Tentara dan Mafia 14

Jam makan malam pun tiba, pintu kamar Alna diketuk perlahan. Ia pun dari dalam langsung buru-buru membukanya dan keluar. Dengan tas dokternya, Alna siap untuk memeriksa Yusuf sesuai dengan yang dikatakan tadi.

Tapi sekarang ini Alna bukan diarahkan ke kamar Yusuf dan malah menuju ke sebuah ruang makan. Alna tahu kalau itu ruang makan karena banyak makanan yang tersaji di meja. Dan yang membuat Alna terkejut, banyak diantara makanan tersebut adalah makanan khas indonesia.

" Silakan duduk, Dokter. Sebentar lagi kita akan makan malam bersama."

" Eh, katanya saya akan melakukan pemeriksaan kepada Tuan?

Tap tap tap

" Apa Dokter begitu inginnya menyentuh dan melihat tubuhku ini?"

" Ya?"

Sontak Alna terkejut dengan kata-kata yang keluar dari bibir pria itu. Terlebih saat ini Yusuf berdiri tepat di depannya. Jarak wajah keduanya begitu dekat, bahkan Alna sampai bisa merasakan hembusan nafas pria tersebut.

" Tenang saja Dok, tubuhku ini bagus kok. Dokter pasti tidak akan kecewa."

Sreek

Alna memundurkan tubuhnya ketika Yusuf berbisik tepat di telinganya. Ia mengurutkan kedua alisnya karena heran dengan sikap Yusuf yang ia nilai seolah-olah sudah mengenalnya.

Bluk!

Alna duduk di sebuah kursi dan anehnya Yusuf menarik kursi yang ada di sebelahnya dan duduk di sana.

" Ini orang kenapa sih?" batin Alna.

" Dokter, silakan makan dengan nyaman dan banyak ya, biar bisa menghadapi kenyataan."

Alna tidak menggubris setiap apapun yang diucapkan oleh pria itu. Dia sungguh kesal, ingin segera selesai makan lalu memeriksanya. Setelah itu, dia ingin langsung kembali ke kamarnya.

Alna semakin kesal ketika Yusuf bukannya ikut makan. Pria itu malah hanya memerhatikan dirinya yang sedang makan.

Fyuuuh

" Anda tidak makan, Tuan?" Alna akhirnya bertanya sambil membuang nafasnya. Ia sungguh heran dan tidak tahu mengapa Yusuf bersikap seperti ini. Alna sambi mencoba mengingat, apakah mereka pernah bertemu sebelumnya, namun tidak. Alna yakin bahwa sebelum dia ditugaskan kesini, dia belum pernah bertemu dengan pria ini.

 " Tidak. melihatmu makan saja sudah cukup membuatku kenyang kok. Aku suka cara kamu makan, Dok. Sungguh sangat manis.

Uhuk uhuk

Klontang

Makanan yang akan masuk ke tenggorokan seketika terasa akan kembali keluar. Alna terbatuk-batuk, sedangkan Ted, Gly dan Ameh Aatirah yang sedari tadi menatap Yusuf dengan wajah penuh heran dan tanya, pun sampai menjatuhkan sendok yang mereka pegang secara bersamaan.

Makan malam kali ini bukan hanya dihadiri oleh Alna dan Yusuf, melainkan mereka juga karena memang seperti itu biasanya.

uhuk uhuk

Alna memukul-mukul dadanya sendiri, rasa sakit karena tersedak makanan itu jelas terasa sekali.

Yusuf yang melihat Alna kesakitan reflek membantu dengan menepuk punggung Alna.

" Astaga Dok, tenang saja. Aku tidak akan mengambil makananmu."

Shaaah

Hmp!

Tatapan tajam langsung Alna berikan kepada Yusuf. Tatapan itu memilki arti, ulah siapa aku jadi begini, seperti itulah kira-kira.

Yusuf pun langsung menutup rapat mulutnya. Masih sambil menepuk punggung Alna, tangan yang satunya membuat isyarat meminta air kepada siapapun yang melihatnya.

Haaah

Ameh Aatirah meninggalkan kursinya, mengambil segelas air putih lalu memberikannya langsung kepada Alna.

Tersedak makanan atau minuman, sungguh hal paling tidak nyaman saat makan. Apalagi kelihatannya sangat sakit seperti itu.

" Dokter, coba diminum pelan-pelan."

Uhuk uhuk uhuk

Alna masih batuk, dan dia terlihat tengah berusaha keras untuk menetralisir nya. Hingga terasa sudah sedikit reda, Alna meminum air yang diberikan oleh Ameh Aatirah.

" Apa Anda, masih mau melanjutkan?"

" Uhuk uhuk, ti dak. Uhuk uhuk."

" Kalau begitu saya akan membantu Anda kembali ke kamar Dokter."

Teeeengggg

Setelah dapat bombastis eyes dari Alna tadi, kini Yusuf mendapatkannya dari amehnya. Yusuf hanya bisa melihat Alna yang dibawa pergi oleh Ameh Aatirah dengan tatapan pasrah.

