnya.

" Ameh?"

" Hmmm kenapa?"

" Tadi sebelum pingsan, aku melihat bidadari cantik yang menolongku. Tapi sayang aku tidak bisa melihat wajahnya jelas karena tertutup dengan selendang."

" Duuh sayang sekali ya, lain kali kamu harus melihatnya jadi kamu bisa mencari bidadari penolongmu itu."

Yusuf mengangguk kecil, dan tidak berselang lama dia kembali menutup matanya. Agaknya pengaruh obat membuat pria itu tidur lagi.

Ucapan Yusuf tersebut membuat Alna gusar. Saat pria itu berkata demikian, dia menjadi sedikit gugup karena takut ketahuan.

" Nggak mungkin kan dia tahu. Ya kali hari pertama tugas langsung ketahuan. Nggak aku yakin nggak, tai wajahku beneran ketutup. Aku pakai baju yang besar juga jadi nggak mungkin dia tahu kalau itu aku."

Alna bicara dalam hati meyakinkan dirinya bahwa dia tidak mungkin ketahuan oleh Yusuf

Sesampainya di mansion, Ted langsung berlari menghampiri. Kamar sudah dipersiapkan untuk Yusuf yang datang dengan keadaan terluka. Dia nampak merasa bersalah karena tidak mengikuti tuannya untuk pergi.

" Sekarang semuanya boleh istirahat, Ameh juga istirahat. Ini akan jadi tugas saya untuk merawat Tuan dan memantau perkembangannya. Saya akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap Tuan."

" Baiklah kalau begitu, mohon bantuannya Dokter."

Alna mengangguk. Ini sebenarnya merupakan kesempatan emas bagi dia. Memanfaatkan situasi dan kondisi, tapi Alna tetap harus fokus juga dengan kesehatan Yusuf karena memang saat ini pria itu merupakan pasiennya.

Mereka semua keluar meninggalkan kamar Yusuf, sedangkan Alna mulai melakukan tugasnya. Ia mengambil hand sanitizer untuk membersihkan tangannya dulu. lalu ia melihat tungkai Yusuf. Dari lutut hingga ke kaki.

Meksipun ini adalah misi nya, namun memang sekarang dia bertugas sebagai dokter. Jadi dia memiliki tanggung jawab penuh.

" Hasilnya bagus, dan tidak ada luka. Haah, syukurlah. Benturan di kepalanya juga tidak masalah. Besok, kita harus rongsen dan juga ct scan. Kita harus benar-benar memastikan kamu tidak apa-apa."

Alna meregangkan tubuhnya, dia kemudian menarik kursi untuk duduk di sebelah ranjang Yusuf. Ya, dia akan memantau Yusuf secara intens malam ini.

Namun agaknya rasa lelah membuat Alna tertidur. Ia tertidur dengan posisi tubuh di kursi dan kepala di kasur

Fyuuuuh

Yusuf membuka mataya, ia lalu melihat ke arah Alna yang tertidur pulas.

Yusuf mengangkat tangan kirinya, lalu mengusap kepala gadis itu.

" Hai Al, kamu udah dewasa ya, dan cantik. Aku tidak menyangka bahwa aku bisa bertemu lagi dengan mu seperti ini. Kau pasti tumbuh jadi wanita hebat dan kuat, seperti yang kamu katakan dulu. Aku sungguh bahagia dapat melihatmu kembali. Padahal, aku sudah merasa tidak mungkin untuk bertemu kamu lagi."

TBC

Terpopuler

Comments

mama_im

mama_im

kaaaannn beneran kenal, jadi penasaran sama pertemuan mereka 🥰🥰🥰🥰

2025-03-19

6

zizi 😉

zizi 😉

mungkin dulu saat neneknya al jd maria keluarga mereka saling kenal tp tdk terlalu dekat dan mereka prnh bertmu sewaktu kecil.tp penasaran nih siapa ya yg berkhianat

2025-04-12

0

Fani Indriyani

Fani Indriyani

Tuh kan bener.....mereka saling kenal tp knp Al ga kenal Yusuf ya atau mungkin dulu Yusuf gendut,pipinya seperti bakpau jd Al ga mengenal Yusuf yg skr 🤭