" Kenapa Bos jadi seperti itu sama Dokter baru itu?"

" Hmm, entahlah. Tidak tahu."

Ted dan Gly hanya saling bicara pelan. Sepanjang makan, baik Ted maupun Gly hanya terus membatin atas apa yang dilakukan oleh tuan mereka terhadap dokter yang bahkan belum genap sehari bekerja.

Selama ini mereka tidak pernah melihat Yusuf berusaha dekat dengan wanita. Yusuf jelas acuh tak acuh dengan setiap wanita yang mencoba mendekati dirinya. Tapi dengan Alna ini, ada sesuatu yang lain. Yusuf terlihat sekali berusaha keras.

" Ted, Gly, selesai makan ke ruangan ku."

" Siap!"

tap tap tap

Suara Yusuf yang berat sekarang ini menunjukkan sesuatu yang serius. Mereka berdua dengan cepat menyelesaikan makan malam mereka dan segera ke ruang kerja milik sang Tuan.

Klaak

" Aku akan pergi ke markas, malam ini juga."

Ted dan Gly saling pandang. Tidak biasanya Yusuf pergi secara tiba-tiba seperti ini. Biasanya dia bilang setidaknya 2 atau 3 hari sebelumnya.

" Ada apa Bos, kenapa tiba-tiba?"

" Ada sesuatu yang mengganggu ku, Ted. Tentang apa yang ku minta padamu selidiki tempo hari."

Ted mengangguk paham. Sedangkan Gly, meskipun dia tidak sepenuhnya paham tapi dia tahu garis besarnya.

Gly sudah diberitahu oleh Ted tentang rumah mereka yang tiba-tiba di bom sebelumnya. Indikasinya adalah ada orang dalam yang berkhianat, atau ada mata-mata yang ditaruh di Black Hunter. Dimana orang tersebut pasti sangat cerdas sehingga bisa lepas dari mata Yusuf dan juga Ted.

" Kami akan siap-siap, Bos."

" Tidak. Kalian berdua tidak peru ikut. Aku akan pergi sendiri."

Apa!

Terang saja keduanya langung terkejut saat mengetahui bahwa Yusuf akan pergi sendiri. Mereka jelas tidak bisa membiarkan hal tersebut. Yusuf tidak bisa dibiarkan sendirian karena itu bisa akan jadi berbahaya.

" Katanya Bos curiga , jadi Bos nggak bisa pergi sendiri. Itu akan jadi peluang bagi oang itu untuk melukai Anda!" pekik Gly. Baru kali ini pemuda itu meninggikan suara kepada tuannya.

" Gly!"

Ted berteriak ke arah Gly, sebagai peringatan. Dia tidak boleh bicara degan anda tinggi kepada atasannya.

" Apa yang dikatakan Gly benar, Bos. Anda tidak bisa pergi sendiri. Saya tahu, Anda tidak bisa membawa kami pasti punya alasan tersendiri. Tapi jika Anda tidak bisa membawa kami maka bawalah yang lain untuk jaga-jaga. Karena jika benar ada pengkhianat atau penyusup di Black Hunter, maka markas pun bukan lagi tempat yang aman bagi Anda."

Yusuf terdiam, ucapan Ted dan Gly sepenuhnya benar. dia tidak bisa pergi sendiri memang.

" Baiklah, panggilkan Norman. Aku akan membawanya, dia juga mumpuni kok."

" Baik, saya akan memanggil Norman kemari."

Ceklek

Blaak

" Kenapa tidak bawa saja, Bos!"

" Tidak Gly, kamu tetap di sini. Kamu tetap harus di sini untuk menjaga mansion ini, dan terutama Ameh Aairah. Kamu tahu betul bahwa Ameh Aatirah adalah orang yang sangat berharga buatku. Jadi tugas menjaganya aku serahkan padamu karena kau bisa aku percaya."

Gly terdiam, ia tak lagi bisa bicara. Dan dia hanya bisa menatap tuannya itu dengan nanar.

TBC

Terpopuler

Comments

mama_im

mama_im

kalo cerita mafia gini tuh aq suka inget sama mr.sun,, apa dia masih aktif?? atau udah digeser sama anak anaknya?? kalo dia udah punya cucu juga paling masih kecil ya kak, karna kalo dari umur dia kan masuknya ke generasinya dita..

2025-03-18

2

reiny marlina

reiny marlina

aslii thorr cerita ini jadi buat saya buka cerita thor ttg sylvi dan adeknya lagi karena berkaitan sama sekutu maupun musuh sylvi dulu tapi yang menaroh respect sama klan lingford

2025-03-18

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

berarti kl Yusuf smpe berjodoh dngn Alna jd keluarga Silvia alias Q bakal punya cucu mantu mafia donk sama kayak dia kerennnnnnnnnn 👍👍

2025-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Tentara dan Mafia 01
2 Tentara dam Mafia 02
3 Tentara dan Mafia 03
4 Tentara dan Mafia 04
5 Tentara dan Mafia 05
6 Tentara dan Mafia 06
7 Tentara dan Mafia 07
8 Tentara dan Mafia 08
9 Tentara dan Mafia 09
10 Tentara dan Mafia 10
11 Tentara dan Mafia 11
12 Tentara dan Mafia 12
13 Tentara dan Mafia 13
14 Tentara dan Mafia 14
15 Tentara dan Mafia 15
16 Tentara dan Mafia 16
17 Tentara dan Mafia 17
18 Tentara dan Mafia 18
19 Tentara dan Mafia 19
20 Tentara dan Mafia 20
21 Tentara dan Mafia 21
22 Tentara dan Mafia 22
23 Tentara dan Mafia 23
24 Tentara dan Mafia 24
25 Tentara dan Mafia 25
26 Tentara dan Mafia 26
27 Tentara dan Mafia 27
28 Tentara dan Mafia 28
29 Tentara dan Mafia 29
30 Tentara dan Mafia 30
31 Tentara dan Mafia 31
32 Tentara dan Mafia 32
33 Tentara dan Mafia 33
34 Tentara dan Mafia 34
35 Tentara dan Mafia 35
36 Tentara dan Mafia 36
37 Tentara dan Mafia 37
38 Tentara dan Mafia 38
39 Tentara dan Mafia 39
40 Tentara dan Mafia 40
41 Tentara dan Mafia 41
42 Tentara dan Mafia 42
43 Tentara dan Mafia 43
44 Tentara dan Mafia 44
45 Tentara dan Mafia 45
46 Tentara dan Mafia 46
47 Tentara dan Mafia 47
48 Tentara dan Mafia 48
49 Tentara dan Mafia 49
50 Tentara dan Mafia 50
51 Tentara dan Mafia 51
52 Tentara dan Mafia 52
53 Tentara dan Mafia 53
54 Tentara dan Mafia 54
55 Tentara dan Mafia 55
56 Tentara dan Mafia 56
57 Tentara dan Mafia 57
58 Tentara dan Mafia 58
59 Tentara dan Mafia 59
60 Tentara dan Mafia 60
61 Tentara dan Mafia 61
62 Tentara dan Mafia 62
63 Tentara dan Mafia 63
64 Tentara dan Mafia 64
65 Tentara dan Mafia 65
66 Tentara dan Mafia 66
67 Tentara dan Mafia 67
68 Tentara dan Mafia 68
69 Tentara dan Mafia 69
70 Tentara dan Mafia 70
71 Tentara dan Mafia 71
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Tentara dan Mafia 01
2
Tentara dam Mafia 02
3
Tentara dan Mafia 03
4
Tentara dan Mafia 04
5
Tentara dan Mafia 05
6
Tentara dan Mafia 06
7
Tentara dan Mafia 07
8
Tentara dan Mafia 08
9
Tentara dan Mafia 09
10
Tentara dan Mafia 10
11
Tentara dan Mafia 11
12
Tentara dan Mafia 12
13
Tentara dan Mafia 13
14
Tentara dan Mafia 14
15
Tentara dan Mafia 15
16
Tentara dan Mafia 16
17
Tentara dan Mafia 17
18
Tentara dan Mafia 18
19
Tentara dan Mafia 19
20
Tentara dan Mafia 20
21
Tentara dan Mafia 21
22
Tentara dan Mafia 22
23
Tentara dan Mafia 23
24
Tentara dan Mafia 24
25
Tentara dan Mafia 25
26
Tentara dan Mafia 26
27
Tentara dan Mafia 27
28
Tentara dan Mafia 28
29
Tentara dan Mafia 29
30
Tentara dan Mafia 30
31
Tentara dan Mafia 31
32
Tentara dan Mafia 32
33
Tentara dan Mafia 33
34
Tentara dan Mafia 34
35
Tentara dan Mafia 35
36
Tentara dan Mafia 36
37
Tentara dan Mafia 37
38
Tentara dan Mafia 38
39
Tentara dan Mafia 39
40
Tentara dan Mafia 40
41
Tentara dan Mafia 41
42
Tentara dan Mafia 42
43
Tentara dan Mafia 43
44
Tentara dan Mafia 44
45
Tentara dan Mafia 45
46
Tentara dan Mafia 46
47
Tentara dan Mafia 47
48
Tentara dan Mafia 48
49
Tentara dan Mafia 49
50
Tentara dan Mafia 50
51
Tentara dan Mafia 51
52
Tentara dan Mafia 52
53
Tentara dan Mafia 53
54
Tentara dan Mafia 54
55
Tentara dan Mafia 55
56
Tentara dan Mafia 56
57
Tentara dan Mafia 57
58
Tentara dan Mafia 58
59
Tentara dan Mafia 59
60
Tentara dan Mafia 60
61
Tentara dan Mafia 61
62
Tentara dan Mafia 62
63
Tentara dan Mafia 63
64
Tentara dan Mafia 64
65
Tentara dan Mafia 65
66
Tentara dan Mafia 66
67
Tentara dan Mafia 67
68
Tentara dan Mafia 68
69
Tentara dan Mafia 69
70
Tentara dan Mafia 70
71
Tentara dan Mafia 71

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!