2025-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Tentara dan Mafia 01
2 Tentara dam Mafia 02
3 Tentara dan Mafia 03
4 Tentara dan Mafia 04
5 Tentara dan Mafia 05
6 Tentara dan Mafia 06
7 Tentara dan Mafia 07
8 Tentara dan Mafia 08
9 Tentara dan Mafia 09
10 Tentara dan Mafia 10
11 Tentara dan Mafia 11
12 Tentara dan Mafia 12
13 Tentara dan Mafia 13
14 Tentara dan Mafia 14
15 Tentara dan Mafia 15
16 Tentara dan Mafia 16
17 Tentara dan Mafia 17
18 Tentara dan Mafia 18
19 Tentara dan Mafia 19
20 Tentara dan Mafia 20
21 Tentara dan Mafia 21
22 Tentara dan Mafia 22
23 Tentara dan Mafia 23
24 Tentara dan Mafia 24
25 Tentara dan Mafia 25
26 Tentara dan Mafia 26
27 Tentara dan Mafia 27
28 Tentara dan Mafia 28
29 Tentara dan Mafia 29
30 Tentara dan Mafia 30
31 Tentara dan Mafia 31
32 Tentara dan Mafia 32
33 Tentara dan Mafia 33
34 Tentara dan Mafia 34
35 Tentara dan Mafia 35
36 Tentara dan Mafia 36
37 Tentara dan Mafia 37
38 Tentara dan Mafia 38
39 Tentara dan Mafia 39
40 Tentara dan Mafia 40
41 Tentara dan Mafia 41
42 Tentara dan Mafia 42
43 Tentara dan Mafia 43
44 Tentara dan Mafia 44
45 Tentara dan Mafia 45
46 Tentara dan Mafia 46
47 Tentara dan Mafia 47
48 Tentara dan Mafia 48
49 Tentara dan Mafia 49
50 Tentara dan Mafia 50
51 Tentara dan Mafia 51
52 Tentara dan Mafia 52
53 Tentara dan Mafia 53
54 Tentara dan Mafia 54
55 Tentara dan Mafia 55
56 Tentara dan Mafia 56
57 Tentara dan Mafia 57
58 Tentara dan Mafia 58
59 Tentara dan Mafia 59
60 Tentara dan Mafia 60
61 Tentara dan Mafia 61
62 Tentara dan Mafia 62
63 Tentara dan Mafia 63
64 Tentara dan Mafia 64
65 Tentara dan Mafia 65
66 Tentara dan Mafia 66
67 Tentara dan Mafia 67
68 Tentara dan Mafia 68
69 Tentara dan Mafia 69
70 Tentara dan Mafia 70
71 Tentara dan Mafia 71
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Tentara dan Mafia 01
2
Tentara dam Mafia 02
3
Tentara dan Mafia 03
4
Tentara dan Mafia 04
5
Tentara dan Mafia 05
6
Tentara dan Mafia 06
7
Tentara dan Mafia 07
8
Tentara dan Mafia 08
9
Tentara dan Mafia 09
10
Tentara dan Mafia 10
11
Tentara dan Mafia 11
12
Tentara dan Mafia 12
13
Tentara dan Mafia 13
14
Tentara dan Mafia 14
15
Tentara dan Mafia 15
16
Tentara dan Mafia 16
17
Tentara dan Mafia 17
18
Tentara dan Mafia 18
19
Tentara dan Mafia 19
20
Tentara dan Mafia 20
21
Tentara dan Mafia 21
22
Tentara dan Mafia 22
23
Tentara dan Mafia 23
24
Tentara dan Mafia 24
25
Tentara dan Mafia 25
26
Tentara dan Mafia 26
27
Tentara dan Mafia 27
28
Tentara dan Mafia 28
29
Tentara dan Mafia 29
30
Tentara dan Mafia 30
31
Tentara dan Mafia 31
32
Tentara dan Mafia 32
33
Tentara dan Mafia 33
34
Tentara dan Mafia 34
35
Tentara dan Mafia 35
36
Tentara dan Mafia 36
37
Tentara dan Mafia 37
38
Tentara dan Mafia 38
39
Tentara dan Mafia 39
40
Tentara dan Mafia 40
41
Tentara dan Mafia 41
42
Tentara dan Mafia 42
43
Tentara dan Mafia 43
44
Tentara dan Mafia 44
45
Tentara dan Mafia 45
46
Tentara dan Mafia 46
47
Tentara dan Mafia 47
48
Tentara dan Mafia 48
49
Tentara dan Mafia 49
50
Tentara dan Mafia 50
51
Tentara dan Mafia 51
52
Tentara dan Mafia 52
53
Tentara dan Mafia 53
54
Tentara dan Mafia 54
55
Tentara dan Mafia 55
56
Tentara dan Mafia 56
57
Tentara dan Mafia 57
58
Tentara dan Mafia 58
59
Tentara dan Mafia 59
60
Tentara dan Mafia 60
61
Tentara dan Mafia 61
62
Tentara dan Mafia 62
63
Tentara dan Mafia 63
64
Tentara dan Mafia 64
65
Tentara dan Mafia 65
66
Tentara dan Mafia 66
67
Tentara dan Mafia 67
68
Tentara dan Mafia 68
69
Tentara dan Mafia 69
70
Tentara dan Mafia 70
71
Tentara dan Mafia 71

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!